Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Penjaminan

dan Kontrol Mutu


Penjamin dan Kontrol Mutu

Salah satu cara pemerintah dalam menjamin mutu sediaan


farmasi adalah dengan menerapkan CDOB (Cara Distribusi
Obat yang Baik). CDOB diatur dalam Peraturan Kepala BPOM
No. HK.03.1.34.11.12.7542 tahun 2012.
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) atau Good
Distribution Practice (GDP) adalah cara distribusi atau
penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk
memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran
sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya.
Tujuan CDOB
• Terlaksananya pengamanan lalu lintas obat dan
penggunaan obat untuk melindungi masyarakat dari
kesalahan penggunaan (misuse) dan
penyalahgunaan (abuse).
• Menjamin keabsahan dan mutu obat yang sampai ke
konsumen adalah obat yang efektif, aman dan dapat
digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
• Menjamin penyimpangan obat aman dan sesuai
dengan persyaratan termasuk selama transportasi. 
Pemastian mutu (CPOB)
• PENGKAJIAN MUTU PRODUK
Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah
dilakukan terhadap semua obat terdaftar, termasuk produk
ekspor, dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi
proses, kesesuaian dari spesifikasi bahan Awal, bahan
pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren dan
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk
dan proses. Pengkajian mutu produk secara berkala biasanya
dilakukan tiap tahun dan didokumentasikan, dengan
mempertimbangkan hasil kajian ulang sebelumnya dan
hendaklah meliputi paling sedikit.
MANAJEMEN RISIKO MUTU

Manajemen risiko mutu adalah suatu proses


sistematis untuk melakukan penilaian,
pengendalian dan pengkajian risiko terhadap
mutu suatu produk. Hal ini dapat diaplikasikan
secara proaktif maupun retrospektif.
Analisis PESTLE
Analisis PESTLE
Analisis PESTLE merupakan analisis eksternal
yang membantu dalam penentuan strategi yang
akan digunakan perusahaan. Analisis TESLE
adalah analisis yang menyediakan kerangka
investigasi dan analisis lingkungan perusahaan
yang meliputi aspek political, economic, social,
technology, legal dan environment (Putri, 2019).
Proses analisis PESTLE

1. Bertukar pikiran dan mendata masalah


eksternal
2. Mengidentifikasi masalah
3. Menentukan skala prioritas masalah
4. Memperkirakan kemungkinan masalah yang
akan terjadi
5. Mempertimbangkan secara singkat
kesimpulan yang didapat dari masalah itu
Contoh analisis PESTLE

Irawan, 2017
Implementasi Analisis PESTLE
• Mengeluarkan produk baru berupa barang
atau jasa
• Memasuki daerah yang baru
• Memberikan pertimbangan rute baru untuk
pemasaran
• Bekerja sebagai bagian dari tim proyek strategi
Sistem Informasi Pada Barang
Digudang Farmasi
• SI merupakan sistem di dalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang bersifat manajerial dengan kegiatan menyediakan data-
data yang diperlukan
• SI tidak harus menggunakan teknologi komputer, kecuali
sistem yang kompleks, seperti dalam manajerial persediaan
obat di gudang suatu unit kefarmasian
• Manajemen persediaan obat meliputi : fungsi perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
• Pengelolaan perbekalan farmasi (sediaan farmasi) atau sistem
manajemen perbekalan farmasi merupakan sebuah siklus
kegiatan yang dimulai dari tahapan perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan, penghapusan, hingga monitoring
dan evaluasi
• SI digunakan dalam klasifikasi persediaan barang
seperti obat dan alkes
• Dalam gudang informasi disesuaikan dengan
1. Kesesuaian Jumlah Permintaan Barang Farmasi
2. Variasi Jumlah Permintaan Barang Farmasi
3. Pengamatan Sistem Inventori
4. Gambaran Penyimpanan Perbekalan Farmasi di
Gudang Farmasi II
• SI yang berbasiskan web (komputer) berisikan form
obat (obat masuk & keluar baik per bulan dan per
tahun), laporan ketersediaan obat, serta laporan donor
Repeat Buyer Prediction
Repeat Buyer Prediction
• Pembeli bisa didapat oleh penjual saat promosi, tetapi banyak
yang merupakan one-time deal hunter. Pembeli yang seperti
itu hanya membeli barang untuk mendapatkan barang yang
diinginkan untuk sekali waktu, atau mencari promo yang
menguntungkan.
• Promosi seperti itu menimbulkan dampak yang kecil bagi
penjual.
• Oleh karena itu, penjual harus bisa mengidentifikasi pembeli
seperti apa yang bisa menjadi pembeli berulang agar dapat
menaikkan ROI (return on investment).
Meningkatkan minat beli ulang
• Meningkatkan promosi
Pengiklanan di tv ditayangkan di waktu prime time,
sekitar 17.00 - 20.00. Waktu tersebut merupakan
waktu efektif untuk penayangan karena waktu untuk
berkumpul bersama keluarga dan bersantai (mayoritas
aktivitas yang dilakukan adalah menonton tv).
• Meningkatkan kualitas produk
Membuat variasi komposisi produk, mengganti
kemasan menjadi lebih mudah di handle, dll.
• Memperbaiki harga
Bila ada penaikan harga harus dibarengi dengan
peningkatan kualitasnya. Jadi ada harga ada rupa :)
• Meningkatkan pelayanan
Pelayanan yang abaik pada konsumen dapat
meningkatkan kepuasan konsumen dan berpotensi
untuk kembali kepada penjual untuk melakukan
pembelian kembali. Apalagi bila dibarengi dengan
harga yang terjangkau dan kualitas bagus,
konsumen bisa menyebarluaskan kelebihan
penjual kepada orang-orang di sekitar.

Anda mungkin juga menyukai