Anda di halaman 1dari 189

Dr.

Lucy Widasari,MSi
Perubahan kadar hormon selama siklus
menstruasi
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Anatomi alat kandungan
ANATOMI JALAN LAHIR
Jalan lahir dibagi atas :
 Tulang2 panggul dengan sendi2 nya
(articulatio)
 Bagian lunak : terdiri atas otot2, jaringan
dan ligamen2 (penopang)
TULANG PANGGUL
Terdiri atas :
OS COXAE, terdiri dari :
1) Os Ileum
2) Os ischium
3) Os pubis
Os SACRUM
Os COCCYGIS
Saling berhubungan melalui simfisis pubis,
artikulasio sakroiliaka dan artikulasio
sakrokoksigea; menjadi lebih lentur saat
hamil dan partus
Tulang saling berhubungan :
Di depan : hubungan ke2 Os
pubis ka dan kiri  symphisis
pubis
Di belakang : hub Os sacrum &
Os ileum articulatio Os Coxae
sacroiliaca
PENGERTIAN :

Pelvimetri klinik merupakan prosedur


pemeriksaan yang dilakukan baik pada visit
ANC atau durante persalinan dengan cara
pemeriksaan vaginal
Kegunaan Pelvimetri klinik :
1. Untuk mengetahui adakah kelainan
bentuk dan ukuran panggul keras
2. Untuk mengukur diameter pintu atas
panggul, pintu tengah panggul dan pintu
bawah panggul (Adakah disproporsi
sefalopelvik)
3. Bila mungkin untuk mencegah
komplikasi persalinan : partus macet,
ruptura uteri, gawat janin/kematian.
4. Untuk menentukan cara dan dimana
tempat pertolongan persalinan
Saat pelaksanaan pelvimetri :
Hamil 36-38 minggu atau saat persalinan
kala I, karena :
1. Hormon relaksin menyebabkan melunak
dan relaksasinya sendi panggul,
ligamenta dan otot dasar panggul
2. Bagian terendah janin sudah masuk
panggul
3. Ukuran kepala janin hampir sama ukuran
saat persalinan
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat akan
melakukan pelvimetri klinik :
1. Prosedur pemeriksaan aseptik/steril
apabila ketuban sudah pecah
2. Riwayat kehamilan dan penyakit pasien
diketahui lebih dahulu
3. Pasien sudah menerima penerangan
tentang prosedur pemeriksaan.
4. Alat-alat yang diperlukan sudah
dipersiapkan
5. Pasien sudah mengosongkan kandung
kencing
6. Terlebih dahulu dilakukan palpasi abdominal
7. Pelvimetri klinik dilakukan ditempat yang
privacy
8. Posisi pasien lithotomi/dorsal position
dengan menekuk kaki dan paha
9. Periksa juga bila ada kelainan vulva
10. Mengetahui ukuran jarak dari ujung jari
tengah sampai pangkal ibu jari pemeriksa
 Arahkan dua jari tangan kanan tersebut ke
promontorium, dan berusaha mencapainya
dengan ujung jari tengah. Bila promontorium
tercapai, tandai pangkal jari telunjuk kanan yang
menyentuh tepi bawah simfisis. (untuk
mengukur diameter konjugata diagonalis)

 Konjugata vera (diameter antero posterior PAP)


dapat ditemukan dengan mengurangi konjugata
diagonalis dengan 1,5 cm.
Penilaian Ukuran Panggul Dalam
 Promontorium : tercapai / tidak
 Linea inominata : n: teraba < 2/3
 Spina ischiadica
 Jarak antara spina ischiadica
 Sacrum  bentuk dan kecekungan os
sakrum cekung, untuk sliding kepala
 Arcus pubis : n : > 900
 Diatansia Tuberum : > sekepalan dewasa
PANGGUL FUNGSIONAL
PELVIS MAYOR : bagian pelvis yang terletak di
atas linea terminalis, false pelvis
PELVIS MINOR : bagian pelvis yang terletak di
bawah linea terminalis, true pelvis sangat
penting dalam obstetri harus dapat dikenal &
dinilai untuk dapat meramalkan dapat / tidaknya
bayi melewatinya
PELVIC INLET
=Pintu Atas Panggul : bidang atas panggul, berbentuk
hampir bulat : dibentuk oleh promontorium, linea
inominata (terminalis) dan pinggir atas symphisis
► Pintu Atas Panggul / PAP (Apertura Pelvis
Superior / Pelvic Inlet)

Dibentuk oleh :
Promontorium
Linea inominata
Pinggir atas Simfisis Pubis

Membagi Cavum Pelvicum :


1. Pelvis Major (Pelvis Spuriae / False Pelvis) →
kranial PAP
2. Pelvis Minor (Pelvis Verae / True Pelvis) →
kaudal PAP

Ukuran :
Diameter AP = Conjugata Vera →
Simfisis-Promontorium (11 cm)
Diameter Transversa (13,5 cm)
Diameter Obliqua →
Art. Sacroiliaca-Eminentia Iliopectinea
kontralateral (12,5 cm)
PINTU ATAS PANGGUL
Dibatasi : promontorium, korpus vertebra
sakral 1, linea innominata (terminalis), dan
pinggir atas simfisis.
Panjang jarak pinggir atas simfisis ke
promontorium  Conjugata Vera : 11 cm (CV
= CD – 1,5 cm)
Jarak dari bagian dalam tengah syphisis ke
promontorium Conjugata Obstetrica
(paling penting)
Diameter Transversa : 12,5 – 13 cm.
Diameter Obliqua : 13 cm
Gambar : PAP dengan CONJUGATA VERA (jarak dari pinggir atas
syphisis ke promontorium + 11 cm), DIAMETER TRANSVERSA (jarak
terjauh pd garis melintang pd PAP + 12,5-13 cm), DIAMETER OBLIQUA
( garis dari artic.sacroiliaca ke titik persekutuan diameter transversa &
conj vera diteruskan ke linea inominata + 13 cm)
PELVIC OUTLET
=Pintu Bawah Panggul : bidang bawah panggul, terdiri
atas :
PINTU BAWAH PANGGUL
Dua bidang datar berbentuk segitiga
Bidang yang dibentuk oleh garis antara
kedua buah tubera ossis iskii dengan
ujung os sakrum, dan
Alasnya juga garis antara kedua tubera
ossis iskii dengan bagian bawah
simfisis
Pintu Bawah Panggul
Terdiri dari 2 bidang
segitiga :
1. Garis antara kedua
Tuber Ischii-
Ujung Os Sacrum
2. Garis antara kedua
Tuber Ischii-
bagian bawah
Simfisis (Arkus
Pubis →
normal ± 90)
4 JENIS PANGGUL DASAR

Android : PAP hampir Anthropoid : PAP


segitiga : 15 % agak lonjong, spt telur
panggul pria : 35 %
Platypeloid : 5
Gynecoid : PAP % picak,
hampir bulat : 45 % menyempit arah
paling ideal muka belakang
► Jenis Panggul :
1. Ginekoid
• Diameter AP = Diameter Transversa (O)
• 45% wanita
2. Android
• Diameter AP = Diameter Transversa (Δ)
• Pria >> (15 % wanita)
3. Antropoid
• Diameter AP > Diameter Transversa (0)
• 35% wanita
4. Platipelloid
• Diameter AP < Diameter Transversa
• 5% wanita

► Ruang Panggul (Cavum Pelvicum)


Conjugata Vera = Diameter AP (11 cm)
Conjugata Obstetrika
Pertengahan simfisis-promontorium
Conjugata Diagonalis
Tepi bawah simfisis-promontorium (dapat
diperiksa melalui pemeriksaan dalam)
Pemeriksaan Dalam :
Mengukur Conjugata Diagonalis → Conjugata
Verae
Conjugata Verae = Conjugata Diagonalis-1,5 cm

► Bidang Hodge :
Menentukan sampai dimana bagian
terendah janin sudah masuk PAP
1. Hodge I
Lingkaran atas PAP (bagian atas PAP-
Simfsisis)
2. Hodge II
Sejajar H. I setinggi bagian bawah
Simfisis
3. Hodge III
Sejajar H. I & II setinggi Spina Ischiadica
4. Hodge IV
Sejajar H. I, II, & III setinggi Os Coccygeus
Perhatikan hubungan bidang Hodge
dengan penurunan kepala
berdasarkan periksa luar menurut
Partograf WHO
RUANG PANGGUL sebenarnya
(PELVIC CAVITY) :
berada antara inlet dan outlet
RUANG PANGGUL
Ruang panggul di bawah PAP paling
luas
Menyempit di daerah spina iskiadika
(jarak DI normal  10,5 cm)
Perhatikan bentuk dan kecekungan os
sakrum
Dinding samping panggul : lurus
Inklinasi pelvis
INKLINASI PELVIS (miring panggul):
adalah sudut yg dibentuk dengan horizon bila
wanita berdiri tegak dengan inlet 55-60 derajat
Anatomi alat kandungan
Riwayat singkat alat reproduksi wanita

1.Alat reproduksi wanita terdiri dari :


a.Alat reproduksi interna
b.Alat reproduksi eksterna

2.Perkembangannya akan terhenti sementara


sampai saat awal masa pubertas

3.Mulai dari awal pubertas akan berkembang


setelah dipengaruhi oleh hormon gonadotropik
yang dikeluarkan oleh hipofise
4.Akibat pengaruh hormon gonadotropik
maka alat reproduksi akan mengalami
deferensiasi dengan kulminasi sewaktu
menarche (haid pertama)

5.Selama masa subur, haid berlangsung


setiap 28 hari dan berhenti sewaktu hamil

6.Haid akan berhenti sama sekali pada


waktu menopouse
BAGIAN ORGAN REPRODUKSI WANITA :
I. GENITALIA INTERNA
• 2 Ovarium (indung telur)
• 2 tuba uterina
• 1 Uterus
• 1 Vagina
II. GENITALIA EXTERNA
• Labia Majora
• Labia Minora
• Clitoris
III. DUA KELENJAR MAMAE (KEL PAYUDARA)
I. Genitalia eksterna
1.Mons veneris/ mons pubis
Bantalan jaringan lemak & kulit diatas simfisis pubis
2.Labia mayora (bibir mayor)
Dua lipatan longitudinal dari mons pubis menyatu di sisi
posterior perineum homolog (serupa struktur & asalnya)
dengan skrotum pada laki2
3.Labia minora (bibir minor)
Dua lipatan kulit diantara labia mayora, tidak berambut,
mengandung kelenjar sebasea & bbrp kelenjar keringat
4. Vulva
Batas : depan : clitoris, ka-ki : labia minora, belakang : perineum
4.Vestibulum
Adalah area yg dikelilingi labia minora. Vestibula menutupi mulut
uretra, mulut vagina dan duktus kelenjar bartolin
5.Clitoris  homolog dgn penis pd laki2
Terdiri dari 2 krura (akar), 1 batang (badan) dan 1 glans klitoris
bundar yg banyak mengandung ujung saraf & sgt sensitif
I. Genitalia eksterna
 Kelenjar bartolin  homolog dgn kelenjar bulbourethra
pada laki2. Kelenjar ini memproduksi bbrp tetes sekresi
mukus untuk membantu melumasi orifisium vagina saat
eksitasi seksual
 Bulba vestibular adalah masa jaringan erektil dalam
jaringan labial homolog dgn corpus spongiosum penis
6.Orifisium uretra
Adalah jalur keluar urine dari kandung kemih. Tepi
lateralnya mengandung duktus untuk 2 kelenjar
parauretral (skene) homolog dgn kelenjar prostat pd
laki2
7.Mulut vagina
Terletak dibawah orifisium uretra. Himen (selaput dara)
suatu membran yg bentuk & ukurannya bervariasi,
melingkari mulut vagina
8. Perineum
GENITALIA EXTERNA
II. Genitalia interna
• 2 Ovarium
• 2 Sal. telur (tuba fallopii)
• 1 Uterus
• 1 vagina
1 Vagina (liang kemaluan)
– Mrp saluran penghubung introitus vagina dengan
uterus Arahnya sejajar dgn pinggir atas symphisis ke
promontorium  penting waktu VT
– Dinding depan dan belakang berdekatan, panjangnya
6,5-9 cm
– Bentuk vagina sebelah dalam berlipat2 rugae
memungkinkan vagina pd persalinan melebar
– Epitel gepeng tidak bertanduk, dibawahnya banyak
jaringan ikat yg mengandung banyak pembuluh darah
Pd kehamilan tjd hipervaskularisasi, shg dinding vagina
kebiruan (livide)
– Mendapat darah dari :
A. uterina (1/3 atas vagina)
A. vesicalis inferior (1/3 tengah vagina)
A hemoroidalis mediana dan A. pudenda interna (1/3 bawah
vagina)
STRUKTUR DINDING VAGINA

 Sebelum pubertas & setelah menopause :


Konsentrasi estrogen darah rendah
lapisan vagina menjadi tipis & hampir
seluruhnya terdiri dari sel2 basal
 Selama masa reproduktif :
Karena pengaruh estrogen lapisan
vagina menjadi tebal & terdiri dari lapisan
sel basal, sel intermediate & sel superfisial
1 UTERUS
– Berbentuk spt buah advokat/peer sedikit gepeng
kearah muka belakang
– Ukuran sebesar telur ayam & mpy rongga
– Dinding td atas otot polos, panjang 7-7,5 cm lebar
atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25
cm
– Letak uterus normal : anteversiofleksio
( cervix kedepan & membentuk sudut dengan
vagina, corpus uteri kedepan dan membentuk
sudut dgn cervix uteri )
Letak uterus lainnya
Antefleksi (tengadah ke depan)
Retrofleksi (tengadah ke belakang)
Anteversi (terdorong kedepan)
Retroversi (terdorong ke belakang)
An
anteversiofleksio
( cervix kedepan & membentuk sudut
dengan vagina, corpus uteri kedepan
dan membentuk sudut dgn cervix uteri
Uterus (2)
– Terdiri dari :
1. Fundus uteri : bagian uterus proximal ptg
diketahui sampai dimana fundus uteri berada
untuk memperkirakan tua kehamilan pd perabaan
fundus
2. Corpus uteri : bagian uterus yg terbesar
3. Cervix uteri: bagian leher bawah uterus, terdiri
dari :
o pars vaginalis cervix uteri (portio)  mulut cervix ke
dalam vagina
o pars supravaginalis cervix uteri : bagian cervix yg berada
diatas vagina (mulut cervix dalam rongga uterus)
1
ptg perabaan fundus
untuk menentukan tua
kehamilan

2
Bagian
terbesar pd
kehamilan sbg
tempat janin
berkembang

3
Pars vaginalis =
portio Canalis endoserviks : jalur
Pars diantara Os eksternal &
supravaginalis : internal
diatas vagina
http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/stgin11.jpg
Os eksternal : mulut serviks
ke dalam vagina = portio
Os internal : mulut uterus
dalam rongga uterus
Uterus (3)
Secara histologis uterus terdiri atas :
(dari dalam ke luar)
1. Endometrium di corpus uteri & Endocervix di
cervix uteri
2. Otot polos (Myometrium) Dilapisi oleh 3 lapis
otot polos, Longitudinal dalam, sirkuler tengah dan
longitudinal luar.
 Myometrium bagian tengah kaya vaskuler
3. Lapisan serosa, yaitu peritoneum viscerale
(Perimetrium)
Endometrium terdiri atas 2 lapis : Stratum
fungsionalis dan basalis.

1. Lapisan superfisialis (Stratum fungsionalis)


banyak vaskularisasinya & akan terkelupas waktu
menstruasi.

2. Lapisan basal (Stratum basalis)


Mengandung jaringan ikat dan sebagian (sisa)
kelenjarnya berproliferasi menggantikan stratum
fungsionalis yang terkelupas.

.
Uterus (5)
Uterus  terapung dalam rongga perut
dengan jar. Ikat & ligamentum yg menopangnya :
1) Ligamentum cardinale sinistra & dextra (terpenting) 
mencegah supaya uterus tidak turun
2) Ligamentum sacrouterinum sinistra & dextra
mencegah uterus tidak banyak bergerak
3) Ligamentum rotundum sinistra & dextra menahan
uterus dlm antefleksi dari fundus uteri ki & ka, serta
inguinal ki & ka
4) Ligamentum latum sinistra & dextra meliputi tuba, mrp
bagian peritoneum visceral yg meliputi uterus & ke2 tuba
berbentuk sbg lipatan
5) Ligamentum infundibulo pelvicum menahan tuba
fallopii dari infundibulum ke dinding pelvis, ada A & V
ovarica
Ligamentum Uterus
Ligamentum
Cardinale
Ligamentum Uterus
Faal utama rahim
Setiap bulan berfungsi dalam siklus haid
Tempat janin tumbuh dan berkembang
Berkontraksi terutama sewaktu bersalin
dan sesudah bersalin
Cervix
Bagian leher bawah uterus yg terkonstriksi
1.Endoserviks Epitel kolumnar bersekresi
2.EktoserviksEpitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk

 Kelenjar endoserviks bersekresi disekitar


Ovulasimemudahkan sperma masuk.

 Waktu hamil sekresi > kental (pengaruh progesteron)


membentuk “plug” mencegah sperma masuk

 Waktu partus, corpus luteum mengeluarkan relaxin


lisis kolagen pada dinding serviksserviks mudah
dilatasi.
Portio vagina :
bagian serviks yg menonjol
kedalam ujung bagian atas vagina
2 SALURAN TELUR
(tuba fallopii, tuba uteri, oviduct)

Terdiri atas :
 Pars interstitialis : bagian yg terdapat di dinding
uterus
 Pars isthmica : bagian terdekat dari uterus, mrp
bagian medial tuba yg sempit seluruhnya
 Pars ampularis : bagian tengah tuba, berbentuk spt
saluran agak lebar, tempat terjadi konsepsi
 Infundibulum : bagian ujung tuba yg terbuka kearah
abdomen & mpy fimbriae (prosesus motil
menyerupai jaring)  berfungsi untuk menangkap
telur & menyalurkannya kedalam tubae
Tuba Uterina
isthmus Ampula
Tuba Uterina

ampula

Isthmus
Tuba Uterina
Ovulasi : pelepasan oosit & sel2 yg berkaitan
dengannya kedalam rongga tubuh agar dapat ditarik tuba
uterina

FERTILISASI

Ovum matang dilepas oleh


ovarium disapu oleh
microfilamen fimbriae
infundibulum ke ostium tubae
disalurkan ke medial uterus
Fertilisasi : Pembuahan, proses penyatuan gamet
pria dan wanita di 1/3 bagian atas tuba fallopii dlm
bbrp jam terjadi pembelahan zygote
Implantasi: Hasil konsepsi disalurkan kearah
cavum uteri oleh getaran cilia pd permukaan sel tuba &
kontraksi tuba
I. OVARIUM (indung telur)
– Ada 2 ovarium ka dan ki
– Sebesar ibu jari tangan, panjang + 4 cm, lebar
& tebal + 1,5 cm
– Struktur ovarium terdiri atas :
 Korteks : di sebelah luar, diliputi epitel
germinativum dan didalam terdiri dari stroma &
folikel primordial
 Medulla : di sebelah dalam cortex, tempat trdptnya
stroma dgn pembuluh darah, serabut syaraf &
sedikit otot polos
A.Korteks Ovarium
Mrp lapisan stroma luar yg rapat, mengandung folikel
ovarium, mrp unit fungsional pd ovarium
a.Folikel Ovarium
b.Ovulasi
c.Corpus Luteum
d.Corpus Albicans
e.Folikel Atretik
B. Medula Ovarium
Mrp lapisan dalam, Didalamnya terdapat Sel interstisial
Pada manusia banyak yg mengalami involusi selama
menstruasi pertama tidak terlalu berfungsi.
Perkembangan Folikel
(Fase folikuler)
Folikel ovarium :
1.Folikel Primordial.
2.Folikel Primer.
3.Folikel Sekunder (Antral Folikel)
4.Folikel matur ( Folikel de Graaf)
Definisi
Oogenesis  proses pembentukan ovum yg
terjadi didalam ovari.
Proses tersebut sudah terjadi  janin berkembang
didlm kandungan, tetapi perkembangan akhir
setiap ovum dicapai pada masa pubertas
Sekitar 2 juta ova immature / blm masak 
dibentuk dan disimpan diovari  oleh seorang
perempuan sebelum ia lahir dan ketika mencapai
masa pubertas,seorang perempuan melepaskan
satu ovum masak setiap bulan.
Oogenesis
Oogenesis Prenatal :
 perkembangan folikel ovarium : oogonium
berproliferasi  oosit primer
 Setiap oosit primer dikelilingi oleh kelompok
sel-sel folikular kecil, membentuk folikel
primordial jumlah dapat berkurang seiring
usia, karena atresia (regresi & degenerasi
folikel)
Oogenesis Postnatal : saat lahir, jumlah folikel
primordial dalam ovarium berkurang
Folikel Primordial
(Oogenesis Prenatal)
- Dibentuk selama dalam
kandungan (3-7 bulan)
- Mrp oosit primer yang
dilapisi oleh selapis sel
Granulosa (sel folikuler)
dan dibagian luar
dikelilingi oleh stroma
- Terdapat > 200.000
pada tiap ovarium pada
saat lahir
Folikel Primer
(Oogenesis postpubertas)
- Mengandung oosit
primer yang dikelilingi
oleh berlapis sel
granulosa dan selapis
sel theca
- Berkembang dari bbrp
folikel primordial setiap
bulan, mulai pada masa
pubertas (10-14 tahun)
Folikel Primer
Saat pubertas, dibawah gonadotropin hipofisis dan GnRH hipothalamus
siklus perkembangan folikel primordial dimulai

Setiap bulan, sejumlah folikel primer terbentuk dari beberapa folikel


primordial dan salah satu diantaranya akan mengalami maturitas &
Ovulasi
 Oosit primer distimulasi untuk membesar, trdptsu bstansi
amorf disebut Zona pellucida yang diproduksi oleh Oocyt
 Sel2 folikular di sekitarnya membelah diri membentuk
lapisan ganda sel granulosa
 Lapisan zona pelucida terbentuk diantara oosit dan sel2
granulosa
 Sel stroma di sekitar folikel primer membentuk 2 lapisan :
Teka interna tersusun dari sel2 sekretori yg mensekresi
estrogen, dan teka eksterna lapisan jaringan ikat terluar
 Ruang akan terbentuk antara sel granulosa yg kmd dipenuhi
cairan folikular ruang tsb bergabung membentuk sebuah
antrum, atau rongga dalam folikel
Oogenesis Postpubertas
FOLIKEL SEKUNDER
 Folikel yg sedang tumbuh dengan sebuah antrum
didalamnya, disebut folikel sekunder
 Ada 20-50 folikel yg mencapai tahap antral, tp hanya 1 yg
akan matur untuk ovulasi
 Cumulus oophorus adalah tumpukan sel-sel granulosa yg
menyelubungi dan menunjang oosit dalam folikel sekunder
 Korona radiata dibentuk oleh sel-sel granulosa yg
mengelilingi oosit
 Ooosit primer terdorong ke salah 1 rongga antral akibat
akumulasi cairan antral (liquor folikuli) & masuk ke dalam
rongga
 Liquor folikuli merupakan eksudat plasma mengandung
glycosaminoglicans, steroid binding protein, progesteron,
estradiol, inhibin, folikulostatin dan activin, yang mengatur
pelepasan LH dan FSH
 Beberapa folikel sekunder akan berkembang menjadi
folikel matur
Folikel sekunder
a. Oocyt dilapis lapisan
Zona pellucida yang
tebal dan beberapa lapis
sel granulosa
b. Proliferasi sel granulosa
berlangsung
terus atas rangsangan
FSH
c. Diantara sel granulosa
terisi oleh liquor
folikuli
Oogenesis Postpubertas
FOLIKEL MATUR (FOLIKEL DE GRAAF)
 Suatu masa dari sel2 yg dikelilingi oleh cairan (liquor folikuli
yg cukup banyak dengan ovum di dalam dindingnya) 
sebabkan oosit dikelilingi oleh korona radiata yg melekat
dgn mbr granulosa melalui kumulus oophorus
 Secara aktif membentuk estrogen
 only one secondary follicle (dominant follicle) completely
matures  Graafian follicle; other secondary follicles
disintegrate / atresia (atretic follicles)
 Folikel ini membesar sampai diameter mencapai 1 cm, kmd
membuka mengeluarkan ovum ke dalam abdomen  ruptur
saat ovulasi,sekitar hari ke 14 siklusditangkap oleh
fimbriae tuba uterine
Folikel2 Ovarium
Folikel sekunder
(vesicular)
Folikel primordial
Dilapisi oleh
antrum
Selapis sel gepeng

Folikel Tertier / Graaf

Folikel primer
Dilapisi oleh selapis sel kuboid

1 = Folikel sekunder Badan Call Exner


2 = oosit
Zona pelucida
3 = sel2 granulosa
(lebih dr 1 sel kuboid) Oosit
4 = teka interna Corona Radiata
5 = zona pelucida
Cumulus oophorus
6 = stroma
7 = teka eksterna Antrum dg cairan folikel

Sel2 granulosa
Follicular Atresia

- In mammals, 99.9% of all the follicles (oocytes) die by


atresia. Only + 400 reach ovulatory stage

- A fundamental property of atresia is the activation of


apoptosis in the oocyte and granulosa cells. Apoptosis
is a complex process involving ligand signaling
pathways that are coupled to cell death.

- The importance of FSH in preventing apoptosis has led


to the concept that FSH is a follicle survival factor

- The physiological mechanisms governing atresia


remain poorly understood.
PENGATURAN HORMONAL
SISTEM REPRODUKSI WANITA

Pola siklus reproduksi wanita diatur


melalui keseimbangan Hormon
Hipothalamus (GnRh), Hormon
Hipofisis (FSH dan LH) dan Hormon
ovarium (progesteron & estrogen)
SIKLUS MENSTRUASI
Endometrium mengalami siklus reguler
Lamanya siklus haid normal : 28 hari + 3 hari,
ditandai dengan keluarnya darah dari uterus

a.Fase menstruasi
b.Fase proliferasi(folikular)
c.Ovulasi
d.Fase sekresi (luteal)
A.FASE PROLIFERASI (FASE FOLIKULAR)

 Hari ke 5 s/d hari ke 14.


 Mulai sesudah haid sampai ovulasi
 Sekresi LH meningkat sejalan dengan
peningkatan sekresi estrogen, mencapai
puncaknya pd saat ovulasi ‘LH surge’
 Sekresi FSH menurun sejalan dgn peningkatan
sekresi estrogen, sdkan pd saat ovulasi sekresi
FSH meningkat kmd segera menurun kembali
 Penebalan kembali endometriumendometrium
tumbuh kembali (disebut juga endometrium
mengadakan proliferasi) karena pengaruh
estrogen
Setiap bulan, 1 ovarium menghasilkan ovum,
dibawah pengaruh FSH
Pematangan sempurna pada hari ke-14 siklus
haid dibawah pengaruh FSH, LH dan
estrogenterjadi ovulasiovum dilepaskan ke
rongga abdomenmasuk tuba falopii berjalan
sepanjang tuba ke uterus
Dibawah pengaruh LH, folikel de graaf berubah
menjadi Corpus luteum (CL), mrp kelenjar
endokrin yg menghasilkan hormon
progesteron yg beredar dalam darah
mencegah tjdnya ovulasi lebih lanjut
Bila tidak dibuahi,ovum tetap di rongga
uterus selama 14 harijadi pada hari ke-
28 ovum dilepas melalui vagina bersama
endometrium & sejumlah darahHAID
Endometrium tumbuh kembali sejak hari
ke-5 sampai hari ke-14 dibawah pengaruh
estrogen, dan pada hari ke-14-28 dibantu
oleh progesteron
Hilangnya progesteron bbrp hari sebelum
degenerasi CLmrp awal haid
Progesteron menyebabkan retensi
cairanyg menimbulkan edem
menyeluruh ringan menjelang setiap akhir
daur haid, dan dapat menyebabkan
tegangan awal haid, yg dialami wanita pd
umumnya
Saat ovulasi : LH Ssdh ovulasi : LH ↓ CL
SURGE P, akhir CL atrofi CA, E↓
P↓↓ str fungs lepas Haid

Saat ovulasi : FSH


meningkat

Endometrium
sekresi

Endometriu
m proliferasi
B.FASE OVULASI
 Antara hari ke 12 dan 14 dapat terjadi
pelepasan ovum dari ovarium yg disebut
ovulasi
 Dibawah pengaruh LH folikel de Graaf
menjadi lebih matang, mendekati
permukaan ovarium  terjadi ovulasi
 Memuncaknya konsentrasi LH dibantu
FSH menyebabkan terjadinya ovulasi
OVULATION Ovulation
Why ovulation is so important ?
Ovulasi
membutuhkan
koordinasi organ yg
berpengaruh pada
sistem menstruasi
pada seluruh tingkat
Hypothalamic-
pituitary axis
The feedback signals
Local responses
within the ovary
C.FASE LUTEAL
 Hari ke 15 s/d hari ke 28.
 Konsentrasi LH cepat menurun setelah ovulasi,
krn ditekan oleh E & P
 Corpus Rubrum menjadi Corpus luteum yg
mengeluarkan progesteron di bawah
pengaruh progesteron kelenjar endometrium yg
tumbuh berkelok-kelok mulai bersekresi &
mengeluarkan getah yg mengandung glikogen &
lemak
 Pada akhir fase luteal CL atrofi menjadi CA
karena konsentrasi LH yang rendah shg
konsentrasi E & P juga turun tidak dpt
mempertahankan endometrium (stratum
fungsionalis) lepas HAID
Ssdh ovulasi : LH ↓ CL ↑

Kelenjar berkelok

Akhir CL atrofi  CA,


Hormon ov plng rendah E↓ P↓↓ str fungs
lepas Haid
D.FASE MENSTRUASI
 Hari ke 1 s/d hari ke 4
 Terjadi akibat tidak terjadi fertilisasi/pembuahan
 CL berdegenerasi  sebabkan E & P menurun
arteri yg berlekuk di endometrium dilatasi
spasme dan iskemi terjadi degenerasi,
perdarahan & pelepasan endometrium
 Endometrium dilepas, (stratum fungsionalis)
 Pengeluaran hormon2 ovarium paling rendah
(minimum) progesteron & estrogen berkurang.
 Bila terjadi pembuahan dalam masa ovulasi
(kehamilan) CL dipertahankan dan berkembang
menjadi CL graviditas (oleh HCG plasenta)
KERJASAMA HARMONIS
cortex cerebri, hipothalamus, hipofisis dan ovarium
(1)
 Pada setiap siklus haid, FSH dikeluarkan oleh lobus
anterior hipofisis yg menimbulkan beberapa folikel primer
dapat berkembang dalam ovarium umumnya 1 folikel
(dapat lebih dari 1) berkembang mjd folikel de Graaf yg
membuat estrogen
 Estrogen menekan produksi FSH  shg lobus anterior
hipofisis mengeluarkan LH  dibawah pengaruh releasing
factors (RF)
 Folikel de Graaf makin lama makin matang & makin
banyak mengandung liquor folliculi yg mengandung
estrogen
 Estrogen mempengaruhi endometrium 
tumbuh/berproliferasi (fase proliferasi)
 Dibawah pengaruh LH folikel de Graaf menjadi lebih
matang, mendekati permukaan ovarium  terjadi ovulasi
(fase ovulasi)
KERJASAMA HARMONIS
cortex cerebri, hipothalamus, hipofisis dan ovarium
(2)
 Pada ovulasi kadang2 trdpt perdarahan sedikit
yg akan merangsang peritoneum di pelvis
timbul rasa sakit (intermenstrual pain=
Mittelschmerz) dapat diikuti adanya sedikit
perdarahan vagina

 Setelah ovulasi dan ovum keluar, dibawah


pengaruh LH dan LTH maka folikel akan kolaps
dan perdarahan yang ada merubahnya menjadi
Corpus hemorrargikum (badan merah)
 Karena pengaruh LH maka corpus
hemorargikum berubah menjadi corpus
luteum sementara yang dilapisi oleh
Granulosa lutein sel ( modifikasi sel
granulosa)

 Folikel akan kolaps dan sel2 yg


melapisinya memperbanyak diri untuk
mengasilkan masa padat yg berwarna
kuning dengan suplai darah yg banyak 
disebut corpus luteum (badan kuning) :
CL mensekresi hormon progesteron & estrogen
ke dalam darah selama 7-10 hari berikutnya dan
bila :
 Tidak terjadi pembuahan pd ovum  CL atrofi dan
meninggalkan jaringan parut putih  disebut Corpus
albicans dan akan berada dalam ovarium sebagai
jaringan parut ; akan tetap tinggal disitu sampai
diresorbsi/diserap
 Bila terjadi pembuahan CL dipertahankan  CL
graviditas
 Apabila sudah terjadi ovulasi, maka folikel berikut yang
sudah mature akan mengalami penyusutan (atrofi)
Folikel atretik
 Tidak semua folikel akan mengalami ovulasi tetapi
menjadi folikel atretik  hanya sekitar 1-2 % menjadi
mature dan mengalami ovulasi.
UTERUS
UTERUS :: MENSTRUAL
MENSTRUAL PHASE
PHASE

1. Superficial
endometrium
without epithelium 6. Fragments of
disintegrated
2. Glandular lumen mucosa
filled with blood
7. Blood clots
3. Coiled arteries
8. Erythrocytes in
lamina propria
4. Interglandular 9. Intact fundi of
lamina propria of uterine glands
basal region

5. Smooth muscle
fibers
(myometrium)
UTERUS
UTERUS::FOLLICULAR
FOLLICULAR(PROLIFERATIVE)
(PROLIFERATIVE)PHASE
PHASE
1. Columnar epithelium

14. Functionalist 15. Basalis


2. Superficial lamina
propria
8. Uterine glands
Endometrium

9. Coiled artery
3. Interglandular
lamina propria
10. Uterine glands

4. Basal lamina propria 11. Interglandular


smooth muscle
fibers
5. Smooth muscle fibers

12. Interstitial
connective tissue
Myometrium

6. Smooth muscle fibers

7. Arteries
13. Smooth
muscle fibers
UTERUS
UTERUS PROGRAVID
PROGRAVID (SECRETORY)
(SECRETORY) PHASE
PHASE

12. Compacta
1. Columnar epithelium

2. Uterine gland : 7. Coiled arteries


straight portion
3. Uterine glands :
tortuous portions 8. Interglandular
lamina propria
(stroma)

13. Spongiosa
9. Tortuous
uterine glands
4. Hypertrophied
glandular epithelium

5. Fundi of uterine
glands filled with 10. Dilated
secretion uterine
glands with

14. Basalis
secretion
11. Basal lamina
propria
6. Myometrium (stroma)
SEKRESI HORMON
a.KELENJAR OVARIUM
FUNGSI :
 Reproduksi : menghasilkan sel telur
 Endokrin : menghasilkan estrogen dan progesteron

Pengaturan Fungsi dibantu :


1. FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMON)
o Merangsang perkembangan folikel primer menjadi
folikel sekunder yg matang serta pembentukan sel
theca
o Bersama-sama dengan LH merangsang ovulasi
KELENJAR OVARIUM (2)
2. LH (LUTEINIZING HORMON)
 Merangsang dan menguatkan efek FSH pada
perkembangan dan pematangan folikel
 Merangsang terjadinya ovulasi dibantu FSH
 Merangsang sekresi estroen dari folikel
 Merangsang pembentukan corpus luteum
melalui luteinisasi sel granulosa folikel yang
pecah
 Mempertahankan corpus luteum
EFEK FISIOLOGIK ESTROGEN
OVARIUM
Merangsang perkembangan alat kelamin sekunder
wanita meransang pertumbuhan myo dan
endometrium uterus
Meransang perkembangan sifat kelamin sekunder
wanita membentuk tubuh dan distribusi lemak yg khas
wanita
Mempercepat penutupan garis epifisis tulang pada akhir
pubertas
Merangsang pertumbuhan duktus laktiferus dan
pembesaran kelenjar mamae, merangsang pigmentasi
areola mamae
Menahan air dan ion Na
Konsentrasi tinggi merangsang sekresi LH
EFEK FISIOLOGIK PROGESTERON
OVARIUM
Pada umumnya bekerja berlawanan
dengan estrogen, misal : menurunkan
kepekaan otot myo dan endometrium
Merangsang pertumbuhan alveoli kelenjar
mamae
Konsentrasi tinggi  menekan sekresi LH
PAYUDARA
PENDAHULUAN
Payudara adalah organ yang dijumpai pada
semua mahluk yang menyusui (mamalia).
Embriologik berasal dari penebalan
epidermis. Pada pria perkembangan
payudara berhenti saat dilahirkan.
Sedangkan pada wanita payudara masih
terus berkembang setelah kelahiran.
Perubahan pertumbuhan dan evolusi :
1. Pada saat menarche
2. Pada masa pubertas
3. Pada masa kehamilan & Laktasi
4. Pada masa menopause
Kelenjar payudara
1.Kelenjar Payudara istirahat.
2.Kelenjar payudara aktif (lactating
adenoma)
3.Areola dan Putting susu
4.Sekresi Payudara
Anatomi Payudara
Jaringan glandular dan adipose tertutup
kulit  mammae terletak diatas
m.pectoralis mayor dan melekat pada otot
tersebut melalui selapis jaringan ikat.
Ukuran mammae bervariasi.
 
Anatomi Payudara
Batas payudara
– Sup-inf  Iga kedua/ketiga s/d iga keenam/ketujuh,
– Tepi sternal ke garis aksilaris anterior
Dibagi 4 kuadran
– Kuadran luar atas jaringan mammae >> 
neoplasma
– Kadran dalam atas
– Kuadran luar bawah
– Kuadran dalam bawah
Suplai darah  a. mamaria interna
Drainase limfe  nodus di aksila
– Di bawah margo lateral M. pektoralis mayor
– Sepanjang sisi medial aksila
– Regio subklavikula
ANATOMI PAYUDARA Duct system (inactive)

Terminal interlobular
duct

Lactiferous sinus

Openings of lactiferous
ducts

Lactiferous duct
Adipose tissue
Ribs and muscle
Tubulo alveolar secretory
Lobule units (active)
FISIOLOGI MAMMAE

 
Merespon estrogen  perempuan & laki-
laki (biasanya mammae laki-laki
rudimenter).
saat kehamilan perkembangan mammae
mencapai puncaknya  untuk produksi
susu(laktasi) setelah kelahiran bayi.1
 
Histologi Mamae
Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20-40
lobulus
Setiap lobulus bercabang menjadi duktus-
duktus kecil yang berakhir di alveoli
Sel-sel alveolar dibawah pengaruh
hormonal saat kehamilan dan setelah
kelahiran  mrp unit glandular yg
mensintesis & mensekresi susu
Histologi Mamae

Sel alveolar mampu menghasilkan susu


 bila sel-sel mioepitel dalam alveolar
berkontraksi  sel tersebut akan
mengeluarkan susu  sinus laktiferus 
berlanjut ke duktus laktiferus  me-
ejeksi susu keluar.
Histologi Payudara
Kelenjar mamma rihat (tidak aktif)
Kehamilan
Laktasi
Regresi (setelah berhenti menyusui)
Involusi (setelah menopause)
Sistem limfatik
payudara : pectoral,
subscapula dan
lateral
Fisiologi Laktasi
Perubahan fisiologis payudara
– Pertumbuhan dan proses penuaan
– Daur haid
– kehamilan
Perkembangan kelenjar mammae selama kehamilan:
– Esterogen
– Progesteron
– Prolaktin
– Human chorionic somatomammotropin
Keluarnya plasenta  ↓ esterogen & progesteron  laktasi
Laktasi 2 hormon prolaktin sekresi susu
Oksitosin penyemprotan susu
Fisiologi ASI
Air Susu terbentuk melalui 2 fase :
1. Fase Sekresi
2. Fase Pengaliran
Hormon yang menghasilkan ASI

1.Prolaktin
Prolaktin akan merangsang kelenjar payudara
untuk memproduksi ASI
2.Oksitosin
Merupakan hormon yang mengeluarkan ASI.
Refleks Mengisap Puting
Menghisap puting

Mekanoreseptor di puting payudara

Hipotalamus

Hipofisis posterior
↑ Oksitosin

Kontraksi sel mioepitel yang memngelilingi alveolus

Penyemprotan susu
Menghisap puting

Mekanoreseptor di puting payudara

Hipotalamus

↓ prolactin-inhibiting hormone
↑ prolactin-releasing hormone

Hipofisis anterior

↑ prolaktin

↑ Sekresi susu
PRODUKSI ASI
1.Proses pengeluaran ASI 2. Proses pengeluaran ASI dirangsang
tergantung pada LET DOWN isapan mulut bayi
REFLEKS  SUCKING STIMULUS

putting susu ibu


isapan putting dapat merangsang
HIPOFISIS POSTERIOR
rangsang HIPOFISIS ANTERIOR

merangsang serabut otot halus di


dalam saluran susu menghasilkan prolaktin, (hormon
utama yg mengendalikan
pengeluaran ASI). 10
agar membiarkan susu dapat
mengalir dengan lancar. 10
Menghisap Puting

Mekanoreseptor di puting payudara

Hipotalamus

Jalur Saraf  Prolactin-inhibiting hormon atau


 Prolactin-releasing hormone
+
Hipofisis Posterior +
Hipofisis anterior
 Oksitosin
+
 Prolaktin
Kontraksi sel mioepitel yang
mengelilingi alveolus

 Sekresi susu
Penyemprotan Susu
Bayi disapih, produksi susu berhenti karena :
– Tanpa pengisapan puting
Prolaktin tidak dirangsang  sintesis dan sekresi
susu lenyap
tidak terjadi pengeluaran oksitosin  penyemprotan
susu (milk letdown) tidak terjadi
– Pembentukan susu tidak langsung berhenti 
penimbunan susu di alveolus  payudara membengkak
 tekanan meningkat  bekerja langsung pada sel-sel
epitel alveolus  menekan pembentukan susu lebih
lanjut.
DEFINISI
ASI eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berumur nol sampai enam
bulan (WHO 2001)

 ASI adalah makanan alamiah untuk bayi


krn mengandung nutrisi-nutrisi dasar dan
elemen, dengan jumlah yang sesuai,
untuk pertumbuhan bayi yang sehat.
Volume Produksi ASI
Awal laktasi 50-100 ml sehari
bayi mencapai usia minggu kedua sekitar 400-
450 ml.
beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan
mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap
hari.
Setelah 6 bulan pengeluaran air susu menjadi
menurun  kebutuhan gizi tidak lagi dapat
dipenuhi makanan tambahan
Produksi ASI yang rendah adalah
akibat dari :
Kurang sering menyusui atau memerah payudara
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif,
antara lain akibat:
– Struktur mulut dan rahang yang kurang baik
– Teknik perlekatan yang salah
Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
Jaringan payudara hipoplastik
Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga
tidak dapat mencerna ASI
Kurangnya gizi ibu
Komposisi ASI
1 Kolostrum terutama IgA untuk melindungi peny infeksi terutama diare
mengeluarkan mekonium
2 Whei dan Casein protein ASI lebih mudah diserap
65:35
3 Taurin sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk
proses maturasi sel otak.
4 AA dan DHA pembentukan sel-sel otak yang optimal
5 Laktoferin komponen zat kekebalan yang mengikat  zat besi di
saluran pencernaan
6 Lysosim 300 kali > enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan
susu sapi salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI.
7 Faktor bifidus pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus menjaga
keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang merugikan.
8 BALT sel darah antibodi pernafasan
GALT putih antibodi  saluran pernafasan
MALT antibodi jaringan payudara ibu.
Komposisi ASI
Posisi menyusui yang benar
Kepala dan tubuh neonatus dalam posisi
lurus
Posisi payudara lebih tinggi dari kepala
bayi
Dagu bayi harus menempel pada
payudara ibu
Upayakan semua bagian areola masuk ke
dalam mulut bayi.
Tubuh neonatus menempel pd tubuh ibu
KOMPOSISI ASI BERUBAH-UBAH DALAM
SATU SESI MENYUSUI

Pada menit pertama menyusui yang keluar


adalah ASI yang encer (susu depan / foremilk)
yang bertugas untuk menghilangkan rasa haus
bayi.
setelah refleks turunnya susu, ASI berubah
menjadi lebih kental (susu belakang / hindmilk),
yang mengandung lebih banyak lemak dan gizi,
untuk mengenyangkan bayi.
STADIUM ASI
ASI stadium 1  kolostrum merupakan cairan yang pertama
dikeluarkan/disekresikelenjar payudara  4 hari pertama
setelah persalinan

ASI stadium 2  ASI peralihan diproduksi  hari ke-5


sampai hari ke-10 volume ASI semakin komposisi protein
semakin , lemak dan hidrat arang semakin , Hal ini untuk
memenuhi kebutuhan bayi aktifitas bayi mulai aktif & bayi
sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan( ASI mulai stabil)

ASI stadium 3  ASI matur.  sekresi hari ke –10 sampai


seterusnya merupakan nutrisi bayi yang terus berubah
disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan.
Setelah 6 bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan
pendamping selain ASI.1
KOLOSTRUM

Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu


yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan
dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.
Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk
mamalia dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan (pasca-
persalinan).
Kolostrum sangat kaya kandungan protein,mineral, karoten dan
vitamin A yang sangat tinggi,sedikit lemak dan gula. Dalam ASI
awal ini tak terdapat kandungan kasein, yaitu protein yang umum
terdapat dalam susu normal.
Warna kolostrum lebih kuning daripada warna ASI biasa
Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat,
protein, dan antibodi, dan sedikit lemak. Tingginya
kadar protein pada kolostrum disebabkan oleh
banyaknya globulin (protein sederhana), yang
menyerupai gama-globulin dalam plasma darah.
Bayi memiliki sistem pencernaan kecil, dan
kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi
tinggi.
Kolostrum membantu mengeluarkan meconium
karena mengandung zat yg mempermudah bayi
buang air besar pertama kali, yang disebut
meconium. Hal ini membersihkannya dari bilirubin
, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi
ketika kelahiran.
KEUNTUNGAN/ MANFAAT
Aspek Gizi
Aspek Imunologik
Aspek Psikologi
Aspek Kecerdasan & Neurologis
Aspek Ekonomi
Aspek Penundaan Kehamilan
MANFAAT PEMBERIAN ASI BAGI BAYI
A. ASI sebagai Nutrisi (aspek gizi)
– Manfaat Kolostrum :mengandung IgA untuk menghindari peny
infeksi (diare)
– Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin  sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI
 berfungsi sebagai neuro-transmitter berperan penting
untuk proses maturasi sel otak.
Decosahexanoic Acid (DHA) precursor omega3 dan
Arachidonic Acid (AA) omega 6  asam lemak tak jenuh rantai
panjang  diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang
optimal
B. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi (aspek imunologik)
C. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point
4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3
tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan
bayi yang tidak diberi ASI.5

Aspek neurologis : dengan menghisap payudarakoordinasi syaraf


menelan, menghisap dan bernafas yg terjadi pada bayi baru lahir
dapat lebih sempurna.5
D. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
Manfaat Pemberian ASI pada Ibu
A. Mengurangi Perdarahan setelah melahirkan

B. Mengurangi terjadinya anemia


C. Menjarangkan kehamilan

D. Mengecilkan rahim

E. Mengurangi kemungkinan menderita kanker payudara

F. Lebih ekonomis atau murah

G. Tidak merepotkan dan hemat waktu

H. Portabel dan praktis

I. Memberi kepuasan bagi ibu


Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudarakoordinasi syaraf
menelan, menghisap dan bernafas yg terjadi
pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.5
Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusifibu tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai
bayi berumur 6 bulan  akan menghemat
pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu
formula dan peralatannya.5

Aspek Penundaan Kehamilan


Dengan menyusui secara eksklusif menunda haid
dan kehamilan dapat digunakan sebagai alat
kontrasepsi alamiah secara umum dikenal Metode
Amenorea Laktasi (MAL).5
That’s My Milk……..

                                                    
Thank you……………….

Anda mungkin juga menyukai