Anda di halaman 1dari 31

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. BIODATA
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Nn.A
Tempat Tanggal Lahir Bandung 17-08-2001
Umur 18 Tahun
Suku Bangsa Jawa
Pendidikan SLTA
Pekerjaan Tidak Bekerja
Status Perkawianan Belum Menikah
Alamat Jl. Bkr 173
Tanggal Masuk 05-11-2019
No MR 01476409
Diagnosa Medis SLE dan TB Paru

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama Penanggung Jawab Tn. F
Hubungan Dengan Klien Ayah Kandung
Alamat Jl. Bkr 173

B. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluahan utama
Klien mengatakan mual dan muntah
2. Riwayat kesehatan sekarang
klien mengatakan mual dan muntah, mual dan muntah bertambah
bila klien makan, muntah berisi makanan kurang lebih ¼ gelas,
warnanya kuning. Mual tidak berkurang walau klien sudah minum

18
19

obat dan minum air hangat. Mual muntah , disertai demam dan
sesak nafas selam 2 hari.
3. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mengatakan 2 bulan yang lalu pernah dirawat di RS Imanuel
dan sedang dalam proses penyembuhan dari penyakitnya
4. Riwayat penyakit keluaraga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang dideritanya.
5. Genogram

Keterangan:
: Laki-laki.

: Perempuan.

: Tinggal bersama.

: Pasien.
C. Pola aktivitas sehari-hari
Klien mengatakan aktivitas saat ini terganggu karena kelemasan dan
mudah lelah yang dirasakan oleh klien.Klien mengatakan pusing
ketika melakukan aktivitasnya.
No Jenis aktivitas Sebelum sakit Selama sakit
1 Pola makan dan minum
a. Makan
Jenis makanan Nasi, lauk dan Nestle
sayur

Frekuensi 3 x 1/ hari 3 x 1/ hari

Jumlah makanan 1 porsi 1/8 porsi

Bentuk makanan Padat Lunak

Makanan pantangan Makanan pedas Makanan Pedas

Gangguan atau keluhan (-) Karena pasien


tidak mau makan
nasi akibat merasa
mual, diit diganti
dengan nasi TIM

18
21

b. Minum Air mineral Air mineral


Jenis minuman
7 – 8 gelas/ hari 1 – 3 gelas/ hari
Frekuensi
7 – 8 gelas/ hari 1 – 3 gelas/ hari

Jumlah (-) (-)

Gangguan/ keluhan Bibir kering dan


pecah – pecah

2 Pola eliminasi
a. BAB
Frekuensi 3 hari 4 hari

Jumlah 1 x/ 3 hari 1 – 2 x/ 4 hari

Konsistensi dan Lembek, Lembek,


warna kekuningan kecoklatan
Bau Bau khas Bau khas
Gangguan/ keluhan (-) Dibantu keluarga

b. BAK

Frekuensi 6 – 9 x/ hari 4 – 6 x/ hari,

Jumlah 6 – 9 x/ hari 4 – 6 x/ hari

Warna Kuning muda Kuning

Bau Khas Khas

Gangguan / keluhan (-) Di bantu keluarga


3 Pola istirahat dan tidur
a. Siang
Waktu lama, kualitas/ Istirahat seperti Sulit istirahat
gangguan istirahat biasa, siang
dan tidur. 1 – 2 jam,

b. Malam
Waktu lama, kualitas/ Istirahat 6 – 8 jam Susah tidur
gangguan istirahat
dan tidur.
4 Personal hygiene
a. Mandi 2 x/ hari 1x/hari dengan di
lap (waslap)
b. Cuci rambut 3 x/ minggu (-)

c. Gosok gigi 2 x/ hari 1x/ hari

d. Ganti pakaian Setelah mandi 1-2 x perhari

e. Gunting kuku 1 x/ minggu (-)

f. Gangguan/ masalah (-) Sulit bergerak


karena lemas
5 Pola aktivitas/ latihan
fisik Mandi dan bersiap Tidak bisa jalan
a. Mobilisasi/ jenis ke sekolah karena lemas
aktivitas
30 – 60 menit
(-)

18
23

b. Waktu, lama, (-) Lemas dan pusing


frekuensi

c. Gangguan/ masalah Di bantu keluarga


6 Kebiasaan lain
a. Merokok (-) (-)
b. Alkohol (-) (-)

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Tingkat kesadaran
1) Kualitatif: compos mentis (cm)
2) Kuantitatif : E 4,V5,M6
b. Tanda-Tanda Vital
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 115x/menit
Suhu : 37,6 C0
Respirasi : 23 x/menit
Saturasi : 98 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
a. Sytem pernapasan
Bentuk hidung simetris, terdapat pernapasan cuping hidung,
terdapat secret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah
muda, tidak ada nyeri tekan sinus, bentuk dada simetris, tidak
terdapat masa, tidak ada nyeri tekan, vocal premitus antara paru
kiri dan kanan simetris, pengembangan paru saat bernafas
simetris, pada perkusi suara paru resonan, suara paru terdengar
vesikuler, respirasi 23 x/menit.
b. System kardiovaskuler
Konjung tiva tidak anemis, tidak terdapat peningkatan JVP,
CRT dapat kembali dalam waktu 2 detik, akral teraba
hangat,iktus cordis tidak tampak, iktus cordis teraba pada ICS
V midklavikula kiri, suara perkusi jantung dullness, bunyi
jantung S1 dan S2 terdengar murni regular, pulsasi denyut nadi
teraba kuat dengan irama teratur, frekuensi nadi 115x/menit,
TD : 100/80 mmHg, batas jantung dalam batas normal, tidak
ada bunyi gallop atau murmur.
c. System pencernaan
Bibir dan mukosa lembab, tidak terdapat kelainan pada bentuk
bibir, gigi berjumlah 32 buah, pergerakan lidah bebas, tidak
teradapat lesi, warna merah muda, tidak terdapat nyeri tekan,
reflek menelan baik, tidak ada pembesaran limfa dan hepar,
bising usus 18x/menit, anus tidak lecet, tidak ada hemoroid.
d. System persyarafan
Kesadaran compos mentis dengan nilai gcs 15, orientasi klien
baik terbukti klien dapat menyebutkan dimana klien sekarang
berada serta keluarga yang menunggunya dan mengetahui hari
ini hari jum’at. Klien dapat mengingat kejadian masa lampau
dan kejadian yang baru saja terjadi.
Tes nervus cranial
1) Nervus olfaktorius
Klien dapat membedakan bau kayu putih dan bau kopi
2) Nervus optikus
Klien dapat membaca name tag perawat dalam jarak 30
cm
3) Nervus okulomotoris, troklearis, abdusen
Klien dapat menggerakan bola mata kearah atas, bawah,
dan samping, mengedip spontan, pupil simetris dan
kontraksi saat diberi cahaya.

18
25

4) Nervus trigeminus
Klien dapat merasakan sentuhan di wajahnya, klien dapat
menggerakan rahangnya.
5) Nervus fasialis
Klien dapat menggerakan dahi, dapat membedakan rasa
asin manis pada lidahnya, tidak terdapat parese.
6) Nervus auditorius
Klien mendengar dengan jelas dibuktikan dapat menjawab
semua pertanyaan.
7) Nervus glosofaringeus dan vagus
Klien dapat merasakan rasa pahit pada 1/3 posterior lidah,
klien dapat menelan, uvula bergear saat mengatakan
aaaah.
8) Nervus acessorius
Klien dapat menggerakan leher, kekuatan otot sama saat
diberi tekanan pada dagu di saat klien menoleh, klien
dapat mengangkat bahunya tanpa rasa nyeri dan melawan
tekanan yang diberikan.
9) Nervus hipoglosus
Klien mampu menjulurkan lidahnya ke kiri dan ke kanan
dan dapat menariknya denga baik dan pergerakan
terkontrol.
e. System endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak
terdapat tanda-tanda gangguan hormonal seperti moonface,
ataupun exoptalmus
f. System genitourinaria
Bentuk utuh, pada palpasi tidak ada pembesaran ginjal, tidak
ada nyeri tekan, blass teraba kosong.
g. System musculoskeletal
Postur tubuh simetris, klien dapat membuka mulut, klien dapat
menahan pada saat dagu diberi tahanan, leher dapat di fleksikan
dan di extensikan
1) Extremitas atas
Benntuk tangan simetris bahu dapat extensi, aduksi, rotasi,
pergelangan tanagan dapat di extensikan, fleksi, rotasi,
supehasi, pronasi, jari-jari tangan dapat diabduksikan,
reflek bisep dantrisep (+), tidak terdapat oedem, terpasang
infuse RL untuk 20 tts/menit di tangan kanan.
2) Extremitas bawah

Pada kakai panggul dapat diextensikan, fleksi, abduksi,


lutut dapat di extensikan, pergelangan kaki 5 5
dapat difleksikan, reflek patella (+), 5 5
kekeuatan otot

h. System integument
Rambut terlihat sedikit kotor, rambut mudah di cabut, kulit
kepala berminyak, turgor kulit baik,
i. System penglihatan, pendengaran, dan wicara
Klien dapat membaca denagn baik, klien dapat menjawab
pertanyaan bila diajukan perawat dengan benar, klien dapat
bicara dengan artikulasi yang jelas.
j. Sistem reproduksi
Kebersih klien bersih, secret tidak ada, bau tidak ada, payudara
simetris, tidak ada luka , tidak ada benjolan di payudara.

E. DATA PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Data psikologis
a. Pengaruh penyakit terhadap psikologis
Klien mengatakan agar merahasiakan tentang penyakit dan
obat apa yang akan diberikan pada klien ketika ada keluarga

18
27

atau teman yang berkunjung/menjenguknya, penyakit hanya


diketahui oleh orang tua pasien saja

b. Presepsi klien terhadap penyakit


Klien mengatakan takut akan dijauhi oleh temanya dan
keluarga lainnya, ketika mereka tau tentang penyakitnya
c. Harapan klien terhadap pelayanan keperawatan
Klien mengatakan agar perawat tetap menjaga kerahasiaan
penyakitnya dan dapat merawatanya dengan baik agar cepat
pulang dan berkumpul dengan keluarga.
2. Data sosial
a. Hubungan klien dengan orang lain
Klien terlihat sangat cemas pada perawat dan hanya terbuka
pada orang tua dan dokter
b. Peran dan fungsi klien dalam keluarga
Klien berperan sebagai anak dan berfungsi sebagai
penyemangat bagi keluarganya, sehingga ketika ia sakit
keluarganya terlihat cemas dan takut terjadi hal yang buruk
pada dirinya .
3. Data spiritual
Klien mengatakan sebelum sakit ia selalu rajin untuk sholat atau
mengaji dirumah. Ketika sakit klien tidak dapat melakakan
ibadahnya secara teratur lagi.
F. DATA PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 05-11-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hematologi paket B
Hemoglobin ( HGB) L 11.2 g/ dl 11,7
Hematokrit ( HCT) L 34 % 35-47
Leukosit ( WBC) L 3.05 103 /mm3 4,00-10.00
Trombosit ( PLT) 328 103 /mm3 150-450
Eritrosit ( RBC) 4,3 Juta/mm3 3,8-5,2
Nilai-nilai MC
(Eritrosit rata-rata)
MCV 81 Fl 80-100
MCH 26 Pg/ml 26-34
MCHC 33 g/dl 32-36
Hitung jenis
Basofil 0.0 % 0,0- 1.0
Eosinofil L 0.0 % 2.0- 4.0
Netrofil staf L.10 % 3.0- 5.0

18
29

Netrofil segmen L.49.0 % 50.0- 70.0


Limfosit H.45.0 % 25.0- 40.0
Monosit 50 % 2.0- 10.0
H
KIMIA KLINIK
A
AST/SGOT 15
S
ALT/SGPT 15
Bilirubin Total H. 1.01

PBilirubin Direct 0.33

EBilirubin Indirect H.0,68

MERIKSAAN LABORATORIUM
NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 06-11-2019

PMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
MKROBIOLOGI
Preparat BTA
1(sputum)
Specimen Sputum 1
Specimen di 06-11-2019
terima
Hasil BTA
Negatif
Leukosit >=25
Epitel < 10

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 07-11-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RJUKAN


MIKROBIOLOGI
Preparat BTA
11(Sputum)
Specimen Sputum 2
Specimen di terima 07-11-2019
Hasil BTA negative
Leukosit >25 /LPF
Epitel <10 /LPF

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 08-11-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
MIKROBIOLGI
Preparat BTA
111(sputum)
Specimen Sputum
3

18
31

Specimen di 08-11-
terima 2019
Hasil BTA
Negatif
Leukosit >25 /LPF
Epitel <10 / LPF

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


NO LAB 1911080172
NO MR 01476409
NAMA ANAK.A
TGL.LAHIR 17-08-2001
TGL 09-11-2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
IMUNOSEROLOGI H 49,97 Mg/L <10
CRP Kuantitatif

Radiologi
Pada foto thorak ditemukan
- Kolom udara dalam thorak normal,
- Cor tidak membesar. Smus dan diafragma normal
- Pulmo : hill kasar
- Corak bronkosavkuler bertambah
- Tampak bercak lunak, dan rongga dilapang tengah kanan paru
- Costax,clavikula dan jaringan lunak didinding dada normal kesan
TB Paru , cor dalam batas normal
G. THERAPI
Diet : 05/11/2019
Diet makanan lemak diberikan karena paien mengeluh mualdan
muntah kalrena memakan makanan yang keras
Therapy obat yang diberikan
Omeprazole 40 mg 1 x 40 mg iv
Paracetamol 1gr 3 x 1gr iv
Ondansentron 8mg 3 x 8mg iv
Cap Racikan 3 x 1 cap P.O
Imuran 2 x 50 mg P.O
Pro TB 1 x 3 tab
Alprazolam 0,5 mg Bila tidak bisa tidur

H. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data subjektif Peningkatan auto Ketidakseimbangan
- Klien imun berlebihan nutrisi kurang dari
mengatakan kebutuhan tubuh
tidak nafsu Autoimun
makan menyerang organ-
Data objektif organ tubuh (sel,
- Klien tampak jaringan)
lemas
- Mukosa bibir Pembentukan lupus
kering
- Berat badan Produksi antibody
klien menurun secara terus
- Mual. menerus
- Muntah.

18
33

Pencetus penyakit
inflamasi multi
organ

Hati

Terjadi kerusakan
sintesa zat-zat
dibutuhkan tubuh

Mual, muntah

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

I. PRIORITAS MASALAH
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dnegan mual muntah

J. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Ketidakseimba Setelah Mandiri Mandiri
ngan nutrisi diberikan 1. Kaji status 1. Memberikan
kurang dari tindakan nutrisi secara kesempatan
kebutuhan keperawatan, kontinu, untuk
tubuh. 3x24 jam, selama mengobservasi
diharapkan perawatan penyimpangan
Definisi: kebutuhan setiap hari. dari normal/
Asupan nutrisi nutrisi klien Perhatikan dasar pasien
tidak cukup terpenuhi. tingkat energi; dan
untuk Kriteria hasil: kondisi kulit, mempengaruhi
memenuhi 1. Adanya kuku, rambut, pilihan
kebutuhan peningkatan rongga mulut, intervensi.
metabolik. berat badan keinginan
sesuai untuk makan/
dengan anoreksia.
tujuan. 2. Timbang berat 2. Membuat data
2. Berat badan badan setiap dasar,
ideal sesuai hari dan membantu
dengan bandingkan dalam
tinggi badan. dengan berat memantau
3. Mual muntah badan saat keefektifan
tidak ada. penerimaan. aturan
4. Nafsu makan terapeutik, dan
meningkat. menyadarkan
5. Tidak terjadi peraat
penurunan terhadap
berat badan ketidaktepatan
yang berarti. kecenderungan
dalam
penurunan/
penambahan
berat badan.
3. Jadwalkan 3. Mengubah
aktivitas energi/
dengan menurunkan

18
35

istirahat. kebutuhan
kalori.
4. Dorong 4. Meningkatkan
makanan hasrat pada
sedikit demi makanan dan
sedikit dan jumlah
sering masukan.
5. Ciptakan 5. Meningkatkan
lingkungan nafsu makan
yang klien
menyenangka
n untuk
makan.
6. Buat 6. Kesukaan
perencanaan klien terhadap
makan dengan makan tertentu
klien, masuk meningkatkan
dalam jadwal nafsu makan
makan. klien.
7. Identifikasi 7. Menghindari
faktor faktor
pencetus mual pencetus mual
dan muntah. dan muntah.
8. Ajarkan klien 8. Menekan
relaksasi nafas refleks mual
dalam saat dan muntah.
mual terasa.
9. Instruksikan 9. Bau makanan
klien untuk yang
menghindari menyengat
bau makanan dapat
yang merangsang
menyengat. mual yang
dirasakan
klien.

Kolaborasi Kolaborasi
10. Rujuk pada 10. Membantu
tim nutrisi/ dalam
ahli diet. identifikasi
defisit nutrien
dan kebutuhan
terhadap
intervensi
nutrisi.

K. CATATAN PERKEMBANGAN

No Tanggal & Implementasi Paraf


jam
1 06/11/2019 S:
14.00 - klien mengatakan sudah makan tapi
muntah lagi
- klien mengatakan tidak ada nafsu
makan
O:
- klien tampak muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2

18
37

- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
- Lanjutkan intervensi 1, 4 dan 7
14.15 1. Kaji status nutrisi secara berkala
selama perawatan. Perhatiakan
tingkat energi, kondisi kulit, kuku,
rambut, rongga mulut, serta keinginan
untuk makan
14.35 2. Menyarankan kepada pasien untuk
makan sedikit demi sedikit tapi sering
21.30 3. Kaji faktor pencetus mual dan muntah
klien
21.45 4. Kaji porsi makan yang dihabiskan
klien

07.00 S:
- klien mengatakan sudah makan tapi
muntah lagi
- klien mengatakan tidak ada nafsu
makan
O:
- klien tampak muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
09.22 - Lanjutkan intervensi 1, 4 dan 7
1. Obesrvasi tanda-tanda vital klien
09.28 2. Kaji status nutrisi secara berkala
selama perawatan. Perhatiakan
tingkat energy, kondisi kulit, kuku,
rambut, rongga mulut, serta keingini
06.00 untuk makan
3. Menyarankan kepada pasien untuk
makan sedikit demi sedikit tapi sering
4. Kaji faktor pencetus mual dan muntah
klien
5. Kaji porsi makan yang dihabiskan
klien

07/11/2019 S:
07.35 - Klien mengatakan hanya ingin makan
bubur nestle dan tidak ingin makan
nasi atau minum susu karena akan
merasa mual
O:
- klien tampak muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1,4 dan 8
09,45 1. Mengkaji status nutrsi secara
kontinu
12.00 2. Menyarankan pasien untuk makan
sedikit demi sedikit tapi sering
13.35 3. Mengajarkan teknik relaksasi

18
39

napas dalam pada pasein


15.00 S:
- Klien mengatakan hanya ingin makan
bubur nestle dan tidak ingin makan
nasi atau minum susu karena akan
merasa mual
O:
- Klien masih tampak lemas mula dan
muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1,4, 7 dan 8
15.45 1. Mengkaji status nutrsi secara
kontinu
17.35 2. Mengidentifikasi factor pencetus
mual dan muntah
18.00 3. Menyarankan pasien untuk makan
sedikit demi sedikit tapi sering
20.30 4. Mengajarkan teknik relaksasi
napas dalam pada pasein
S:
21.00 - Klien mengatakan hanya ingin makan
bubur nestle dan tidak ingin makan
nasi atau minum susu karena akan
merasa mual
O:
- Klien masih tampak lemas mula dan
muntah
- porsi diit habis 1/8 porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi 1,4, 7 dan 8
21.45 1. Mengkaji status nutrsi secara kontinu
22.00 2. Mengajarkan teknik relaksasi napas
dalam pada pasein
06.35 3. Mengidentifikasi factor pencetus
mual dan muntah
06.40 4. Menyarankan pasien untuk makan
sedikit demi sedikit tapi sering

08/11/2019 S:
07.00 - Klien mengatakan masih ada mual
tetapi tidak ada muntah
O:
- Klien tampak masih lemas
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intrvensi 4,6 dan 9
09.20 1. Dorong makan sedikit demi sedikit
tapi sering
09.35 2. Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal makan

18
41

9.45 3. Instruksikan klien untuk menghindari


makanan yang berbau menyengat,
Karena akan memicu rasa mual
14.00 S:
- Klien mengatakan masih ada mual
tetapi tidak ada muntah
O:
- Klien tampak masih lemas
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intrvensi 4, dan 9
16.30 1. Dorong makan sedikit demi
sedikit tapi sering
16. 45 2. Instruksikan klien untuk
menghindari makanan yang
berbau menyengat, Karena akan
memicu rasa mual

21.00 S:
- Klien mengatakan masih ada mual
tetapi tidak ada muntah
O:
- Klien tampak masih lemas
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intrvensi 4,6 dan 9
21.45 1. Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal makan
06.00 2. Kaji status nutrisi secara kontinu,
selama perawatan setiap hari
06.20 3. Instruksikan klien untuk
menghindari makanan yang
berbau menyengat, Karena akan
memicu rasa mual

09/11/2019 S:
08.00 - Klien mengatakan ingin memakan
makanan yang lain, selain bubur
nestle
- Klien mengatakan tidak ada muntah
lagi
O:
- Kien tampak mulai segar tidak lemas
lagi, serta nafsu makan membaik
- Porsi makan habis ½ porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 3,5 dan 6
10.30 - Jadawalkan aktivitas dan istirahat
10.40 - Ciptakan lingkungan menyenangkan
untuk makan

18
43

14.00 S:
- Klien mengatakan ingin memakan
makanan yang lain, selain bubur
nestle
- Klien mengatakan tidak ada muntah
lagi
O:
- Kien tampak mulai segar tidak lemas
lagi, serta nafsu makan membaik
- Porsi makan habis ½ porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 3,5, 4 dan 6
19.20 - Mengkaji nutrisi secara kantinu
selama perawatan
19.35 - Jadawalkan aktivitas dan istirahat
19.50 - Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal makan
20.25 - Dorong makan sedikit demi sedikit
dan sering
21.00 S:
- Klien mengatakan ingin memakan
makanan yang lain, selain bubur
nestle
- Klien mengatakan tidak ada muntah
lagi
O:
- Kien tampak mulai segar tidak lemas
lagi, serta nafsu makan membaik
- Porsi makan habis ½ porsi
- BMI 17,2
- BB 42
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 1,3,5 dan 6
21.30 1. Mengkaji nutrisi secara kantinu
selama perawatan
06.00 2. Jadawalkan aktivitas dan istirahat
06.20 3. Ciptakan lingkungan
menyenangkan untuk makan
06.40 4. Buat perencanaan makan dan
masukan kedalam jadawal mak

10/11/2019 S:
07.00 - Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis ½ porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4,5 dan 6

18
45

09.30 1. Dorong pasien untuk makan sedikit


dmei sedikit tapi sering
09.45 2. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan untuk makan
10.15 3. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan

14.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis ½ porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4 dan 6
16.30 1. Dorong pasien untuk makan
sedikit dmei sedikit tapi sering
16.45 2. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
21.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis ½ porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4, dan 6
06.00 1. Dorong pasien untuk makan
sedikit dmei sedikit tapi sering
06.30 2. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan

11/11/2019 S:
07.00 - Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis 3/4 porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4 dan 6
07.45 - Dorong pasien untuk makan sedikit
demi sedikit tapi sering
08.00 - Buat perencanaan makan dan
masuakan ke dalam jadwal makan

18
47

14.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis 3/4 porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4,5 dan 6
16.45 1. Mengkaji status nutrsi secara kontinu
17.20 2. Dorong pasien untuk makan sedikit
dmei sedikit tapi sering
17.45 3. Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan untuk makan
18.00 4. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
21.00 S:
- Klien mengatakan mampu
menyelesaiakn makan sesuai porsi
yang diberikan
O:
- Diit habis 3/4 porsi
- Klien tampak tenang
- TD: 110/80 mmHg
- N: 98 x / menit
- S: 36,1 C0
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi 4,5 dan 6
21.45 1. Mengkaji status nutrsi secara kontinu
06.00 2. Dorong pasien untuk makan sedikit
dmei sedikit tapi sering
06.45 3. Buat perencanaan makan dan
masuakn ke dalam jadwal makan
12/11/2019 S:
14.00 - Klien mengatakan sudah makan dan
menghasbiskan makanannya
- Klien mengatakan berat badan klien
sebelum sakit 46 dan sesudah sakit 42
kg
O:
- Makan habis 1 porsi
- Klien tampak tidak lemas lagi
- BB saat ini 41 kg
- BMI 16,85
A:
- Masalah teratasi sebagain
P:
14.00 1. Pemberian edukasi untuk
menjalankan diit dirumah

18

Anda mungkin juga menyukai