Anda di halaman 1dari 16

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

KOPERASI
INISIASI TUTON KE 5
MATA KULIAH PERKOPERASIAN
PROGRAM STUDI ASMINISTRASI PUBLIK
FHISIP

Pengembang: Nurjati Widodo, S.AP, M.AP (nurjati_fia@ub.ac.id)


Penelaah: Drs. Ayi Karyana, M.Si (ayi@ecampus.ut.ac.id)
ORGANISASI DAN MODUL 4
MANAJEMEN KOPERASI

SELUK-BELUK PEMBETUKAN
KOPERASI

PERANGKAT ORGANISASI

MANAJEMEN KOPERASI
SELUK-BELUK PEMBETUKAN KOPERASI

A. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Berdasarkan pasal 17 ayat (1) UU Nomor 25 tahun 1992 anggota koperasi adalah pemilik dan
sekaligus pengguna jasa koperasi.Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Koperasi (1997) yang
dikeluarkan oleh Menteri Koperasi dan PPK antara lain sebagai berikut :

Orang-orang yang mendirikan dan nantinya menjadi anggota koperasi harus mempunyai kegiatan atau
kepentingan ekonomi yang sama.

Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layak secara ekonomi.
03

Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha akan dilaksanakan oleh koperasi

Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan dilaksanakan agar
tercapai efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan koperasi.
SELUK-BELUK PEMBETUKAN KOPERASI

B. PEMBENTUKAN KOPERASI

• Sesuai dengan ketentuan undang-undang koperasi bahwa koperasi primer


dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang. Apabila untuk pembentukan
koperasi sekunder sekurang-kurangnya dilakukan oleh tiga koperasi .

• Koperasi sekunder di sini adalah koperasi yang berada pada jenjang lebih
atas dari koperasi primer yaitu pusat, gabungan, dan induk.

• Tujuan pembentukan koperasi sekunder terutama untuk membantu


pengembangan kemampuan
03 koperasi primer dalam menjalankan peran
dan fungsinya.

• Anggaran dasar mempunyai kedudukan yang sangat menentukan dalam


pendirian koperasi, khususnya koperasi yang mendapat pengakuan atau
pengesahan dari pemerintah.
PERANGKAT ORGANISASI

A. RAPAT ANGGOTA

• Peranan anggota dalam koperasi terutama dalam pengawasan dan perumusan kebijaksanaan
organisasi diwujudkan dalam ketentuan UU nomor 25 tahun 1992 pasal 22 menyatakan bahwa
“Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi”.

• Rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi mempunyai kedudukan
yang sangat menentukan
03
dan keputusannya merupakan sumber segala kebijaksanaan yang harus
ditaati dan mengikat semua anggota, pengurus, pengawas maupun pengelola usaha koperasi.
PERANGKAT ORGANISASI

Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 menyatakan Rapat Anggota menetapkan hal-hal berikut :

Anggaran dasar

Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan
usaha koperasi


Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas

Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
03 koperasi serta pengesahan laporan keuangan


Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya

Pembagian sisa hasil usaha

Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
PERANGKAT ORGANISASI

C. PENGURUS

Pengurus merupakan salah satu perangkat organisasi koperasi, yang yang dipilih dari dan oleh
anggota dalam suatu Rapat anggota. Sesuai dengan pasal 30 ayat (1) UU Nomor 25 Tahun 1992
maka tugas pengurus meliputi :

Mengelola koperasi dan usahanya

Mengajukan rancangan ke kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan koperasi

Menyelenggarakan Rapat Anggota

Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib

Memelihara daftar buku anggota pengurus


PERANGKAT ORGANISASI

Wewenang pengurus berdasarkan Pasal 30 ayat (2) UU Nomor 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut :

Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan

Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota


sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar

Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota
PERANGKAT ORGANISASI

C. PENGAWAS

Pengawas merupakan salah satu perangkat organisasi koperasi, dipilih dari dan oleh anggota
dalam forum Rapat Anggota serta merupak lembaga struktural. Tugas pengawas berdasarkan Pasal
39 ayat (1) UU No 25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut :

a Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi

Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya b


03
Wewenang dari pengawas berdasarkan Pasal 39 ayat (2) tersebut adalah :

a Meneliti catatan yang ada pada koperasi

Mendapatkan segala keterangan yang di perlukan b


PERANGKAT ORGANISASI

• Fungsi utama pengawas adalah untuk mengamankan keputusan Rapat


Anggota, ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi,
keputasan pengurus dan peraturan lain yang berlaku di koperasi.

• Pengawas sebagai wakil anggota berkewajiban melindungi kepentingan


anggota dan koperasi dari kesewenangan dan penyimpangan yang
dilakukan oleh pengurus dan pengelola.
MANAJEMEN KOPERASI

A. EMPAT UNSUR MANAJEMEN KOPERASI

• Manajemen koperasi dapat diartikan sebagai proses kegiatan untuk


mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Rapat anggota
dalam anggaran dasar dan sebagainya, dengan menggunakan atau
melalui kerja sama dengan orang lain dalam koperasi.
 
• Anggota dalam kedudukannya sebagai pemilik dan pengguna jasa
koperasi memainkan peranan sentral.
MANAJEMEN KOPERASI

Anggota sebagai pengguna jasa menurut Ramudi Arifin (2003) dapat dijelaskan sebagai berikut :

01 Koperasi pemasaran atau penjualan, kedudukan anggota adalah


pemilik sekaligus sebagai pemasok koperasinya

02 Koperasi pengadaan atau konsumsi, kedudukan anggota adalah


pemilik sekaligus konsumen koperasinya

03 Koperasi simpan pinjam dan jasa, kedudukan anggota adalah


pemilik sekaligus nasabah dan pengguna jasa koperasi nya

Koperasi produksi, kedudukan anggota adalah pemilik


04 sekaligus pekerja atau karyawan operasinya
MANAJEMEN KOPERASI

RAPAT ANGGOTA PENGAWAS

• Pemegang • Mewakili anggota


kekuasaan tertinggi melakukan
yang kebijakan PENGURUS pengawasan terhadap PENGELOLA
umum di bidang pelaksanaan
organisasi, kebijaksanaan dan
• Pemegang kuasa • Melaksanakan
manajemen, dan pengelolaan koperasi
usaha koperasi. Rapat Anggota dan yang dilaksanakan pengelolaan usaha
melaksanakan oleh pengurus dan sesuai kuasa yang
kebijaksanaan pengelola, pengurus
umum dan
mengelola organisasi
dan usaha koperasi
Sebagaimana telah
ditetapkan oleh
Rapat Anggota.
MANAJEMEN KOPERASI

B. HUBUNGAN PENGURUS-PENGELOLA

• Hubungan antara pengelola usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal


32 dengan pengurus koperasi merupakan hubungan kerja atas dasar
perikatan yaitu artinya bahwa pengaturan hubungan tersebut harus
memenuhi dan tunduk pada hukum dan perundang-undangan yang
berlaku

• Pengaturan batas wewenang dan tanggung jawab kedua belah pihak


harus jelas, tegas, dan fleksibel, untuk mencegah penyalahgunaan serta
penafsiran yang keliru.
MANAJEMEN KOPERASI

Menurut Ewell Paul Roy dalam bukunya Cooperatives, Development, Principles and
Management (1981) manajer disebut sebagai ujung tombak manajemen. menurutnya tugas utama
adalah

Memecahkan masalah-masalah usaha, meliputi promo penjualan,


01 persiapan produksi untuk pembeli semua masalah ah yang berkaitan
dengan distribusi fisik dan penentuan harga komoditi dan jasa

02 Mengelola akuntansi, keuangan, personalia, dan dan masalah-masalah


usaha operasional lainnya. 
MANAJEMEN KOPERASI

Menurut Ewell Paul Roy kualifikasi untuk manajer adalah sebagai berikut :

Manager adalah memecah masalah administratif maupun teknis

Kreatif, mampu menempuh metode dan teknik baru

Mempunyai visi, mampu melihat trend bisnis ke depan

01
Mampu memimpin

Mempunyai keterampilan organisasi

02 Mampu mengambil keputusan

Memiliki etika untuk membedakan yang benar dan yang salah

Mampu dan menulis secara efektif

Mampu mengkoordinasi

Anda mungkin juga menyukai