Anda di halaman 1dari 24

I. Paketisasi 1.

Paketisasi adalah proses membagi data yang mengalir antar perangkat menjadi balok terstruktur yang dikenal sebagai paket. 2. Encaptulasi : proses yang membuat 1 jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Terjadi ketika sebuah protocol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protocol yang berada pada lapisan yang lebih tinggidan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protocol tersebut. Fungsi : Menambah informasi control ketika melewati layer, yaitu header dan trailer pada data link layer, selain itu untuk memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar system sekaligus menyederhanakan penggunaan system itu sendiri, juga membuat 1 jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Decaptulasi , fungsinya : Membuka header yang cocok dan menggunakan informasi yang dikandungnya untuk disampaikan ke layer di atasnya sampai pada layer tertinggi atau layer aplikasi mendapatkan data dalam jaringan sesungguhnya. 3.

II. MultiPlexing

Mengapa diperlukan multiplexing dalam proses pengiriman data:

Proses multiplexing diperlukan untuk pengiriman data karena pada saluran transmisi pengiriman hanya ada satu atau tunggal, oleh karena itu data yang telah dipaketkan dijadikan satu dengan proses berbagi bandwidth pada saluran transmisi tunggal.

Blok diagram:
MUX

n inputs
1 link n-channels

Penjelasan: Multiplexing mengacu pada pengambilan saluran komunikasi tunggal dan memecahkannya menjadi saluran sub yang dapat digunakan untuk membawa pesan independen, jadi pada blok diagram tersebut, data- data tersebut dipaketkan yaitu melalui proses berbagi bandwidth dari jalur data, dan selanjutnya bias disalurkan di saluran transmisi.

III. Switching 1. Circuit Switch : Jalur pentransmisiannya tersedia Pentransmisiannya secara continuous Pesan tidak disimpan Jalur percakapan telah tersedia Call setup delay Sinyal sibuk apabila traffic penuh koneksi Overload dapat memblok call setup User bertanggung jawab terhadap proteksi message loss Bandwidth transmisinya tetap Tidak ada penambahan bit setelah call setup Titik switchingnya terkomputerisasi Contoh aplikasi : PSTN Paket Switch : Jalur pentransmisiannya tidak tersedia Pentransmisiannya secara terpaket Paket dapat disimpan selama pengiriman Jalur tersedia untuk tiap2 paketnya Packet transmission delay Pengirim akan diberitahu apabila paket gagal terkirim

- Overload dapat menambah packet delay - Jaringan bertanggung jawab atas setiap paketnya - Bandwidthnya berubah2 (tdk tetap) - Ada penambahan bit di tiap2 paketnya - Titik switchingnya kecil - Contoh aplikasi : Public data network, Frame relay, Internet, LAN 2. Contoh Aplikasi Paket Switch : Public Data Network, Frame Relay Internet, LAN Contoh Aplikasi Circuit Switch : PSTN IV. Error Control Technique 1. Pada pengiriman data, error dapat diantisipasi dengan : a. Mengurangi noise atau interference pada kanal transmisi b. Menggunakan teknik modulasi yang mampu beradaptasi dan mengatasi noise tersebut 2. Kesalahan ini dapat dicegah dengan menggunakan : Adaptive protocol Yaitu protocol yang dapat beradaptasi atau menyesuaikan parameter transmisi dalam berbagai kondisi kanal transmisi. Contoh Adaptive Protocol tersebut antara lain : 1. Adaptive Size Packet Assembly 2. Dynamic Speed Shifts Repeater Repeater adalah perangkat elektronik yang menerima sinyal dan mentransmisikannya kembali pada level yang lebih tinggi sehingga sinyal bisa tersebut bisa dikirim pada jarak yang lebih jauh. Dalam telekomunikasi, repeater memiliki arti seperti berikut : 1. Perangkat analog yang dapat menguatkan sinyal input ( analog atau digital ). 2. Perangkat digital yang menguatkan, reshapes, retimes, atau kombinasi dari fungsi-fungsi tsb yang mentransmisikan ulang sinyal input digital (meregenerasi sinyal digital ). Repeater berfungsi untuk mengatasi atenuasi Amplifier Repeater pada rangkaian analog disebut amplifier,yg mampu memperkuat dan merepeats sinyal. Amplifier memiliki kemampuan untuk memperkuat sinyal tanpa menciptakan distorsi pada outputnya. Filter Filter ini adalah sebuah Anti Aliasing Filter karena dengan melemahkan/meredam frekunsi tinggi ( lebih tinggi dari Frekuensi Nyquist ) dapat mencegah terjadinya aliasing. V. Error Detection

1. Bagaimana cara mendeteksi kesalahan pada proses pengiriman data , buat diagram bloknya! 2. Bagaimanakah cara menerapkan metoden CRC pada proses pendeteksian data Jawaban : 1. Teknik deteksi error menggunakan error detecting code, yaitu tambahan bit yang ditambah oleh transmitter. Dihitung sebagai fungsi dari transmisi bit-bit lain, pada

receiver dilakukan perhitungan yang sama dan dilakukan perbandingan antara hasil tersebut dan bila tidak cocok maka terjadi deteksi error. Bit frame ditransmisikan ada 3 kemunkinan kelas yang dapat didefinisikan pada penerima yaitu : a. Kelas 1(p1) : sebuah frame datang dengan tidak ada bit error (jadi tidak ada dalam mendeteksi error, karena tidak ada error). b. Kelas 2(p2) : Sebuah frame datang dengan 1 atau lebih bit error yang tidak terdeteksi c. Kelas 3(p3) : sebuah frame datang dengan 1 atau lebih bit error yang tidak terdeksi 2.

3. Pendeteksian data menggunakan metode Cyclic Redundancy Check (CRC) Contoh : data yang dikirim = 1001111 M(x) = 1(x6) + 0(x5) + 0(x4) + 1(x3) + 1(x2) + 1(x1) + 1(x0) = x6 + x3 + x2 + x + 1 = x3 + 1, c=3 = x9 + x6 + x5 + x4+ x3

Misal G(x) x3. M(x) x3 . M(x)

= Q(x) + R(x) G(x)

x6 + x2 + x + 1 x3 +1 / x9 + x6 + x5 + x4+ x3 x9 + x6 x5 + x4 x5+ x2 x4+ x3+ x2 x4+ x x3+ x2+ x x3+ 1 x2+ x+ 1 === nilai R(x) T(x) T(x) = xc. M(x) + R(x) = x9 + x6 + x5 + x4+ x3 + x2 + x+ 1 = 1(x9) + 0(x8) + 0(x7) + 1(x6) + 1(x5) + 1(x4) + 1(x3) + 1(x2) + 1(x1) + 1(x0) = 10011 11111

Cara pengecekan error : T(x) = Q(x) G(x) x6 + x2 + x + 1 x3 +1 / x9 + x6 + x5 + x4+ x3 + x2 + x+ 1 x9 + x6 x5 + x4+ x3 + x2 x5+ x2 x4+ x3+ x + 1 x4+ x x3+ 1 x3+ 1 0 Bila bernilai nol maka tidak terjadi error

VI. Error Correction 1. Jelaskan beberapa metode pengkoreksian kesalahan yang anda ketahui! ARQ ( Automatic Repeat Request) : adalah sebuah metode error correction untuk mentransmisikan data menggunakan balasan ACK (Acknowledgement) dan time out. ACK merupakan sebuah pesan yang dikirim oleh receiver kepada transmitter yang mengindikasikan bahwa paket / data frame telah diterima secara benar. Timeout adalah reasonable point pada waktu setelah pengirim mengirim frame / paket, ditentukan periode waktu diperbolehkanuntuk berlalu sebelum ACK diterima. Metode ARQ memiliki 3 jenis, yaitu : Stop and wait ARQ Go Back and N ARQ Selective Reject ARQ Forward Error Correction (FEC) : adalah suatu system dari control kesalahan, untuk transmisi data, dimana pengirim secara sistematis yang dihasilkan menambahkan data yang berlebihan untuk pesan di dalamnya.

VII. Flow Control Apa fungsi flow control pada pengiriman data? Jelaskan akibat bila tidak berfungsinya proses diatas tersebut! Flow control berfungsi sebagai pengatur perjalanan data dari sisi pengirim ke sisi penerima. Dengan tidak adanya flowcontrol maka buffer pada penerima dapat terisi penuh dan melebihi kapasitas, bersamaan pada saat penerima masih memproses data sebelumnya.

VIII. Protokol Mengapa protokol diterapkan falam proses pengiriman data? Hubungkan dengan layer OSI! Karena protokol merupakan konsep atau aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar pengiriman data dapat berlangsung dengan benar. Protokol pada model referensi OSI layer terdapat beberapa protokol pada layer-layer tertentu. Layer-layer tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Data link layer Network layer Transport layer Session layer Presentation layer Application layer

IX. Data Communication Equipments

1. Apabila kita akan membuat LAN/WIFI/Intranet, jelaskan mengenai hal hal sbb: a. pemilihan kabel b. pemilihan konektor e. pemilihan DTE & DCE c. pemilihan repeater

d. pemilihan model jaringan JAWAB : a. dan b.

Dalam pemilihan kabel untuk LAN/WIFI yang digunakan adalah kabel coaxial,UTP dan STP,OPTIK yang dilengkapi konektornya. berikut penjelasannya. 1.Kabel Koaxial Kabel Coaxial atau populer dipanggil coax terdiri atas konduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari repeater. Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 )(termasuk terminatornya). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. ( Kabel RG-58 ) Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. * Fungsi: Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah : Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan. Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC. Kabel Coaxial Thinnet

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah : Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter. Impedansi Terminator 50 Ohm.

2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8/ 10 Base 2 ) Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan. Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah : Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter. Impedansi terminator 50 Ohm. Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

*Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15. Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung. Advantages and Disadvantages of Coaxial cable Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah murah(termasuk perawatannya) dan jarak jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan

KABEL STP.
Karakteristik media tipe ini : PELINDUNG INTERFERENSI : ada MAKS. BANDWITH : 100 Mbps MAKS. KABEL : 100 meter SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack) BIAYA : lebih mahal dibanding UTP TOPOLOGI FISIK : Star & Token Ring INSTALLASI : lebih sulit dibanding UTP

Kabel UTP..
UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah jenis kabel yangterdiri dari dua kawat tak terbungkus yang berpilin *Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi *Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik,dan jarak jangkauannya hanya 100m. Kabel UTP mempunyai ciri : PELINDUNG INTERFERENSI : tidak ada MAKS. BANDWITH : 100 Mbps MAKS. KABEL : 100 meter SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack) BIAYA : murah TOPOLOGI FISIK : Star, Extended Star, Tree INSTALLASI : Mudah Beberapa Kategori (CAT) Kabel UTP : TIPE PENGGUNAAN CATEGORY 1 Voice (Kabel Telepon) CATEGORY 2 Data dengan bandwith hingga 4 Mbps (Local Talk) CATEGORY 3 Data dengan bandwith hingga 10 Mbps (Ethernet) CATEGORY 4 Data dengan bandwith hingga 20 Mbps (16 Mbps Token Ring) CATEGORY 5 Data dengan bandwith hingga 100 Mbps (Fast Ethernet)

F.O(Fiber Optik)
Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron) Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic)

Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber : Satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx)

Sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex) Fiber optik disusun menjadi tiga bagian, yaitu: Bagian Inti (Core), merupakanbagian lintasan yang dilewati cahaya. Bagian Selongsong (Cladding), berfungsi untuk merefleksikan cahaya yang akan memantul keluar, balik kembali ke dalam bagian inti Bagian Buffer/Coating, merupakanpelindung plastik untuk core dan cladding.
BUFFER JACKET

SILICONE COATING

BLACK POLYURETHANE OUTER JACKET STRENGTH MEMBER

CORE

CLADDING

Graded Index Multimode : Diameter core : 50 + 3 um Single mode : Diameter core 8 um

Transmisi serat optik dapat dilakukan melalui dua cara yaitu : Multi Mode Pada jenis ini, suatu informasi (data) dibawa melalui beberapa lintasan cahaya yang dijalarkan melalui serat dari satu ujung ke ujung lainnya Single Mode Transmisi data melalui single mode hanya menggunakansatu lintasan cahaya yang merambat melalui serat. Metode semacam ini dapat menghindarkan ketidakakuratan yang dapat terjadi dalam penyaluran dat a. Perbandingan Fiber Optic KARAKTERISTIK SERAT OPTIK Redaman serat optik Dispersi Bandwidth trasmisi

Faktor-faktor Redaman Serat Optik

1. Redaman instrinsik Absorpsi Penghamburan Rayleigh Penghamburan akibat ketidakseragaman struktural

2. Redaman Sistem Redaman Bengkokan Redaman Microbending Rdaman Splicing Konektor Fibre Optic ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut. SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya. E200

Keuntungan dari fiber optic

Kemampuannya yang baik dalam mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dalam jarak transmisi yang cukup jauh. Kecepatan transmisi yang tinggi hingga mencapai ukuran gigabits, serta tingkat kemungkinan hilangnya data yang sangat rendah. Keamanan fiber optic yang tinggi, aman dari pengaruh interferensi sinyal radio,motor, maupun kabel-kabel yang berada di sekitarnya, membuat fiber optic lebih banyak digunakan dalam infrastruktur perbankan atau perusahaan yangmembutuhkan jaringan dengan tingkat keamanan yang tinggi. Kelebihan lainnya, fiber optic aman digunakan dalam lingkungan yang mudah terbakar dan panas .

Dalam hal ukuran, fiber optic juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga, sehingga lebih menghemat tempat dalamruangan network data center di mana pun. KERUGIAN FiBER OPTIK Harganya yang cukup mahal jika dibandingkan denganteknologi kabel tembaga. Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi A. KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA 1. Transmitter optik 2. Kabel serat optik 3. Receiver optik B. KOMPONEN-KOMPONEN PENDUKUNG 1. Optical splitter 2. Optical switch 3. Optical Mux/demux 4. Optical amplifier 5. Optical Connector 6. Optical attenuator TRANSMITTER OPTIK TUJUAN Mengubah sinyal input elektrik menjadi sinyal optik sebelum ditransmisikan ke dalam kabel serat optik KOMPONEN UTAMA : Sumber cahaya SUMBER CAHAYA UTAMA : a. Light emitting diode b. Laser semikonduktor (heterojunction & Injection laser diode/ILD) RECEIVER OPTIK Tujuan Mengubah sinyal input optik menjadi sinyal elektrik

Komponen utama Photodetector yang mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal elektrik melalui efek photoelektrik. Persyaratan Sensitivitas tinggi Bandwidtj yang mencukupi dan respon yang cepat untuk mengakomodasi laju informasi Noise rendah Reliabilitas tinggi dan tidak terpengaruh perubahan suhu. KOMPONEN RECEIVER Front end Linier channel Data recovery

signal optik Photodiode

Preamplifier

amplifier FILTER Decision circuit data

Voltage Supply

Automatic gain control Linier Channel

Clock recovery Data Recovery

Front end

RECEIVER OPTIK Front End Photodiode : Mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik Preamplifier : Menguatkan sinyal untuk proses selanjutnya. Linier Channel Main amplifier : Dikontrol secara otomatis untuk membatasi tegangan output

Low Pass filter : Untuk membentuk pulsa tegangan dan mengurangi noise Data Recovery Sirkit Decision : Memutuskan sinyal merupakan bit 1 atau bit 0 Sirkit Clock Recovery : Mensikronkan keputusan c. Pemilihan Repeater : Pemilihan repeater pada jaringan WIFI /LAN tergantung pada topologi jaringan yang digunakan dan kabel/ media transmisi yang digunakan. Namun, tidak semuakabel dalam keterbatasan jarak bias diatasi dengan repeater. Tergantung dg karakteristik kabel tersebut. d. Pemilihan Model Jaringan jawab: LAN ada 5 topologi: a. Pada topologi jaringan mesh, semua komputer terhubung adalah sentral atau node. Setiap komputer sentral terhubung secara penuh. b. Topologi jaringan star hanya memiliki satu komputer sebagai sentral. Setiap komputer dalam jaringan dihubungkan ke komputer server secara langsung atau melalui hubungan dengan tingkat kerumitan lebih jaringan dibandingkan mesh c. Komputer yang berfungsi sebagai server dan workstation dihubungkan oleh kabel tunggal atau kabel pusat d. Komputer sentral dihubungkan dengan komputer sentral lainnya atau workstation sehingga membentuk lingkaran jaringan. Dalam proses informasi, setiap server dan workstation akan menerima dan melewati satu komputer ke komputer lain. e. Topologi jaringan ini disebut juga dengan jaringan pohon atau jaringan bertingkat.Topologi jenis ini digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan tingkat atau hirarki yang berbeda WIFI: Ada 2: a. Mode Ad-Hoc Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada adhoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung b. Mode Infrastruktur Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode infrastruktur . Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless e. pemilihan DTE & DCE DTE : PC/ Laptop, Network Interface Card (NIC), Router.

DCE X. ISDN

: Access Point (AP), Repeater, HUB, Modem, Switch, Bridge.

1.Buatlah blok diagram mengenai ISDN!

BLOK DIAGRAM ISDN


HOME / USER TE1 S NT2 S TE2 R TA T U NT1 LT PHONE COMPANY / CENTRAL V ET V U LT NT1 HOME / USER T NT2 S TA R TE2 S TE1

Berikut ini penjelasan blok diagram ISDN di atas: Di sisi USER Untuk peralatan yang kompatibel dengan ISDN: TE1 (pesawat telepon digital, mesin fax grup 4, dll) menggunakan interface S dihubungkan ke NT2 (PABX, LAN, dll) Untuk peralatan yang tidak kompatibel dengan ISDN: TE2 (pesawat telepon analog, mesin fax grup 3, dll) menggunakan interface R dihubungkan ke TA (untuk mengkonversikan peralatan non kompatibel ISDN ke jaringan ISDN). Kemudian menggunakan interface S dihubungkan ke NT2. Dari NT2 menggunakan interface T dihubungkan ke NT1 (peralatan terminasi jaringan di sisi pelanggan / CPE). Di sisi CENTRAL Dengan menggunakan interface U, NT1 dihubungkan ke LT (titik terminasi antara jaringan akses dengan sentral ISDN).Line Terminator merupakan penghubung fisik ke perusahaan telepon. Di LT ini akan terjadi pembentukan fungsi-fungsi seperti NY, test loop, pembangkitan sinyal dan konversi kode. Kemudian dengan menggunakan interface V, LT dihubungkan ke ET .Exchange Terminator merupakan penghubung logika dari telepon (user) ke jaringan telepon. Di ET ini sinyal control, data informasi

dan

data

pensinyalan

diproses.

ET bertugas untuk menangani data link layer protokol DSS 1, data yg diterima diubah kedalam format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET. Di sisi USER Setelah keluar dari ET, maka akan disalurkan ke USER (tujuan) menggunakan alur yang sama yakni dari ET ke LT. Lalu menuju ke sisi USER yakni ke NT1 dan NT2. Di NT2 ini akan langsung menuju ke TE1. Sementara untuk peralatan yang tidak kompatibel dengan ISDN akan dikonversikan terlebih dahulu menggunakan TA selanjutnya ke TE2.

2.Protokol apa yang mampu support ISDN? Berikut ini protokol ISDN dilihat dari channel, pengaksesan, dan interfacenya: Terdapat 3 type channels yang digunakan pada ISDN yaitu yaitu: 1. B channel : 64 kbps Pembawa sinyal informasi dari user ke jarigan dalam bentuk suara, data, video. 2. D channel : 16 kbps untuk (BRA) or 64 kbps (untuk PRA) Untuk membawa pesan pensinyalan dari suatu terminal ISDN ke jaringan melalui konektor pisik dan sistem pesan pensinyalan standar 3. H channel : 384(H0), 1536(H11), 1920(H12) kbps Ada 2 jenis pengaksesan ISDN, yaitu yaitu: 1. Basic Rate Access : Pengaksesan menggunakan Basic Rate Interface (BRI)

Pengaksesan dalam skala kecil (Rumah Rumah , kantor kantor). 2. Primary Rate Access : Pengaksesan menggunakan Primary Rate Interface (PRI). Pengaksesan dalam skala besar. Ada dua macam antarmuka yang sering digunakan, yaitu : 1. Antarmuka kecepatan dasar (BRI), untuk penggunaan di rumah-rumah. 2. Antarmuka kecepatan primer (PRI), untuk penggunaan di bidang bisnis. BASIC RATE INTERFACE (BRI) Terdiri dari 2 buah B channels (full duplex, 64 kbps) dan 1 buah D channel

Menggunakan tambahan bandwidth (overhead )48 Kbps untuk maintenance dan sinkronisasi

Bandwidth Total = 192 Kbps

Antarmuka kecepatan dasar dirancang untuk membawa data yang dapat kita kirim ke rumah melalui kabel tembaga. Perusahaan telepon dapat menyediakan saluran 160 Kbps untuk antarmuka ini sehingga dapat digunakan dua saluran B dan sebuah saluran D dan masih memiliki 16 Kbps untuk overhead (meliputi dataframing, maintenance, dan control).

PRIMARY RATE INTERFACE (PRI) Terdiri dari 23 B channel (64 kbps) dan 1 D Channel : digunakan di USA, Canada dan Jepang (teknologi T1)

Total bandwidth = 1.544 Mbps ( termasuk sinkronisasi sinkronisasi) Terdiri dari 30 B Channel dan 1 D channel : digunakan di Eropa dan Australia ( Teknologi E1) Total bandwidth = 2.048 Mbps

Antarmuka kecepatan primer digunakan untuk bisnis dengan kebutuhan data yang lebih besar. Hubungan ke perusahaan telepon jauh lebih cepat karena menggunakan beberapa saluran B. Biasanya di Amerika Serikat didesain untuk 23 saluran B dan sebuah saluran D. Ini disebut servis DS1. Di Eropa yang sering digunakan adalah 30 saluran B dan sebuah saluran D yang dinamai servis E1. Dengan antarmuka kecepatan primer, kita juga dapat mengkombinasikan beberapa saluran B menjadi sebuah saluran H. Ada beberapa kecepatan saluran H. Yang paling umum adalah H0 (384 Kbps) atau 6 saluran B. Adapun H11 adalah 24 saluran B atau ekivalen dengan servis DS1. H12 ialah 30 saluran B atau setara dengan servis E1. Interface ISDN terdiri dari 2 bagian: 1.Standard Reference Point: Titik-titik konseptual yang digunakan untuk memisah kan grup-grup fungsi.

Pada kondisi riil, Reference Point ini juga digunakan Untuk merujuk interface fisik

2.Standard Devices bukan merujuk pada hardware, namun pada kumpulan standard dari fungsi-fungsi yang bisa dilakukan oleh unit-unit hardware

Standard Reference Point -R:reference point antara peralatan non-ISDN dengan terminal adapter(TA). -S:reference point antaraTE / TA denganNT.

-T:reference point antaraNT 1 danNT 2 (jika terpisah secara hardware). -U:reference point antara NT dengan pembangkit carrier local loop (LT). -V: reference point antara LT dengan ET.

Standard Device TE 1 peralatan yang kompatibel dengan sistim ISDN Contoh : pesawat telepon digital, mesin fax Grup 4, terminal data ISDN, komputer dengan kelengkapan ISDN TE2 peralatan yang non kompatibel dengan sistim ISDN sehingga hanya dapat dihubungkan ke NT dengan bantuan terminal adapter. TA Peralatan pengkonversi dari terminal yang non kompatibel ISDN dengan jaringan ISDN Contoh: pesawat telepon analog, mesin fax Grup 3 terminal non ISDN.

NT1 Peralatan terminasi jaringan di sisi pelanggan (Customer Premise Eqipment). Biasanya sebagai awal dimulainya pemberian carrier. Menyediakan fungsi-fungsi yg ekivalen dg fungsi layer 1 model OSI, memastikan bahwa TE secara pisik & elektrik sesuai dengan jaringan akses sentralisasi pemeliharaan. Contoh : titik terminasi fisik 2 kawat ke 4 kawat.

NT2 Tempat berkumpulnya interface-interface dari pelanggan yang berbeda. Secara fisik biasanya berupa digital PABX. Menyediakan fungsi-fungsi yg ekivalen dengan layer 2 dan layer di atasnya. Contoh : PABX; LAN

NT 1 dan NT 2 bisa tergabung hanya dalam satu peralatan saja (yang terdiri dari kombnasi fungsi NT 1 dan 2 tsb) disebut sebagai NT saja. NT=peralatan terminasi jaringan yang menghubungkan perkabelan four-wire dari pelanggan ke perkabelan konvensional two-wire LT Line Terminator, merupakan hubungan fisik ke perusahaan telepon. Titik terminasi antara jaringan akses dengan sentral ISDN. LT dapat membentuk fungsi-fungsi seperti NT, test loop, pembangkitan sinyal dan konversi kode. ET

Exchange Terminator, yakni hubungan logika dari telepon kita ke jaringan telepon.

Titik terminasi jaringan akses dg sentral ISDN dimana sinyal control, data informasi, dan data pensinyalan diproses. Juga bertugas untuk menangani data link layer protokol DSS 1, data yg diterima diubah kedalam format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.

3.Apa yang harus disiapkan untuk mendesain ISDN? Berdasarkan protokol: Perlu menyiapkan saluran / channel B,D dan H sesuai dengan protokol yang berlaku. Menyiapkan peralatan seperti PABX untuk pengaksesan skala besar. Menyiapkan perangkat CPE seoerti PC, videophone, video conference,dll. Peralatan yang kompatibel ISDN seperti telepon digital, mesin fax grup 4,dll. Maupun peralatan yang tidak kompatibel ISDN seperti telepon analog, mesin fax grup 3, disertai dengan terminal adaptor baik internal maupun eksternal adaptor. Berdasarkan jaringan: 1. E: standard untuk jaringan ISDN pada jaringan telpon yang ada, seperti addressing internasional. 2. I: standard untuk konsep jaringan ISDN, terminology, dan services, seperti layanan jaringan. 3. Q: standard untuk switching dan signaling, seperti setup call, flow control, dan koreksi error. XI. Bluetooth Jelaskan karakteristik Bluetooth dilihat dari : a. Frekuensi Frekuensi yang digunakan oleh Bluetooth adalah ISM band 2,4 2,48 GHz. Berdasarkan IEEE 802.11b yang mentransmisikan range frekuensi 2,4 GHZ. Dikatan bahwa range ini unregulated, yang berarti bahwa peralatan transmit radio dalam berbagai macam produk memungkinkan menggunakan frekuensi yang sama. b. Pemilihan Metode Spread Spectrum Metode Spread Spectrum yang digunakan pada Bluetooth adalah FHSS ( Frequency Hopping Spread Spectrum), dimana FHSS merupakan proses pengiriman data dengan cara melompat pada suatu interval waktu yang ditetapkan sebelum terjadi pengulangan pola

tersebut. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih rendah karena menggunakan kecepatan symbol (syimbol Rate) sehingga cost yang dibutuhkan lebih

rendah. Untuk layanan di bawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost yang lebih baik. FHSS menggunakan FSK di mana ketahanan terhadap noise lebih baik. c. Standar di IEEE Standar di IEEE yang digunakan adalah 802.11b. Dimana memiliki kelebihan : Cost yang rendah Range sinyalnya baik dan tidak mudah dihalangi ( sehingga Bluetooth dapat menembus kotak, dinding, dsb) Dan juga kekurangan : Kecepatan rendah Untuk beberapa peralatan rumah yang memiliki frekuensi yang sama, yaitu 2,4 GHz akan memungkinkan terjadinya interferensi. XII. Aneka Modem Apakah sebenarnya NULLMODEM tersebut? Jelaskan baerdasarkan Fungsinya!
Null modem adalah sebuah metode untuk menghubungkan antara dua DTE (Data Terminal Equipment) yang berupa PC, terminal, printer, dll. secara langsung menggunakan kabel serial RS-232.

XIII. RS-232 Pada proses pengiriman data di DB-25, nomor pin berapa saja yang berfungsi untuk transmit data? Nomor Pin DB 25 yang berfungsi untuk mentransmit data adalah nomor 2 dan 14

Pin 2 sebagai Transmit data Pin 14 sebagai secoundary transmit data

XIV. Infrared Cara Pentransmisian InfraRed dan apa yang di modulasi?

Jawaban :
Pada sisi Infra Red Pengirim Data yang berupa data binner di paketisasi kemudian dimodulasi terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui Infra Red, Dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakkan data akibat noise.

Untuk transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan dalam bentuk pulsapulsa.

Dimana Proses modulasi dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40 KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data) adalah merupakan logika 0, sedangkan pada komunikasi infra merah kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data.

Pada sisi Infra Red Penerima Setelah data diterima, data di modulasi terlebih dahulu kemudian mendekodekannya kembali menjadi data biner Yang dimodulasi Yang di modulasi adalah data yg telah diubah menjadi cahaya jadi yang termodulasi adalah intensitas cahayanya.

Anda mungkin juga menyukai