Station 1
Judul station Asthma bronchiale
Waktu yang dibutuhkan 15 menit
Tujuan Station Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, KIE
Instruksi untuk kandidat Skenario klinik:
Seoranga laki-laki usia 18 tahun datang ke klinik anda dengan keluhan
mengi sejak 3 jam yang lalu. Tensi 110/70, nadi 96x/menit, RR 35x/menit.
Riwayat mengi sebelumnya (+)
Tugas
1. Lakukan anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik thorakal
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya
Instruksi untuk koins Skenario klinik:
Seoranga laki-laki usia 18 tahun datang ke klinik anda dengan keluhan
mengi sejak 3 jam yang lalu. Tensi 110/70, nadi 96x/menit, RR 35x/menit.
Riwayat mengi sebelumnya (+)
Tugas
1. Lakukan anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik thorakal
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya
Instruksi:
Koins mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan
lembar penilaian
Koins tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya
kepada peserta selain yang ditentukan
Koins mengingatkan waktu yang tersedia jika tersisa 3 menit lagi
(bila perlu)
Riwayat kebiasaan:
Pasien jarang berolahraga, tidak merokok, tidur dan aktivitas
sehari-hari tidak terganggu
Tugas
1. Lakukan tindakan emergency untuk menstabilkan keadaan
pasien tersebut!
2. Lakukan pemeriksaan abdomen
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya
Instruksi untuk koins Skenario klinik:
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dibawa oleh temannya ke UGD
Rumah Sakit dalam keadaan lemas. Nadi terdaba sangat lemah 110x
per menit, tensi 80/60, RR 24x/menit. Riwayat diare sejak 2 hari yang
lalu lebih dari 10 kali disertai mules. Muntah lebih dari 3 kali sejak
tadi pagi.
Tugas
1. Lakukan tindakan emergency untuk menstabilkan keadaan
pasien tersebut!
2. Lakukan pemeriksaan abdomen
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya
Instruksi:
Koins mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan
lembar penilaian
Koins tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan
Koins mengingatkan waktu yang tersedia jika tersisa 3 menit
lagi (bila perlu)
KASUS
1. Seorang pasien demam berdarah mengeluh sakit bagian perut, dan sudah terjadi 3 hari yang lalu
TUGAS :
1. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen beserta narasikan langkah demi langkah
2. Lakukan pemasangan Infus sesuai prosedur yang diajarkan
3. Hitung berapa tetes per detik jika tersedia 2000 mL untuk 24 jam
PENJELASAN
1. Pemeriksaan Abdomen
a. Lakukan informed consent dan perkenalan diri meskipun tidak ada di SOAL.
b. Lakukan universal precaution dengan cuci tangan dengan sebenar – benarnya gerakan.
c. Lakukan inspeksi, auskultasi, perkusi, paspasi sesuai prosedur yang diajarkan, jangan lupa menyanyi.
d. Inspeksi seperti biasa : tidak ada spider navi, striae, caput medusa, pergerakan usus secara nyata.
e. Auskultasi 4 kuadran, lalu utamakan kuadran kanan bawah untuk hitung bising usus, normalnya 5 – 35 x/menit,
kalau pasiennya juga diare berarti harus lebih tinggi nilainya, kalau cuma demam berarti biasa aja.
f. Perkusi 4 kuadran dengan benar, lalu tentukan batas paru hepar juga. Dari midclav kanan turun, sonor ke redup, atas
ke bawah. Dari sejajar umbilicus naik, sonor ke redup, bawah ke atas. Normal 6 – 12 cm jarak atas dan bawah.
g. Palpasi 4 kuadran dengan benar. Jangan lupa palpasi hepar dan lien. Untuk palpasi hepar, jangan lupa tangan kiri
menyangga, pasien disuruh tarik napas , waktu menghembuskan, tangan kita ikut masuk pelan2. Didapatkan
konsistensi yang kenyal, tepi tajam, permukaan rata, ukuran normal. Untuk palpasi lien tangan kiri juga menyangga
tapi posisi tidak pindah ke kiri pasien tapi tetap di kanan pasien. Ada 2 yakni schoefner (nilai 8) dan hacket (nilai 4),
schoefner dari SIAS kiri ke arah umbilicus (umbilicus nilai 4), dan hacket dari SIAS kanan ke arah lien. Tidak
didapatkan pembesaran lien.
h. Lanjut ke pemasangan infus.
2. Pemasangan infus
a. Lanjut ke meja sebelah, persiapkan alat dan bahan dengan benar.
b. Buka bungkus infus set.
c. Pakai handscoon secara aseptic, kalo bias pilih ukuran besar.
d. Siapkan infus set-nya, masukkan selang ke bagian “out” nya infus. Ingat ini orang kekurangan cairan jadi beri
dengan RL karena di sana disediakan 3 (RL merah, glukosa hijau, Ringer asetat merah). Pencet bagian tabung kecil
di bawah infus supaya air membendung. Luruskan selang yang “terikat” kalo semisal terikat. Keluarkan gelembung
udara hingga tuntas. Lalu tutup selangnya lagi dengan gerigi roda.
e. Pasang tourniquet, jangan kebalik masangnya, pencetan tourniquet sebelah atas.
f. Pilih vena yang paling distal, paling lurus, paling superficial, paling besar.
g. Desinfeksi dengan povidone iodine secara sirkuler dari arah dalam ke luar
h. Masukkan kanul dengan hati – hati, setelah masuk, pelan – pelan jarum ditarik, yg bagian halusnya dimasukkan
pelan – pelan, lalu tangan kiri menutup pembuluh darah bagian proksimalnya agar tidak muncrat. (tekanannya
tinggi lhooo)
i. Lepaskan tourniquet
j. Sambungkan selang infus dengan kanul, longgarkan gerigi roda itu, lihat apakah ada tetesan, kalo iya berarti sudah
masuk dengan baik, tutup lagi gerigi roda.
k. Fiksasi dulu dengan benar, hitung tetesannya nanti. Fiksasi secara kupu – kupu di 3 bagian yaitu bagian kanul yang
merah, bagian selang yang proksimal, dan selang yang lebih distal.
l. Lakukan universal precaution. (Ini sering lupa lhoooo)
3. Menghitung jumlah tetesan infus
Yang diminta adalah 2000 cc/24 jam
Rumusnya :
__2000__
24 x 3
Hasilnya kira – kira adalah 30 tetes per menit atau 1 tetes per 2 detik.
2. POS THORAX
KASUS
1. Seorang pasien batuk berdahak 3 hari yang lalu. Batuk semakin bertambah parah.
TUGAS :
1. Lakukan anamnesis kepada pasien tersebut
2. Lakukan pemeriksaan fisik thorax pasien tersebut
3. Beri penjelasan KIE
PENJELASAN
1. Anamnesis
a. Lakukan universal precatution
b. Anamnesis pasien sesuai yang diajarkan
3. KIE
a. Jika batuk, gunakan sapu tangan atau memakai masker
b. Buang dahaknya jangan sembarangan
c. Minum obatnya yang teratur dan disiplin jangan sampai bolong
d. Makan makanan yang bergizi
e. Istirahat yang cukup.
3. POS REFLEX
KASUS
1. Seorang pasien stroke trombolitik akut mengalami hemiparese kanan. Mulut mencong. Berbicara celat. Menderita darah
tinggi yang tidak terkontrol. (keadaan pasien tidak bisa bangun dan tetap berada di bed)
TUGAS :
1. Lakukan BPR, KPR, chaddock, babinski
2. Interpretasikan hasil pemeriksaan tersebut di atas
3. Beri penjelasan KIE dan terapi non farmakologis
PENJELASAN
1. Pemeriksaan Refleks
BPR
Karena pasien tidak bisa bangun maka dilakukan BPR.
Ingat ! lakukan yang sehat terlebih dahulu yakni bisep kiri. Baru bisep kanan
KPR
Lutut pasien ditekuk lalu dipukul seperti biasa
Ingat ! lakukan yang sehat terlebih dahulu yakni lutut kiri. Baru lutut kanan
Chaddock
Gores punggung kaki, dari belakang ke depan medial. (Kiri dulu baru kanan)
Babinski
Gores telapak kaki, dari tumit ke depan arah jari kaki medial. (Kiri dulu baru kanan)
2. Hasil interpretasi
BPR
Kiri : positif 2
Kanan : positif 3 (karena terjadi perluasan, lesi UMN, terdapat reflek fisiologis meningkat)
KPR
Kiri : positif 2
Kanan : positif 3 (karena terjadi perluasan, lesi UMN, terdapat reflek fisiologis meningkat)
Chaddock
Kiri : negatif
Kanan : positif (lesi UMN, terdapat reflex patologis)
Babinski
Kiri : negatif
Kanan : positif (lesi UMN, terdapat reflex patologis)
3. Terapi Non farmakologis dan KIE (Ingat! pasien menderita stroke dan darah tinggi tak terkontrol)
a. Istirahat yang banyak.
b. Makan makanan yang bergizi
c. Kurangi makanan berlemak
d. Kurangi makanan yang asin atau mengandung garam
-------------------------------------------------o0o----------------------------------------------------
4. POS MATA
a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Posisikan pasien 6 meter dari Snellen Chart. (Awas di sini penguji memberi jarak lakban hingga 9 meter, jadi
jangan posisikan pasien paling jauh karena itu 9 meter, cukup 6 lakban atau 6 meter aja)
d. Beri penjelasan cara menutup mata kiri yang benar karena akan diperiksa mata kanan terlebih dahulu. Caranya yaitu
tangan agak cekung, tidak menekan bola mata dan mata yang ditutup tidak boleh mengintip. (soalnya ada yang
mengintip tadi)
e. Mata kanan diperiksa, tunjuk dengan benar, jangan urut, yang random saja
f. Jika bisa melihat Snellen Chart maka …./30
Jika bisa melihat dengan hitungan tangan maka …./60 (mendekat di 1 meter, menjauh pelan)
Jika bisa melihat dengan lambaian tangan maka …./300
Jika ada reflek cahaya positif maka …../tak hingga
g. Sekarang gantian, mata kanan ditutup, mata kiri diperiksa.
h. Interpretasikan hasil. Harus disertai menulis resep !!!!
VOD : ……
VOS : ……
i. Beri penjelasan hasil tadi maksudnya seperti apa
j. Universal Precaution
5. POS KATETER (Banyak yang waktunya gak cukup di sini, hati – hati, hemat waktu)
a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Siapkan plester dulu. (Banyak yang lupa lhooo)
d. Antibiotic profilaksis dgn cephalosporin atau amphycillin di vena mediana cubiti secara IV. (banyak yang lupa
lhooo)
e. Memakai handscoon dengan benar secara aseptic. (Ingat ini benar2 handscoon yg buat operasi, jadi pilih yang besar
karena sangat ketat dan tebal dan tidak licin seperti pada handscoon non steril)
f. Cek balon kateter apakah bisa digunakan atau tidak. (Banyak yang lupa lhooo)
g. Siapkan alat dan bahan, terutama campuran gel dan lidokain 2 cc, masukkan dulu gel dari pantat spuit yg
pendorongnya dilepas, baru tutup pantat pendorong spuit tadi, lalu tegakkan ke atas, keluarkan udara yg
terperangkap diantara gel dengan cara didorong pelan – pelan ke atas, sedot lidokain secara perlahan dari mulut
spuit.
h. Desinfeksi dengan povidone iodine secara sirkuler dari dalam ke luar hingga ke pangkal penis.
i. Pakaikan doek steril.
j. Injeksi dengan campuran gel dan lidokain bagian urethra nya.
k. Jepit dengan penile clam secara horizontal bukan vertical selama 5 menit.
l. Setelah 5 menit lepas penile clam, tegakkan penis, masukkan kateter perlahan – lahan.
Ingat cara memegang kateter dengan benar seperti memegang pensil.
m. Jika sudah mentok, tiup kateter dengan spuit secukupnya, lepas spuit, kateter tarik pelan – pelan.
n. Tampung urine yg keluar dengan bengkok.
o. Lepaskan doek
p. Sambungkan dengan urine bag
q. Fiksasi dengan plester di bagian inguinal
r. Lepas handscoon, lalu universal precaution.
7. POS NG TUBE (Kasusnya untuk pemberian nutrisi, jadi pakai 12 French bukan 16 French)
a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Siapkan plester. (Banyak yang lupa lhooo)
d. Pakai handscoon. (disediakan yang non steril, pilih ukuran yang kecil kalo ini)
e. Siapkan alat dan bahan
f. Memilih hidung yang tidak ada polyp, septum deviasi, rupture, trauma, pembesaran choncha
g. Tetesi vasoconstrictor agar tidak mudah berdarah. (dua hidung)
h. Tetesi lodocaine semprot agar tidak terlalu sakit. (dua hidung)
i. Sambil menunggu anestesi local bekerja, lakukan pengukuran tube dengan cara mengukur dari processus
xyphoideus ke ujung hidung lalu ke tragus, beri tanda dengan marker.
j. Celupkan tube dengan lubricant
k. Masukkan tube secara tegak lurus
l. Setelah masuk orofaring, suruh pasien minum tapi jangan langsung di ditelan, lalu telan sambil masukkan tube
sampai batas marker tadi.
m. Tangan kanan tetap pegang tube di hidung, tangan kiri ambil stetoskop, lalu dengarkan region abdomen kuadran kiri
atas, tangan kanan ambil spuit lalu suntikkan udara pada tube, jika terdengar suara gelembung udara maka tube
sudah masuk ke lambung dengan benar.
n. Fiksasi dengan plester pada tulang pipi secara kupu – kupu.
o. Universal precaution.
-------------------------------------------------o0o------------------------------------------------
Terima kasih semoga membantu
Galan BP