IDENTIFIKASI JENIS SPESIES LALAT PADA KASUS

KEMATIAN YANG DITEMUKAN

BELATUNG DI RUMAH SAKIT

BHAYANGKARA PALEMBANG

Arif Rahman Hakim

712019031
PENDAHULUAN METODE
 Jenis penelitian → deskriptif cross
 Forensik Entomologi → Ilmu yang
sectional
mempelajari serangga dan berkaitan
 September - Desember 2019
dengan manusia dan nyawa
 Di Departemen Forensik RS Bhayangkara
 Lalat nechrophagous berhubungan
Palembang
dengan Post Mortem Interval
 Pengambilan sampel di identifikasi
(PMI)
makroskopik & mikroskopik → mikroskop
 Penelitian di Sumatera masih rendah
di Lab. Biomedik Kedokteran
 Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
Muhammadiyah
mengetahui jenis lalat entomologi
Palembang
forensik yang ditemukan belatung dan lalat
 Besar sampel → 3, accidental sampling
di RS Bhayangkara.
 Analisis data → analisis data multivariat
• HASIL DAN PEMBAHASAN
 Penelitian Pai CY (Taiwan) 
pada mayat manusia spesies
terbanyak Chrysomya
megacephala

 Sinaga (2014) pada kelinci

menunjukkan sampel
terbanyak  Chrysomya
ruffifacies,
Crysomya megacephala,
Calliphora sp,Tachinidae,
C. saffranea, Musca
domestica, Lucilia sp, dan
Sacrophaga sp
• HASIL DAN PEMBAHASAN
1 A B

DB PB MH

IS
 KESIMPULAN
1. Jenis lalat yang diidentifikasi → larva dan lalat Famili Calliphoridae, Genus Chrysomya, Species
Chrysomya megacephala dan Famili Muscidae, Genus Musca, Species Musca domestica, Lalat
Chrysomya megacephala (berukuran 12 mm dengan thorax berwarna hijau metallic).
2. larva yang ditemukan memiliki ciri bagian cephaloskeleton ditemukan bentuk sclerit yang hampir
melingkar, bagian thorax (hampir semua ujungnya bergerigi), spirakel anterior memiliki papillae
berbentuk 9 tonjolan jari, spirakel posterior dengan slits berjumlah 2 buah (Larva Instar II) dan
spirakel posterior ditemukan peritreme tidak komplit dan tidak menutupi button dengan slits ada
yang berjumlah dua buah dan tiga buah, berbentuk lurus dan lebar (Larva Instar III).
3. Analisis keberadaan lalat dan larva pada jenazah adalah banyak ditemukan pada kasus
kematian natural