Anda di halaman 1dari 24

By : Yanti Puspita Sari, Ners,

M.Kep
PENDAHULUAN

 Kehamilan merupakan kejadian fisiologis alami


yang normal
 Tubuh wanita telah dirancang untuk tujuan
tersebut, sekaligus tidak dapat dikatakan terbebas
dari resiko.
 Untuk menekan dan mengurangi resiko tersebut
maka dibutuhkan asuhan keperawatan maternitas
yang efektif dan efisien
 Dengan Askep yang baik, diharapkan dapat terjadi
peningkatan keselamatan bagi ibu dan janin.
PENGHAMILAN/FERTILISASI
 SPERMA

Pada saat coitus (persetubuhan), sperma laki-laki


dipencarkan ke dalam ujung atas vagina, lebih kurang 3
cc. Dalam setiap cc terdapat 100-120 juta sel mani
(spermatozoa)

Sperma berbentuk seperti kecebong dengan kepala


yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk.
Inti sel terdapat di kepala sperma, sedangkan ekor
digunakan untuk pergerakan sperma.
Pergerakan sperma dari ujung vagina sampai ke
kanalis servikalis, cavum uteri dan tuba fallopi
membutuhkan waktu lebih kurang1 jam setelah
sperma dipencarkan

Kecepatan pergerakan sperma kira-kira 1 inchi


dalam 15 menit

Sperma yang berisi “pesan genetik” ayah dapat


sampai ke tuba fallopi setelah berenang sejauh 7
inchi.
 OVULASI

Di tuba fallopi, sperma menunggu kedatangan sel telur


(ovum)

Peristiwa lepasnya ovum dari ovarium disebut ovulasi

Jika pada saat sperma sampai ke tuba fallopi dan saat


bersamaan terjadi ovulasi maka terjadilah pertemuan dan
persatuan sperma dan ovum yang dikenal dengan istilah
fertilisasi/pembuahan/penghamilan

Jika tidak terjadi ovulasi, maka sperma masih dapat


bertahan hidup dalan uterus sampai 3 hari
 OVUM

Ovum (sel telur) terbungkus dalam corona radiata, dan


hanya dapat ditembus oleh satu sel sperma saja.
Apabila sudah ada 1 sel sperma yang menembus ovum,
maka ovum akan mengisolasi diri dari sel sperma lain yang
datang belakangan.

Jadi hanya sel sperma yang paling cepat dan paling


tangkaslah yang dapat menembus ovum. Untuk menembus
lapisan corona radiata ovum, maka sel sperma
menggunakan bantuan dari enzim hyaloronidase yang
terdapat pada sperma itu sendiri.
Sesaat setelah terjadi penggabungan sel sperma dan ovum,
terjadilah penggabungan pesan genetik ayah dan ibu yang
akan menentukan sifat genetik anak untuk selamanya dalam
suatu siklus kehidupan yang baru.

Saat itu terbentuklah cikal bakal manusia baru yang


diistilahkan dengan Zigot

24 jam setelah pembuahan (terbentuknya zigot), maka sel


baru ini akan memproduksi Hormon hCG (human chorionik
gonadotropin). Hormon ini akan dilepaskan kedalam aliran
darah ibu dan dapat dideteksi pada akhir minggu pertama
setelah coitus (jika kehamilan terjadi), dengan tes darah
khusus (galli manini).
Seminggu setelah itu dapat di tes dengan menggunakan tes
pack tes standar rumah/sensitif

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

Setelah zygot terbentuk, maka sel ini akan mengalami


berbagai tahap pertumbuhan dan perkembangan menjadi
embrio

Stadium perkembangan zygot :


Zygot – Morula – Blastula – Blastokista – Embrio
Perkembangan embrio
 Stadium morulla berlangsung pada hari 1 s/d 3 setelah
konsepsi/fertilisasi, sel membelah menjadi 12-16 sel yang
identik satu dengan yang lainnya.
 Selanjutnya sel masuk pada tahap blastula pada hari ke 6-7
 Selanjutnya terbentuklah blastokista
 Blastokista kemudian akan segera mencari tempat yang
paling subur dari uterus ibu untuk melengketkan diri.
 Peristiwa pelengketan/penempelan blastokista ke dinding
uterus ibu disebut dengan istilah NIDASI
FASE PERKEMBANGAN JANIN

 Fase Embrio
permulaan periode embrional dimulai pada minggu ketiga
setelah terjadinya fertilisasi. Pada saat ini embrio sudah
berkembang sempurna dan kantong khorion telah
berukuran 1 cm.
Pada akhir minggu ke 4 ukuran kantong khorion menjadi 2-3
cm. Pada tahap ini mulai tampak bakal jantung dan
perikardium, bakal lengan dan kaki serta mulai terbentu tali
pusat dan otak meskipun belum berkembang secara
sempurna tapi sudah menunjukkan ke khas an manusiawi.
Akhir minggu ke 6 lengan dan kaki sudah terbentuk dan
telinga mulai tampak seperti tonjolan kecil disamping kepala
 Fase Janin
Akhir periode embrio disebut dengan periode janin yang dimulai
pada minggu ke 8 setelah fertilisasi

Tiga bulan kehamilan


Akhir minggu ke 12 kehamilan panjang janin mancapai 6-7 cm. Pusat
osifikasi (penulangan) sudah mulai tampak pada kaki dan tangan
janin, sudah dilengkapi pula dengan kuku. Pada saat ini uterus sudah
dapat diraba tepat diatas simpisis pubis.

Empat bulan kehamilan


Pada akhir minggu ke 16 panjang janin mencapai 12 cm dengan berat
lebih kurang 110 gram. Pada pemeriksaan yang teliti sudah dapat
diketahui jenis kelamin bayi.
Lima bulan kehamilan
akhir minggu ke 20 janin mempunyai berat lebih kurang 300 gram, kulit
sudah tidak begitu transparan, lanugo halus menutupi seluruh tubuh dan
rambut dikepala mulai tampak.

Enam bulan kehamilan


Pada akhir minggu ke 24 kehamilan berat janin mencapai lebih kurang
630 gram. Kulitnya khas berkerut-kerut dan lemak tertumpuk
dibawahnya. Perbandingan kepala dengan badan masih cukup besar.
Janin yang lahir pada saat ini akan berusaha bernapas tapi jarang yang
dapat bertahan hidup
Tujuh Bulan kehamilan
Pada akhir minggu ke 28 panjang janin kira-kira 25 cm, dengan berat
mencapai 1100 gram. Kulit tipis berwarna merah muda dan ditutupi oleh
vernik kaseosa. Bayi yang lahir pada saat ini biasanya dapat bertahan hidup
dengan perawatan yang baik

Delapan bulan kehamilan


Pada akhir minggyu ke 32 janin mencapai panjang 28 cm dengan berat 1800
gram. Permukaan kulit masih merah dan berkerut

Sembilan bulan kehamilan


pada akhir minggu ke 36 rata-rata panjang janin adalah 32 cm, dengan berat
mencapai 2500 gram. Karena deposit lemak subkutan badan janin kelihatan
lebih gemuk/bulat dan kerutan mulai berkurang

Sepuluh bulan kehamilan


Cukup bulan dicapai pada usia ini dimana usia janin 40 minggu. Janin telah
tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Rata-rata panjang janin 36 cm
dengan berat 3400 gram
PLASENTA

 Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena


berfungsi sebagai alat dalam pertukaran antara ibu dan
janin.
 Baik buruknya keadaan anak dalam tubuh ibu tergantung
pada baik buruknya keadaan plasenta.
 Fungsi plasenta
a. Plasenta merupakan media pertukaran gas
Makanan yang dibutuhkan janin diambil dari darah ibuseperti hidrat arang,
Lemak, vitamin, dan mineral bahkan beberapa preparat system kekebalan
Tubuh ibu akan dipindahkan kepada bayi
b. Plasenta memproduksi hormon yang penting untuk menentukan usia kehamilan
c. Plasenta berfungsi sebagai barrier yang menghambat masuknya kuman ke
Dalam tubuh janin.
KEHAMILAN GANDA

 adalah kehamilan lebih dari satu (multipel)


 Etiologi kehamilan ganda
a. Fertilisasi 2 buah ovum yang terpisah pada waktu yang
hampir bersamaan (ovum ganda, kembar dizigot, kembar
fraternal)
b. Ovum tunggal yang dibuahi oleh satu sperma dan
kemudian melkukan pembelahan menjadi dua buah struktur
serupa (kehamilan monozigot/kembar identik)
 Proses terjadinya kembar monozigot
Kembar monozigot muncul dari pembelahan ovum yang
sudah dibuahi pada berbagai tahap perkembangan awal
sebagai berikut :
1. Jika pembelahan terjadi sebelum inner cell mass dibentuk
dan lapisan luar blastokista berubah menjadi korion (dalam
72 jam pertama setelah fertilisasi) maka akan terbentuk 2
embrio dengan amnion dan 2 korion, disebut dengan
kehamilan monozigot diamnion dikarion
2. Jika pembelahan terjadi pada hari ke 4 sampai ke 8 yaitu
setelah terbentukknya inner cell mass maka sel-sel yang
akan menjadi korion telah mengalami differensiasi. Pada
kondisi ini akan terbentuk embrio masing-masing dalam
kantong ketuban yang berpisah dan diselubungi oleh satu
korion secara bersama-sama, disebut dengan kehamilan
monozigot diamnion monokorion
3. Jika amnion sudah terbentuk, yang terjadi pada hari > 8
setelah fertilisasi maka kan terjadi pembelahan zigot
menjadi 2 dalam satu amnion dan korion, disebut dengan
kembar monozigot monoamnion monokorion
4. Jika pembelah pada zigot terjadi pada waktu yang lebih
lama lagi amak akan terjadi pembelahan yang seringkali
tidak sempurna sehingga mengahsilkan kembar siam
(kembar dempet)

 Komplikasi kehamilan ganda :


a. Abortus
b. Mortalitas perinatal
c. BB lahir rendah (bblr)
d. Persalinan premature
e. Retardasi pertumbuhan janin
f. Malformasi
g. Hipertensi karena kehamilan
h. Anemia maternal
i. Kelainan plasenta
j. Perdarahan maternal
k. Persalinan dengan komplikasi
l. Presentasi janin yang abnormal

Anda mungkin juga menyukai