Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Farmasi

Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah aktivitas untuk memperbaiki, mempertahankan dan mencapai kualitas suatu produk atau jasa. Tujuan dari
pengendalian mutu adalah terciptanya suatu perbaikan kualitas yang berkesinambungan (continuous improvement). Menurut Garvin,
terdapat delapan standard mutu, yaitu:
• Performance: kesesuaian dengan fungsi utama produk
• Feature: tersedianya fungsi tambahan/pendukung
• Reliability: kehandalan produk untuk digunakan pada jangka waktu tertentu
• Conformance: sesuai dengan standard yang berlaku
• Durability: berumur panjang
• Serviceability: kemampuan untuk dirawat dan diperbaiki
• Aesthetics: memiliki nilai estetika (keindahan)
• Perceived quality: memiliki persepsi yang baik di mata konsumen. Produk dikatakan baik jika memenuhi kedelapan unsur diatas. Agar
tercapai suatu kesepakatan bersama mengenai kualitas suatu produk maka diciptakanlah berbagai standard. Salah satu standard yang
digunakan secara luas di seluruh dunia adalah ISO.
Pengendalian Mutu
Konsep Penjaminan Kualitas/mutu(quality assurance)
Penjaminan kualitas adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis yang penting
untuk menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan tertentu dari kualitas (Elliot, 1993).
Kebutuhan tersebut merupakan refleksi dari kebutuhan pelanggan
Penjaminan kualitas biasanya membutuhkan evaluasi secara terus
menerus dan biasanyadigunakan sebagai alat bagi manajemen.
Menurut Gryna (1988), penjaminan kualitas merupakan kegiatan untuk memberikan
bukti-bukti untuk membangun kepercayaan bahwa
kualitas dapat berfungsi secara efektif (Pike dan Barnes, 1996).
Pengendalian Mutu
Tujuan kegiatan penjaminan mutu bermanfaat, baik bagi pihak internal maupun eksternal organisasi.
Menurut Yorke (1997), tujuan penjaminan (Assurance) terhadap kualitas tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan melalui
praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
2. Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain dari
lembaga yang kuat clan dapat dipercaya.
3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan bila
mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.
4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.
Pengendalian Mutu
Selain itu, tujuan dari diadakannya penjaminan kualitas (quality assurance)
ini adalah agar dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait di dalamnya,
sehingga dapat berhasil mencapai sasaran masing-masing.
Penjaminan kualitas merupakan bagian yang menyatu dalam membentuk
kualitas produk dan jasa suatu organisasi atau perusahaan. Mekanisme
penjaminan kualitas yang digunakan juga harus dapat menghentikan
perubahan bila dinilai perubahan tersebut menuju ke arah penurunan atau
kemunduran.
PESTLE
PESTLE Analysis adalah metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor – faktor eksternal yang
mempengaruhi suatu organisasi yaitu Political, Economic, Social, Technology, Legal, dan Environment.
Keuntungan PESTLE Analysis:
1. Menyediakan kerangka analisis sederhana dan mudah digunakan.
2. Melibatkan keahlian dan kerja sama tim dalam proses analisis.
3. Membantu mengurangi dampak dan efek dari potensi ancaman pada organisasi
4. Membantu dan mendorong pengembangan dari pemikiran strategis dalam organisasi.
5. Menyediakan cara kerja yang memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang
baru.
6. Menyediakann mengevaluasi impilkasi dari proses memasuki pasar baru dalam skala nasional dan internasional
PESTLE
Kerugian PESTLE Analysis:
1. Pengguna menganggap mudah informasi yang digunakan untuk menentukan keputusan.
2. Proses harus diadakan teratur agar efektif dan seringkali organisasi tidak melakukannya.
3. Nangguna tidak harus menyerah untuk ‘lumpuh dengan analisis’ di mana mereka
mengumpulkan terlalu banyak informasi dan lupa bahwa tujuan dari tools ini adalah
mengidentifikasi masalah sehingga tindakan penyelesaian dapat diambil.
4. Organisasi sering membatasi siapa yang terlibat karena waktu dan pertimbangan biaya.
5. Asumsi sering membentuk dasar untuk sebagian besar data yang digunakan, membuat
keputusan apapun yang dibuat berdasarkan data subjektif.
PESTLE
CONTOH Analisis Bisnis Eksternal dengan menggunakan PEST Analysis.
Berikut ini faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI Garut berdasarkan PEST
Analyisis:
1. Politic
• Peraturann perundang-undangan tentang kesehatan yang menjadi pedoman sebagai salah satu
persyaratan dalam mendirikan usaha klinik di Indonesia sudah terpenuhi oleh Klinik INTI Garut,
diantaranya kebijakan pemerintah untuk menanggung biaya kesehatan masyarakat. seperti Askes,
Jamkesmas, Jamsostek dan BPJS.
• Rencana pemerintah kabupaten Garut yang akan meningkatkan insfrastruktur dan fasilitas yang
disediakan kepada masyarakat termasuk peningkatan akreditasi dan fasilitas rumah sak
2. Economi
Dari sisi ekonomi, hal ini akan berpengaruhi terhadap keadaan ekonomi masyarakat serta berpengaruh
kepada pemeliharaan dan pembelian alat-alat medik untuk menunjang pelayanan di Klinik INTI Garut.
PESTLE
3. Social
Tingkat pendidikan yang semakin tinggi, akan berpengaruh terhadap kepedulian kesehatan
sebagai salah satu kebutuhan primer mereka dan meningkatnya pelayanan kesehatan yang
berkualita

4. Technology
Pesatnya perkembangan ilmu teknologi didunia pada umumnya dan diindonesia khususnya
menyebabkan semakin baiknya pelayanan yang ditawarkan oleh rumah sakit kepada masyarakat.
Hal ini akan berdampak dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Indonesia
khususnya. Permintaan akan pelayanan kesehatan yang canggih, bahkan setara dengan pelayanan
kesehatan luar negeri.
PESTLE
5. LINGKUNGAN (Environment)
Perubahan cuaca dan iklim, Undang-undang tentang daur ulang dan Polusi,
Penanganan Limbah, Menggunakan Produk yang ramah lingkungan.

6. HUKUM (Legal)
Undang-undang diskriminasi, Undang-undang persaingan usaha, Hukum kesehatan
dan keselamatan, Hukum perlindungan konsumen, Hukum hak cipta dan paten.
Sistem Informasi
• Sistem informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai
media untuk menampilkan informasi.
• Informasi yang dimasukkan berupa data-data seperti data pencatatan stok
obat, perhitungan stok obat, data penerimaan obat, data pendistribusian
obat dan data bon obat.
• Biasanya informasi ini masih diolah menggunakan Ms. Excel sehingga perhitungan stok obat masih
dilakukan secara manual, data stok obat tidak bisa diakses secara real time dan juga harus melakukan
perhitungan stok terlebih dahulu untuk mengetahui stok yang ada.
• Masalah yang terjadi dengan sistem ini biasanya terdapat pengelolaan data untuk menangani transaksi
pembelian dan penjualan, mengontrol persediaan obat di gudang dan mendata para pelanggan menjadi
rumit.
• Dikembangkan sistem informasi menggunakan WEB.Dengan menggunakan WEB, data soal stok
barang dapat lebih cepat diakses, sedangkan keuntungan dan kerugian dalam jangka waktu tertentu
daoat diamati. Sistem juga memudahkan dalam pembuatan LPLPO untuk apotek atau puskesmas yang
akan mengadakan barang.Penggunaan Web dapat mempermudah komunikasi dan pengiriman data
secara real time (Helisa dan Basar, 2016).
Repeat Buyer Prediction
• Yang didefinisikan sebagai Repeat Buyer (Pelanggan) adalah pembeli yang
setidaknya membeli pada dua hari yang berbeda. Jika yang ditawarkan adalah jasa
maka pelanggan adalah seseorang yang telah menggunakan jasa tersebut minimal 2
kali dalam hari yang berbeda.

• Faktor faktor seperti bagusnya pelayanan, self promotion, faktor kualitas dan
kuantitas barang biasanya menjadi faktor utama pembeli akan menjadi seorang
Repeat Buyer. Prediksi mengenai Repeat Buyer dapat meningkatkan benefit
terhadap perusahan atau badan usaha lain.
Repeat Buyer Prediction
Hal - hal yang mempengaruhi minat pembelian:
-Kualitas produk. Kepuasan juga tergantung pada akualitas produk dan jasa. Apa
sebenarnya kualitas itu?. Berbagai ahli mendefinisikannya sebagai “ kecocokan
digunakan”, pemenuhan tuntutan, bebas dari variasi, dan seterusnya.
-Harga. Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara
tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk
membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti
bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin untuk menarik minat
konsumen.
Repeat Buyer Prediction
-Sales Promotion.
Menurut Kotler dan Keller (2012), sales promotion memberikan insentif atau dorongan
agar konsumen melakukan pembelian. Ada beberapa cara dalam memberikan dorongan
kepada konsumen misalnya sampel, kupon, tawaran refunds, potongan haraga, hadiah,
uji coba gratis, jaminan asuransi dan demonstrasi (kotler dan keller,2012). Alat-alat
Sales Promotion menurut Kotler dan Armstrong (2008:206-209) adalah sebagai
berikut:“Sampel, Kupon, Pengembalian tunai, Harga khusus atau pengurangan harga,
Premi,Barang khusus iklan atau produk promosi, Penghargaan dukungan,Promosi titik
penjualan (Point of Purchase) dan Kontes undian dan permainan”.
Repeat Buyer Prediction
-Kinerja Layanan. Jika kinerja layanan mendekati atau melebihi tingkat
pelayanan yang di inginkan (desireded service level), para konsumen akan
sangat senang, para konsumen ini sangat mungkin melakukan pembelian
ulang, tetap loyal pada penyedia layanan, dan menyebarkan word of mouth
positif
.- Minat Pembelianberulang menunjukan sikap kelanjutan pembelian
terhadap merek produkataunjasa yang sama, karena konsumen tidak
memiliki sikap ketertarikan terhadap produk lain.
GMP
Good Manufacturing Practice (GMP) : sistem untuk memastikan bahwa
produk secara konsisten diproduksi dan diawasi sesuai dengan standar
kualitas. Dirancang untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam produksi
farmasi apapun yang tidak dapat dihilangkan melalui pengujian produk
akhir. GMP wajib bagi semua produksi farmasi dan dengan melatih
inspektur mereka dalam persyaratan GMP.
GDP
GDP (Gross Domestic Product): jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan di dalam wilayah suatu negara dalam satu tahun.
Perbedaan GMP dan CPOB :
1. Pada GMP, komputer termasuk dala peralatan yang dipersyaratkat.
2. Pada CPOB, dijelaskan mengenai penandaan peralatan
3. Pada GMP, dijelaskan secara rinci terkait ukuran filter yang digunakan
4. Pada CPOB, dijelaskan mengenai peralatan untuk bahan yang mudah terbakar
Terimakasih ʘ‿ʘ

Anda mungkin juga menyukai