Anda di halaman 1dari 9

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup (AMDAL)(AMDAL)
Kelompok 3:
Dede Nurlianti
Devan Cahyadi
Entin Wastini
Lala Nurlaila
Satura Gilang
Weni Nurlina
Pengertian AMDAL
Berdasarkan PP RI No. 27 tahun 1999 pasal 1 butir
1,yaitu:
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang di
rencanakan pada lingkungan hidup yang di perlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaah
secara cermat dan mendalam tentang dampak besar
dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Definisi dan pengertian dari AMDAL di
perkenalkan pertama kali tahun 1969 oleh
National Environmental Policy Act di Amerika
Serikat, dengan istilah Environmental Impac
assesment (EIA).
Kemudian pemerintah Indonesia menerbitkan
UU tentang pengelolaan lingkungan hidup (UU
No. 23/1997) dan tentang analisis mengenai
dampak lingkungan hidup (PP No. 27/1999)
Tujuan AMDAL

1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah


2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
4. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
Sasaran AMDAL
Menjamin agar suatu usaha
dan/atau kegiatan pembangunan dapat
beroperasi secara berkelanjutan tanpa
merusak dan mengorbankan
lingkungan atau dengan kata lain
usaha atau kegiatan tersebut layak
dari aspek lingkungan hidup.
Pendekatan Studi AMDAL
1. Pendekatan AMDAL kegiatan tungga
Merupakan penyusunan dan pembuatan studi AMDAL yang di peruntukan bagi
suatu jenis usaha dan/atau kegiatan.
Contohnya: pembangunan jalan tol, PLTU, lapangan golf, masjid agung, rumah sakit,
sekolah, dan sebagainya.
2. Pendekatan AMDAL kegiatan terpadu atau multisektor
Merpakan penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang
memiliki sistem terpadu baik dalam perencanaan, proses produksinya, maupun
pengelolaannya.
Contoh: Pembangunan hutan tanaman industri, industri pulp, pemukiman terpadu, dan
lain sebagainya.
3. Pendekatan AMDAL kegiatan dalam kawasan
Merupakan penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha
dan/atau kegiatan yang berlokasi di dalam kawasan. Kawasan
tersebut telah ditetapkan atau berada dalam kawasan atau zona
pengembangan wilayah. Wilayah yang di maksud telah
ditetapkan pada suatu hamparan ekosistem.
Contoh: Pembangunan kawasan industri, kawasan pariwisata,
dan lain sebagainya.
4. Pendekatan AMDAL kegiatan Regional
Merupakan Penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha dan/atau
kegiatan yang saling terkait dan merupakan kewenangan lebih dari suatu
instansi. Jenis usaha dan/atau kegiatan pada pendekatan studi ini terletak
lebih dari satu kewenangan administratif dan lebih dari satu hamparan
ekosistem.
Contoh: Pembukaan dan pengelolaan lahan gambut sejuta hektar dan
pengelolaan lahan pantai utara Jawa, misalnya, reklamasi pantai yang
melibatkan Provinsi Jakarta dan Banten.

Anda mungkin juga menyukai