Anda di halaman 1dari 37

Badan Akreditasi Provinsi

Sekolah dan Madrasah


(BAP - S/M)
JAWA TIMUR
MATERI I
KEBIJAKAN UMUM
AKREDITASI
SEKOLAH/MADRASAH
Tujuan Pelatihan
Melalui pemaparan materi dan
diskusi peserta pelatihan dapat
menjelaskan dasar hukum, tujuan,
fungsi, dan manfaat akreditasi
sekolah/madrasah.
Strategi Pelatihan

Tanya Tes 1
Penjelasan jawab
(20’)
(15’)
(50')
RASIONAL
Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu (UU
Sisdiknas No 20/2003, Pasal 5 ayat 1)

Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, setiap


satuan/program pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar (pp
19/2005 psl 91)

Perlu dilakukan AKREDITASI terhadap kelayakan setiap satuan/program


pendidikan (PP 19/2005 psl 81)
DASAR HUKUM BAN-S/M
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
(Pasal 60).
2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Pasal 86 dan 87).
3. Permendiknas No.29 Tahun 2005 tentang
BAN-S/M.
4. SK. Mendiknas No.064/P/2006 tentang
Anggota BAN-PT, BAN-S/M dan BAN-PNF.
PENGERTIAN AKREDITASI
UU NO. 20/2003 tentang SISDIKNAS

 Akreditasi dilakukan untuk menentukan


kelayakan program dan/atau satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan non-formal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. [Pasal
60 ayat(1)]
 Akreditasi terhadap program dan satuan
pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan/atau
lembaga mandiri yang berwenang sebagai
bentuk akuntabilitas publik. [Pasal 60 ayat (2)]
Akreditasi S/M
Berdasarkan PP No. 19/2005
Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan
pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan [Pasal 1 ayat 21]

Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan


untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan. [Pasal 86
ayat 1]

Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif,


adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan
kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan [Pasal 86 ayat 3]
Akreditasi S/M
Berdasarkan PP No. 29/2005
 Akreditasi S/M adalah suatu kegiatan penilaian
kelayakan suatu S/M berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M yang
hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan
peringkat kelayakan. [Pasal 1 ayat (5)]

 Untuk melaksanakan akreditasi S/M, pemerintah


membentuk BAN-S/M [Pasal 2 ayat (1)]
Lingkup Akreditasi Satuan Pendidikan

1. Taman Kanak-kanak (TK)/RaudhatulAtfal(RA).


2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (Ml).
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah(MTs).
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan(MAK).
6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-
kanakLuar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa
(SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
Tujuan Akreditasi S/M
 Memberikan informasi tentang kelayakan S/M
atau program yang di laksanakannya
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
 Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.
 Memberikan rekomendasi tentang penjaminan
mutu pendidikan kepada program dan/atau
satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak
terkait.
Manfaat Akreditasi S/M
1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu S/M
dan rencana pengembangan S/M.
2. Motivator agar S/M terus meningkatkan mutu
pendidikan secara bertahap, terencana, dan
kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, nasional bahkan regional dan
internasional.
3. Umpan balik dalam usaha pemberdayaan
dan pengembangan kinerja warga S/M dalam
rangka menerapkan visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, dan program S/M.
Manfaat Akreditasi S/M
4. Membantu mengidentifikasi S/M dan program dalam
rangka pemberian bantuan pemerintah, investasi dana
swasta dan donatur atau bentuk bantuan lainnya.
5. Bahan informasi bagi S/M sebagai masy. belajar untuk
meningkatkan dukungan dari pemerintah, masy, maupun
sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga,
dan dana.
6. Membantu S/M dalam menentukan dan mempermudah
kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah
lain, pertukaran guru, dan kerjasama yang saling
menguntungkan.
Fungsi Akreditasi S/M
 Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggung-jawaban
S/M kepada publik, apakah layanan yang dilakukan dan
diberikan oleh sekolah/ madrasah telah memenuhi harapan
atau keinginan masyarakat

 Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak


tentang kelayakan S/M dilihat dari berbagai unsur terkait
yang mengacu pada standar minimal beserta indikator-
indikatornya.

 Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi


S/M, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan
atau pengembangan mutu S/M.
Prinsip Akreditasi S/M
1. Obyektif
Akreditasi S/M pada hakikatnya merupakan kegiatan
penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan
yang ditunjukkan oleh suatu S/M.
Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang
terkait dengan kelayakan itu diperiksa denganjelas dan
benar untuk memperoleh informasi tentang kebera-
daannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan
kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan
kondisi yang diharapkan maka dalam prosesnya
digunakan indikator-indikator terkait dengan kriteria-
kriteria yang ditetapkan.
Prinsip Akreditasi S/M
2. Komprehensip
Dalam pelaksanaan akreditasi S/M, fokus penilaian tidak hanya
terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapijuga meliputi
berbagai komponen pendidikan yang bersifatmenyeluruh.
Dengan demikian hasil yang diperoleh dapat menggambarkan
secara utuh kondisi kelayakan S/M tersebut.

3. Adil
Dalam melaksanakan akreditasi, semua S/M harus
diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar
kultur, keyakinan, sosial budaya, dan tidak memandang status
S/M baik negeri ataupun swasta. S/M harus dilayani sesuai
dengan kriteria dan mekanisme kerja secara adil dan/atau tidak
diskriminatif.
Prinsip Akreditasi S/M
4. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
akreditasi S/M seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal
serta sistem penilaian akreditasi dan lainnya harus
disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa
saja yang memerlukannya.
5. Akuntabel
Pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat
dipertanggungjawabkan baik dari sisi penilaian maupun
keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang telah
ditetapkan.
KOMPONEN AKREDITASI
Akreditasi mencakup semua (8) komponen
dalam Standar Nasional Pendidikan
1. Standar Isi, [Permen 22/2006]
2. Standar Proses, [Permen 41/2007]
3. Standar Kompetensi Lulusan, [Permen 23/2006]
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permen
13/2007 Ttg Kasek, Permen 16/2007 Ttg Guru, Permen
24/2008 Ttg Tenaga Adm]
5. Standar Sarana Dan Prasarana [Permen 24/2007]
6. Standar Pengelolaan, [Permen 19/2007]
7. Standar Pembiayaan, [PP. 48/2008]
8. Standar Penilaian Pendidikan. [Permen 20/2007]
Sifat dan Kedudukan BAN-S/M

 BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang


menetapkan kelayakan program dan/ atau satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
jalur formal dengan mengacu pada standar
nasional. [Permen No.29/2005, Pasal 1]
 BAN-S/M merupakan badan nonstruktural yang
bersifat nirlaba dan mandiri yang
bertanggungjawab kepada Mendiknas. [Permen
No.29/2005, Pasal 2]
Tugas BAN-S/M

 Merumuskan kebijakan operasional

 Melakukan sosialisasi kebijakan

 Melaksanakan akreditasi S/M. [Permen


29/2005, pasal 7]
Fungsi BAN-S/M
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BAN-S/M
mempunyai fungsi untuk:
 merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi S/M
 merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi S/M untuk diusulkan
kepada Menteri;
 melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi
S/M;
 meiaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan akreditasi S/M;
 memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil akreditasi;
 mengumumkan hasil akreditasi S/M secara nasional;
 melaporkan hasil akreditasi S/M kepada Menteri;
 melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M .
[Permen No.29/2005, Pasal 7 ayat (2)].
Badan Akreditasi Provinsi S/M
(BAP-S/M)
 Dalam melaksanakan akreditasi, BAN-S/M
dibantu oleh BAP-S/M yang dibentuk oleh
Gubernur
[PP No. 19/2005. Pasal 87]
 BAP-S/M adalah badan evaluasi mandiri di
provinsi yang membantu BAN-S/M dalam
pelaksanaan akreditasi.
[Permen No. 29/2005, Pasal 1]
 Dalam pelaksanaan akreditasi, BAN-S/M
dibantu oleh BAP-S/M.
[Permen No. 29/2005, Pasal 7)
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
DALAM SISDIKNAS
 PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL : dilakukan oleh
berbagai pihak /institusi di luar satuan pendidikan yang
secara formal memiliki tugas dan fungsi berkaitan dengan
penjaminan mutu pendidikan baik secara langsung/tidak
langsung.

 PENJAMINAN MUTU INTERNAL : dilakukan oleh


masing-masing satuan pendidikan.

Kedua model pendekatan tersebut, sungguhpun dapat


dibedakan, tetapi memiliki keterkaitan satu sama lain,
termasuk keterkaitan antar institusi eksternal dimaksud.
PENJAMINAN MUTU
EKSTERNAL
ADA 4 PILAR POKOK DLM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL
1) Penetapan Standar Nasional Pendidikan (penetapan oleh Menteri,
pengembangan, pemantauan, dan pengendalian SNP oleh BSNP) PP 19/2005
psi.76 dan 77.
2) Pemenuhan SNP pada setiap satuan pend (oleh Pern Provinsi, Pem Kab/Kota,
LPMP, dan institusi pembina pend Pusat), PP19/2005 pst 92.
3) Penentuan Kelayakan Satuan/Program (Pengecekan derajat-pemenuhan SNP
yang dicapai satuan/program pend): melalui penilaian kelayakan
satuan/program pend mengacu pada kriteria SNP, sbg bentuk akuntabilitas
publik), UU 20/2003 psl 60, Permen 29/2005 psl 1 AKREDITASI
oleh BAN S/M , PP 19/2005 psl 86 dan 87.
4) Penilaian Hasil Belajar (PHB) dan Evaluasi Pendidikan: Ujian
Nasional, USBN, Sertifikasi Lulusan, berbagai bentuk ujian lainnya, dan
evaluasi kinerja pend oleh Pusat, Pem Provinsi, Pem Kab/Kota serta Lembaga
Evaluasi Mandiri. (PP 19/2005)
PENJAMINAN MUTU SATUAN
PENDIDIKAN
 Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang dikdasmen
menerapkan manajemen berbasis sekolah: kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. (PP
19/2005 psl 49)
 Satuan pendidikan mengembangkan Visi dan Misi (Std
Pengelolaan),KTSP (Std Isi), melakukan penilaian hasil
belajarter masuk ujian sekolah, dan evaluasi kinerja masing-
masing. (PP19/2005 psl 65).
 Satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu
pendidikan, untuk memenuhi atau melampaui SNP. (PP
19/2005 psl 91)
Hubungan antar pilar dalam penjaminan mutu
eksternal
PERAN BAN-S/M DALAM
PENJAMINAN MUTU

 BAN-S/M, memberikan rekomendasi


penjaminan mutu pendidikan kepada program
dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi,
kepeda Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

PP 19/2005 Bab XV Psl 91 (5)


STRUKTUR HUBUNGAN KERJA
AKREDITASI S/M

MENAG MENDIKNAS

DITJEN DITJEN DITJEN


BALITBANG BAN S/M BSNP
PENDAS MANDIKDASMEN PMPTK

GUBERNUR

KANWIL DISDIK
DEPAG LPMP
PROV BAP – S/M
BUPATI/
WALIKOTA ASESOR
DISDIK
KANDEP KAB/KOTA Unit Pelaksana Akreditasi
BAP-S/M KAB/KOTA

MADRASAH SEKOLAH
KOORDINASI PENJAMINAN MUTU DAN
AKREDITASI S/M ANTAR LEMBAGA TERKAIT

BAN-BAP- S/M
BSNP (HSL AKRED)
Unit-Unit Pusat

Dis Prov /
Kanwil Depag
LPMP

Diskab /
Kadepag
Sekolah /
Madrasah

Laporan dan rekomendasi TL Konsultasi


Penjaminan Mutu
Hubungan Kerja BAN-S/M dengan
BSNP

 BAN-S/M mengembangkan instrumen akreditasi yang


komprehensif dan berdasarkan standar yang mengacu
pada standar nasional pendidikan.

 Menteri menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi


S/M setelah memperhatikan pertimbangan dari BSNP
[Permen No. 29/2005, pasal 7 ayat (3)]
Hubungan Kerja BAN -S/M dan BAP- S/M dengan para Stake
Holder dalam Penjaminan Mutu Pendidikan

 BAP-S/M melakukan paparan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak


lanjut akreditasi sekotah/ madrasah yang dihadiri unsur:
1. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota.
2. Kanwil Departemen Agama dan Kandepag Kab/Kota.
3. LPMP dan
4. Dewan Pendidikan Provinsi.
 BAP-S/M menyampaikan hasil pelaksanaan akreditasi sekolah/ madrasah
dan rekomendasi tindak lanjut kepada:
1. S/M.
2. BAN-S/M.
3. Pemda Provinsi melalui Disdik Provinsi dan Kanwil Depag.
4. Pemda Kab/Kota melalui Disdik Kab/Kota dan Kandepag
Kab/Kota, dan
5. LPMP
Hubungan Kerja BAN -S/M dan BAP- S/M dengan para Stake Holder dalam

Penjaminan Mutu Pendidikan (lanjutan)

BAN S/M menyampaikan laporan hasil pelaksanaan


akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut kepada :
1) Menteri Pendidikan Nasional, selaku penanggungjawab
Sisdiknas, sebagai masukan kebijakan dan pertanggungan-
jawab BAN S/M.
2) Menteri Agama, sebagai tembusan dan masukan kebijakan.
3) Unit Utama Pusat terkait dan Direktorat yang bersangkutan,
sebagai tembusan dan masukan kebijakan.
4) BSNP sebagai masukan
Kebijakan Pembangunan Lima Tahun
2005-2010 Balitbang
MISI Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang
cerdas dan kompetitif dengan berkeadilan, bermutu dan relevan dengan
kebutuhan masyarakat lokal dan global

VISI Insan Indonesia cerdas dan kompetitif 2025


Kegiatan pokok strategis Tonggak-tonggak kunci keberhasilan ( Key Development
Milestones )
Peningkatan mutu, relevansi, 2006 2007 2008 2009 2010
dan daya saing
• BAN-S/M Akreditasi S/M (100%)
• BAN-PNF Akreditasi PNF (50%)
• BAN-PT Akreditasi prodi PT (100%)

• BSNP Std Isi dan Std kompetensi ditetapkan


Std pembiayaan, std proses, std penilaian ditetapkan
Std pendidik dan tenaga kependidikan
Std pengelolaan, std sarana dan prasarana ditetapkan
11 Norma Pelaksanaan Akreditasi

1. Kejujuran
2. Independensi
3. Profesionalisme
4. Keadilan
5. Kesejajaran
6. Keterbukaan
7. Akuntabilitas
8. Bertanggung jawab
9. Bebas Intimidasi
10. Menjaga kerahasiaan
11. Keunggulan mutu
Penutup
• Hasil akreditasi S/M, diwujudkan dalam bentuk
peringkat kelayakan yg merupakan salah satu wujud
akuntabilitas kepada publik.
• Dengan akreditasi yang kredibel, hasilnya dapat
memotivasi S/M untuk memperbaiki diri sehingga
hasil akreditasi yang akan datang peringkat yang
dicapai akan lebih baik.
• Peran akreditasi juga terletak pada langkah tindak
lanjut yang diambil berbagai stake-holder secara
berkelanjutan. Oleh karena itu rekomendasi tindak
lanjut menjadi bagian penting.
STATUS AKREDITASI
a. Nilai akhir kumulatif untuk seluruh komponen akreditasi
sekurang-kurangnya 56;
b. Tidak lebih dari dua standart yang memperoleh nilai
akreditasi komponen (skala ratusan) < 56; dan
c. Tidak ada standartpun yang memperoleh nilai akreditasi
komponen < 40.

Sekolah/Madrasah dinyatakan Tidak


Terakreditasi (TT) jika tidak memenuhi seluruh
ketentuan diatas.
PERINGKAT AKREDITASI
Sekolah/Madrasah memperoleh ;
1. Peringkat Akreditasi A (Amat Baik), jika nilai akhir (NA)
≥ 86
(86 ≤ NA ≤ 100)
2. Peringkat Akreditasi B (Baik), jika nilai akhir (NA) ≥ 71
(71 ≤ NA ≤ 85)
3. Peringkat Akreditasi C (Cukup), jika nilai akhir (NA) ≥
56
(56 ≤ NA ≤ 70)

Anda mungkin juga menyukai