Anda di halaman 1dari 23

KATARAK

Kelompok :
Tatit Syahadani
Firda Fitra Qolbina
Definisi
Kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan),
denaturasi protein lensa,
atau keduanya.

Duker JS, Yanoff M. 2009.


Ophthalmology.
Etiologi dan epidemologi
 Paling sering dijumpai pada usia 50 – 60 thn, terkadang sekitar usia
40 thn.
 Frekuensi laki-laki = perempuan
 Bisa unilateral / bilateral dengan stadium bersamaan ataupun berbeda
 Faktor risiko :
1. radiasi sinar ultraviolet B
2. Obat- obatan
3. Alkohol
4. Merokok
5. Diabetes
PATOFISIOLOGI
 Kelainan bawaan
 Proses penuaan
 Pertambahan berat dan ketebalan  akomodasi menurun

 Nuclear sclerosis

 Modifikasi kimia dan pembelahan proteolitik crystalline  pembentukan

protein BM tinggi dan pigmentasi lensa


 Penyakit sistemik  paling sering: DM
 Trauma
 Penyakit mata lainnya
Klasifikasi
1. KATARAK SENILIS
2. KATARAK KONGENITAL
3. KATARAK TRAUMATIK
4. KATARAK SEKUNDER
5. KATARAK AKIBAT PENYAKIT SISTEMIK
Katarak Senilis
 Kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut.
 Pembentukan lapisan korteks baru.
 Protein lensa ↑
 ↓ glutation & kation
 ↑Natrium & kalsium
 Slowly progressive
 Bilateral, unilateral
Stadium Katarak
 KATARAK INSIPIEN
 KATARAK IMATUR
 KATARAK MATUR
 KATARAK HIPERMATUR
Katarak Insipien
 Kekeruhan di bagian
perifer korteks
 Tahap awal, visus
masih baik (masih bisa
dikoreksi mencapai
6/6), agak berkabut,
bercak putih mengikuti
gerak mata, diplopia,
poliopia.
Katarak Imatur
 Kekeruhan parsial yang
dapat terlihat oleh
bantuan senter
 Iris shadow +
 Visus >1/60
 lensa berwarna
GREYISH WHITE
Katarak Matur
 Kekeruhan lensa
menyeluruh terlihat
dengan bantuan senter
 Iris shadow –
 Visus 1/300 atau LP +
 bercak putih di pupil,
fundus refleks –
 lensa berwarna
PEARLY WHITE
Katarak Hipermatur
 Protein lensa menjadi
cair dan mengalami
kebocoran melalui
kapsul  kapsul
berkerut dan menyusut
 Iris shadow –
 Visus 1/300
Stadium katarak

Cunningham ET, Riordan-Eva P. 2011. Vaughan & Asbury’s general ophthalmology 18 th edition.
GEJALA KATARAK
1. Penurunan tajam pengelihatan
Perlahan, seperti melihat kaca buram, dapat melihat bentuk tapi susah melihat
detil.
2. Efek miopisasi
3. Mudah silau
4. Poor night vision
Pemeriksaan Fisik
 Leukokoria
pupil berwarna putih pada katarak matur
 Iris shadow test
positif pada katarak imatur, negatif pada katarak
matur
 Refleks fundus menjadi gelap – dapat negatif pada
katarak matur
 Refleks cahaya pupil masih normal
Pemeriksaan Penunjang
• Optotip Snellen : Mengetahui visus dan refraksi
• Slit Lamp Biomikroskopi
• Oftalmoskopi
• Ultrasonografi Mata

American Associated of ophthalmology. 2014. Lens and Cataract section


11.
KOMPLIKASI
1. Phacoanaphylactic uveitis
2. Lens-induced glaucoma
3. Subluxation of lens
Tatalaksana
• Non-Pembedahan :
▫ Koreksi afakia
▫ Kaca mata
▫ Lensa Kontak
▫ Medikamentosa (penunurun kadar sorbitol, aspirin,
antioksidan, vitamin C dan E)
• Pembedahan
▫ Indikasi : visus, medis, kosmetik
• Implantasi Intra Okuler (IOL)

Cunningham ET, Riordan-Eva P. 2011. Vaughan & Asbury’s general ophthalmology 18 th edition.
Pembedahan
1. Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler (EKIK/
ICCE)
Seluruh katarak diekstraksi bersama kapsul,
nucleus dan korteks (in toto)

2. Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler


(EKEK/ECCE)
Kapsul anterior dirobek, nucleus-korteks di
ekstraksi, sebagian kapsul anterior dan posterior
ditinggal
3. Small Incision Cataract Surgery (SICS)
▫ Incisi 4 – 5 mm di sclera superior
▫ Teknik seperti ECCE, nucleus bisa dikeluarkan in
toto atau dipecah.

4. Phacoemulsification (PE)
▫ Menggunakan ultrasound untuk menghancurkan
nukleus lensa dan mengemulsikan pecahannya

Cunningham ET, Riordan-Eva P. 2011. Vaughan & Asbury’s general ophthalmology 18 th edition.
Duker JS, Yanoff M. 2009. Ophthalmology.
Cunningham ET, Riordan-Eva P. 2011. Vaughan & Asbury’s general ophthalmology 18 th edition.
Kanksi JJ, Bowling B. 2011. Clinical Ophthalmology, A Systemic Approach section 9.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai