Anda di halaman 1dari 17

A Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses penyusunan secara sistematis


mengenai kegiatan−kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah−masalah yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan

Perencanaan Sediaan Farmasi


a. Perencanaan sediaan farmasi adalah suatu proses kegiatan seleksi sediaan farmasi untuk
menetapkan jenis dan jumlah obat, bahan obat, jamu atau kosmetik yang sesuai dengan pola
penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar termasuk program kesehatan yang telah
ditetapkan.

b. Berdasarkan Permenkes RI Nomor 35 Tahun 2014 dalam membuat perencanaan pengadaan


sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai perlu diperhatikan pola
penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat.
Tujuan Perencanaan
Membantu para pelaksana melaksanakan program dengan perencanaan yang
baik.

Membantu para pelaksana membuat perencanaan untuk masa depan.

Sebagai upaya pengaturan dalam bidang waktu, tenaga pelaksana, sarana,


biaya, tujuan, lokasi serta macam organisasi pelaksanannya.

Memperoleh dukungan baik legislative, moral, materiil maupun finansial.


Tujuan Perencanaan Sediaan Farmasi

Mengetahui jenis dan jumlah sediaan farmasi yang tepat sesuai kebutuhan.

Menghindari terjadinya kekosongan sediaan farmasi terutama obat.

Meningkatkan pengunaan obat secara rasional.

Meningkatkan efisiensi penggunaan sediaan farmasi, terutama obat.


B Tahapan Perencaan
Tahapan Perencanaan Sediaan Farmasi

1) Tahap pemilihan
2) Tahap kompilasi pemakaian
3) Tahap perhitungan kebutuhan
4) Tahap proyeksi kebutuhan
5) Tahap penyesuaian rencana pengadaan faktor yang
berpengaruh
1. Tahap Pemilihan
1) Dasar−dasar seleksi kebutuhan obat :
2) Obat merupakan kebutuhan untuk sebagian besar populasi penyakit.
3) Obat memiliki keamanan, kemanjuran yang didukung dengan bukti ilmiah.
4) Obat memiliki manfaat yang maksimal dengan risiko yang minimal.
5) Obat mempunyai mutu yang terjamin baik ditinjau dari segi stabilitas maupun
bioavaibilitasnya.
6) Biaya pengobatan mempunyai rasio antara manfaat dengan biaya yang baik.
7) Apabila pilihan lebih dari satu, maka dipilih yang paling baik, banyak diketahui
dan farmakokinetiknya yang paling menguntungkan.
8) Mudah diperoleh dengan harga terjangkau.
9) Obat sedapat mungkin merupakan sediaan tunggal.  
Fungsi dari pemilihan atau penyeleksian adalah untuk menentukan apakah sediaan farmasi
tersebut benar−benar diperlukan dan sesuai dengan jumlah penduduk serta pola penyakit.

Harus pula dipertimbangkan dampak administratif, biaya yang ditimbulkan, kemudahan


dalam mendapatkan, kemudahan dalam penyimpanan, kemudahan untuk didistribusikan, dan
dosis yang sesuai dengan kebutuhan terapi agar sediaan farmasi yang dipilih terjamin sesuai
dengan standar.

Guna menghindari risiko yang dapat terjadi harus pula mempertimbangkan kontra indikasi,
peringatan, dan efek samping dari sediaan farmasi yang dipilih.  
2. Tahap kompilasi pemakaian

Informasi yang
Insert Your Image

diperoleh Fungsi : untuk mengetahui pemakaian


Pemakaian bulanan tiap jenis sediaan farmasi
Persentase
Jumlah pemakaian sediaan
rata−rata tiap
jenis sediaan selama setahun dan sebagai data
pemakaian farmasi terhadap
sediaan farmasi total pemakaian
setahun
farmasi untuk
tingkat pembanding bagi stok optimum.
kabupaten/kota
3. Tahap perhitungan kebutuhan
 Perhitungan kebutuhan dilakukan agar sediaan farmasi yang direncanakan dapat
tepat jenis, tepat jumlah serta tepat waktu.

 Menurut Wheelright yang dikutip dari Silalahi (1989) ada tiga cara yang mendasar
dalam hal penetapan jumlah persediaan sediaan farmasi yaitu:
a. Populasi
b. Pelayanan
c. Konsumsi
a. Populasi : Berdasarkan banyaknya jumlah pasien yang datang dengan keluhan
penyakit tertentu, maka dapat dilihat jenis obat atau kebutuhan sediaan farmasi apa
yang banyak digunakan untuk mengatasi keluhan tersebut dan berapa banyak
jumlah yang dibutuhkan.

b. Pelayana : Jenis pelayanan apa yang banyak dilakukan dalam kegiatan perawatan
dan pengobatan, serta tentukan jenis dan jumlah sediaan farmasi yang digunakan
(berdasarkan jenis pelayanan dan jenis penyakit yang dominan).

c. Konsumsi : Jumlah sediaan farmasi yang pemakaiannya berdasarkan data


pemakaian yang digunakan pasien secara rutin, biasanya dilakukan pada
penggunaan obat dan cara ini pemakaiannya stabil (pengumpulan data berdasarkan
pemakaian sebelumnya).
Pendekatan dalam menentukan kebutu
han obat dapat dilakukan dengan 2 me
tode yaitu :

Metode Konsumsi Metode morbiditas


Metode konsumsi
 Metode ini didasarkan pada analisis konsumsi tahun sebelumnya untuk
menghitung jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan
 Jenis−jenis data yang perlu dipersiapkan dalam metode konsumsi yaitu alokasi
dana, daftar obat, stok awal, penerimaan, pengeluaran, sisa stok, sediaan hilang
atau rusak, kadaluarsa, kekosongan, pemakaian rata−rata atau pergerakan
sediaan farmasi per tahun, lead time, stok pengaman dan perkembangan pola
kunjungan.
Langkah-langkah perhitungan dengan metode konsumsi adalah :

1. Hitung pemakaian rata−rata sediaan farmasi X perbulan pada tahun sebelumnya


2. Hitung pemakaian pada tahun sebelumnya
3. Hitung stok pengaman yang pada umumnya berkisar 10−20% dari pemakaian dalam
satu bulan
4. Hitung kebutuhan pada waktu tunggu (lead time) yang umumnya berkisar antara 3−6
bulan
5. Kebutuhan sediaan farmasi tahun sebelumnya adalah b + c + d. Rencana pengadaan
tahun selanjutnya adalah hasil perhitungan dari kebutuhan tahun sebelumnya (e) – sisa
stok
Metode morbiditas
 Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan berdasarkan pola penyakit,
perkiraan kenaikan kunjungan dan lead time.
 Langkah−langkah dalam metode ini adalah dengan menentukan jumlah penduduk yang akan
dilayani, menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi
penyakit, menyediakan standar atau pedoman pengobatan yang digunakan,
menghitung perkiraan kebutuhan dan penyesuaian dengan alokasi dana yang
tersedia.
 Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan dengan menggunakan metode
morbiditas yaitu perkiraan jumlah populasi, menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan
kelompok umur dan penyakit, frekuensi kejadian masing−masing
penyakit per tahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada,
menghitung perkiraan jumlah dan masing−masing jenis sediaan farmasi untuk
setiap diagnosa yang dibandingkan dengan standar pengobatan, menggunakan
pedoman pengobatan yang ada untuk menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama
pemberian obat.
 Buku defekta harus dipersiapkan pada tahap ini untuk mencatat
sediaan farmasi apa saja yang habis stoknya. Dari buku defekta
inilah, seorang apoteker mengambil keputusan untuk pemesanan
barang. Metode perencanaan yang paling sering digunakan adalah
metode epidemiologi, konsumsi, kombinasi dan just in time.
Tahap Proyeksi Kebutuhan
Pengalokasian
Menghitung rancangan kebutuhan obat per
pengadaan periode sumber anggaran
Menghitung
tahun yang akan datang rancangan anggaran
(a) untuk total Ὡ penetapan kebutuhan
a=b+c+d–e–f kebutuhan anggaran untuk
Menetapkan
rancangan stok akhir Ket : masing−masing
periode yang akan b : Kebutuhan untuk sediaan farmasi
∆ dihitung dengan
datang sisa periode berjalan Ὡ menghitung
( Januari–Desember) melakukan analisis
ABC−VEN persentase belanja
c : Kebutuhan untuk untuk masing−masing
Rancangan stok akhir = tahun yang akan datang ∆ menyusun prioritas
sediaan farmasi
(waktu tunggu x d : Rancangan stok kebutuhan dan
terhadap
estimasi pemakaian akhir penyesuaian
masing−masing
rata−rata tiap bulan) + ∆ menyusun prioritas
e : Stok awal periode sumber anggaran
stok penyangga kebutuhan dasar dan
berjalan per stok per 31 Ὡ menghitung
Desember di gudang penyesuaian kebutuhan
persentase anggaran
f : Rencana penerimaan berdasarkan data 10
masing−masing
pada periode berjalan penyakit terbesar
sediaan farmasi
(Januari–Desember) terhadap total anggaran
dari semua sumber
Tahap penyesuaian rencana pengadaan

Dengan melaksanakan penyesuaian rencana pengadaan sediaan farmasi d


engan jumlah dana yang tersedia maka informasi yang didapat adalah
jumlah rencana pengadaan , skala prioritas masing-masing jenis sediaan f
armasi dan jumlah kemasaan untuk rencana pengadaan sediaan farmasi ta
hun yang akan datang.
Tahap penyesuaian rencana pengadaan
Dengan melaksanakan penyesuaian rencana pengadaan
sediaan farmasi dengan jumlah dana yang tersedia mak
a informasi yang didapat adalah jumlah rencana penga
daan , skala prioritas masing-masing jenis sediaan far
masi dan jumlah kemasaan untuk rencana pengadaan s
ediaan farmasi tahun yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai