Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN LUKA

Mark Simon Jazedo


PENDAHULUAN
Kulit berfungsi sebagai barier terhadap bahaya lingkungan.
Kulit melindungi tubuh dari kerusakan akibat mekanik,
radiasi, efek termal, kimia dan invasi mikroorganisme. Luka
meninmbulkan hilangnya fungsi perlindungan oleh kulit,
Bakteri dapat masuk ke jaringan yang lebih dalam dan
menimbulkan perlawanan tubuh serta menimbulkan infeksi.
Luka kecil dapat sembuh tanpa perhatian dari pelayanan
kesehatan, jika bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk
penyembuhan ( suplai darah cukup, sistem kekebalan, serta
nutrisi baik, Tetapi luka besar/lebar atau luka disengaja
(intensional) khususnya operasi memerlukan perawatan agar
penyembuhan optimal.
LUKA
Luka: rusaknya kontinuitas dari jaringan tubuh
 Terbagi atas:
 Luka tetutup, tidak terjadi kerusakan pada
jaringan kulit
 Luka terbuka, kerusakaa pada kulit atau
membran mukosa,
• Luka intensional (dibuat sengaja)
• Luka tidak intensional (kecelakaan)
• Luka bersih (bebas dari organisme/ patogen)
• Luka terkontaminasi
JENIS LUKA
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI:
 Luka insisi
Dibuat sengaja atau tidak sengaja oleh benda tajam(pisua,
pisau bedah
 Luka kontisio
Benturan benda tumpul, kulit tetap utuh tetapi jaringan di
bawahnya dan pembuluh darah rusak. Kulit kelihatan
memar, Kontusio adalah luka tidak disengaja.
 Luka abrasi
Geseran atau garukan pada kulit, tidak disengaja, luka gores
pada lutut saat jatuh waktu lari, menghilangkan jaringan
parut melalui bedah plastik
Jenis luka…
 Punktur/luka tusuk
Oleh benda tajam masuk melalui kulit dan jaringan
di bawahnya. disengaja; Jarum pada injeksi Tidak
disengaja; tertusuk paku
 Luka laserasi
Luka tersobek secara kasar, lebih dalam dari luka
abrasi tidak disengaja, biasanya kecelakaan
 Luka penetrasi
Benda terdorong masuk ke kulit atau membran
mukosa, (pecahan atau peluruh) tidak disengaja
PENYEMBUHAN LUKA
Proses regenarasi penyembuhan luka ada 3 fase:
1. Fase inflamasi
a. Terlihat selama dan beberapa hari pertama setelah cedera
b. Fibrin menghentikan perdarahan dan menghasilkan eschar
c. Makrofag muncul pada luka, manghasilaknn enzim-enzim dan zat- zat
penyembuhan lain misalnya faktor mengaktivasi fibroblast
d. Terjadi dalam 2 jam dan sempurna 24-28 jam setelah cedera.
2. Fase proliferasi
a. Dimulai 4-5 hari setelah cedera dan selesia dalam waktu 2 minggu
b. Fibroblast terbentuk sepanjang jaringan fibrin
c. Fibrin diabsorbsi,pembuluh darah dan limfe menghasilkan jaringan granulasi
tipis, lembut dan berwarna merah muda, membentuk eschar: reflacement
healing (penyembuhan pengganti)
3. Fase maturasi
Pembuluh darah kecil mulai hilang dan
penggantian serat kolagen dengan jaringan
yang lebih kuat
Eschar terlihat lebih kecil. Dalam waktu 15 -
20 hari luka terlihat normal, tapi belum
mencapai kekuatan sempurna
PENYEMBUHAN YANG
TERHAMBAT
 Faktor yang berperan:
◦ Menurunnya sirkulasi (faktor usia, penyakit)
– Perubahan status nutrisi (protein, zat besi,vitamin)
– Terapi farmakologi yang dapat mempengaruhi respon
inflamasi
– Merokok; berdampak pada suplai oksigen perifer ke
jaringan
– Obesitas; jaringan lemak--- vaskuler ----nutrisi
– Tekanan pada luka, disebabkan oleh faktor fisik (jahitan,
balutan ketat, respon hormonal terhadap nyeri yang
lama, faktor fisiologi: tidak seimbang cairan & elektrolit.
– Komplikasi luka: perdarahan, infeksi.
KOMPLIKASI LUKA
 Perdarahan
 Infeksi menyebabkan penyembuhan lama
 Mekanis ;
 Dehiscence (terpisahnya tepi-tepi luka),
 komplikasi pasca operasi
 Tanda awal : adanya cairan keluar dari luka
 Sering pada : orang tua >45 tahun, gemuk, kurang
nutrisi, tekanan (batuk)
 Eviscerasi adalah hasil dari dehiscence
PERAWATAN LUKA
1. Tujuan :
a. mencegah timbulnya infeksi
b. observasi perkembangan luka
c. meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis

2. Prinsip perawatan luka :


 Debridement: pembersihan luka
 Moist wound healing: mempertahankan
lingkungan luka tetap lembab dengan
menggunakan balutan
 Nutrisi: perhatikan pemberian asupan nutrisi
Perawatan luka…
3. Treat underlying disease:
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam
proses penyembuhan luka adalah riwayat
penyakit(ex:DM), atasi penyakit yang
mendasari
PERAWATAN LUKA

1. Luka Akut

A. luka yang terjadi dalam hitungan jam (8 jam)


B. Tindakan: bila luka terbuka dapat segera ditutup atau
dilakukan penjahitan sehingga terjadi penyembuhan luka
secara primer (primary wound healing) bila luka akut kotor
lakukan debridement sebelum tindaka penjahitan.
C. Larutan yang ideal digunakan untuk debridement : NaCL
0,9%
Perawatan Luka…

2. Luka Kronik

A. luka yang terjadi >2 minggu tanpa melewati fase penyembuhan


secara sempurna
b. luka dapat menjadi kronis jika terdapat gangguan saat melewati fase
penyembuhan, misalnya ada penyakit yang mendasari (ex: DM), nutrisi yang
kurang dan perawatan luka yang tidak benar
c. prinsip dan perawatan luka kronis harus dilakukan debridement dan
nekrotomi secara rutin untuk menghilangkan faktor penghambat
penyembuhan luka. Nutrisi dan pemberian terapi pada penyakit yang
mendasari harus selalu di evaluasi.
Contoh luka kronik: gangren diabetikum
TERIMA KASIH

MOHON BIMBINGAN
DAN ARAHAN

Anda mungkin juga menyukai