Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS

DEMENSIA

OLEH :
NUR MUSLIMAH IP YAWU
NPM 1490119092
IDENTITAS

NAMA: Ny. M USIA : 70 thn P/L

JANDA SUKU : Jawa AGAMA : Islam

PENDIDIKAN:TAMAT SD ALERGI: tidak ada

ALAMAT: Bandung

RIWAYAT KESEHATAN

KELUHAN DAN PENYAKIT 3 BULAN TERAKHIR:

Klien mengatakan tidak ada keluhan

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA:

Klien mengatakan lupa dengan kesehatan keluarganya


GENOGRAM

Keterangan:
: Perempuan X : Meninggal
: Laki-laki : tinggal dalam satu rumah
: Klien

RIWAYAT JATUH

WAKTU : > 3 TAHUN/ 2 TAHUN/1 TAHUN/ < 6 BULAN YG LALU

LOKASI & PENYEBAB:

DAMPAK PADA KESEHATAN:

*GEJALA ‘FEAR OF FALLING’: ADA/ TIDAK ADA


(*Lingkari jawaban yang menunjukkan kondisi klien)
STATUS KESEHATAN SAAT INI

KELUHAN UTAMA (PQRST):


Pasien sering lupa dengan aktivitas yang dilakukannya dan sering mengulangi pertanyaannya dan juga tidak
mengenal lingkungan sekitarnya.

*POSTUR TUBUH (TULANG BELAKANG): KIFOSIS TB/BB: …156.. cm / …42.. kg


Lingkar betis : 31,5 cm

TTV : Nadi ( 88x/ mnt); Respirasi (22x/mnt); Suhu (36,5) ; TD ( 120/70 mmHg) (Tanggal pemeriksaan harus
dicantumkan) tanggal 04 juni 202

PENGGUNAAN ALAT BANTU: PENDENGARAN / PENGLIHATAN / BERJALAN


JENS ALAT BANTU: Tidak Menggunakan Alat Bantu
LAMA PEMAKAIAN: ……
PENGKAJIAN LANSIA (tuliskan tanggal pelaksanaan, hasil dan interpretasi hasil)

PENGKAJIAN FUNGSIONAL: 100 Mandiri

PENGKAJIAN KOGNITIF: Skor 0-16 (Klien mengalami gangguan kognitif)

SPMSQ: 8- 10 (Fungsi intelektual kerusakan berat)

PENGKAJIAN JATUH: 50 (Resiko rendah)

PENGKAJIAN NUTRISI: 0-7 (Malnutrisi)

PENGKAJIAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE: 12 (Depresi Berat)

PENGKAJIAN NYERI: tidak ada nyeri


PENGKAJIAN FISIK

KEPALA: LEHER:
Bentuk kepala normal cephal, distribusi rambut merata, texture Bentuk trakea lurus ditengah tidak ada deviasi trakea, tidak ada peningkatan JVP,
halus, rambut beruban, kulit kepala terluhat bersih, tidak ada lesi, dan untuk KGB tidak ada nyeri dan tidak ada pembengkakakan, tidak ada
ataupun massa. pembesaran pada kelenjar Tyroid.

MATA: DADA:
Pupil isikor, sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, bentuk simetris Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, retraksi dinding dada
kiri dan kanan, fungsi penglihatan baik, pergerakan bola mata tidak normal, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, taktil premitus teraba, perkusi
normal. sonor, respirasi 22x/menit.
HIDUNG: ABDOMEN:
Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, tidak ada epitaksis, Bentuk abdomen normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada asites, bising usus
tidak ada massa, frekuensi pernafasan 22x/menit, pasase udara 8x/menit.
+/+.
MULUT DAN TENGGROKAN: GENETALIA:
Bentuk normal, mukosa bibir lembab, keadaan bersih, tidak Tidak dikaji
terdapat pembesaran tonsil.

TELINGA: EKSTREMITAS:
Bentuk telinga normal, ukurannya simetris kiri dan kanan, tidak ada Bentuk normal, terdapat nyeri pada lutut, ROM +/+, kekuatan otot 5/5 dan 4/5
lesi, terdapat serumen, fungsi pendengaran kurang baik.

INTEGUMEN: REFLEKS:
Kulit bersih, tidak ada sianosis, tidak ada petechiae, turgor kulit Reflek Babinski +/-
normal, CRT < detik, kulit keriput. Reflek patela -/-

OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI

RESEP DOKTER TANPA RESEP DOKTER


Tidak ada Tidak ada
PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
KEBIASAAN MEROKOK: TIDAK MEROKOK
KEBIASAAN MENGKONSUMSI ALKOHOL: TIDAK MENGKONSUMSI
*OLAH RAGA: KADANG-KADANG WAKTU/LAMA OLAH RAGA:
Klien mengatakan lupa berapa lama ia berjalan.

*JENIS: BERJALAN Ket: Klien mengatakan berjalan dilakukan disekitar lingkungan tempat
tinggalnya.
POLA TIDUR
JUMLAH WAKTU TIDUR SEHARI: MALAM: ± 6 ½ JAM
4-6 JAM
GANGGUAN TIDUR: TIDAK ADA * SERING TERBANGUN
KEBIASAAN KHUSUS: TIDAK ADA
POLA ELIMINASI
BAK: 3 -5 KALI/HARI BAB: 1 KALI / HARI
WARNA URINE: KUNING JERNIH KONSISTENSI: LEMBEK
GANGGUAN BAK: TIDAK ADA GANGGUAN BAB: TIDAK
MASALAH DGN POLA BAK: TIDAK ADA MASALAH DGN POLA BAB: TIDAK ADA
POLA KEBERSIHAN DIRI
MANDI: 2 KALI SEHARI DENGAN Ket:
SABUN

SIKAT GIGI: YA
FREKUENSI DLM SEHARI: 2 KALI SAAT MANDI
MENGGUNAKAN PASTA GIGI
Ket:
Klien melakukan sikat gigi 2 kali sehari pada saat mandi dengan menggunakan pasta gigi.
BERGANTI PAKAIAN BERSIH: 1 KALI SEHARI
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

FREKUENSI MAKANAN SEHARI: TIDAK TERATUR HABIS ½ PORSI

JENIS MAKANAN (Observasi satu hari)


Pagi: Nasi, lauk pauk
Siang: Nasi, lauk pauk
Malam: Nasi, lauk pauk
Snack/Makanan tambahan: Biskuit

PREFERENSI MAKANAN KHUSUS: -

MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: -

PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN

FREKUENSI MINUM: > 3 GELAS SEHARI Ket: <1500cc/hari

JENIS MINUMAN: AIR PUTIH / TEH

MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: -


POLA SOSIALISASI

KEMAMPUAN SOSIAL:
Klien tidak dapat bersosialisasi dengan baik

SIKAP KLIEN TERHADAP ORANG LAIN:


Klien bersikap acuh terhadap orang lain

MASALAH DALAM BERSOSIALISASI:


Klien suka lupa/tidak mengenal orang diskitarnya, lupa cara berhitung, emosi klien tidak stabil dan terlihat bingung.

PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL

PANDANGAN KLIEN:
Klien beragama islam, berdo’a adalah cara klien beribadah dan meminta perlindungan pada Tuhan.

KEGIATAN YANG DILAKUKAN:


Shalat dan Berdo’a

MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN:


Tidak ada
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Virus lambat Konfusi kronik
- Keluarga klien mengatakan klien muda lupa akan peristiwa Proses autoimun
yang baru saja terjadi Perubahan neurofibrilar pada otak
- Kelurga klien mengatakan klien sering marah Gangguan proses pikir
- Keluarga klien mengatakan tidak mampu mengenali orng Penurunan memori jangka panjang dan
tempat dan waktu jangka pendek
- Keluarga klien mengatakan terjadi perubahan perilaku Konfusi Kronik
pada klien (seperti lupa menghitung)
DO :
- klien bingung ketika ditanya
- Klien lupa terhadap benda yang sering di pakai
- Klien Disorientasi : tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya
dengan baik
2. DS : - Lansia Resiko Cedera
DO : - gaya berjalan klien ( Pincang, diseret)
Tahap akhir perkembangan
- SKOR MORSE FALL SCALE (MFS) = 50 ( Risiko rendah 25-
50)
Kemunduran fisik
Penurunan fungsi otot
Resiko cedera

3. DS : Alzheimer Gangguan Persepsi Sensori


- Keluarga klien mengatakan klien lupa arah jalan ke rumahnya.
DO : Gangguan memori
- klien bingung ketika ditanya Muncul gejala neuro psikiatrik
- Klien berjalan pincang, diseret Perubahan resepsi transmisi dan
- Klien lupa terhadap benda yang sering di pakai integrasi sensori
- Klien Disorientasi : tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya Perubahan persepsi sensori
dengan baik
4. Ds : Alzheimer Koping Individu tidak efektif
- Keluarga klien mengatakan klien hilang, tidak pulang ke rumah Perubahan intelektual
- Keluarga klien mengatakan klien mengalami perubahan daya Kehilangan kemampuan menyelesaikan
ingat, ( klien tidak mampu menghitung jumlah uang) masalah
DO : Perubahan mengawasi keadaan kompleks
- klien bingung ketika ditanya dan berpikir abstrak
- Klien lupa terhadap benda yang sering di pakai Pelupa, loss deep memory
- Klien Disorientasi : tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya Koping individu tidak efektif
dengan baik
- klien sering mengulang-ngulang pertanyaan yang sama karena lupa
telah menceritakannya

5. Ds : Keluarga kurang peduli Koping keluarga tidak efektif


- keluarga klien mengatakan bingung dengan keadaan klien Keluarga sulit mengambil keputusan
- keluarga klien mengatakan sulit mengambil keputusan Keluarga perlu bantuan untuk
- keluarga klien mengatakan sedih dengan keadaan klien mempertahankan lingkungan rumah
DO :
- klien bingung ketika ditanya Koping keluarga tidak efektif
- Klien lupa terhadap benda yang sering di pakai
- Klien Disorientasi : tersesat di daerah sekitar yang dikenalnya
dengan baik
N Dx. Tujuan Intervensi Rasional
o Keperawatan

Tujuan jangka panjang: 1. Tentukan penyebab yang mendasari terjadinya 1.Membantu mengatasi kemungkinan
Setelah dilakukan tindakan konfusi kronis, seperti yang disebutkan pada penyebab dan kemungkinan untuk
keperawatan selama 2x24 jam faktor yang berhubungan perbaikan, serta membantu
diharapkan konfusi kronis teratsi 2. Lakukan menejemen perilaku dan lingkungan mengidentifikasi intervensi dan terapi
Tujuan jangka pendek: untuk meningkatkan orientasi, memberikan yang bermanfaat
Setelah dilakukan tindakn kesempatan kepada klien untuk berinteraksi 2. Intervensi yang digunakan sebagai
keperawatan selama 1x24 jam menggunakan keterampilan kognitif evaluasi keefektifannya
konfusi kronis teratasi 3. Pertahankan hubungan dan lingkungan yang 3.Kesadaran tentang realitas keseharian
Kriteria Hasil: berorientasi dengan realita (jam dinding, membantu evealuasi yang berkelanjutan
- Klien akan sebutkan kalender, barang pribadi, dll), dorong keluarga dan mengurangi konfusi
kerangka waktu yang
spesifik untuk memberikan orientasi yang berkelanjutan 4.Untuk mengurangi agitasi, sensitif
- Mempertahankan tingkat mencakup berita atau kejadian saat ini serta terhadap ketakutan
orientasi yang normal
- Mengidentifikasi dan kejadian dalam keluarga 1. Setiap deteriorasi fungsi kognitif
berpartisipasi dalam 4. Berikan suportif saat klien mengekspresikan penyesuaian program medikasi
intervensi untuk mengatasi
keinginan, gunakan sentuhan atau komunikasi membantu klienmempertahankan
situasi secara efektf
terapeutik tanyakan kegiatan yang telah tingkatan fungsi
- Menyatakan pemahaman
dilakukan sebelumnya 2. Kolaborasi membanti meningkatkan
tentang proses penyakit
5. Kolaborasi dengan pihak terapis diskusikan kesehatan klien mencegah
kondisi klien dapat berkembang kebutuhan komplikasi
terapi yang sesuai dengan usia
6. Kolaborasi dengan rekan medis (dokter) untuk
berbagi informasi status funsional dan obat klien
Resiko Cidera Tujuan jangka panjang: 1. Identifikasi klien yang berisiko (penyakit akut, 1. Untuk mengevaluasi intervensi
Setelah dilakukan tindakan trauma kondisi penyakit kronis dengan yang tepat
keperawatan selama 3x24 jam kelemahan, konfusi akut atau kronis, demensi 2. Untuk mengidentifikasi resiko
diharapan tidak mengalami atau penggunaan berbagai obat) jatuh
cidera 2. Kaji kekuatan otot atau skala resiko jatuh 3. Dapat mengakibatkan
Tujuan jangka pendek: (ekstremitas) kecerobohan atau peningkatan
Setelah dilakukan tindakan 3. Kaji perasaan klien, kemampuan koping gaya perilaku berisiko tanpa
keperawatan selama 2x24 jam kepribadian (tempramen agresi, perilaku mempertimbangkan dampaknya
klien tidak mengalami cidera agresif 4. Informasi dapat menunjukan area
Kriteria hasil: 4. Berikan pengetahuan tentang kebutuhan informasi yang salah, kurang
- Tindakan personal yang keamanan dan pencegahan cidera serta pengetahuan, kebutuhan
mencegah cidera fisik
terhadap dir sendiri. motivasi untuk mencegah cidera saat terhadap penyuluhan
Tidak mengalami cidera beraktivitas (hindari aktivitas yang 5. Mencegah terjadinya kecelakaan
- Pengendalian resiko:
tindakan personal untuk membahayakan) diluar atau dirumah yang fatal
mencegah menghilangkan 5. Pantau lingkungan terhadap kondisi yang 6. Untuk mengidentifikasi tugas
atau mengurangi
berpontensi tidak aman dan berbahaya berisiko tinggi memilih
ancaman kesehatan yang
dapat dimodifikasi modifikasi jika perlu menciptakan peralatan alat bantu
- Menyatakan pemahaman 6. Kolaborasi rujuk ke ahli terapi okupasi atau 7. Meningkatkan kepercayaan diri
tentang factor individu
yang menyebabkan fisik jika tepat
kemungkinan cedera 7. Dorong partisipasi dalam program swabantu
- Memodifikasi lingkungan
sesuai indikasi untuk seperti latihan aserif
meningkatkan keamanan
3. Gangguan Tujuan jangka panjang: 1. Identifikasi klien yang mengalami kondisi 1. Perhatian klinis khusus
persepsi Setelah dilakukan tindakan yang dapat mempengaruhi penginderaan penyakit neurologis,
sensorik keperawatan selama 3x24 jam interpretasi, dan stimulus komunikasi, perubahan dalam penerimaan
diharapkan gangguan persepsi seperti yang ditulis dalam faktor yang atau interpretasi input
sensorik teratasi berhubungan. sensorik.
Tujuan jangka pendek: 2. Bicara secara perlahan dan jelas gunakan 2. Untuk memperbaiki pemahan
Setelah dilakukan tindakan kalimat sederhana hindari menanyakan klien dan kemampuan untuk
keperawatan selama 2x24 jam banyak pertanyaan pada satu waktu meresepons
gangguan persepsi teratasi 3. Kaji kemampuan berbicara, mendengar, 3. Untuk mendapatkan gambaran
Kriteria Hasil: mengiterpretasi dan berespons terhadap status mental dan kognitif serta
- Fungsi sensorik: derajat perintah yang sederhana kemampuan mengiterpretasi
individu dalam
merasakan stimulasi 4. Orientasikan kembali terhadap waktu, stimulus
suara dan gambaran tempat, situasi dan kejadian beri stimulus 4. Untuk mengurangi konfusi
visual
- Mencapai kembali atau sensorik yang tepat mencakup suara yang memberi rasa normal terhadap
mempertahankan familiar stimulasi taktil dengan keberadaan kehidupan keseharian
tingkat kognisi yang
objek petunjuk atau isyarat lain 5. Untuk memelihara kepekaan
umum
- Mengenali dan 5. Panggil klien dengan nama serta meminta klien tentang identitas dna
memperbaiki atau klien memperkenalkan diri secara lengkap orientasi
mengkompensasi
gangguan /kerusakan 6. Kolaborasi dengan anggota tim perawatan 6. Mencapai peningkatan yang
sensorik kesehatan lainnya dalam memberi terapi maksimal dalam fungsi
- Mencegah atau
mengurangi ancaman modalitas yang menstimulasi kesejateraan psikososial
kesehatan 7. Kolaborasi dengan dokter bila diperlukan 7. Mengurangu gannguan serta
komplikasi
Ketidakefekti Tujuan jangka panjang: 1. Identifikasi perilaku anggota keluarga 1. Indikator besarnya masalah
fan koping Setelah dilakukan tindakan (menarik diri atau tidak mengunjungi, dalam dalam keluarga. Memberikan
keluarga keperawatan selama 3x24 jam waktu singkat atau mengabaikan klien saat dasar perbandingan untuk
diharapkan ketidakefektifan kunjungan. Pastikan perilaku dan interaksi mengembangkan rencana
koping keluarga teratasi keluarga sebelum sakit keperawatan
Tujuan jangka pendek: 2. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi 2. Ketika keluarga mengetahui
Setelah dilakukan tindakan keterampilan koping yang digunakan dan informasi ini, mereka dapat
keperawatan selama 2x24 jam bagaimana koping ini membantu atau tidak mulai meningkatkan
ketidakefektifan koping keluarga dalam mereka menangani situasi keterampilan tersebut menjadi
teratasi 3. Bina hubungan dengan anggota keluarga lebih efektif
Kriteria Hasil: yang ada 3. Meningkatkan hubungan
- Menyatakan kesadaran 4. Bantu keluarga untuk memulai komunikasi terpeutik dan dukungan
mengenai kemampuan
koping diri terapeutik bersama klien terhadap penyelesaian masalah
- Menyatakan perasaan 5. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi 4. Belajar untuk metode
sesuai dengan perilaku
- Kemampuan untuk benda atau barang, anggota keluarga, komunikasi dapat meningkatkan
membuat penilaian dan kerabat, tempat dll ( seperti foto keluarga) kefektifan hubungan keluarga
memilih diantara dua
yang sudah dikenal 5. Memperkuat serta
alternative
- Pengendalian diri 6. Kolaborasi dengan layanan perlindungan mempertahankan orientasi serta
terhadap implus apabila diharuskan akibat gangguan fisik perasaan akan keluarga
atau pengabaian 6. Dapat mengurangi stress pada
7. Rujuk keluarga yang tepat sesuai keluarga untuk memungkinkan
kebutuhan dan kondisi (terapi keluarga dan kesempatan terpeutik
konseling) 7. Mungkin membutuhkan bentuan
tambahan untuk menangani
situasi sulit
5. Ketidakefek Tujuan jangka panjang: 1. Kaji kemampuan fungsional saat ini catat 1. Meningkatkan indentifikasi
tifan koping Setelah dilakukan tindakan bagaimana kemampuan tersebut strategi yang akan bermanfaat
individu keperawatan selama 3x24 jam mempengaruhi kemampuan koping 2. Klien mungkin tidak memahami
diharpkan ketidakefektifan individu situasi dan menyadari faktor ini
koping individu teratasi 2. Pastikan pemahaman klien mengenai diperlukan untuk
Tujuan jangka pendek: situasi saat ini dan dampaknya pada merencanakan perawatan dan
Setelah dilakukan tindakan kehidupan serta aktivitasnya sehari-hari menidentifikasi intervensi yang
keperawatan selama 2x24 jam 3. Jelaskan proses penyakit, prosedur atau tepat
ketidakefektifan koping peristiwa luangkan waktu untuk 3. Dapat membantu klien
indivividu teratasi mendengarkan mengekspresikan emosi
Kriteria hasil: 4. Ajarkan klien untuk melakukan kegiatan memahami situasi dan merasa
- Kemampuan untuk dengan caranya sendiri beri dukungan dan lebih nyaman
membuat penilaian dan
mememilih diantara pengalihan sesuai indikasi (memasak, 4. Penghargaan dan dukungan
dua alternativ atau berkebun/menanam rempah, bunga) positif tanpa syarat
lebih
- Mentakan perasaan 5. Rujuk ke sumber bantuan dari luar dan meningkatkan penerimaan
sesuai dengan perilaku terapi profesional sesuai indikasi atau yang memungkinkan klien
- Menyatakan kesadaran
instruksi untuk menangani situasi yang
mengenai kemampuan
koping diri 6. Bantu klien dalam penggunaan teknik sulit dengan positif
- Tindakan personal pengalihan rekreasi atau relaksasi 5. Memungkinkan perlu untuk
untuk mengatasi stresor
yang mengannggu 7. Kolaborasi pemberian obat jika dibutuhkan membantu perbaikan jangka
sumber individu panjang
6. Belajar keterampilan
membantu menghilangkan
stress
7. Penggunaan obat anti-ansietas
membantu memperbaiki
suasana hati
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai