Anda di halaman 1dari 10

SIMULASI OSCE

Station 1
Judul station Asthma bronchiale
Waktu yang dibutuhkan 15 menit
Tujuan Station Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, KIE
Instruksi untuk kandidat Skenario klinik:
Seoranga laki-laki usia 18 tahun datang ke klinik anda dengan keluhan
mengi sejak 3 jam yang lalu. Tensi 110/70, nadi 96x/menit, RR 35x/menit.
Riwayat mengi sebelumnya (+)

Tugas
1. Lakukan anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik thorakal
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya
Instruksi untuk koins Skenario klinik:
Seoranga laki-laki usia 18 tahun datang ke klinik anda dengan keluhan
mengi sejak 3 jam yang lalu. Tensi 110/70, nadi 96x/menit, RR 35x/menit.
Riwayat mengi sebelumnya (+)

Tugas
1. Lakukan anamnesa
2. Lakukan pemeriksaan fisik thorakal
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya

Instruksi:
 Koins mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan
lembar penilaian
 Koins tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya
kepada peserta selain yang ditentukan
 Koins mengingatkan waktu yang tersedia jika tersisa 3 menit lagi
(bila perlu)

Jawaban untuk Koins


1. Mengi sejak usia 4 tahun
2. Trigger debu, makan cumi udang, kepiting
3. Riwayat penyakit keluarga ibu → mengi bila terkena debu, bapak
→ gatal-gatal bila makan telur
4. hasil pemeriksaan paru: wheezing expiratoir (dikemukakan oleh
koins)
5. KIE: hindari faktor pencetus terjadinya serangan asma, bersihkan
rumah dengan kain pel basah bukan disapu, hindari perabot yang
banyak menyimpan debu (karpet, ukiran), tidak memakai kasur dan
bantal yang terbuat dari kapuk (atau membungkusnya dengan
plastic), rajin berolahraga (tingkatkan data tahan tubuh) dan minum
obat bila diperlukan
Instruksi untuk SP Nama: Tn. SP
Usia: 18 th
Jenis kelamin: laki-laki

Suku: sesuai dengan SP


Pekerjaan: mahasiswa
Status pernikahan: belum menikah
Pendidikan terakhir: SMA

Riwayat penyakiy sekarang:


 Keluhan utama: mengi (sesak)
 Sejak kapan: sejak 3 jam yang lalu
 Progresivitas: pasien sedang membersijkan kamar, awalnya bersin-
bersin dan batuk-batuk kemudian menjadi sesak
 Keluhan lain terkait keluhan utama: tidak ada
 Hal-hal yang memperburuk keluhan: terpapar debu rumah
 Hal-hal yang mengurangi keluhan: duduk atau berdiri
 Riwayat pengobatan sekarang: belum diobati karena obat habis
Riwayat penyakit dahulu:
 Penyakit kronis: mengi sejak usia 4 tahun
 Pencetus: debu, lelah, makan cumi, udang, kepiting
 Riwayat pengobatan penyakit dahulu: diberikan obat kecil warna
putih oleh dokter, tapi pasien lupa nama obatnya karena merk-nya
berubah-ubah
 Riwayat penyakit keluarga: ibu mengi bila terkena debu, Bapak
gatal-gatal bila makan telur

Riwayat kebiasaan:
 Pasien jarang berolahraga, tidak merokok, tidur dan aktivitas
sehari-hari tidak terganggu

Peran yang harus dilakukan:


 Posisi duduk bersandar dengan tangan memegang dada, berusaha
mengambil nafas dalam meski sulit
 Raut muka/ekspresi: tampak sulit mengambil nafas, gelisah
Peralatan yang  Meja pemeeriksaan (1)
dibutuhkan  Tempat tidur (1)
 Kursi (3)
 Stetoskop (1)
SIMULASI OSCE
Station 2
Judul station Gastroenteritis akut dengan dehidrasi berat
Waktu yang dibutuhkan 15 menit
Tujuan Station Melakukan tindakan prosedural, pemeriksaan fisik, dan KIE
Instruksi untuk kandidat Skenario klinik:
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dibawa oleh temannya ke UGD
Rumah Sakit dalam keadaan lemas. Nadi terdaba sangat lemah 110x
per menit, tensi 80/60, RR 24x/menit. Riwayat diare sejak 2 hari yang
lalu lebih dari 10 kali disertai mules. Muntah lebih dari 3 kali sejak
tadi pagi.

Tugas
1. Lakukan tindakan emergency untuk menstabilkan keadaan
pasien tersebut!
2. Lakukan pemeriksaan abdomen
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya
Instruksi untuk koins Skenario klinik:
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dibawa oleh temannya ke UGD
Rumah Sakit dalam keadaan lemas. Nadi terdaba sangat lemah 110x
per menit, tensi 80/60, RR 24x/menit. Riwayat diare sejak 2 hari yang
lalu lebih dari 10 kali disertai mules. Muntah lebih dari 3 kali sejak
tadi pagi.

Tugas
1. Lakukan tindakan emergency untuk menstabilkan keadaan
pasien tersebut!
2. Lakukan pemeriksaan abdomen
3. Berikan KIE pada pasien terkait dengan penyakitnya

Instruksi:
 Koins mengamati dan menilai penampilan peserta berdasarkan
lembar penilaian
 Koins tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun
bertanya kepada peserta selain yang ditentukan
 Koins mengingatkan waktu yang tersedia jika tersisa 3 menit
lagi (bila perlu)

Jawaban untuk Koins


1. Pemeriksaan melakukan pemasangan infus sebagai tindakan
emergency.
2. Bising usus normal atau menigkat; nyeri tekan pada palpasi
LLQ (Left Lower Quadran).
3. KIE: cukup minum minuman berelektrolit untuk menghindari
dehidrasi, perbaiki hygiene makan minum, konsumsi obat
yang dianjurkan oleh dokter.
Instruksi untuk SP Nama: Tn. SP
Usia: 20 th
Jenis kelamin: Perempuan
Suku: sesuai dengan SP
Pekerjaan: mahasiswa
Status pernikahan: Belum menikah
Pendidikan terakhir: Kuliah
Peran yang harus dilakukan:
 Posisi: pasien sadar terbaring lemah sambil memgangi perut
 Raut muka/ekspresi: tampak sakit
 Yang harus dilakukan: menunjukan rasa sakit dan lemah;
mengeluh apabila perut kiri bawah ditekan
Peralatan yang dibutuhkan  Meja pemeeriksaan (1)
 Tempat tidur (1)
 Kursi (3)
 Manekin tangan dan paket infus
Berikut adalah hasil dari simulasi OSCE dan tanya2 ko-ins secara ilegal, mohon ga disebar kmanapun, cuma buat internal
PDFKUA08.
kalau ada tambahan monggo pintu komen dibuka selebar2nya
ZMANGADHZ!
 
OSCE
terdiri dari SOAP: Subjective (anamnesis), Objective (pemeriksaan fisik), Assesment (diagnosis), Planning (KIE dll)
 
Diabetes Mellitus
Subjective/anamesis
keluhan utama: lemes poliuria kesemutan mata kabur tangan anyep(krn vaskularisasi jelek)
Gejala klasik: poliuria polidipsi dan BB turun
Keluhan lain: polifagi, kesemutan ujung tangan dan kaki dkk
 
Objective: px fisik
Vital sign: hipertensi
Gda >200
Gdp >126
Gd2jpp >200
 
Assessment: diagnosis
DM 2: jika trias klasik positif + 1 lab. Atau 1 klasik + 2 lab
 
Diare:
Ax: mulai kapan, diare nya keluar apa, brp kali shari, ada darah, cair atau ga, riwayat intake makan dan minum, mual muntah,
ada panas
Objective: vital sign, tensi dkk, waspada jika shock==> pasang infus! Periksa turgor, bising usus (abdomen), perkusi hiper
timpani
Ass: diare, dehidrasi ringan sedang atau berat
Plan: edukasi makan minum diperbanyak, yg paling penting minum banyak.
 
Asma: 
S: mulai kpan sesaknya (jgn blg asma), riwayat sesak, sebelumnya, frekuensi (sminggu kumat brp kali), apa yg memicu, ada 3
(orthopnue, pnd, on effort), merokok atau tidak, sesaknya bagaimana, seperti apa, riwayat keluarga, sebelumnya obat sudah,
keluhan lain. Apa yang memperberat, apa yang memperingan. Kebiasaan lain, misal tidak pernah olahraga. Tidurnya jika asma
terganggu ga? 
O: inspeksi(simetris, ada retraksi di ics atau ga) palpasi(fremitus, simetrisitas), perkusi(batas paru hepar dan batas kanan
jantung. Perkusi urutan dari atas ke bawah, mulai dari supraclavicular), auskultasi(smua lapang paru, tunggu kalau penguji
bilang apakah ada wheezing atau tidak), 
Ass:
P: minum obat teratur, hilangkan pemicu (alergen, makanan dll), bersihkan rumah dg pel basah jgn disapu, tidak kasur kapuk,
bungkus dg plastik, rajin olahraga, jgn simpan barang yang mudah berdebu.
Coba diingat sesak bisa krn paru (alergen), jantung (gagal jantung, kalau olahraga capek), 
 
Perlu dibaca data vital sign keras2
 
Anemia:
S: kel utama: lemes, pucat
Tanya: mulai kapan, riwayat intake, riwayat penyakit keluarga
O: kepala leher: anemic icterus sianosis
Lab: mikroskop, jika diminta melakukan pemeriksaan abdomen maka cek hepato atau splenomegali
 
 
Simulasi OSCE 030111
 
Anamnesis, px fisik, kie, prosedur
Tp nanti di ujian cuma 2 dari yg di atas
Jangan pakai jins, rambut rapi, berkemeja, mungkin juga warna rambut yg tidak natural
Dinilai sikap profesionalitas: jangan grogi, suara lantang jangan irit
 
kemungkinan ada 3:
Respiratori
GI tract
Dan...
 
Contoh 1. GIT: Diare
Laki 20th ke ugd nadi lemas 110x, 80/60, 24x, diare 10x stiap hari, muntah 3x
Lakukan emergency
Lakukan PX abdomen dan KIE
 
Krn di soal sudah ada keterangan vital sign, kita ga perlu cek lagi, simpulkan lgsg shock, dont ask tok. Tanya nama saja, tak
perlu alamat, pekerjaan, dll kakehan bacot. Langsung suruh tidur.
Posisi shock
Pasang infus: jgn lupa cuci tangan pakai alkohol, pasang handscoon, penjelasan ke pasien, cairan utk resusitasi pilih RL, psg
tourniquet, desinfeksi, "misi y pak,saya tusuk dulu,mohon maaf nanti agak sakit" jgn lupa ajak bicara walau itu boneka tangan,
setelah terpasang jangan lupa pula infus tu dijalankan, lalu lanjutkan anamnesis.
Tp krn ga diminta anamnesis, lakukan lgsg px fisik abdomen. Jgn lupa berdiri di sebelah kanan pasien. Jgn lupa utk meminta
pasien menekuk kaki. Auskultasi abd di 1 titik saja, nanti penguji nya yang laporin bising usus meningkat atau tidak. Lalu jgn
lupa suruh nekuk kaki, di palpasi. Lalu perkusi, tanya sakit atau tidak. Lalu ditemukan sakit di sebelah kiri bawah, sakit slama
2hari. 
Monggo duduk pak, sudah kuat kan pak?
Lalu KIE: pak mau rawat inap atau langsung pulang. Tunggu 2jam untujinus. Kalau diare jgn lupa minum cairan, jgn minum
saja, oralit atau pocari sweat, kebersihan makanan dan mijuman dijaga, teratur vitamin agar tidak mudah sakit. 
 
Jangan lupa sebelum dan sesudah merawat kalian cuci tangan.
Lalu ingat untuk pilih jarum dan cairan, pasang rakit infus, keluarkan udara. Pertahankan steril ujung kanula yaitu dengan
menggantung bebas. Dewasa no kanul 20, anak 24. Setelah menusuk, jarum masukkan ke tempat! Jgn ditinggal tergeletak.
Memasukkannya pun dg di meja, jgn dipegang tutupnya. 
Urutan: insp, ausk, palpasi, perkusi.
 
Hati2 utk urutan perlakuan! Baca baik2 soal. Jangan asal pasang infus, lakukan sesuai instruksi yg diminta.
 
Refleks: biceps, triceps, patella, chaddock, ankle, babinski
Minta pasien rileks, laporkan respons
1 kontraksi tanpa gerakan
2 ada gerakan
3 meluas
4 klonus
Utk patella: menyangga fossa poplitea, mencari 2 cekungan, lalu memukul
Beri instruksi jendrasik manuver juga. 
Ga ada klonus pada ekstrimitas atas, hanya bawah
Biceps dilandasi jempol
Cari pula perluasan di sana sini

RANGKUMAN UJIAN TRAMED DAN OSCE 2013 SEMESTER V


Alat yang harus disediakan sendiri :
1. Palu reflex : waktu pos reflex OSCE
2. Pen light : waktu pos visus mata tramed
3. Stetoskop : beberapa pos
4. Note dan pulpen : untuk anamnesis dan resep visus mata
Ruang Ujian terdiri dari :
1. Ruang OSCE terdiri dari 3 Pos
a. Pos Abdomen + Infus
b. Pos Thorax
c. Pos Reflex
2. Ruang Tramed terdiri dari 4 Pos
a. Pos Visus Mata
b. Pos Kateter
c. Pos Obsgyn
d. Pos NG tube
Penjelasan Tiap Pos :
1. POS ABDOMEN + INFUS

KASUS
1. Seorang pasien demam berdarah mengeluh sakit bagian perut, dan sudah terjadi 3 hari yang lalu
TUGAS :
1. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen beserta narasikan langkah demi langkah
2. Lakukan pemasangan Infus sesuai prosedur yang diajarkan
3. Hitung berapa tetes per detik jika tersedia 2000 mL untuk 24 jam
PENJELASAN
1. Pemeriksaan Abdomen
a. Lakukan informed consent dan perkenalan diri meskipun tidak ada di SOAL.
b. Lakukan universal precaution dengan cuci tangan dengan sebenar – benarnya gerakan.
c. Lakukan inspeksi, auskultasi, perkusi, paspasi sesuai prosedur yang diajarkan, jangan lupa menyanyi.
d. Inspeksi seperti biasa : tidak ada spider navi, striae, caput medusa, pergerakan usus secara nyata.
e. Auskultasi 4 kuadran, lalu utamakan kuadran kanan bawah untuk hitung bising usus, normalnya 5 – 35 x/menit,
kalau pasiennya juga diare berarti harus lebih tinggi nilainya, kalau cuma demam berarti biasa aja.
f. Perkusi 4 kuadran dengan benar, lalu tentukan batas paru hepar juga. Dari midclav kanan turun, sonor ke redup, atas
ke bawah. Dari sejajar umbilicus naik, sonor ke redup, bawah ke atas. Normal 6 – 12 cm jarak atas dan bawah.
g. Palpasi 4 kuadran dengan benar. Jangan lupa palpasi hepar dan lien. Untuk palpasi hepar, jangan lupa tangan kiri
menyangga, pasien disuruh tarik napas , waktu menghembuskan, tangan kita ikut masuk pelan2. Didapatkan
konsistensi yang kenyal, tepi tajam, permukaan rata, ukuran normal. Untuk palpasi lien tangan kiri juga menyangga
tapi posisi tidak pindah ke kiri pasien tapi tetap di kanan pasien. Ada 2 yakni schoefner (nilai 8) dan hacket (nilai 4),
schoefner dari SIAS kiri ke arah umbilicus (umbilicus nilai 4), dan hacket dari SIAS kanan ke arah lien. Tidak
didapatkan pembesaran lien.
h. Lanjut ke pemasangan infus.
2. Pemasangan infus
a. Lanjut ke meja sebelah, persiapkan alat dan bahan dengan benar.
b. Buka bungkus infus set.
c. Pakai handscoon secara aseptic, kalo bias pilih ukuran besar.
d. Siapkan infus set-nya, masukkan selang ke bagian “out” nya infus. Ingat ini orang kekurangan cairan jadi beri
dengan RL karena di sana disediakan 3 (RL merah, glukosa hijau, Ringer asetat merah). Pencet bagian tabung kecil
di bawah infus supaya air membendung. Luruskan selang yang “terikat” kalo semisal terikat. Keluarkan gelembung
udara hingga tuntas. Lalu tutup selangnya lagi dengan gerigi roda.
e. Pasang tourniquet, jangan kebalik masangnya, pencetan tourniquet sebelah atas.
f. Pilih vena yang paling distal, paling lurus, paling superficial, paling besar.
g. Desinfeksi dengan povidone iodine secara sirkuler dari arah dalam ke luar
h. Masukkan kanul dengan hati – hati, setelah masuk, pelan – pelan jarum ditarik, yg bagian halusnya dimasukkan
pelan – pelan, lalu tangan kiri menutup pembuluh darah bagian proksimalnya agar tidak muncrat. (tekanannya
tinggi lhooo)
i. Lepaskan tourniquet
j. Sambungkan selang infus dengan kanul, longgarkan gerigi roda itu, lihat apakah ada tetesan, kalo iya berarti sudah
masuk dengan baik, tutup lagi gerigi roda.
k. Fiksasi dulu dengan benar, hitung tetesannya nanti. Fiksasi secara kupu – kupu di 3 bagian yaitu bagian kanul yang
merah, bagian selang yang proksimal, dan selang yang lebih distal.
l. Lakukan universal precaution. (Ini sering lupa lhoooo)
3. Menghitung jumlah tetesan infus
Yang diminta adalah 2000 cc/24 jam
Rumusnya :
__2000__
24 x 3

Hasilnya kira – kira adalah 30 tetes per menit atau 1 tetes per 2 detik.

2. POS THORAX

KASUS
1. Seorang pasien batuk berdahak 3 hari yang lalu. Batuk semakin bertambah parah.
TUGAS :
1. Lakukan anamnesis kepada pasien tersebut
2. Lakukan pemeriksaan fisik thorax pasien tersebut
3. Beri penjelasan KIE
PENJELASAN
1. Anamnesis
a. Lakukan universal precatution
b. Anamnesis pasien sesuai yang diajarkan

2. Pemeriksaan Fisik Thorax


a. Perkenalkan diri dan informed consent
b. Suruh pasien membuka baju sendiri, jangan dokternya.
c. Inspeksi, tidak ada deformitas thorax, napas simetris, tidak ada pectus excavatum
d. Pasien suruh hadap kanan/hadap kiri.(Ini sering lupa lhooo)
e. Gosok – gosokkan tangan supaya hangat.
f. Palpasi, depan, kedua tangan membentuk sayap dan kedua ujung jempol saling bertemu, ada tiga titik, atas, tengah,
dan thorax bawah. Lakukan fremitus vocal, 3 titik juga, suruh bilang “lapan…lapan…lapan…”. Baru palpasi
belakang, mirip seperti yang depan.
g. Perkusi, depan, perkusi di 12 titik. Lakukan batas paru hepar.
Perkusi, belakang sebanyak 10 titik. Lakukan batas pengembangan paru. Pada emfisema ataupun TBC komplikasi
beneran bisa molor alias lebih ke bawah.
h. Auskultasi, depan, 12 titik, belakang 10 titik.
i. Lakukan universal precaution. (Ini sering lupa lhooo)

3. KIE
a. Jika batuk, gunakan sapu tangan atau memakai masker
b. Buang dahaknya jangan sembarangan
c. Minum obatnya yang teratur dan disiplin jangan sampai bolong
d. Makan makanan yang bergizi
e. Istirahat yang cukup.
3. POS REFLEX
KASUS
1. Seorang pasien stroke trombolitik akut mengalami hemiparese kanan. Mulut mencong. Berbicara celat. Menderita darah
tinggi yang tidak terkontrol. (keadaan pasien tidak bisa bangun dan tetap berada di bed)
TUGAS :
1. Lakukan BPR, KPR, chaddock, babinski
2. Interpretasikan hasil pemeriksaan tersebut di atas
3. Beri penjelasan KIE dan terapi non farmakologis
PENJELASAN
1. Pemeriksaan Refleks
BPR
Karena pasien tidak bisa bangun maka dilakukan BPR.
Ingat ! lakukan yang sehat terlebih dahulu yakni bisep kiri. Baru bisep kanan
KPR
Lutut pasien ditekuk lalu dipukul seperti biasa
Ingat ! lakukan yang sehat terlebih dahulu yakni lutut kiri. Baru lutut kanan
Chaddock
Gores punggung kaki, dari belakang ke depan medial. (Kiri dulu baru kanan)
Babinski
Gores telapak kaki, dari tumit ke depan arah jari kaki medial. (Kiri dulu baru kanan)

2. Hasil interpretasi
BPR
Kiri : positif 2
Kanan : positif 3 (karena terjadi perluasan, lesi UMN, terdapat reflek fisiologis meningkat)
KPR
Kiri : positif 2
Kanan : positif 3 (karena terjadi perluasan, lesi UMN, terdapat reflek fisiologis meningkat)
Chaddock
Kiri : negatif
Kanan : positif (lesi UMN, terdapat reflex patologis)
Babinski
Kiri : negatif
Kanan : positif (lesi UMN, terdapat reflex patologis)

3. Terapi Non farmakologis dan KIE (Ingat! pasien menderita stroke dan darah tinggi tak terkontrol)
a. Istirahat yang banyak.
b. Makan makanan yang bergizi
c. Kurangi makanan berlemak
d. Kurangi makanan yang asin atau mengandung garam

-------------------------------------------------o0o----------------------------------------------------

4. POS MATA
a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Posisikan pasien 6 meter dari Snellen Chart. (Awas di sini penguji memberi jarak lakban hingga 9 meter, jadi
jangan posisikan pasien paling jauh karena itu 9 meter, cukup 6 lakban atau 6 meter aja)
d. Beri penjelasan cara menutup mata kiri yang benar karena akan diperiksa mata kanan terlebih dahulu. Caranya yaitu
tangan agak cekung, tidak menekan bola mata dan mata yang ditutup tidak boleh mengintip. (soalnya ada yang
mengintip tadi)
e. Mata kanan diperiksa, tunjuk dengan benar, jangan urut, yang random saja
f. Jika bisa melihat Snellen Chart maka …./30
Jika bisa melihat dengan hitungan tangan maka …./60 (mendekat di 1 meter, menjauh pelan)
Jika bisa melihat dengan lambaian tangan maka …./300
Jika ada reflek cahaya positif maka …../tak hingga
g. Sekarang gantian, mata kanan ditutup, mata kiri diperiksa.
h. Interpretasikan hasil. Harus disertai menulis resep !!!!
VOD : ……
VOS : ……
i. Beri penjelasan hasil tadi maksudnya seperti apa
j. Universal Precaution

Hasil yang saya lakukan didapatkan :


VOD : 6/30 (membaca Snellen Chart)
VOS : 5/60 (membaca hitungan tangan)
Artinya mata kanan Bapak/Ibu bisa melihat dengan jelas sejauh 6 meter, dimana orang normal bisa melihat jelas dari
jarak 30 meter.
Artinya mata kiri Bapak/Ibu bisa melihat dengan jelas sejauh 5 meter, dimana orang normal bisa melihat dengan jelas
dari jarak 60 meter.

5. POS KATETER (Banyak yang waktunya gak cukup di sini, hati – hati, hemat waktu)
a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Siapkan plester dulu. (Banyak yang lupa lhooo)
d. Antibiotic profilaksis dgn cephalosporin atau amphycillin di vena mediana cubiti secara IV. (banyak yang lupa
lhooo)
e. Memakai handscoon dengan benar secara aseptic. (Ingat ini benar2 handscoon yg buat operasi, jadi pilih yang besar
karena sangat ketat dan tebal dan tidak licin seperti pada handscoon non steril)
f. Cek balon kateter apakah bisa digunakan atau tidak. (Banyak yang lupa lhooo)
g. Siapkan alat dan bahan, terutama campuran gel dan lidokain 2 cc, masukkan dulu gel dari pantat spuit yg
pendorongnya dilepas, baru tutup pantat pendorong spuit tadi, lalu tegakkan ke atas, keluarkan udara yg
terperangkap diantara gel dengan cara didorong pelan – pelan ke atas, sedot lidokain secara perlahan dari mulut
spuit.
h. Desinfeksi dengan povidone iodine secara sirkuler dari dalam ke luar hingga ke pangkal penis.
i. Pakaikan doek steril.
j. Injeksi dengan campuran gel dan lidokain bagian urethra nya.
k. Jepit dengan penile clam secara horizontal bukan vertical selama 5 menit.
l. Setelah 5 menit lepas penile clam, tegakkan penis, masukkan kateter perlahan – lahan.
Ingat cara memegang kateter dengan benar seperti memegang pensil.
m. Jika sudah mentok, tiup kateter dengan spuit secukupnya, lepas spuit, kateter tarik pelan – pelan.
n. Tampung urine yg keluar dengan bengkok.
o. Lepaskan doek
p. Sambungkan dengan urine bag
q. Fiksasi dengan plester di bagian inguinal
r. Lepas handscoon, lalu universal precaution.

6. POS OBSGYN (ibu hamil 34 bulan)


a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Menghadap ke kepala pasien
d. Lakukan leopold satu, interpretasikan hasil
e. Lakukan leopold dua, interpretasikan hasil
f. Lakukan leopold tiga, interpretasikan hasil
g. Menghadap ke arah kaki pasien
h. Lakukan leopold empat, interpretasikan hasil
i. Dengarkan denyut jantung janin sambil meraba arteri radialis ibu untuk memastikan apakah benar – benar bunyi
denyut jantung dari janin dengan stetoskop monoaurel, 5 detik hitung detaknya, interval 5 detik, selama 3 kali,
totalnya kalikan 4, normalnya 120x – 160x.
j. Universal precaution
Hasil yang saya peroleh : letak bayi melintang waktu shift 3, yg shift 2 banyak yang sungsang.
Tapi tergantung selera penguji.
Kehamilan 34 bulan berarti belum masuk PAP alias masih konvergen

7. POS NG TUBE (Kasusnya untuk pemberian nutrisi, jadi pakai 12 French bukan 16 French)
a. Universal precaution
b. Kenalkan diri dan informed consent
c. Siapkan plester. (Banyak yang lupa lhooo)
d. Pakai handscoon. (disediakan yang non steril, pilih ukuran yang kecil kalo ini)
e. Siapkan alat dan bahan
f. Memilih hidung yang tidak ada polyp, septum deviasi, rupture, trauma, pembesaran choncha
g. Tetesi vasoconstrictor agar tidak mudah berdarah. (dua hidung)
h. Tetesi lodocaine semprot agar tidak terlalu sakit. (dua hidung)
i. Sambil menunggu anestesi local bekerja, lakukan pengukuran tube dengan cara mengukur dari processus
xyphoideus ke ujung hidung lalu ke tragus, beri tanda dengan marker.
j. Celupkan tube dengan lubricant
k. Masukkan tube secara tegak lurus
l. Setelah masuk orofaring, suruh pasien minum tapi jangan langsung di ditelan, lalu telan sambil masukkan tube
sampai batas marker tadi.
m. Tangan kanan tetap pegang tube di hidung, tangan kiri ambil stetoskop, lalu dengarkan region abdomen kuadran kiri
atas, tangan kanan ambil spuit lalu suntikkan udara pada tube, jika terdengar suara gelembung udara maka tube
sudah masuk ke lambung dengan benar.
n. Fiksasi dengan plester pada tulang pipi secara kupu – kupu.
o. Universal precaution.

-------------------------------------------------o0o------------------------------------------------
Terima kasih semoga membantu

Galan BP

Anda mungkin juga menyukai