PENDAHULUAN Kulit berfungsi sebagai barier terhadap bahaya lingkungan. Kulit melindungi tubuh dari kerusakan akibat mekanik, radiasi, efek termal, kimia dan invasi mikroorganisme. Luka meninmbulkan hilangnya fungsi perlindungan oleh kulit, Bakteri dapat masuk ke jaringan yang lebih dalam dan menimbulkan perlawanan tubuh serta menimbulkan infeksi. Luka kecil dapat sembuh tanpa perhatian dari pelayanan kesehatan, jika bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk penyembuhan ( suplai darah cukup, sistem kekebalan, serta nutrisi baik, Tetapi luka besar/lebar atau luka disengaja (intensional) khususnya operasi memerlukan perawatan agar penyembuhan optimal. LUKA Luka: rusaknya kontinuitas dari jaringan tubuh Terbagi atas: Luka tetutup, tidak terjadi kerusakan pada jaringan kulit Luka terbuka, kerusakaa pada kulit atau membran mukosa, • Luka intensional (dibuat sengaja) • Luka tidak intensional (kecelakaan) • Luka bersih (bebas dari organisme/ patogen) • Luka terkontaminasi JENIS LUKA DIKLASIFIKASIKAN MENJADI: Luka insisi Dibuat sengaja atau tidak sengaja oleh benda tajam(pisua, pisau bedah Luka kontisio Benturan benda tumpul, kulit tetap utuh tetapi jaringan di bawahnya dan pembuluh darah rusak. Kulit kelihatan memar, Kontusio adalah luka tidak disengaja. Luka abrasi Geseran atau garukan pada kulit, tidak disengaja, luka gores pada lutut saat jatuh waktu lari, menghilangkan jaringan parut melalui bedah plastik Jenis luka… Punktur/luka tusuk Oleh benda tajam masuk melalui kulit dan jaringan di bawahnya. disengaja; Jarum pada injeksi Tidak disengaja; tertusuk paku Luka laserasi Luka tersobek secara kasar, lebih dalam dari luka abrasi tidak disengaja, biasanya kecelakaan Luka penetrasi Benda terdorong masuk ke kulit atau membran mukosa, (pecahan atau peluruh) tidak disengaja PENYEMBUHAN LUKA Proses regenarasi penyembuhan luka ada 3 fase: 1. Fase inflamasi a. Terlihat selama dan beberapa hari pertama setelah cedera b. Fibrin menghentikan perdarahan dan menghasilkan eschar c. Makrofag muncul pada luka, manghasilaknn enzim-enzim dan zat- zat penyembuhan lain misalnya faktor mengaktivasi fibroblast d. Terjadi dalam 2 jam dan sempurna 24-28 jam setelah cedera. 2. Fase proliferasi a. Dimulai 4-5 hari setelah cedera dan selesia dalam waktu 2 minggu b. Fibroblast terbentuk sepanjang jaringan fibrin c. Fibrin diabsorbsi,pembuluh darah dan limfe menghasilkan jaringan granulasi tipis, lembut dan berwarna merah muda, membentuk eschar: reflacement healing (penyembuhan pengganti) 3. Fase maturasi Pembuluh darah kecil mulai hilang dan penggantian serat kolagen dengan jaringan yang lebih kuat Eschar terlihat lebih kecil. Dalam waktu 15 - 20 hari luka terlihat normal, tapi belum mencapai kekuatan sempurna PENYEMBUHAN YANG TERHAMBAT Faktor yang berperan: ◦ Menurunnya sirkulasi (faktor usia, penyakit) – Perubahan status nutrisi (protein, zat besi,vitamin) – Terapi farmakologi yang dapat mempengaruhi respon inflamasi – Merokok; berdampak pada suplai oksigen perifer ke jaringan – Obesitas; jaringan lemak--- vaskuler ----nutrisi – Tekanan pada luka, disebabkan oleh faktor fisik (jahitan, balutan ketat, respon hormonal terhadap nyeri yang lama, faktor fisiologi: tidak seimbang cairan & elektrolit. – Komplikasi luka: perdarahan, infeksi. KOMPLIKASI LUKA Perdarahan Infeksi menyebabkan penyembuhan lama Mekanis ; Dehiscence (terpisahnya tepi-tepi luka), komplikasi pasca operasi Tanda awal : adanya cairan keluar dari luka Sering pada : orang tua >45 tahun, gemuk, kurang nutrisi, tekanan (batuk) Eviscerasi adalah hasil dari dehiscence PERAWATAN LUKA 1. Tujuan : a. mencegah timbulnya infeksi b. observasi perkembangan luka c. meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis
2. Prinsip perawatan luka :
Debridement: pembersihan luka Moist wound healing: mempertahankan lingkungan luka tetap lembab dengan menggunakan balutan Nutrisi: perhatikan pemberian asupan nutrisi Perawatan luka… 3. Treat underlying disease: Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses penyembuhan luka adalah riwayat penyakit(ex:DM), atasi penyakit yang mendasari PERAWATAN LUKA
1. Luka Akut
A. luka yang terjadi dalam hitungan jam (8 jam)
B. Tindakan: bila luka terbuka dapat segera ditutup atau dilakukan penjahitan sehingga terjadi penyembuhan luka secara primer (primary wound healing) bila luka akut kotor lakukan debridement sebelum tindaka penjahitan. C. Larutan yang ideal digunakan untuk debridement : NaCL 0,9% Perawatan Luka…
2. Luka Kronik
A. luka yang terjadi >2 minggu tanpa melewati fase penyembuhan
secara sempurna b. luka dapat menjadi kronis jika terdapat gangguan saat melewati fase penyembuhan, misalnya ada penyakit yang mendasari (ex: DM), nutrisi yang kurang dan perawatan luka yang tidak benar c. prinsip dan perawatan luka kronis harus dilakukan debridement dan nekrotomi secara rutin untuk menghilangkan faktor penghambat penyembuhan luka. Nutrisi dan pemberian terapi pada penyakit yang mendasari harus selalu di evaluasi. Contoh luka kronik: gangren diabetikum TERIMA KASIH