1. visus okuli sinistra 6/10 berarti a. orbikularis okuli a. org normal melihat jelas pd jarak 6 b. rektus lateral meter sdgkan pasien melihat jelas pada c. rektus inferior jarak 10 meter d. levator palpebra b. org normal dan pasien melihat jelas pd e. orbicularis oris jarak 6 meter sdgkan pasien melihat 7. syarat penglihatan seseorang dsbt normal jelas pada jarak 10 meter a. visual acuity 6/6 ODS c. orang normal melihat jelas pada jarak b. visual field ODS baik 10 meter sedangkan pasien melihat c. colour vision ODS baik jelas pada jarak 6 meter d. A dan B benar d. orang normal melihat jelas pada jarak e. A, B, C benar 10 meter sedangkan kartu snellen 8. pemeriksaan membrane timpani berikut ini adlh berasa 6 meter dari pasien benar KECUALi e. pasien melihaat jelas pada jarak 10 a. menggunakan otoskop meter sedangkan kartu snellen berada 6 b. liang telinga dilebarkan dg spekulum meter dari pasien telinga 2. penurunan penglihatan secara mendadak trjadi c. menggerakkan spekulum telinga pada d. aurikulum dipegang dg jari I dan II a. katarak lentis e. aurikulum ditarik ke arah postero b. glaucoma kronis inferior c. oklusi arteri centralis retina 9. batas – batas kavum nasi adlh KECUALI d. myiopia tinggi a. posterior = koane e. diabetes mellitus b. anterior = nares 3. funduskopi adlh alat utk pemeriksaan c. inferior = palatum mole a. iris d. superior = lamina kribosa b. palpebra e. medial = septum nasi c. retina 10. pemeriksaan sinus paranasalis brikut ini adlh d. sclera benar KECUALI e. konjunctiva a. menekan lantai sinus frontalis ke arah 4. kekeruhan pd lensa dsbt latero – superior a. glaucoma b. menekan dinding depan sinus frontalis b. katarak kearah medial\ c. ablasio retina c. menekan fosa kanina d. uveilitis d. menekan dg tenaga optimal e. iritis e. berarti bila ada perbedaan kanan dan 5. sinar yg msuk ke dalm bola mata akan berakhir di kiri a. bilik matra depan 11. pemeriksaan utk mndapatkn fenomena palatum b. lensa mole yg positif KECUALI c. vitreous a. cahaya lampu diarahkan ke dinding d. fovea belakang nasofaring e. cornea b. palatum mole bergerak ke aataas waktu c. refleks muntah adlh akibat kontraksi M. mengucapkan iii Konstriktor superior c. palatum mole brgerak ke bawah d. pada waktu muntah tonsil akan seterlah mengucapkan iii didorong ke medial d. tampk benda gelap keatas waktu e. pada paresis bilateral trdapat tumpukan mengucapkan iiii saliva e. dinding nasofaring tidak menjadi gelap 16. pada paresis palatum mole unilateral yg tampak waktu mengucapkan iii pada pemeriksaan palatum mole berikut 12. pemeriksaan rinoskopi posterior yg benar adlh KECUALI sbb, KECUALi a. waktu istirahat tampak normal a. cahaya lampu harus dapat masuk ke b. wktu mengucap aa, palatum mole dalam nasofaring terangkat ke arah yg sehat b. penderita bernafas melalui mulut c. wktu mengucap aa, uvula miring ke c. kaca harus dipanasi dulu arah yg sehat d. harus ada tempat yg cukup luas utk d. wktu mengucap aa konkavitas tak menempatkan kaca simetris e. lidah ditarik ke dalam mulut e. wktu mengucap aa trjadi gerakan 13. pemeeriksaan transiluminasi yg benar adlh sbb coulisse KECUALI 17. pemeriksaan laringoskopi indirekta adlh a. memerlukan kamar gelap dan lampu KECUALI listrik 6 volt bertangkai a. melihat gambaran laring pada cermin b. menekankan lampu pada sinus frontalis b. lidah dikeluarkan c. menekankan lampu pada margo inferior c. cermin dipanasi terlebih dahulu orbita ke arah inferior d. cermin dipegang tangan kanan d. memasukkan lampu ke dalam rongga e. cermin diletakkan di belakang mulut 18. pada penderita diabetes mellitus yg lama e. bila keduanya sama terang berarti a. pd inspeksi rongga mulut sering tidak normal didapatkan kelainan 14. pemeriksaan tonsil yg benar adlh KECUALI\ b. pd inspeksi mata dpt ditemukan katarak a. mulut dibuka lebar c. pd inspeksi kelenjar leher sering b. lidah dijulurkan keluar ditemukan benjolan multiple c. lidah ditekan dg spatula lidah di bagian d. pd palpasi kepala leher teraba kelenjar media tiroid yg nyeri d. penderita disuruh bernafas e. pd auskultasi ada suara bruit daerah e. penderita tak boleh bernapas keras - tiroid keras 19. pada penderita dg keluhan sesak nafas 15. pemeriksaan faring yg benar adlh KECUALI pemeriksaan fisik pada kepala dan leher yg harus a. melihat lateral band pada dinding anda perhatikan belakang faring a. sumbatan pada daerah hidung b. dalam keadaan normal, bila faring b. benjolan tonsil bilateral disentuh terjadi refleks muntah c. tekanan vena jugularis eksterna d. jwbn A dan C benar e. jwabn A B C benar e. tanda-tanda adanya anemi 20. pada palpasi kelenjar tiroid yg harus dicatat adlh a. konsistensinya 25. auskultasi kepala leher dpt dipakai untuk b. adanya nyeri tekan pemeriksaan : c. ukuran dan bentuknya (difus / noduler) a. kelainan pada mata d. A dan b saja yg benar b. kelainan pada hidung e. A B C benar c. kelainan kelenjar tiroid 21. menentukan adany ikterus dpt dilakukn dg d. kelainan kelenjar leher a. inspeksi pd mata e. kelainan pada telinga b. ineksi pd kulit c. inspeksi pd mulut 26. palpasi kepala leher meliputi : d. inspeksi pd palatum mole a. meraba kelainan pada mata e. semua benar b. meraba kelainan pada rongga c. meraba kelainan pada liang telinga 22. daerah yg ditunjuk mrpkn tempat : d. meraba kelainan pada rongga mulut a. Kelenjar tiroid e. meraba kelainan pada kelenjar tiroid b. Kelenjar limfe submandibula kanan c. Kelenjar limfe submentalis 27. contoh deformitas pada kepala adalah d. Kel limfe supraklavikularis kiri a. anemia e. Kel limfe infraklavikularis kiri b. icterus c. hidrocepalus 23. untuk pemeriksaan tekanan vena jugularis d. alopesia eksterna, satu pernyataan di bawah yg benar : e. hematoma a. titik acuan adalah titik yg terletak pda tulang iga kedua kiri 28. tekanan vena jugularis meningkat pada : b. titik acuan adlh bidang horizontal yg a. kelainan paru melalui tempat sambungan iga kedua dg b. kelainan mata sternum c. gagal jantung kanan c. titik acuan adlh titik nol ditambah 10 d. kelenjar tiroid cm H2O e. gagal jantung kiri d. titik nol adlh tempat dimana tekanan sama dg nol terletak setinggi titik tengah 29. gambar di bwah ini adalah penderita : atrium kiri a. trauma basedow e. titik nol adlh tempat dimana tekanan b. tumor kelenjar tiroid sama dengan nol terletak setinggi titik tengah c. tumor kelenjar limfe supraklavikula kanan ventrikel kanan d. tumor kelenjar limfe leher e. tumor kelenjar limfe supraklavikula kiri 24. pada inspeksi leher dijumpai : a. tanda-tanda adanya paralis N.VII 30. pemeriksaan radiologi untuk sistem kardiovaskuler b. tanda-tanda adanya ikterus sbg screening pertama kali dipilih dg kriteria : c. pengukuran tekanan vena jugularis a. aman, mudah, tidak murah, akurasi tinggi d. tortikolis leher b. aman, tdk mudah, tdk murah, akurasi tinggi c. aman, mudah, murah, akurasi tinggi b. melihat patency a.coronaria ( meskipun terbatas ) c. mengukur venous pressure d. paling aman, sukar, tidak murah, akurasi d. memperlihatkan otot-otot jantung tinggi e. mengukur besarnya jantung dibanding dg e. paling aman, sukar, tidak murah, akurasi cavum thorax sedang 35. hal berikut ini benar mengenai penentuan batas kiri 31. foto X-ray thorax banyak dipilih sbg metode jantung dg perkusi : screening thdp sistem kardivaskuler : a. pengetukan dilakukan ICS 5 kiri a. foto thorax dpt menerangkan fungsi dari b. pengetukan dilakukan dari medial ke jantung lateral b. foto thorax dpt memperlihatkan bentuk dan c. batas kiri jantung adlh tempat berubahnya ukuran jantung suara ketuk dari redup menjadi sonor c. foto thorax dpt melihat edema paru d. pada org normal batas ini terletak pada d. foto thorax dpt melihat keadaan pembuluh anterior axilaris line darah coroner e. secara anatomi batas ini dibentuk oleh e. foto thorax dpt menerangkan keadaan atrium kiri katup-katup jantung 36. untuk auskultasi katub pulmonal stetoskop 32. anatomi pembuluh darah perifer dpt dilihat lengkap diletakkan di daerah : secara radiologis dg metode pemeriksaan : a. ICS II línea parasternal kanan a. ultrasonografi b. ICS II línea parasternal kiri b. kedokteran nuklir c. ICS V línea mid clavicular kiri c. angiografi d. ICS IV línea parasternal kiri d. CT scan single slice e. ICS IV línea parasternal kanan e. MRI konvensional 37. pemeriksaan untuk mengetahui batas paru hepar yg 33. pilih pernyataan di bawah ini yg paling tepat di bawah ini benar, kecuali : mengenai CTR : a. perkusi dilakukan di daerah ruang sela iga a. CTR ( cardiothoraxis ratio ) digunakan b. perkusi dilakukan dari atas ke bawah untuk menilai katup jantung c. batas paru-hepar adlh perubahan dari suara b. untuk melihat kekuatan memompa otot perkusi timpani menjadi redup jantung d. batas paru-hepar normal setinggi ICS V c. untuk mengukur volumen bilik serambi MCL kanan jantung e. batas paru_hepar didapatkan lebih cranial d. diukur dg syarat tertentu ialah simetris, bila diperiksa pada saat expirasi berdiri, inspirasi cukup e. bila 40 % berarti jantung terlalu kecil 38. untuk menentukan urutan ruang sela iga salah satu cara adlh menentukan costa pada angulus ludovici. 34. USG jantung ( echocardiograf ) dpt menerangkan Pada angulus ludovici melekat : hal tsb di bawah ini : a. costa 1 a. mengukur tekanan sistol dan diastol b. costa 2 c. costa 3 b. perkusi dilakukan dg telapak tangan d. costa 4 menempel dinding thorax e. costa 5 c. perkusi dilakukan pada ruang sela iga d. hasil perkusi dibandingkan daerah paru 39. untuk dinding depan toraks maka urutan perkusi yg kanan dan kiri anda kerjakan adalah sbg berikut : e. hasil perkusi dibandingkan daerah paru atas a. 1 2 3 4 5 6 7 8 dan bawah b. 1 5 2 6 3 7 4 8 c. 1 5 6 2 3 7 8 4 44. daerah yg bila diperkusi akan terdengar sonor pada d. 5 1 6 2 7 3 8 4 org normal : e. 4 8 3 7 2 6 1 5 a. daerah ICS IV línea mid sternalis b. daerah ICS IV línea parasternal kiri 40. untuk dinding depan thorax urutan auskutasi c. daerah ICS VII línea axillary anterior jantung yg anda kerjakan : kanan a. 1 2 3 4 d. daerah ICS VI línea parasternal kanan b. 2 3 4 1 e. daerah ICS III línea mid clavicular kanan c. 3 4 1 2 d. 4 1 2 3 45. lengkung refleks sederhana meliputi elemen berkt e. 1 3 4 2 kecuali : a. neuron perantara 41. hasil pemeriksaan fisik thorax di bawah ini normal b. saraf parasimpatis KECUALI : c. receptor kulit a. perkusi sonor di daerah ICS IV MCL kanan d. ganglion spinal b. auskultasi vesikuler di ICS IV MCL kanan e. otot c. pergerakan simetris di daerah thorax bawah d. fremitus suara di dinding thorax anterior 46. refleks yg diperiksa dg penggoresan gagang palu axillary line kanan dan kiri teraba sama refleks pada bagian lateral telapak kaki : e. suara nafas vesikuler di daerah angulus a. refleks chaddock ludovici b. refleks babinski c. refleks wartenberg 42. untuk keberhasilan pemeriksaan fisik paru , hal d. refleks tromer berikut perlu saudara perhatikan , kecuali : e. refleks Hoffman a. sebaiknya ada org ketiga saat pemeriksaan b. memberi tahu tujuan pemeriksaan 47. posisi sims pada pemeriksaan fisik lazim c. membuka bagian baju di tempat yg perlu digunakan untuk pemeriksaan : saja a. abdomen d. pasien posisi duduk bila dimungkinkan b. leher e. – c. ekstremitas inferior d. rektum 43. dalam melakukan perkusi thorax pernyataan ini e. kekuatan otot lengan benar kecuali : a. perkusi dilakukan pda semua regio thorax 48. prosedur pemeriksaan tekanan darah berikut ini benar, kecuali : a. manset dipasang dg tepi bawah 2,5 cm di atas siku b. lengan bawah sedikit fleksi dan sedikit supinasi c. memakai stetoskop corong ( bell ) d. manset dipompa sampai sekitar 30 mm Hg di atas tekanan sistolik palpatoir e. tekanan manset diturunkan dg kecepatan 5- 8 mmHg perdetik
49. manuver jendrasik dimaksudkan untuk :
a. mengalihkan perhatian penderita sewaktu pemeriksaan refleks b. meningkatkan respon refleks patologis c. menghilangkan ketegangan penderita saat pemeriksaan tekanan darah d. mencegah peningkatan suhu akibat ketegangan otot e. menurunkan frekuensi denyut jantung saat auskultasi
50. yg bukan merupakan pola jalan normal :
a. cadence / jumlah langkah per menit 90 – 120 langkah b. the width of base / jarak kedua kaki saat berjalan berkisar 2-4 inch c. length of steps 15 inch d. ada pelvic rotation e. ada foot slap