Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA PANTAI

(Gelombang - II)

Dosen :
Doni Romdhoni Witarsa, ST., MT.

MATERI KULIAH KE- 6


JENIS GELOMBANG

Gelombang Laut adalah gerakan air secara osilasi yang dicirikan oleh naik turunnya
permukaan air laut. Gelombang laut mempunyai panjang, tinggi periode, kecepatan,
energi dan lain-lain dan terbentuk akibat adanya pengaruh angin, gempa bumi,
gunung api bawah laut, longsoran, kapal, dan aktivitas manusia lainnya.

Perbedaan mendasar antara getaran dengan gelombang adalah sifat gelombang


akan selalu bergerak memindahkan massa air dan bergerak dari sumber atau pusat
gelombang ke arah yang lebih jauh sedangkan getaran tidak memindahkan massa
air. Sifat gelombang tergantung pada waktu dan kecepatan angin yang membuat
gelombang serta posisinya.

Semakin lama gelombang bergerak maka semakin besar pula gelombang itu hingga
mencapai batas maksimumnya dan begitu pula kecepatan angin yang tinggi serta
besarnya tenaga penggerak gelombang maupun keterbukaan muka laut bisa
menyebabkan terjadinya panjang gelombang besar. Berdasarkan pada kedalaman
lautnya maka gelombang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
JENIS GELOMBANG

A. Gelombang Laut Dangkal


Adalah suatu gelombang dimana panjangnya lebih besar daripada
kedalaman airnya. Kecepatan rambat dari gelombang tersebut dapat
dicari dengan menggunakan rumus:

dimana : g merupakan gravitasi bumi dan h adalah kedalam air.


Semakin lama dan cepat angin bertiup menyebabkan panjang dan
tinggi gelombang akan semakin besar. Semakin besar jarak yang
dilalui gelombang tanpa rintangan maka semakin besar panjang
gelombang.
JENIS GELOMBANG

B. Gelombang Laut Dalam


Gelombang laut dalam dengan panjang gelombang lebih kecil
daripada kedalaman perairan merupakan gelombang pendek.
Kecepatan gelombangnya dihitung dengan menggunakan rumus:

dimana : T adalah periode, g adalah grafitasi, dan nilai konstanta


sebesar 3,14.
TIBANYA GELOMBANG DIPANTAI

Tibanya gelombang di pantai akan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:


1. Shoaling wave zone, yaitu zona dangkal gelombang atau build up.
2. Breaker zone, yaitu zona pecahnya gelombang sebelum tiba di darat.
3. Surf zone, yaitu zona setelah gelombang pecah.
4. Swash, yaitu gelombang tiba di darat.
5. Back Swash, yaitu hempasan gelombang dari darat kembali ke laut.
PERGERAKAN GELOMBANG

Pergerakan Gelombang secara terus menerus lama kelamaan akan mengalami


perubahan arah akibat gangguan angin pulau atau arus pantai dan gelombang balik.
Perubahan ini dapat berupa refleksi, refraksi, dan difraksi.
1. Refleksi; merupakan gelombang yang tiba tegak lurus terhadap garis pantai atau
tiba pada pantai yang cekung  dan terpantul kembali.
2. Refraksi; merupakan gelombang yang mendekati pantai dan mengalami
pembelokan arah pertama bila arah gelombang miring terhadap garis pantai atau
gelombang tiba relatif searah ujung memanjang pulau.
3. Difraksi; merupakan gelombang yang terpisah-pisah (memencar) akibat
terhalang oleh barrier atau pulau-pulau.
PEMBANGKITAN GELOMBANG AIRY

Gelombang Airy adalah gelombang sinousoidal yang


dibangkitkan oleh angin.
PEMBANGKITAN GELOMBANG AIRY
GELOMBANG ALAM (GELOMBANG
ACAK/RANDOM WAVE)

Gelombang di laut bukan merupakan gelombang tunggal (H,


T, dan L tetap), tetapi merupakan gelombang acak (H, T, dan L
bermacam-macam)
GELOMBANG SIGNIFIKAN (Hs)

Untuk kebutuhan perencanaan bangunan pantai digunakan gelombang


rencana yang dikenal sebagai Gelombang Signifikan yang memiliki
tinggi (Hs), periode (Ts), dan panjang (Ls) yang tetap.

Gelombang signifikan (munk, 1944) defined significant wave height, as


the average height of the one-third highest waves. (gelombang yang
memiliki tinggi gelombang (H) rata-rata dari 1/3 gelombang tertinggi dari
pencatatan gelombang yang ada)

N
 H xf
j j
Hs  H 1  j 1
3 N
 f
j
j 1
Hrms (root-mean-square height)

1 N 2
H rms   H
N j 1 j

Menurut SPM, 1984

H  0,886H rms

H s  1,416H rms
GELOMBANG SIGNIFIKAN

Contoh:

No. H (m) T(detik)


1 3,25 8,4
2 3,05 8,3
3 2,89 7,4
4 2,45 7,8
5 2,41 7,3
6 2,38 7,8

Maka: 1/3n = 1/3 x 6 = 2 data


Hs = (3,25+3,05)/2 = 3,15 m
Hrms = 2,759 m
PERAMALAN GELOMBANG AIRY
Gelombang di laut sebagian besar, umumnya
dibangkitkan oleh angin (wind wave). Sehingga
gelombang di laut ( wind wave) dapat di perkirakan
atau di ramal dari data angin yang ada.

Parameter untuk peramalan


1. Panjang Fetch (F)
2. Data angin
a. Kecepatan Angin (U)
b. Lama bertiup angin (t)
c. Arah angin bertiup ()
PANJANG FETCH (F)

Panjang Fetch (F) adalah


panjang perairan untuk
pembentukan gelombang
PANJANG FETCH

8 Arah Utama Angin

U (0O)
BL (315O) TL (45O) U

 =45O
B (270O) T (90O)

TG (135O)
BD (225O)
S (180O)
PANJANG FETCH (F)

F4
F3
F2
F5 F1
PANJANG FETCH EFFEKTIF (Feff)

Panjang fetch di hitung terhadap arah utama, Arah utama


DISEBUT sebagai Panjang Fetch Effektif (Feff)
3 4 5 6 7 8
2 9
1
N

F i cos  i
Feff  i 1
N

 cos 
i 1
i

Ket :
Fi = panjang fetch ke-i
i = sudut simpangan ke-i terhadap arah utama
PANJANG FETCH EFFEKTIF (Feff)

Arah utama Indeks Simpangan Panjang     Panjang


  terhadap garis fetch   fetch
    arah utama         effektif
  (i) ai ( ) x i(cm) Fi (km) Cos ai Fi Cos ai F eff. (km)

Utara 1 20 12,05 2008,374 0,940 1887,871

  2 15 10,90 1816,703 0,966 1754,935  


  3 10 3,45 575,012 0,985 566,386  
  4 5 2,70 450,009 0,996 448,209  
  5 0 2,40 400,008 1,000 400,008  
  6 5 2,30 383,341 0,996 381,808  
  7 10 2,35 391,675 0,985 385,799  
  8 15 2,40 400,008 0,966 386,408  
  9 20 2,45 408,342 0,940 383,841 751,683

Anda mungkin juga menyukai