Anda di halaman 1dari 26

Outlook Ekonomi Makro Islam

Oleh: Ahsani Taqwiem, S.E, M.E


0721109301
 Islam memiliki khasanah kajian makro ekonomi
yang sangat kaya dan luas, dan tersebar melalui
beragam teks dan pemikiran
• Khasanah makro Islam tersebut selain bersumber
dari Quran dan hadis juga bersumber dari Kitab
atau karya-karya para ulama antara lain :
1. al-Kindi, 2. al Ghazali,
3. Ibnu Rusd, 3. al-Khaawrizmi,
4. Ibnu Khaldun, 5. Ibnu Haitam,
6. Ibnu Hazm, 6. al-Farabi,
7. Jabir Ibnu Hayam, 8. Ibnu Sina,
9. Ibnu hajja. 10. Ar razi dll.
Bahkan beberapa ekonom barat menyatakan secara langsung
maupun tidak terinspirasi karya ekonom muslim diantaranya :
• Teori Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaqah Imam Ali.
• Abu Yusuf (798 M) dalam kitabnya al-Kharaj yang menulis
tentang tanggung jawab ekonomi pemerintah untuk memenuhi
kebutuhan rakyat banyak diadaptasi ekonom barat.
• Adam Smith (1776) dengan bukunya The Wealth of Nation banyak
yang serupa dengan kajian buku al-Amwal karya Abu Ubaid (838
M).
• Teori Leffer’s Curve yang diciptakan oleh Leffer (penasehat
ekonomi Presiden Ronald Reagan) teori ini diciptakan pada saat
krisis yang melanda Amerika diakhir masa jabatan Reagen yang
pertama dan terori ini cukup ampuh untuk menanggulangi krisis
tsb. Leffer berterus terang bahwa teorinya terinspirasi oleh buku
Ibnu Khaldun (1404 M).
Dalam buku The Wealth of Nation karya Adam Smith (1776 M)
yang terdiri dari lima jilid.
Dalam jilid ke lima bab pertama, Adam Smith membandingkan
masyarakat dengan tingkat perekonomian yang berbeda
(bangsa dengan ekonomi terbelakang dan bangsa dengan
ekonomi maju)
Contoh masyarakat terbelakang adalah masyarakat Indian di
Amerika, sedangkan contoh masyarakat ekonomi maju adalah
bangsa Arab dan Tartar.
Adam Smith menjelaskan, bangsa Arab
yang dimaksud adalah yang dipimpin oleh :

“Mohamet and his immediate successor”


atau lebih tepatnya Rasulullah saw dan
Khulafaur Rasyidin
Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang berkuasa di Inggris ketika itu
mencetak koin emas yang merupakan direct copy dari dinar Islam
berikut tulisan Arabnya.
Yang uniknya koin (uang) tersebut mencatumkan kalimat Laa ilaaha
illallah, Muhammad Rasululloh dan juga dua buah salib kecil, karena
Raja Offa bergama Nasrani.
Krisis makro finansial global saat ini
Bukan Kejadian Aneh

1.Kejadian rutin sistem


ekonomi kapitalis

2. Akibat perilaku serakah


pemilik modal
Dalam 100 tahun terakhir telah terjadi 20 kali krisis (IAEI, 2018)
Krisis makro finansial global saat ini
Bukan Kejadian Aneh

1.Sistem ekonomi kapitalisme


senantiasa menyebabkan
terjadinya krisis ekonomi yang
bersifat siklik
2. Sistem ekonomi kapitalisme
senantiasa menciptakan hegemoni
ekonomi, sehingga terjadi jurang
(gap) antara negara kaya dengan
negara miskin
Terjadi pertumbuhan
“tidak nyata/semu”
Sektor finansial tumbuh tidak sebanding
dengan sektor riil (Industri, perdagangan,
pertanian, dll) (bubble growth, Paul Gruggman, 1999)
Indonesia : dominasi sektor finansial sejak tahun 1990
Global : sejak 1980 dengan berbagai ragam instrumen investasi
• Surat utang yang telah dijual dalam bentuk turunan
berkali-kali, merupakan penggelembungan ekonomi
yang sangat besar dengan sandaran pada asset riil yang
sangat kecil.
• Inilah pertumbuhan ekonomi yang bersifat semu.
• Jika terjadi kemacetan pembayaran dari pangkalnya,
maka akan langsung menimbulkan ledakan besar atau
krisis ekonomi.
Jika terjadi krisis ekonomi, kapitalisme tetap
mengandalkan negara (pemerintah) untuk
melakukan penyelamatan.
• Penyelamatan dilakukan dalam bentuk
pemberian talangan (bailout) kepada jantungnya
kapitalisme, yaitu perbankan.
• Dana talangan diambilkan dari anggaran
belanja negara (APBN) yang berasal dari pajak
rakyat.
• Jika proses penyelamatan ekonomi sudah
berhasil, maka kapitalisme akan mengulangi lagi
siklus pertumbuhan ekonominya.
The new king of capitalism
(The Economist, 2019)

• Periode 2016 – 2019 pasar ekuitas global TUMBUH sekitar 60%


• Periode 10 tahun terakhir pasar ekuitas global tumbuh 3.000%
• Investasi disektor finansial memiliki daya tarik yang luar biasa
• Pemilik modal mendapatkan penghasilan bukan dari kegiatan
produksi barang/jasa

Liberalisasi Kerawanan Krisis


Finansial Finansisial Finansial
Krisis nilai tukar
Twin
crisis
Krisis perbankan
Dalam keadaan ekonomi yang masih normal, dengan dukungan Perbankan
dan Pasar Modal, maka perusahaan kapitalis akan melakukan hegemoni
ekonomi di tingkat nasional:
1. Perusahaan yang besar (kapitalis) akan senantiasa “memakan”
perusahaan kecil. Hal itu sesuai dengan Hukum Akumulasi Kapital
(The Law of Capital Accumulations).
2. Penguasaan terhadap bahan baku, seperti penguasaan terhadap
sektor pertambangan, energi, kehutanan, dsb.
3. Penguasaan terhadap kepemilikan negara, seperti penguasaan
terhadap sektor telekomunikasi, media massa, pelabuhan, perbankan,
pendidikan, rumah sakit, dsb.
4. Menjadi penguasa-ha, yaitu menjadi penguasa sekaligus pengusaha.
KRISIS MAKRO GLOBAL
BERMULA DARI AS

• Adanya global imbalance dimana AS mengkonsumsi lebih besar


dari kemampuannya. Tercermin dari defisit ganda (defisit
anggaran pemerintah dan neraca perdagangan)

• Kredit perumahan terhadap nasabah tak layak (subprime) senilai


1,2 triliun dollar menjadi kredit macet setelah suku bunga pada
tahun 2004/06 dinaikkan dari 1,0% menjadi 5,25% karena nasabah
tidak meningkat penghasilannya.
KRISIS MAKRO GLOBAL
BERMULA DARI AS

• Berkembangnya derivatif keuangan melalui collateralized debt


obligations (CDOs) senilai 480 milliar dollar yang dijual kepada
investor AS dan asing. Pemegang CDOs terakhirlah yang
berguguran karena terimbas kredit macet.

• Krisis meluas melahirkan kelangkaan likuiditas sehingga dana


tidak mengalir ke sektor riil mengakibatkan timbulnya resesi
ekonomi karena ekonomi AS adalah yang terbesar di dunia.
Effect on the
world
Rusia stock market lost
2/3 of it’s value

China economic Japan stock


growth drops below market
10% decline
Dubai 36.2%
tourism
slowing down
Indonesia
India’s Brazil
stock market
company 30%
decline 37%
lay off currency
began decline
Bagaimana
Dampaknya Terhadap
Indonesia?
Dinamika Perekonomian Nasional

GEJOLAK EKSTERNAL Sektoral: Pertanian,


 Harga minyak terkoreksi Industri, Jasa
 Harga komoditas ekspor utama
 Pasar uang internasional

FAKTOR INTERNAL
 Struktur perekonomian yang SEKTOR RIIL
rentan terhadap gejolak (shock)
 Deindustrialisasi
 Kemampuan APBD
PERTUMBUHAN  Daya beli menurun
 Kemampuan birokrasi EKONOMI  Daya saing ekonomi dan
 Dominasi “hot money”
efisiensi menurun
 Infrastruktur lemah
 Problem ketenagakerjaan
 Pertumbuhan ekonomi lambat
 Permasalahan struktural
 Volume industri dan
perdagangan turun

KEBIJAKAN KEBIJAKAN INDUSTRI &


KEBIJAKAN FISKAL MONETER PERDAGANGAN
 Koordinasi kebijakan fiskal dan kebijakan  Kebijakan uang longgar  Menggerakkan sektor riil
makroekonomi lainnya  Kebijakan stabilisasi  Harmonisasi dan Penurunan Tarif
 Sustainabilitas dan insentif fiskal rupiah  Fasilitasi Perdagangan (ASEAN
 Sumber pembiayaan yang lebih murah  Prinsip kehati-hatian Single Window)
dalam sektor perbankan
DAMPAK TERHADAP INDONESIA

•Kelangkaan likuiditas di AS/Eropa menyebabkan dana jangka


pendek yang ada di Indonesia, balik kandang. Menyebabkan IHSG
turun drastis karena lebih dari 60% pemain di bursa Indonesia adalah
pemain asing.

• Rupiah terus mengalami depresiasi karena uang hasil penjualan


saham tadi dibelikan dollar. Penurunan nilai rupiah berdampak pada
kemampuan impor untuk bahan baku industri. Sehingga industri
dalam negeri mengalami penurunan.
DAMPAK TERHADAP INDONESIA

• Keadaan makin parah karena akibat resesi di AS, ekspor Indonesia


ke AS juga ke Eropa dan Asia (yang mengolah bahan tengah untuk
diekspor lagi ke AS) turun. Perusahaan mengalami kesulitan. PHK
terpaksa dilakukan.

• Untuk menahan laju depresiasi rupiah, BI menaikkan BI rate,


sehingga suku bunga naik. Investasi turun, industri collaps. Ini
menyebabkan penurunan kegiatan usaha. PHK dan pengangguran
membengkak. Kemiskinan meningkat
KEBIJAKAN PEMERINTAH

• Penjaminan dana pihak ketiga oleh pemerintah hanya untuk yang di bawah Rp
2 miliar mendorong capital flight. Pembelian dollar meningkat. Dollar
terapresiasi.

• Kebijakan buy-back untuk mendongkrak harga saham dan mendongkrak nilai


tukar rupiah menguntungkan pemodal luar negeri. Mereka mendapat rupiah
lebih banyak ketika menjual saham (karena harga saham naik) dan mendapat
dollar lebih banyak ketika membeli dollar (karena dollar murah).

• Kebijakan penaikan BI rate menyebabkan bank menahan diri dalam


memberikan pembiayaan/kredit sehingga sektor riil kesulitan likuiditas. Sektor
industri mengalami penurunan, bahkan collaps. PHK dan pengangguran
membengkak. Kemiskinan meningkat.
Modal Dasar Pengembangan Industri dan Perdagangan Nasional

Potensi Indonesia

Luasnya Besarnya jumlah Sumber Daya/Potensi Alam


Bentang Wilayah penduduk yang bisa di daya gunakan

Luasnya Lahan Letak


Kepulauan Hutan Tambang Laut
Wilayah Pertanian Geografis

Kebutuhan infrastruktur & Kebutuhan primer, sekunder, Kebutuhan infrastruktur mesin-mesin


pertambahan jalan, jembatan dan tersier proses, dan peralatan lainnya

AKAN MENJADI LOKOMOTIF PENARIK PERTUMBUHAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN


- bahan bangunan - agro - sandang - alat transport - konstruksi baja - alat transport - telekomunikasi/
- alat konstruksi - alat pertanian - papan/bahan - alat komunikasi - peralatan konstruksi - alat konstruksi satelit & peripheral
- alat transportasi - pupuk & penunjang bangunan - alat hiburan - jasa RBPI - alat kelistrikan - konstruksi baja
- konstruksi baja lainnya - alat pendidikan - alat penunjang - alat energi
- pangan - alat kelistrikan - mesin-mesin proses
- alat kesehatan - alat energi - alat penunjang
- jasa RBPI
- kemasan
- alat olah raga
- alat rumah tangga
- alat perkantoran

Fakta :
 Indonesia memiliki potensi yang cukup untuk didaya gunakan sebagai modal dasar pengembangan industri dan
perdagangan nasional
Membangun pilar-pilar industri masa depan
dengan menumbuhkan industri yang akan
memotori pertumbuhan

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

INDUSTRI
INDUSTRI INDUSTRI MASA DEPAN
AGRO TRANSPORTASI
BASIS
INDUSTRI
MANUFAKTUR
PETRO KIMIA INDUSTRI BARANG MODAL
SEMEN SEPATU,
BAJA ELEKTRONIK
DLL INDUSTRI KOMPONEN DLL
(BASIS U K M)

SUMBERDAYA MANUSIA

RUMAH MASA DEPAN


Instrumen Ekonomi Makro Islam

Islam

Zakat

Pelarangan Riba

Kerjasama Ekonomi

Jaminan Sosial

Peranan Pemerintah
Tauhid

Tujuannya: Taqarrub ila Llah


Zakat
Hukum

Menjadi jiwa hukum dalam peradaban manusia

Akhlaq

Sumber praktek persamaan dan persaudaraan

Sosial
Mempersamakan dan mempersaudarakan manusia
Ekonomi

Menjamin growth with equity, memperbaiki hasrat dan pola konsumsi,


24
mendorong redistribusi, dll.
Pandangan Islam terhadap Riba

Fatwa MUI, Desember 2003 Keputusan MUI, Januari 2004

Buku Yusuf
Qardlawy: Bunga
Bank Haram BUNGA BANK
ADALAH RIBA,
Sidang OKI di DAN KARENA ITU
Karachi 1970

Mufti Negara
HARAM
Mesir 1989 Konsul Kajian Islam Dunia

Al-Azhar, Al-Qahirah 25
FGD Ekonomi Makro Islam

K1 : Inflasi K4 : Pengangguran
K2 : Krisis Moneter K5 : Kemiskinan
K3 : Nilai Tukar Rupiah K6 : Defisit
2
Anggaran

Anda mungkin juga menyukai