Anda di halaman 1dari 22

Tugas

Baca

Kehamilan
Ektopik
Terganggu
Dosen Pembimbing : Disusun oleh :
dr. M. A. Yenny Indriani, Arif Rahman
Sp.OG(K) Hakim, S.Ked
DEFINISI

Kehamilan Ektopik → kehamilan yang pertumbuhan sel telur


yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium
kavum uteri

 Kehamilan Ektopik Terganggu → terjadi bila telah terjadi abortus


atau ruptur yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien
EPIDEMIOLOGI
Amerika Serikat→ angka KET terus meningkat
dari 1,9 % menjadi 2,3% kelahiran hidup

Inggris → meningkat dari 0,3% menjadi 1,6% dari


kelahiran hidup
Indonesia → Insidens KET di Indonesia tidak
berbeda jauh dengan AS, sekitar 60.000 kasus
setiap tahun (0.03%). Kejadian 5-6 dari 1000
kehamilan.
ETIOLOGI
Faktor Abnorma
Faktor
01 Tuba 02 litas 03 Ovarium
 Radang Zigot
/ infeksi
Faktor Faktor
Hormonal 05 Lain
04  Pemberian  IUD
Progestero  Meroko
n k
PATOGENESIS

 Tuba → peradangan/infeksi tuba → lumen menyempit → zigot tidak


menempel di endometrium → kehamilan ektopik → penembusan vili
korialis ke lapisan muskularis menuju peritoneum → ruptur tuba →
perdarahan, perdarahan pervaginam, nyeri akut → risiko infeksi
PATOGENESIS

 Abnormal zigot → zigot terlalu besar → zigot susah melalui tuba → zigot
tidak menempel di endometrium → kehamilan ektopik → penembusan vili
korialis ke lapisan muskularis menuju peritoneum → ruptur tuba →
perdarahan, perdarahan pervaginam, nyeri akut → risiko infeksi
PATOGENESIS

 Hormonal → konsumsi pil KB → ↑ produksi progesteron → gerakan


tuba melambat → zigot tidak menempel di endometrium → kehamilan
ektopik → penembusan vili korialis ke lapisan muskularis menuju
peritoneum → ruptur tuba → perdarahan, perdarahan pervaginam, nyeri
akut → risiko infeksi
PATOGENESIS

 Ovarium → ovum ditangkap oleh tuba kontralateral → zigot tidak


menempel di endometrium → kehamilan ektopik → penembusan vili
korialis ke lapisan muskularis menuju peritoneum → ruptur tuba →
perdarahan, perdarahan pervaginam, nyeri akut → risiko infeksi
PATOGENESIS

 Pemakaian IUD → peradangan pada endometrium dan endosalping →


zigot tidak menempel di endometrium → kehamilan ektopik → penembusan
vili korialis ke lapisan muskularis menuju peritoneum → ruptur tuba →
perdarahan, perdarahan pervaginam, nyeri akut → risiko infeksi
KLASIFIKASI
LOG
 Pada Tuba (90-95%) : ampulla, isthmus, O
infundibular, interstisial
 Pada ovarium
 Pada serviks
 Pada abdomen
 Kehamilan intraligamen
 Kehamilan Heterotropik
KLASIFIKASI

Tuba bukan tempat yang baik untuk pertumbuhan


embrio atau mudigah, maka pertumbuhan dapat
mengalami perubahan :
 Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi
 Abortus ke dalam lumen tuba (abortus tubaria)
 Ruptur dinding tuba
DIAGNOSIS
Gejala Kehamilan Ektopik
Tidak khas → gejala hamil muda, sedikit nyeri pada perut
bagian bawah yang tidak seberapa dihiraukan

Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)


TRIAS KET → AMENOREA, PERDARAHAN PERVAGINAM, NYERI PERUT
MENDADAK, nyeri bahu dan tenesmus
DIAGNOSIS
ABORTUS TUBA RUPTUR TUBA
 Keluhan dan gejala yang mungkin  Membahayakan jiwa ibu
tidak begitu berat  nyeri tekan hebat (defance
 Rasa sakit di perut musculair), muntah, gelisah,
 Perdarahan pervaginam pucat, anemis, nadi kecil dan
 Hal ini dapat dikacaukan dengan halus, tensi rendah & tidak
abortus biasa terukur (syok)
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK
 Nyeri tekan abdomen bawah
 Nyeri goyang serviks (slinger pain)
 Kavum douglas menonjol disertai nyeri pada perabaan karena terisi darah
 Uterus mungkin normal atau mengalami sedikit pembesaran yang tidak
sesuai dengan usia kehamilan
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium(Hb menurun, leukositosis, β-HCG positif )
 Plano test
 USG
 Kuldosintesis
 Laparoskopi
DIAGNOSIS BANDING

Mola
Abortus Hidatidos
a
TATALAKSANA

Tatalaksana Umum
Restorasi cairan kristaloid NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat (500 mL dalam 15 menit
pertama)
TATALAKSANA
Tatalaksana Khusus
Segera uji silang darah dan persiapan laparotomi
Saat laparotomi, eksplorasi kedua ovarium dan tuba falopii
 jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan salpingektomi
Jika terjadi kerusakan ringan pada tuba, lakukan
salpingostomi
TATALAKSANA

Tatalaksana Khusus
Atasi anemia dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus
60 mg/hari selama 6 bulan
Berikan konseling untuk penggunaan kontrasepsi,
jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu
KOMPLIKASI

 Pada pengobatan konservatif, yaitu apabila ada ruptur tuba telah lama
berlangsung (4-6 minggu) → (recurent bleeding) → indikasi operasi
 Menyebabkan infeksi
 Terjadi subileus karena terdapat massa pada pelvis.
 Komplikasi akibat pembedahan → perdarahan, infeksi, kerusakan organ
sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar)
PROGNOSIS

 Prognosisnya baik untuk pasien yang mendapat


pengobatan yang tepat. Dengan pemilihan pasien yang
tepat, tingkat keberhasilan mendekati 82% untuk
manajemen hamil, 90% untuk manajemen medis, dan
92% untuk manajemen bedah
THANK
YOU !

Anda mungkin juga menyukai