ASUHAN KEPERAWATAN
A. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Nn.A
Tempat Tanggal Lahir Bandung 17-08-2001
Umur 18 Tahun
Suku Bangsa Jawa
Pendidikan SLTA
Pekerjaan Tidak Bekerja
Status Perkawianan Belum Menikah
Alamat Jl. Bkr 173
Tanggal Masuk 05-11-2019
No MR 01476409
Diagnosa Medis SLE dan TB Paru
18
19
obat dan minum air hangat. Mual muntah , disertai demam dan
sesak nafas selam 2 hari.
3. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mengatakan 2 bulan yang lalu pernah dirawat di RS Imanuel
dan sedang dalam proses penyembuhan dari penyakitnya
4. Riwayat penyakit keluaraga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang dideritanya.
5. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki.
: Perempuan.
: Tinggal bersama.
: Pasien.
C. Pola aktivitas sehari-hari
Klien mengatakan aktivitas saat ini terganggu karena kelemasan dan
mudah lelah yang dirasakan oleh klien.Klien mengatakan pusing
ketika melakukan aktivitasnya.
No Jenis aktivitas Sebelum sakit Selama sakit
1 Pola makan dan minum
a. Makan
Jenis makanan Nasi, lauk dan Nestle
sayur
18
21
2 Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi 3 hari 4 hari
b. BAK
b. Malam
Waktu lama, kualitas/ Istirahat 6 – 8 jam Susah tidur
gangguan istirahat
dan tidur.
4 Personal hygiene
a. Mandi 2 x/ hari 1x/hari dengan di
lap (waslap)
b. Cuci rambut 3 x/ minggu (-)
18
23
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Tingkat kesadaran
1) Kualitatif: compos mentis (cm)
2) Kuantitatif : E 4,V5,M6
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 115x/menit
Suhu : 37,6 C0
Respirasi : 23 x/menit
Saturasi : 98 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sytem pernapasan
Bentuk hidung simetris, terdapat pernapasan cuping hidung,
terdapat secret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah
muda, tidak ada nyeri tekan sinus, bentuk dada simetris, tidak
terdapat masa, tidak ada nyeri tekan, vocal premitus antara paru
kiri dan kanan simetris, pengembangan paru saat bernafas
simetris, pada perkusi suara paru resonan, suara paru terdengar
vesikuler, respirasi 23 x/menit.
b. System kardiovaskuler
Konjung tiva tidak anemis, tidak terdapat peningkatan JVP,
CRT dapat kembali dalam waktu 2 detik, akral teraba
hangat,iktus cordis tidak tampak, iktus cordis teraba pada ICS
V midklavikula kiri, suara perkusi jantung dullness, bunyi
jantung S1 dan S2 terdengar murni regular, pulsasi denyut nadi
teraba kuat dengan irama teratur, frekuensi nadi 115x/menit,
TD : 100/80 mmHg, batas jantung dalam batas normal, tidak
ada bunyi gallop atau murmur.
c. System pencernaan
Bibir dan mukosa lembab, tidak terdapat kelainan pada bentuk
bibir, gigi berjumlah 32 buah, pergerakan lidah bebas, tidak
teradapat lesi, warna merah muda, tidak terdapat nyeri tekan,
reflek menelan baik, tidak ada pembesaran limfa dan hepar,
bising usus 18x/menit, anus tidak lecet, tidak ada hemoroid.
d. System persyarafan
Kesadaran compos mentis dengan nilai gcs 15, orientasi klien
baik terbukti klien dapat menyebutkan dimana klien sekarang
berada serta keluarga yang menunggunya dan mengetahui hari
ini hari jum’at. Klien dapat mengingat kejadian masa lampau
dan kejadian yang baru saja terjadi.
Tes nervus cranial
1) Nervus olfaktorius
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi
2) Nervus optikus
Klien dapat membaca name tag perawat dalam jarak 30
cm
3) Nervus okulomotoris, troklearis, abdusen
Klien dapat menggerakan bola mata kearah atas, bawah,
dan samping, mengedip spontan, pupil simetris dan
kontraksi saat diberi cahaya.
18
25
4) Nervus trigeminus
Klien dapat merasakan sentuhan di wajahnya, klien dapat
menggerakan rahangnya.
5) Nervus fasialis
Klien dapat menggerakan dahi, dapat membedakan rasa
asin manis pada lidahnya, tidak terdapat parese.
6) Nervus auditorius
Klien mendengar dengan jelas dibuktikan dapat menjawab
semua pertanyaan.
7) Nervus glosofaringeus dan vagus
Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah,
klien dapat menelan, uvula bergear saat mengatakan
aaaah.
8) Nervus acessorius
Klien dapat menggerakan leher, kekuatan otot sama saat
diberi tekanan pada dagu di saat klien menoleh, klien
dapat mengangkat bahunya tanpa rasa nyeri dan melawan
tekanan yang diberikan.
9) Nervus hipoglosus
Klien mampu menjulurkan lidahnya ke kiri dan ke kanan
dan dapat menariknya denga baik dan pergerakan
terkontrol.
e. System endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak
terdapat tanda-tanda gangguan hormonal seperti moonface,
ataupun exoptalmus
f. System genitourinaria
Bentuk utuh, pada palpasi tidak ada pembesaran ginjal, tidak
ada nyeri tekan, blass teraba kosong.
g. System musculoskeletal
Postur tubuh simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat
menahan pada saat dagu diberi tahanan, leher dapat di fleksikan
dan di extensikan
1) Extremitas atas
Benntuk tangan simetris bahu dapat extensi, aduksi, rotasi,
pergelangan tanagan dapat di extensikan, fleksi, rotasi,
supehasi, pronasi, jari-jari tangan dapat diabduksikan,
reflek bisep dantrisep (+), tidak terdapat oedem, terpasang
infuse RL untuk 20 tts/menit di tangan kanan.
2) Extremitas bawah
h. System integument
Rambut terlihat sedikit kotor, rambut mudah di cabut, kulit
kepala berminyak, turgor kulit baik,
i. System penglihatan, pendengaran, dan wicara
Klien dapat membaca denagn baik, klien dapat menjawab
pertanyaan bila diajukan perawat dengan benar, klien dapat
bicara dengan artikulasi yang jelas.
j. Sistem reproduksi
Kebersih klien bersih, secret tidak ada, bau tidak ada, payudara
simetris, tidak ada luka , tidak ada benjolan di payudara.
E. DATA PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Data psikologis
a. Pengaruh penyakit terhadap psikologis
Klien mengatakan agar merahasiakan tentang penyakit dan
obat apa yang akan diberikan pada klien ketika ada keluarga
18
27
NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 05-11-2019
18
29
MERIKSAAN LABORATORIUM
NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 06-11-2019
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 07-11-2019
18
31
Specimen di 08-11-
terima 2019
Hasil BTA
Negatif
Leukosit >25 /LPF
Epitel <10 / LPF
Radiologi
Pada foto thorak ditemukan
- Kolom udara dalam thorak normal,
- Cor tidak membesar. Smus dan diafragma normal
- Pulmo : hill kasar
- Corak bronkosavkuler bertambah
- Tampak bercak lunak, dan rongga dilapang tengah kanan paru
- Costax,clavikula dan jaringan lunak didinding dada normal kesan
TB Paru , cor dalam batas normal
G. THERAPI
Diet : 05/11/2019
Diet makanan lemak diberikan karena paien mengeluh mualdan
muntah kalrena memakan makanan yang keras
Therapy obat yang diberikan
Omeprazole 40 mg 1 x 40 mg iv
Paracetamol 1gr 3 x 1gr iv
Ondansentron 8mg 3 x 8mg iv
Cap Racikan 3 x 1 cap P.O
Imuran 2 x 50 mg P.O
Pro TB 1 x 3 tab
Alprazolam 0,5 mg Bila tidak bisa tidur
H. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data subjektif Peningkatan auto Ketidakseimbangan
- Klien imun berlebihan nutrisi kurang dari
mengatakan kebutuhan tubuh
tidak nafsu Autoimun
makan menyerang organ-
Data objektif organ tubuh (sel,
- Klien tampak jaringan)
lemas
- Mukosa bibir Pembentukan lupus
kering
- Berat badan Produksi antibody
klien menurun secara terus
- Mual. menerus
- Muntah.
18
33
Pencetus penyakit
inflamasi multi
organ
Hati
Terjadi kerusakan
sintesa zat-zat
dibutuhkan tubuh
Mual, muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
I. PRIORITAS MASALAH
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dnegan mual muntah
J. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Ketidakseimba Setelah Mandiri Mandiri
ngan nutrisi diberikan 1. Kaji status 1. Memberikan
kurang dari tindakan nutrisi secara kesempatan
kebutuhan keperawatan, kontinu, untuk
tubuh. 3x24 jam, selama mengobservasi
diharapkan perawatan penyimpangan
Definisi: kebutuhan setiap hari. dari normal/
Asupan nutrisi nutrisi klien Perhatikan dasar pasien
tidak cukup terpenuhi. tingkat energi; dan
untuk Kriteria hasil: kondisi kulit, mempengaruhi
memenuhi 1. Adanya kuku, rambut, pilihan
kebutuhan peningkatan rongga mulut, intervensi.
metabolik. berat badan keinginan
sesuai untuk makan/
dengan anoreksia.
tujuan. 2. Timbang berat 2. Membuat data
2. Berat badan badan setiap dasar,
ideal sesuai hari dan membantu
dengan bandingkan dalam
tinggi badan. dengan berat memantau
3. Mual muntah badan saat keefektifan
tidak ada. penerimaan. aturan
4. Nafsu makan terapeutik, dan
meningkat. menyadarkan
5. Tidak terjadi peraat
penurunan terhadap
berat badan ketidaktepatan
yang berarti. kecenderungan
dalam
penurunan/
penambahan
berat badan.
3. Jadwalkan 3. Mengubah
aktivitas energi/
dengan menurunkan
18
35
istirahat. kebutuhan
kalori.
4. Dorong 4. Meningkatkan
makanan hasrat pada
sedikit demi makanan dan
sedikit dan jumlah
sering masukan.
5. Ciptakan 5. Meningkatkan
lingkungan nafsu makan
yang klien
menyenangka
n untuk
makan.
6. Buat 6. Kesukaan
perencanaan klien terhadap
makan dengan makan tertentu
klien, masuk meningkatkan
dalam jadwal nafsu makan
makan. klien.
7. Identifikasi 7. Menghindari
faktor faktor
pencetus mual pencetus mual
dan muntah. dan muntah.
8. Ajarkan klien 8. Menekan
relaksasi nafas refleks mual
dalam saat dan muntah.
mual terasa.
9. Instruksikan 9. Bau makanan
klien untuk yang
menghindari menyengat
bau makanan dapat
yang merangsang
menyengat. mual yang
dirasakan
klien.
Kolaborasi Kolaborasi
10. Rujuk pada 10. Membantu
tim nutrisi/ dalam
ahli diet. identifikasi
defisit nutrien
dan kebutuhan
terhadap
intervensi
nutrisi.
K. CATATAN PERKEMBANGAN
18
37
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
- Lanjutkan intervensi 1, 4 dan 7
14.15 1. Kaji status nutrisi secara berkala
selama perawatan. Perhatiakan
tingkat energi, kondisi kulit, kuku,
rambut, rongga mulut, serta keinginan
untuk makan
14.35 2. Menyarankan kepada pasien untuk
makan sedikit demi sedikit tapi sering
21.30 3. Kaji faktor pencetus mual dan muntah
klien
21.45 4. Kaji porsi makan yang dihabiskan
klien
07.00 S:
- klien mengatakan sudah makan tapi
muntah lagi
- klien mengatakan tidak ada nafsu
makan
O:
- klien tampak muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
09.22 - Lanjutkan intervensi 1, 4 dan 7
1. Obesrvasi tanda-tanda vital klien
09.28 2. Kaji status nutrisi secara berkala
selama perawatan. Perhatiakan
tingkat energy, kondisi kulit, kuku,
rambut, rongga mulut, serta keingini
06.00 untuk makan
3. Menyarankan kepada pasien untuk
makan sedikit demi sedikit tapi sering
4. Kaji faktor pencetus mual dan muntah
klien
5. Kaji porsi makan yang dihabiskan
klien
07/11/2019 S:
07.35 - Klien mengatakan hanya ingin makan
bubur nestle dan tidak ingin makan
nasi atau minum susu karena akan
merasa mual
O:
- klien tampak muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1,4 dan 8
09,45 1. Mengkaji status nutrsi secara
kontinu
12.00 2. Menyarankan pasien untuk makan
sedikit demi sedikit tapi sering
13.35 3. Mengajarkan teknik relaksasi
18
39
08/11/2019 S:
07.00 - Klien mengatakan masih ada mual
tetapi tidak ada muntah
O:
- Klien tampak masih lemas
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intrvensi 4,6 dan 9
09.20 1. Dorong makan sedikit demi sedikit
tapi sering
09.35 2. Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal makan
18
41
21.00 S:
- Klien mengatakan masih ada mual
tetapi tidak ada muntah
O:
- Klien tampak masih lemas
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intrvensi 4,6 dan 9
21.45 1. Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal makan
06.00 2. Kaji status nutrisi secara kontinu,
selama perawatan setiap hari
06.20 3. Instruksikan klien untuk
menghindari makanan yang
berbau menyengat, Karena akan
memicu rasa mual
09/11/2019 S:
08.00 - Klien mengatakan ingin memakan
makanan yang lain, selain bubur
nestle
- Klien mengatakan tidak ada muntah
lagi
O:
- Kien tampak mulai segar tidak lemas
lagi, serta nafsu makan membaik
- Porsi makan habis ½ porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 3,5 dan 6
10.30 - Jadawalkan aktivitas dan istirahat
10.40 - Ciptakan lingkungan menyenangkan
untuk makan
18
43
14.00 S:
- Klien mengatakan ingin memakan
makanan yang lain, selain bubur
nestle
- Klien mengatakan tidak ada muntah
lagi
O:
- Kien tampak mulai segar tidak lemas
lagi, serta nafsu makan membaik
- Porsi makan habis ½ porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 3,5, 4 dan 6
19.20 - Mengkaji nutrisi secara kantinu
selama perawatan
19.35 - Jadawalkan aktivitas dan istirahat
19.50 - Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal makan
20.25 - Dorong makan sedikit demi sedikit
dan sering
21.00 S:
- Klien mengatakan ingin memakan
makanan yang lain, selain bubur
nestle
- Klien mengatakan tidak ada muntah
lagi
O:
- Kien tampak mulai segar tidak lemas
lagi, serta nafsu makan membaik
- Porsi makan habis ½ porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 1,3,5 dan 6
21.30 1. Mengkaji nutrisi secara kantinu
selama perawatan
06.00 2. Jadawalkan aktivitas dan istirahat
06.20 3. Ciptakan lingkungan
menyenangkan untuk makan
06.40 4. Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal mak
10/11/2019 S:
07.00 - Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis ½ porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4,5 dan 6
18
45
14.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis ½ porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4 dan 6
16.30 1. Dorong pasien untuk makan
sedikit dmei sedikit tapi sering
16.45 2. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
21.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis ½ porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4, dan 6
06.00 1. Dorong pasien untuk makan
sedikit dmei sedikit tapi sering
06.30 2. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
11/11/2019 S:
07.00 - Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis 3/4 porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4 dan 6
07.45 - Dorong pasien untuk makan sedikit
demi sedikit tapi sering
08.00 - Buat perencanaan makan dan
masuakan ke dalam jadwal makan
18
47
14.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis 3/4 porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4,5 dan 6
16.45 1. Mengkaji status nutrsi secara kontinu
17.20 2. Dorong pasien untuk makan sedikit
dmei sedikit tapi sering
17.45 3. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan untuk makan
18.00 4. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
21.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis 3/4 porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4,5 dan 6
21.45 1. Mengkaji status nutrsi secara kontinu
06.00 2. Dorong pasien untuk makan sedikit
dmei sedikit tapi sering
06.45 3. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
12/11/2019 S:
14.00 - Klien mengatakan sudah makan dan
menghasbiskan makanannya
- Klien mengatakan berat badan klien
sebelum sakit 46 dan sesudah sakit 42
kg
O:
- Makan habis 1 porsi
- Klien tampak tidak lemas lagi
- BB saat ini 41 kg
- BMI 16,85
A:
- Masalah teratasi sebagain
P:
14.00 1. Pemberian edukasi untuk
menjalankan diit dirumah
18