Anda di halaman 1dari 17

Ilmu Makro

1.Makro dan Mikro


 Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang variabel-
variabel ekonomi dalam lingkup lebih kecil , seperti perusahaan, perilaku konsumen,
permintaan dan penawaran, produksi, harga, dan lainnya.

 Sementara ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara menyeluruh


(agregat), seperti jumlah uang beredar, pendapatan nasional, pengangguran dan
kesempatan kerja, inflasi, neraca pembayaran internasional, dan pertumbuhan ekonomi.

http://www.simulasikredit.com/perbedaan-antara-ekonomi-mikro-dengan-ekonomi-
makro/

Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro

 Pengertian Ekonomi Makro


Pengertian ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara agregat atau secara
keseluruhan. Definisi ekonomi makro juga menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak orang atau masyakarakat, perusahaan dan juga pasar. Ekonomi
makro pun mencakup hal-hal yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, tenaga
kerja, stabilitas harga serta keseimbangan neraca.
 Pengertian Ekonomi Mikro
Pengertian ekonomi mikro adalah cabang teori ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang dan jasa yang diperjualbelikan. Definisi ekonomi mikro mempelajari perilaku
produsen dan konsumen serta variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya
perusahaan dan rumah tangga.
 Ruang Lingkup Ekonomi Makro
Yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi makro antara lain adalah pendapatan dan
pengeluaran, pengangguran dan inflasi dan deflasi.
1. Pengeluaran negara adalah total nilai seluruh produksi yang dikeluarkan negara
pada masa yang sudah ditentukan. Sedangkan pendapatan negara adalah semua yang
dihasilkan dari produksi dan penjualan.
2. Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja dan tidak berpenghasilan meski
dalam usia produktif.
3. Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Sedangkan deflasi adalah periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah.

 Ruang Lingkup Ekonomi Mikro


Yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi mikro antara lain adalah permintaan dan
penawaran, teori produksi, elastisitas, teori perilaku konsumen, pasar dan mekanisme
harga.
1. Permintaan adalah barang atau jasa yang dibeli atau diminta atau dipesan oleh
konsumen pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah barang atau
jasa yang dijual atau ditawarkan oleh produsen dalam waktu dan tempat tertentu.
2. Teori produksi merupakan dasar untuk menganalisa biaya produksi dan tingkat
dari produksi.
3. Elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya
jumlah suatu produk yang diminta. Sedangkan elastisitas penawaran adalah sebuah
pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah produk yang ditawarkan.
4. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk atau jasa
setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
5. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang
dilakukan oleh penjual dan pembeli.
6. Mekanisme harga adalah fenomena yang sering terjadi karena harga yang ada di
pasaran itu fleksibel, jadi harga bisa berubah kapanpun jika memang situasi kondisinya
memungkinkan.

 Contoh Ekonomi Makro


• Pertumbuhan ekonomi
• Tingkat pengangguran
• Kesempatan kerja
• Pendapatan nasional
• Kebijakan ekonomi
• Inflasi
• Deflasi
• Kerjasama antar negara di dunia
• Organisasi ekonomi internasional
• Pendapatan per kapita
• Ekspor
• Impor
• Siklus ekonomi
• Investasi pemerintahan
• Neraca pembayaran
 Contoh Ekonomi Mikro
• Perilaku konsumen
• Perilaku produsen
• Biaya
• Permintaan
• Penawaran
• Investasi individu
• Penetapan harga dasar
• Penetapan harga tertinggi
• Distribusi barang dan jasa
• Laba perusahaan
• Rugi perusahaan
• Monopoli pasar
• Stok dan persediaan barang dan jasa
• Gaji karyawan
• Pembangunan infrastruktur

https://www.zonareferensi.com/perbedaan-ekonomi-makro-dan-mikro/

2.Masalah-masalah Ekonomi Makro


Permasalahan yang dihadapi dalam Ekonomi Makro antara lain:

a. Masalah Kemiskinan dan Pemerataan


Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar
11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang
berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu
melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk
Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3
juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan.
Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya
Indonesia.

b. Krisis Nilai Tukar


Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya
menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan dengan dolar AS
secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian
yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi
krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan
devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang
bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali.
c. Masalah Utang Luar Negeri
Kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali pada saat sebelum krisis ternyata menyimpan
kekhawatiran. Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar
ASyang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak
dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi
dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Pada tahun1997, besarnya utang luar negeri
tercatat 63% dari PDB dan pada tahun 1998 melambung menjadi 152% dari PDB.
Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak
peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembaga-lembaga keuangan internasional untuk
membantu menyelesaikan masalah ini.
d. Masalah Perbankan dan Kredit Macet
Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya pada system perbankan.
Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya
kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas
makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank
sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush).
Goncangan yang terjadi pada system perbankan menimbulkan goncangan yang lebih besar pada
system perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan terseret ke jurang
kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan
bank-bankyang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas.
Namun untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut
melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatnya suku bunga SBI.
Kebijakan ini kemudian menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan
beban bagi para peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di system perbankan
meningkat dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba
mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku bungan simpanan
melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang berakibat pengikisan
modal yang mereka miliki.
e. Masalah Inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai
tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi
Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik
sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas
melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter.
Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam
kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.
f. Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya
serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan
ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap
pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya
daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran.
Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan
industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi petani.

http://accounting-media.blogspot.co.id/2013/06/permasalahan-ekonomi-makro.html

3.Manfaat dan tujuan ekonomi makro

 Manfaat Ekonomi Makro


Dengan mempelajari ekonomi makro maka pemerintah beserta seluruh lapisan masyarakat yang
berada dibawahnya akan mengetahui kebijakan-kebijakan seperti apa yang harus diambil dalam
kondisi ekonomi yang terjadi. Pemerintah akan dapat menentukan keputusan dengan cepat dan
tepat. Selain itu, kita dapat mengetahui pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi nasional,
dan neraca pembayaran nasional.

http://pelatihindonesia.com/ruang-lingkup-karakteristik-tujuan-manfaat-dari-ekonomi-makro/

 Tujuan Ekonomi Makro

Setiap kebijakan ekonomi bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki
kebijakan ekonomi. Tujuan akhir ekonomi makro menurut Thomas (1997:448) ada empat
variabel ekonomi makro. Inilah yang paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara
keseluruhan, sehingga prilakunya perlu diamati dan dikendalikan. Di bawah ini diuraikan lebih
rinci tentang variabel-variabel tersebut.

http://pelatihindonesia.com/ruang-lingkup-karakteristik-tujuan-manfaat-dari-ekonomi-makro/

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi makro


Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Ekonomi Makro di Indonesia
♣Krisis Subprime mortgage dan Pelemahan US Dollar.
Krisis keuangan dunia yang sedang dihadapi saat ini salah satu penyebabnyabermula dari adanya
krisis akibat default dari subprime mortgages di AmerikaSerikat yang telah merugikan berbagai
lembaga keuangan dunia. Akibat krisis ituBank Sentral (Fed) Amerika terpaksa menurunkan
suku bunga sampai 3% dan
menyuntikan dana segar dalam jumlah besar untuk memulihkan kepercayaaninvestor setelah
pasar modal di Amerika Serikat anjlok
.
♣Kenaikan Harga Minyak
Kemelut ekonomi dunia saat ini selain dipicu oleh krisis keuangan di AmreikaSerikat juga dipicu
oleh kenaikan harga minyak yang mendorong kenaikan hargaberbagai komoditi baik yang
berhubungan langsung dengan minyak bumi maupunkomoditi yang tidak berhubungan langsung
tetapi terkena dampak kenaikan hargaminyak. Walaupun harga BBM bersubsidi belum naik,
namun kenaikan hargaminyak dunia sudah dirasakan dampaknya. Harga BBM untuk industri
yangmengikuti harga pasar terus naik, sehingga mendorong naiknya biaya produksi.Akibatnya
harga berbagai barang sudah mulai merangkak naik.

♣Kenaikan Harga Komoditi Primer


Dampak kenaikan harga berbagai komoditi primer di dunia saat ini memiliki duasisi yang
berbeda. Sebagai produsen berbagai komoditi primer baik barangtambang seperti Nikel,
batubara, emas, timah, minyak dan gas, maupun komoditiagribisnis seperti Kelapa sawit, karet,
dll, kenaikan harga komoditi menyebabkannilai ekspor Indonesia meningkat. Namun kenaikan
harga komoditi jugaberdampak kepada kenaikan harga barang-barang dipasar dalam negeri,
sepertinaiknya harga minyak goreng, kacang kedelai, batubara, dll yang
menyebabkanmeningkatnya biaya yang harus ditanggung masyarakat. Akibatnya daya
belimasyarakat menurun karena meningkatnya inflasi.
♣Kenaikan harga bahan Makanan
Seakan reaksi berantai, kenaikan harga minyak mendorong naiknya biayaproduksi dan produk
substitusinya. Akibatnya harga bahan makanan juga naik.Hal ini didorong oleh kekhawatiran
didunia bahan persediaan bahan makananpokok seperti beras tidak mencukupi kebutuhan
sehingga harganya naik.

♣Proyeksi menurut Bank Dunia


Dengan melambatnya ekonomi dunia, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan terkena
dampaknya. Hal ini disebabkan Indonesia masih bergantungkepada ekspor kenegara maju seperti
Amerika Serikat yang sedang menuju resesisehingga permintaan terhadap produk impor
menurun.

♣Proyeksi Menurut Pemerintah dan BI


Didorong oleh meningkatnya belanja pegawai, pertumbuhan investasi dan kreditinvestasi, kredit
modal kerja dan belanja modal kerja oleh pemerintah

https://id.scribd.com/doc/18150324/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Ekonomi-Makro-Di-
Indonesia

5.Simbol Simbol Ekonomi


1. PDB (Produk domestik bruto)

2. PNB (produk nasional bruto)

3. Pendapatan nasional neto / net national product (NNP)

4. Net National income / pendapatan nasional income (NNI)

5. Personal income (PI)

6. pajak penghasilan (PPh)

7. Disposable income ( DI)

8. C (pengeluaran konsumsi)

9. W (upah)

10. R (sewa)

11. I (bunga modal)


12. π / profit (laba usaha)

13. Y (pendapatan nasional)

14. I (investasi)

15. G ( pengeluaran pemerintah)

16. X (ekspor)

17. M (import)

18. IHTT (indeks harga tdk terimbang)

19. Pn (umlah harga2 pd tahun yg diamati)

20. Po ( jumlah harga2 pd tahun dasar)

https://brainly.co.id/tugas/270680#readmore

6.Dampak Positif kebijakan ekonomi makro

a.Menstabilkan kegiatan ekonomi / price level stability.

b.Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi / high employment level.
Beberapa hal yang perlu dijelaskan berkaitan dengan kesempatan kerja adalah peran pemerintah
dalam perluasan kesempatan kerja, pendekatan demand dan supply of labor dalam perluasan
kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat desa dalam upaya perluasan kesempatan kerja,
human capital sebagai upaya efektif perluasan kerja, keuangan negara dan kesempatan kerja,
kebijakan ketenagakerjaan, serikat kerja, hubungan industrial, sistem ekonomi dan kesempatan
kerja.

c,Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh / long-term economic growth. Pertumbuhan


ekonomi yang ideal adalah :
(1) berlangsung terus menerus,
(2) disertai dengan terciptanya lapangan kerja,
(3) tidak merusak lingkungan,
(4) lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk,
(5) disertai dengan distribusi pendapatan yang adil,
(6) kontribusi sektoral yang merata,
(7) tidak meninggalkan sektor pertanian,
(8)kenaikannya riil,
(9) penyumbang terbesar PDB adalah warga domestik, bukan asing.

d. Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability. Nilai tukar merupakan nilai uang secara
eksternal, yang tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek ekonomi dan sosial lainnya,
misalnya :
(1) impor dan ekspor,
(2) APBN dan APBD,
(3) kesehatan dan pendidikan,
(4) transportasi,
(5) industri dalam negeri,
(6) politik,
(7) daya beli masyarakat,
(8) dunia perbankan,
(9) sektor pertanian, kelautan, peternakan, sektor properti , dan sebagainya.

http://junaidipiscesguru.blogspot.co.id/2010/06/kebijakan-ekonomi-makro.html

PERTUMBUHAN EKONOMI

1.Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi


 Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa
mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk biasanya
dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau bahkan tidak jarang dianggap hal yang
sama.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan


kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu
mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan
menengah yang kekurangan modal.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum
yaitu:

• Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan
penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin

• Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan
berpihak pada pasar

• Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga mampu
meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah

• Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan
tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar

• Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu
membiayai pengeluaran pemerintah

 Kebanyakan negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat


pertumbuhan ekonomi. Hambatan-hambatan terpenting yang dialami adalah

• Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisonal dan produktivitasnya sangat rendah

• Kebanyakan negara masih menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang
modal (peralatan produksi) yang modern

• Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya masih jauh dibawah
jumlah yang diperlukan

• Perkembangan penduduk sangatlah pesat

• Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering dihadapi.

 Beberapa teori telah dikemukakan yang merangkan mengenai hubungan diantara


berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori tersebut adalah:

1. Teori klasik : menekankan tentang pentingnya faktor fator produksi dalam menaikkan
pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli
ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi

2. Teori Schumpeteer : menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan


inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3. Teori Harrod-Domar : menekankan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan
pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan
dakam mewujudkan pertumbuhan.

4. Teori neo klasik : melaluinkajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa perkembangan
teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi

 Kebijakan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah:

• Kebijakan diversivikasi kegiatan ekonomi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Sedankan langkah penting yang harus dilakukan
adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat informasi
kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern.

• Mengembangkan infrastruktur, modernisasi pertumbuhan ekonomi memerlukan


infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur yang
berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi
dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon.

• Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan


tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk
membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan sebagai salah satu
sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang
perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah
meningkatkan tabungan masyaraka

• Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu maupun dari
segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna dalam
pembangunan ekonomi. Individu yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung akan
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi
pula pendapatan yang diperoleh

• Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah yang


konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi
yang diharapkan. Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembangunan ekonomi perencanaan
pembanguna perlu dilakukan. Melalui perencanaan pembangunan dapat pula ditentukan sejauh
mana investasi swasta dan pemerintah perku dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
pertumbuhan yang telah ditentukan

https://belajarekonomiyukk.weebly.com/pertumbuhan-ekonomi.html
 Pembangunan ekonomi adalah sebuah proses yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan perkapita penduduk atau masyarakat di sebuah negara dalam jangka panjang yang
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan
bagi penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tersebut akan memberikan perubahan pada
masyarakat, baik itu dari sisi teknologi, mindset masyarakat, maupun kelembagaan.

 Komponen Dalam Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi umumnya memiliki tiga komponen yang harus terpenuhi. Tiga
komponen tersebut meliputi:

• Pembangunan Bagian dari Suatu Proses

Pembangunan adalah bagian dari proses, yang berarti dalam pembangunan ekonomi memerlukan
tahapan-tahapan yang harus dijalani suatu negara. Tahapan yang dimaksud bisa termasuk
keadilan, kemakmuran dan kesejateraan penduduk suatu bangsa. Bangsa yang membangun
ekonominya adalah bangsa yang mau berproses.

• Pembangunan Berorientasi untuk Meningkatkan Pendapatan

Misi utama dalam pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan perkapita
dengan tindakan aktif. Oleh karenya dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah,
masyarakat dan elemen-elemen lainnya dalam negara untuk saling berpartisipasi melakukan
perbaikan ekonomi.

Hal ini penting sebagai suatu upaya untuk mencerminkan kesejahteraan masyarakat melalui
kenaikan pendapatan perkapita.

• Peningkatan Pendapatan Jangka Panjang

Suatu negara dapat dikatakan sudah melalui proses pembangunan ekonomi apabila dalam kurun
waktu lam pendapatan perkapitanya cenderung meningkat atau secara terus menerus mengalami
peningkatan.

Pembangunan ekonomi seharusnya dapat menunjukkan perubahan-perubahan signifikasi setiap


tahunnya meskipun disaat tertentu mengalami kekacauan misalnya saja akibat bencana alam.
Yang terpenting adalah dapat menunjukkan bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan
pendapatan perkapita.
 Indikator Pembangunan Ekonomi

Tolak ukur pembangunan ekonomi suatu negara berdasarkan beberapa indikator yang harus
terpenuhi agar bisa digunakan sebagai gambaran bahwa negara tersebut sedang melalui proses
pembangunan ekonomi. Indikator tersebut mencakup indikator ekonomi dan sosial.

Indikator ekonomi meliputi laju pertumbuhan ekonomi sebagai proses adanya kenaikan output
perkapita dalam kurun waktu lama sertaadanya peningkatan produk nasional bruto perkapita.

Sedangan indikator sosialnya meliputi indeks dari pembangunan sumber daya manusianya
(harapan hidup, pendidikan dan standar hidup layak) dan indeks mutu hidup (angka kematian
dan harapan hidup pada usia satu tahun).

 Tujuan Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi memiliki beberapa tujuan untuk mencapai kesejahteraan terhadap


pendapatan perkapitanya, yaitu antara lain:

1. Untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan pemerataan pendapatan

2. Meningkatkan kesempatan kerja dengan menambah bidang-bidang kerja yang bisa


menyerap banyak tenaga kerja

3. Memperbaiki mutu pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya

4. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap budaya nilai – nilai luhur termasuk


sosial, agama dan kultur agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya lain yang tidak sesuai
dengan norma yang berlaku dalam suatu negara

5. Menghindari kemungkinan inflasi

 Dampak Positif dan Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi tidak selalu memberikan dampak positif bagi negaranya. Bisa jadi
pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung memberikan efek samping tertentu. Berikut ini
dampak positif dan negatif adanya pembangunan ekonomi:

Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

1. Meningkatkan dan melancarkan proses pertumbuhan ekonomi sebuah negara

2. Mengurangi pengangguran dengan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan yang


berpengaruh terhadap pendapatan nasional

3. Keberagaman kegiatan ekonomi negara-negara


4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia karena adanya tuntutan pendidikan dan
teknologi

 Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

1. Pembangunan ekonomi yang tidak direncanakan dengan baik dapat mengakibatkan


kerusakan lingkungan hidup

2. Pembangunan ekonomi sering berorientasi pada pembangunan insfrakstruktur dan


industri yang dapat menyebabkan berkurangnya lahan pertanian dan terbuka hijau.

Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Ada dua faktor yang mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, diantaranya
adalah:

Faktor Ekonomi

Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi berdasarkan faktor ekonomi adalah
sumber daya manusia, sumber daya alam, keahlian, dan entrepreneurship.

Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan tingkat keberhasilan pembangunan nasional
melalui kualitas dan kuantitas produk.

Sumber Daya Alam (SDA) meliputi kesuburan tanah, keadaan iklim/ cuaca, hasil laut, dan hasil
tambang, yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku produksi dan sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara.

Entrepreneurship/ kewirausahaan dan keahlian sangat diperlukan dalam pengelolaan bahan


mentah hasil alam menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.

Faktor Non-ekonomi

Tidak berhubungan dengan sumber daya dan keahlian, namun bisa mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi sebuah negara. Faktor ini diantaranya adalah kondisi kultur sosial masyarakat sebuah
negara, Politik, Kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku di masyarakat.

Hambatan Dalam Pembangunan Ekonomi

Dalam praktiknya, pembangunan ekonomi dapat terjadi hambatan-hambatan pada prosesnya. Ini
menjadi hal yang wajar yang bisa timbul kapan saja baik dari internalnya sendiri maupun
eksternal. Hambatan-hambatan yang bisa terjadi antara lain:

Dualisme ekonomi. Bisa terjadi kesenjangan industri yang hanya berorientasi di


perkotaan saja.
Masih adanya kebudayaan yang tidak bersifat ekonomis seperti adat yang tidak
mendukung penggunaan SDM secara penuh untuk meningkatkan taraf hidupnya seperti adanya
status sosial penduduk, kebiasaan yang turun temurun dan hambatan filosofis.

Masih banyaknya pengangguran karena tingginya tingkat kelahiran

Pendapatan tidak terdistribusi merata.

https://www.maxmanroe.com/pengertian-pembangunan-ekonomi.html

2.Variabel-variabel dalam pertumbuhan ekonomi


Ekonomi makro terdapat variable-variabel yang dapat mempengaruhi perekonomian suatu
Negara, seperti ;

• Investasi

Investasi adalah kemampuan menambah atau menciptakan nilai hidup (penghasilan dan
kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga nonfisik, terutana
peningkatan kualitas sumber daya manusia.

• Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah yang diterima oleh seluruh rumah tangga (RTK) disuatu
negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun

• Ekspor & Impor

Ekspor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yangmenjual barang keluar negri

Impor adalah kegiatan perseorangan atau badan hukum yang membeli barang dari luar negeri
untuk dijual kembali didalam luar negeri.

• Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah adalah anggaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
keperluan negara ataupun daerah. Adapun APBN dibedakan menjadi dua yaitu pengeluaran
untuk belanja dan pengeluaran untuk pembiayaan.

https://robiepiyan.wordpress.com/2013/04/29/pengaruh-variabel-variabel-makro-terhadap-
perekonomian-suatu-negara/
3.Manfaat dan Tujuan Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat pertumbuhan ekonomi :

• Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan


nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi
tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

• Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian
bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.

• Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi


perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya
(tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

Tujuan Pertumbuhan Ekonomi :

1.Menambah devisa negara

2.menambah perkapita negara

3.menambah lowongan kerja

4.mensejahterakan masyarakat dan menambah daya saing di dunia internasional

http://triicecsfabregas.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html

4.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja
tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.
Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang
semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada
aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang
dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan


ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.

http://makalah-artikel-online.blogspot.co.id/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Anda mungkin juga menyukai