Anda di halaman 1dari 7

Channel Encode

&
Channel Decode

Kanal koding merupakan suatu teknik yang digunakan untuk


meningkatkan performansi pada sistem komunikasi dengan cara
mendesign ulang pada sinyal dikirimkan  dengan pengaruh dari efek
gangguan seperti noise, fading, dan jamming. Biasanya target dari kanal
koding adalah untuk mengurangi probability bit of error (Pb) atau Eb/No.
• Jika pd source coding batas capaiannya adlh entropy, maka pd
channel coding batas capaiannya adlh kapasitas kanal.

• Secara teknis, channel coding dilakukan dgn penambahan bit-


bit redundant pd deretan bit informasi (message) di sisi
pengirim dgn algoritma tertentu, kemudian di penerima dgn
memanfaatkan bit-bit redundant ini dan juga bit-bit informasi
akan dilakukan deteksi atau koreksi pada bit-bit informasi yg
error.
Ada dua jenis channel coding :
– Error detection
– Error correction

Pada error detection coding, sistem hanya mendeteksi apakah


telah terjadi error (adanya bit yg salah)? Jika YA maka penerima
akan meminta pengirim utk mengirim ulang suatu blok/paket
data (retransmisi).

Pada error correction coding, penerima dgn algoritma decoding


tertentu melakukan sendiri koreksi error bila ada bit data yg
salah.
Koreksi kesalahan umum dapat diwujudkan dalam dua cara berbeda :

• 1. Ulangi permintaan otomatis (ARQ) (kadang-kadang juga disebut


sebagai koreksi kesalahan mundur): ini adalah sebuah teknik error
control dimana skema deteksi kesalahan dikombinasikan dengan
permintaan transmisi kembali data yang salah. Setiap blok data yang
diterima diperiksa menggunakan kode kesalahan deteksi digunakan,
dan jika cek gagal, transmisi data ini akan diminta – ini dapat dilakukan
berulang kali, sampai data dapat diverifikasi.

• 2.  Koreksi kesalahan maju  (FEC): Pengirim mengkodekan data


menggunakan error-correcting code (ECC) sebelum tranmisi. Informasi
tambahan (redundansi) ditambahkan oleh kode ini digunakan oleh
receiver untuk memulihkan data asli. Secara umum, data direkonstruksi
adalah apa yang dianggap “paling mungkin” data asli.
Contoh Error Detection and Correction
1. Error Correction
A. Stop and Wait       : salah satu metode error correction dimana blok data
dikirim setelah ACK  dari receiver diterima oleh transmitter terlebih dahulu.

B.  Go Bck-N             : salah satu metode error correction dimana apabila terdapat
satu blok data yang rusak, maka blok data tersebut dan blok selanjutnya akan
dikirim ulang.

C. Selective Repeat   : Salah satu metode error correction dimana apabila terdapat
satu blok data yang rusak maka hanya blok tersebut yang akan dikirim ulang.

2.  Error Detection
A. Parity Check         : Menambahkan sebuah bit pada setiap pengiriman sejumlah
bit, sehingga jumlah bit bernilai 1 selalu genap atau ganjil. Parity bit dapat deteksi
kesalahan 1 bit atau kesalahan bit dalam jumlah ganjil, namun tidak dapat
mendeteksi kesalahan dalajumlah genap.

 B.  CRC                      : CRC “Cyclic Redundancy Check” method yang umum digunakan


untuk mendeteksi error. CRC beroperasi pada sebuah frame atau block. Setiap block
berukuran mbit yang akan dikirim akan dihitung CRC checksumnya (berukuran 1
bit), kemudian dikirim bersama-sama dengan frame (dengan ukuran m+1 bit)
Mengatasi Error correction dan detection
Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu diadakan
tindakan perbaikan atau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai
memberikan dampak yang besar. Metode koreksi ini diantaranya adalah :

A.  Subtitusi simbol
Bila ada data yang rusak maka komputer penerima mengganti bagian itu dengan
karakter lain, seperti karakter SUB yang berupa tanda tanya terbalik. Jika pemakai
menjumpai karakter ini (pada program word-prossessor), maka berarti data yang
diterima telah mengalami kerusakan, selanjutnya perbaikan dilakukan sendiri.

B. Mingirm data koreksi


Data yang dikirim harus ditambah dengan kode-kode tertentu dan dapat di
duplikat. Bila penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima, maka
perbaikan dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak dengan data duplikat,
tetapi cara ini jarang dilakukan.

C. Kirim ulang
Cara ini merupakan cara yang simpel, yaitu bila komputer penerima menemukan
kesalahan pada data yang diterima, maka selanjutnya meminta komputer
pengirim untuk mengirim mengulangi pengiriman data.
Terima Kasih
Sumber :
http://
www.mariofirmansyah.my.id/2013/11/error-detection.html

http://repository.unimal.ac.id/1058/1/ST_06_Pengkodean.pdf

https://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/kanal-koding-channel
-coding/

Anda mungkin juga menyukai