Taman Kanak-kanak
Sekolah Menengah
Sekolah Dasar Pertama (SMP)
Puskesmas
• peserta didik yang dirujuk dari sekolah (khuses untuk kasus yang tidak
dapat diatasi oleh sekolah)
• Untuk itu perludiadakan kesepakatan Sekolah sebaiknya mengupayakan
dana UKS untuk pembiayaan peserta didik yang dirujuk
• Untuk ini setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai
tingkat pelayanan kesehatan
Peserta didik yang perlu dirujuk
• peserta didikyang sakit sehingga tidakdapet mengikuti pelajaran, dan bila
masih memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat
pengantar dan bukti /kartu rujukan agar dibawa orang tuanya kesarana
pelayanan kesehatan yang terdekat.
• Bila peserta didik cidera/sakit yang tidak memungkinkan disuruh pulang
dan segeramembutuhkan pertolongan secepatnya agar dibawa ke sarana
pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Pendekatan
• Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
perorangan , lingkungan sekolah khususnya masalah lingkungan yang tidak
mendukung tercapainya derajat kesehatan yang optimal Dan yang
ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat sekolah
Metode lainnya
• Penataran dan pelatihan
• Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus(BK)
• Penyuluhan kesehatan
• Pemeriksaan langsung dan
Pengamatan (observasi)
C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pencahayaan dan
Vektor
kesilauan
ah Ventilasi ah Kantin
Sekol Sekol
n Kepadatan ruang n
Halaman
unga kelas unga
Lingk Lingk
lian lian Desain meja dan
Jarak papan tulis kurs
enda enda
Peng Peng
Sarana cuci tangan Perilaku
Sampah Toilet
PROGRAM USAHA
KESEHATAN SEKOLAH
Miftahul Jannah 1610711048
Aggita Cahyani 1610711027
Pengertian
Pengelolaan
• Laporan pembinaan dari Puskesmas
• Penyuluhan tentang UKS
• Pelaksanaan rapat koordinasi dengan
UKS Tim Pelaksana Program kerja
• Penyediaan sarana prasarana
1.Perawatan
Pemeriksaan Darurat
1. Pendidikan Seks
kesehatan
2. Pendidikan Jasmani 2.Pemberian Obat
3. Imunisasi
4. Pencegahan Kecelakaan
5. Pemenuhan Nutrisi
6. Program Pendidikan Gizi
Pencegahan Primer :
Pendidikan Seks
Ada tujuh topic yang dianggap penting untuk
kurikulum pendidikan seks yang kemprehensif,
anatomi dan fisiologi, pubertas dan
perkembangan remaja, identitas (orientasi
seksual), kehamilan dan reproduksi, penyakit
menular dan HIV, hubungan yang sehat, dan
kemampuan pribadi.
Pendidikan Jasmani
Kebiasaan kurang beraktivitas berhubungan dengan
obesitas, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.
Studi menunjukan bahwa orang yang aktif memiliki
kualitas hidup yang lebih baik dan hidup lebih lama
dibandingkan mereka yang tidak aktif. Studi juga
menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang aktif
secara fisik mengalami peningkatan rasa percaya diri,
harga diri, dan penurunan kecemasan, stress dan depresi.
Aktivitas fisik secara teratur membantu membangun dan
mempertahankan tulang dan otot sehat.
Imunisasi
Imunisasi merupakan komponen vital dari
perawatan kesehatan rutin, memberikan
perlindungan jangka panjang terhadap banyak
penyakit. Kematian dapat dicegah dengan vaksin
berada pada tingkat rekor terendah. Banyak penyakit
menular telah berkurang lebih dari 99% sebagai
hasil dari imunisasi. Dibawah vaksinasi anak-anak,
terutama didaerah perkotaan besar adalah
kekhawatiran karena potensi wilayah penyakit.
Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan cedera harus diajarkan sejak dini disekolah-sekolah,
dan informasi yang diberikan disesuaikan dengan usia.
Keselamatan saat berolahraga sangat penting bagi remaja,
terutama di kalangan anak perempuan
Penggunaan peralatan yang tepat wajib bagi anak-anak dan remaja
Kegiatan olahraga merupakan waktu yang tepat bagi perawat
kesehatan sekolah untuk menyampaikan informasi dan
memberikan nasihat kepada siswa tentang masalah kesehatan
yang dapat terjadi akibat aktivitas fisik dan mengajarkan
pentingnya latihan peregangan serta membantu mencegah cedera.
Pemenuhan Nutrisi
Anak sekolah yang mengalami periode pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat memiliki kebutuhan gizi yang
tinggi.
Diet harus mencakup keseimbanagn yang tepat dari
karbohidrat, protein, dan lemak, dengan asupan cukup vitamin
dan mineral.
Melewatkan makanan, terutama sarapan dan makan makanan
ringan yang tidak sehat menyebabkan nutrisi anak menjadi
buruk.
Mengidentifikasi masalah gizi, konseling dan membuat
rujukan yang tepat penting dalam pengaturan sekolah.
Perawat harus mempertimbangankan pengaruh budaya diet
ketika mengajar siswa dan menilai status gizi mereka.
Program Pendidikan Gizi
Pendidikan gizi penting harus menyertakan orang
tua, guru, anak dan pedagang/kantin sekolah.
Anak-anak perlu mengetahui dan memahami
piramida makanan, bagaimana membuat pilihan
makanan ringan yang sehat dan pentingnya
menyeimbangkan aktivitas fisik dengan asupan
makanan.
Obesitas, karies gigi, anemia, penyakit jantung
dapat dikurangi atau dicegah dengan perubahan
pendidikan dan gaya hidup yang tepat
Pencegahan Sekunder :
Pemeriksaan Kesehatan
Gangguan penglihatan dan pendengaran dapat
mengakibatkan kinerja akademis yang buruk,
melambat perkembangan emosional, dan gangguan
yang behubungan dengan stress
Anak-anak dan remaja dengan riwayat keluarga,
keterlambatan perkembangan, infeksi telinga
berulang atau paparan suara keras.
Pemeriksaan tekanan darah tinggi selama masa
kanak-kanak penting untuk mengidentifikasi anak-
anak yang memiliki hipertensi agar dapat
menentukan penanganan awal dan tindak lanjut.
Pencegahan Tersier :
Perawatan Darurat
• Keadaan darurat meliputi kegiatan alam seperti angin topan,
tornado dan gempa bumi, atau bencana buatan manusia,
seperti tumpahan material berbahaya, kebakaran dan
penggusuran.
• Peralatan pertolongan pertama harus tersedia di semua
sekolah. Perawat sekolah harus memiliki pengetahuan
tentang standard pertolongan pertama dan memiliki
sertifikat kemampuan resusitasi jantung.
• Perawat sekolah juga harus bertanggung jawab untuk
perkembangan Rencana Perawatan Darurat yang
menyediakan staf sekolah dengan panduan untuk
memfasilitasi respons yang cepat dalam kasus darurat siswa.
Pemberian Obat
• Perawat kesehatan sekolah harus menyadari obat yang sedang
diberi sendiri di halaman sekolah dan harus memberikan
pendidilan yang diperlukan bagi anak-anak dan orang tua.
• Mengenali tanda-tanda dan gejala hipoglikemia dan
hipeeglikemia untuk membantu anak-anak dalam pemantauan
kadar glukosa dan pemberian insulin atau glukagon.
• Obat yang biasa diberikan di sekolah-sekolah termasuk
analgesik dan antipiretik
• Kebijakan pemberian obat harus ada yang mencerminkan
hukum lokal dan negara yang membahas produk ini. Permintaan
untuk pemberian obat ini memberikan perawat kesempatan
untuk mengajar kesehatan yang baik.
Pedoman berikut dari NASN (2013a) yang
harus dipatuhi oleh perawat sekolah :
• Benar diterima, disimpan dan diberi label
perhitungan lebih dan resep obat.
• Persetujuan orang tua untuk perawat untuk
berkomunikasi dengan penyedia perawatan primer.
• Pemberian obat tanpa melanggar ketetapan perintah,
kebijakan sekolah, standar praktik keperawatan, atau
tindakan praktek keperawatan negara.
• Pemeliharaan kerahasiaan siswa
• Pengawasan personil tanpa izin.
PRAKTIK PERAWAT SEKOLAH
SINTA 1610711054
Definisi perawat sekolah
Perawat sekolah adalah praktik khusus keperawatan
professional yang memajukan kesejahteraan, keberhasilan
akademik, dan prestasi seumur hidup dan kesehatan siswa.
Untuk itu, perawat sekolah memfasilitasi tanggapan siswa
untuk perkembangan normal, meningkatkan kesehatan dan
keselamatan, termasuk lingkungan yang sehat ; campur tangan
dengan masalah kesehatan aktual dan potensial; menyediakan
layanan manajemen kasus; dan secara aktif berkolaborasi
dengan orang lain untuk membangun siswa dan kapasitas
keluarga untuk adaptasi, manajemen diri, advokasi diri, dan
belajar (NASN, 2011).
SEKOLAH BERBASIS PUSAT
KESEHATAN
Sekolah berbasis pusat kesehatan adalah salah satu
cara terbaik untuk menawarkan layanan kesehatan
yang komprehensif untuk anak-anak usia sekolah dan
remaja.
Sekolah berbasis pusat kesehatan memberikan
pendekatan tim interdisipliner dengan personil seperti
praktisi perawat, pekerja sosial, psikolog, dan dokter
yang memberikan layanan.
Prioritas Penelitian Perawat Sekolah
• Obesitas/gizi
• Peran perawat
• Hukum isu etik
• Kegawatdaruratan
• Pendidikan kesehatn
• Absensi/kehadiran
• Diabetes/insulin
• Cedera
• Pelayanan kesehatan
• Asma
PROGRAM PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN UKS
Leily Muhafilah
Sharah Nur Saiidah
Erina Rusmiati
PROGRAM PEMBINAAN PESERTA
DIDIK
1. Pendidikan Kesehatan
a. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Memiliki pengetahuan, nilai dan sikap, keterampilan, perilaku hidup
bersih dan sehat, dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit
dan Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus
informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat).
b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
– Kegiatan Kurikuler
– Kegiatan Ekstrakurikuler
2. Pelayanan Kesehatan
c. Tujuan pelayanan kesehatan
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan, Meningkatkan daya tahan
tubuh, Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi.
b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
– Kegiatan Peningkatan (Promotif)
– Kegiatan Pencegahan (Preventif)
– Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
c. Tempat Pelayanan kesehatan
– Di sekolah
– Di Puskesmas
d. Metode pelayanan kesehatan
– Pentaran dan pelatihan;
– Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling);
– Penyuluhan kesehatan;
– Pemeriksaan langsung; dan
– Pengamatan (observasi)
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
a. lingkungan fisik meliputi:
– Konstruksi ruang dan bangunan
– Sarana air bersih dan sanitasi
– Halaman
– Pencahayaan, ventilasi, kebisingan
– Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi
– Vektor penyakit
– Kantin/Warung sekolah
b. lingkungan non fisik antara lain:
– Perilaku tidak merokok
– Perilaku membuang sampah pada tempatnya
– Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air bersih mengalir
– Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat
Pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi
a. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah
b. Perencanaan
c. Intervensi
– Penyuluhan Kegiatan
– Perbaikan sarana
– Pengendalian: Pemeliharaan ruang dan bangunan
– Pencahayaan dan kesilauan
– Ventilasi
– Kepadatan ruang kelas Jarak papan tulis
– Sarana cuci tangan Kebisingan Air Bersih Toilet Sampah Sarana pembuangan air limbah
– Vektor (pembawa penyakit) Kantin/Warung sekolah Halaman Meja dan kursi peserta
didik
– Perilaku
d. Pemantauan
e. Evaluasi serta pelaporan
PROGRAM PEMBINAAN UNSUR
PENUNJANG
1. Pembinaan Ketenagaan
Pengertian ketenagaan meliputi:
• pembinaan teknis (guru dan petugas kesehatan)
• pembinaan non teknis (pengelola pendidikan, pengawas
sekolah, anggota Tim Pembina UKS, karyawan sekolah dan
sebagainya).