Anda di halaman 1dari 12

Managemen Terapi Obat dalam

Meningkatkan Kesehatan Masyarakat


Kelompok 1 :
Vivin Asvitri (3105006)
Salna Kurniati (3105036)
Cherly Silvina (3105038)
Nanda Hartati (3105072)
Pengertian Manajemen Terapi Obat

Manajemen terapi pengobatan (MTM), adalah


strategi untuk memberikan berbagai layanan
farmasi klinis yang biasanya disediakan
oleh apoteker berkolaborasi dengan dokter dan
tenaga medis lainnya kepada pasien yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil dengan
membantu pasien untuk lebih memahami
kondisi kesehatan mereka dan obat yang
digunakan untuk mengelola kesehatannya
sendiri.
Maksud dan Tujuan Manajemen Terapi
Obat

Meningkatkan Optimalisasi
Meningkatkan
kerjasama antara penggunaan obat
komunikasi antara
apoteker, dokter, dan untuk meningkatkan
pasien dan tim
profesional ketercapaian
kesehatan
kesehatan lain pengobatan pasien

Layanan MTM dapat berkontribusi pada pencegahan kesalahan


pengobatan, menghasilkan peningkatan keandalan pemberian
perawatan kesehatan, dan memungkinkan pasien untuk mengambil
peran aktif dalam pengobatan dan manajemen perawatan
kesehatan sendiri.
Mengapa Manajemen Terapi Obat
Diperlukan ?

MTM dapat membantu mengatasi kebutuhan kesehatan


masyarakat yang mendesak untuk pencegahan morbiditas dan
mortalitas terkait pengobatan.
Harapan layanan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang
Obat, Perbaikan, dan Modernisasi Resep Medicare tahun 2003,
bahwa layanan MTM akan meningkatkan pemahaman pasien
tentang penggunaan obat yang tepat, meningkatkan kepatuhan
terhadap terapi pengobatan, dan meningkatkan deteksi kejadian
obat yang merugikan.
Jenis Pelayanan Manajemen Terapi Obat
Medication Therapy Personal Medication Medication Related
Review (MTR) Record (PMR) Action Plan (MAP)
Apoteker
Apoteker akan
mengumpulkan Apoteker membuat
mengembangkan
informasi terkait Catatan
daftar tindakan
masalah kesehatan Pengobatan Pasien,
yang diperlukan
dan pengobatan terdiri dari semua
untuk mencapai
pasien untuk resep dan produk
tujuan terapi obat
tinjauan non-resep
pasien
komprehensif

Intervention and
Follow Up
Referral
Apoteker
mengidentifikasi
Apoteker membuat
masalah terkait
dokumentasi hasil
obat dan akan
dan menetapkan
bekerja sama
rencana tindak
dengan Dokter
lanjut
untuk intervensi
yang tepat
Cara Melakukan Pelayanan Manajemen Terapi
Obat
Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit bertujuan untuk:
1. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian
2. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan
3. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang
tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
Dokumentasi Pelayanan Manajemen Terapi
Obat

1. Pengumpulan data klinis pasien


2. Penelusuran riwayat penggunaan obat
3. Sistematika Catatan Medis
4. Identifikasi masalah terkait tentang obat
5. Rencana Perawatan
6. Rekomendasi terapi
7. Pemberian informasi dan edukasi pada pasien
Pengertian DRP
Drug Related Problem (DRP) adalah suatu kejadian atau keadaan
yang  berhubungan dengan terapi obat yang terjadi secara
potensial dan aktual yang dapat mengganggu efek terapi.
Drug Related Problems merupakan peristiwa yang tidak
diinginkan yang dialami pasien yang memerlukan atau diduga
memerlukan terapi obat dan berkaitan dengan tercapainya
tujuan terapi yang dinginkan.
Tujuan penggolongan DRP adalah penggunaan obat yang tidak
diperlukan, kebutuhan akan terapi obat tambahan, obat yang
tidak efektif, dosis terapi yang digunakan terlalu rendah, adverse
drug reaction, dosis terapi yang terlalu tinggi, dan ketidak
patuhan
Jenis- Jenis DRP

1.
1. Terapi
Terapi Obat
Obat yang
yang Tidak
Tidak Perlu
Perlu 3.Salah
3.Salah obat
obat
a.Pasien
a.Pasien yang
yang mendapatkan
mendapatkan obat
obat 2.
2. Reaksi
Reaksi Obat
Obat yang
yang Merugikan
Merugikan a.Pasien
a.Pasien dimana
dimana obatnya
obatnya tidak
tidak efektif
efektif
yang
yang tidak
tidak tepat
tepat indikasi
indikasi a.Pasien
a.Pasien dengan
dengan faktor
faktor resiko
resiko yang
yang  b.
 b. Pasien
Pasien alergi
alergi
 b.
 b. Pasien
Pasien yang
yang keracunan
keracunan karena
karena berbahaya
berbahaya bila
bila obat
obat digunakan
digunakan c.Pasien
c.Pasien dengan
dengan faktor
faktor resiko
resiko pada
pada
obat
obat atau
atau hasil
hasil pengobatan
pengobatan  b.
 b. Ketersediaan
Ketersediaan dari
dari obat
obat dapat
dapat kontraindiksi
kontraindiksi penggunaan
penggunaan obat
obat
c.Pengobatan
c.Pengobatan pada
pada pasien
pasien menyebabkan
menyebabkan interaksi
interaksi dengan
dengan obat
obat d.Pasien
d.Pasien menerima
menerima obat
obat efektif
efektif tetapi
tetapi
pengkonsumsi
pengkonsumsi obat,
obat, alkohol
alkohol dan
dan lain
lain atau
atau makanan
makanan tidak
tidak aman
aman
rokok
rokok c.Hasil
c.Hasil laboratorium
laboratorium dapat
dapat berubah
berubah Pasien
Pasien menerima
menerima obat
obat efektif
efektif tetapi
tetapi
d.Pasien
d.Pasien dalam
dalam kondisi
kondisi pengobatan
pengobatan karena
karena gangguan
gangguan obat
obat lain
lain harga
harga lebih
lebih mahal
mahal
yang
yang lebih
lebih baik
baik diobati
diobati dengan
dengan non
non d.Efek
d.Efek dari
dari obat
obat dapat
dapat diubah
diubah oleh
oleh
drug
drug therapy
therapy substansi
substansi makanan
makanan pasien
pasien
e.Pasien
e.Pasien dengan
dengan mutiple
mutiple drugs
drugs
untuk
untuk kondisi
kondisi dimana
dimana hanya
hanya single
single
drug
drug therapy
therapy dapat
dapat digunakan.
digunakan.
Jenis- Jenis DRP
4.
4. Kepatuhan
Kepatuhan 5.
5. Dosis
Dosis terlalu
terlalu rendah
rendah
a.Pasien
a.Pasien tidak
tidak menerima
menerima a.Pasien
a.Pasien menerima
menerima kombinasi
kombinasi produk
produk
yang 7.Terapi
7.Terapi obat
obat tambahan
tambahan
aturan
aturan pemakaian
pemakaian obat
obat yang
yang yang tidak
tidak perlu
perlu dimana
dimana obat
obat tunggal
tunggal
dapat a.Pasien
a.Pasien dengan
dengan kondisi
kondisi terbaru
terbaru
tepat
tepat (penulisa
(penulisa obat,
obat, dapat memberikan
memberikan pengobatan
pengobatan yangyang
tepat mebutuhkan
mebutuhkan terapi
terapi obat
obat yang
yang baru
baru
pemberian,
pemberian, tepat
 b.  b.
 b. Pasien
Pasien yang
yang kronik
kronik mebutuhkan
mebutuhkan
 pemakaian)
 pemakaian)  b. Dosis
Dosis yang
yang digunakan
digunakan terlalu
terlalu rendah
rendah
untuk lanjutan
lanjutan terapi
terapi obat
obat
 b.
 b. Pasien
Pasien tidak
tidak mematuhi
mematuhi untuk menimbulkan
menimbulkan respon
respon
6.Dosis c.
c. Pasien
Pasien dengan
dengan kondisi
kondisi kesehatan
kesehatan
(ketaatan)
(ketaatan) rekomendasi
rekomendasi yang
yang 6.Dosis terlalu
terlalu tinggi
tinggi
a.Dosis yang
yang membutuhkan
membutuhkan kombinasi
kombinasi terapi
terapi
diberikan
diberikan untuk
untuk pengobatan
pengobatan a.Dosis terlalu
terlalu tinggi
tinggi
 b. untuk
untuk mencapai
mencapai efek
efek sinergis
sinergis
c.
c. Pasien
Pasien tidak
tidak mengambil
mengambil obat
obat  b. Dosis
Dosis obat
obat meningkat
meningkat terlalu
terlalu cepat
cepat
yang
yang diresepkan
diresepkan karena
karena c.
c. Pemberian
Pemberian obat
obat tidak
tidak tepat,
tepat, frekuensi
frekuensi
harganya
harganya mahal
mahal dan
dan besaran
besaran obat
obat lebih
lebih
d.
d. Pasien
Pasien tidak
tidak mengambil
mengambil
beberapa
beberapa obat
obat yang
yang
diresepkan
diresepkan secara
secara konsisten
konsisten
karena
karena merasa
merasa sudah
sudah sehat
sehat
Faktor-faktor yang mempengaruhi DRP
1. Usia Lanjut
2. Lama rawat inap lebih dari 6 hari
3. Polydrug treatments
4. Multiple comorbidities
5. Penyakit kronis dan komplikasi
6. Riwayat alergi atau adverse drug reactions terhadap obat
7. Ketidakpatuhan dalam meminum obat
8. Penggunaan obat dengan indeks terapi sempit
9. Berat badan yang tidak ideal
10.Ketidakpahaman pasien tentang tujuan terapi
Remember…
Safety First!
(Enter your own creative tag line above)

Anda mungkin juga menyukai