Fungsional
Biaya dan manfaat
Anggaran
Keamanan
Standarisasi
Secara umum periodisasi perencanaan
antara lain :
Rencana jangka panjang (Long term)
Rencana jangka menengah (Middle term)
Rencana jangka pendek (Short term)
Secara umum dijumpai dalam praktek
pengelolaan obat masalah yang sering timbul
dalam proses pengadaan obat-obatan dan
sediaan farmasi adalah:
Jumlah obat tertentu ternyata terlalu banyak
dipesan
Jenis obat tertentu tidak dapat digunakan
Kehabisan jenis obat tertentu
Obat yang datang tidak sesuai dengan yang
dipesan
Harga obat yang dipesan terlalu mahal
Perencanaan Obat bertujuan:
Mendapatkan jenis dan jumlah obat tepat
sesuai kebutuhan
Menghindari kekosongan obat
Meningkatkan penggunaan obat secara
rasional
Meningkatkan efisiensi
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai tujuan
perencanaan adalah :
Alokasi dana tersedia
Struktur biaya persediaan
○ 1).Biaya per unit (item cost)
○ 2) Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
Biaya pengiriman pemesanan
Biaya transportasi
Biaya penerimaaan (Receiving cost)
Biaya penyiapan (set up cost) : surat menyurat dan untuk menyiapkan perlengkapan
dan peralatan
○ 3).Biaya pengelolaan persediaan (carrying Cost)
Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai
persediaan digunakan untuk investasi (Cost of Capital)
Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini
berubah sesuai dengan nilai persediaan.
○ 4).Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence,
deterioration and loss)
○ 5).Biaya akibat kehabisan persediaan (Stock out Cost)
Penentuan berapa besar dan kapan pemesanan dilakukan
KEGIATAN PERENCANAAN (Anshari
2009)
Tahap Seleksi (Tahap Pemilihan Obat)
Tahap Rekapitulasi (Tahap Kompilasi
Pemakaian Obat)
Tahap Kalkulasi (Tahap Perhitungan
Kebutuhan Obat)
Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat
Tahap Penyesuaian Rencana
Pengadaan Obat
Tahap Seleksi (Tahap Pemilihan Obat)
Fungsi seleksi adalah untuk memilih obat-obatan yang secara nyata
dibutuhkan dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari
tingkat konsumsi dan prevalensi penyakit.
Sebagai dasar seleksi setiap item adalah:
Obat dan perbekalan farmasi harus memiliki izin edar
Berdasarkan seleksi ilmiah, medik, statistik bahwa obat yang dipilih
memiliki benefit ratio lebih baik
Menghindari duplikasi dan kesamaan jenis
Jika memilih obat baru, harus ada bukti merujuk kepada keunggulan
komparatif atas khasiat spesifik
Hindari penggunaan obat kombinasi, kecuali memiliki keunggulan
dibandingkan obat tunggal
Memilih drug of choice dari obat dengan prevalensi tinggi
Menekan/ mencegah penggunaan branded dan suplemen
Kartu stok menunjukkan jenis obat yang memang diperlukan
Tahap Rekapitulasi (Tahap Kompilasi Pemakaian Obat)
40
METODE KONSUMSI
Metode konsumsi didasarkan atas
analisis data konsumsi obat
sebelumnya. Perencanaan kebutuhan
obat menurut pola konsumsi mempunyai
langkah-langkah sebagai berikut :
pengumpulan dan pengolahan data,
perhitungan perkiraan kebutuhan obat
dan penyesuaian jumlah kebutuhan obat
dengan alokasi dana.(Quick, 1997)
METODE KONSUMSI
Jumlah kebutuhan obat menurut metode
konsumsi dapat dihitung dengan rumus :
METODE KONSUMSI
Keunggulan :
data yang diperoleh akurat,
metode paling mudah,
tidak memerlukan data penyakit maupun standar
pengobatan. jika data konsumsi lengkap pola penulisan
tidak berubah dan kebutuhan relatif konstan maka
kemungkinan kekurangan atau kelebihan obat sangat kecil.
Kekurangan :
tidak dapat untuk mengkaji penggunaan obat dalam
perbaikan penulisan resep
kekurangan dan kelebihan obat sulit diandalkan,
tidak memerlukan pencatatan data morbiditas yang baik
METODE EPIDEMIOLOGI
Metode epidemiologi didasarkan pada jumlah
kunjungan, frekuensi penyakit dan standar
pengobatan.
Langkah-langkah pokok dalam metode ini adalah
sebagai berikut :
menentukan jumlah penduduk yang akan dilayani,
menentukan jumlah kunjungan kasus berdasarkan
frekuensi penyakit,
menyediakan standar pengobatan yang digunakan untuk
perencanaan
menghitung perkiraan kebutuhan obat dan penyesuaian
kebutuhan obat dengan alokasi dana.
METODE EPIDEMIOLOGI
Keunggulan :
perkiraan kebutuhan mendekati kebenaran,
standar pengobatan mendukung usaha
memperbaiki pola penggunaan obat.
Kekurangan :
membutuhkan waktu dan tenaga yang terampil,
data penyakit sulit diperoleh secara pasti,
diperlukan pencatatan dan pelaporan yang baik.
METODE KOMBINASI
Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi
Penetuan kebutuhan merupakan perincian
dari fungsi perencanaan yang
memperhitungkan semua faktor yang
mempengaruhi penentuan kebutuhan
terutama menyangkut keterbatasan
organisasi.
Metode konsumsi dpt dilakukan dengan
cara analisis ABC (pareto)
Metode epidemiologi dpt dilakukan dengan
cara analisis VEN (Vital,Esensial, Non
esensial)
Analisis ABC
Kelompok A
kelompok jenis obat yang jumlah rencana
pengadaannya menunjukan penyerapan dana sekitar
70 % dari jumlah dana obat keseluruhan.
Kelompok B
kelompok jenis obat yang jumlah rencana
pengadaannya menunjukan penyerapan dana sekitar
20 % dari jumlah dana obat keseluruhan.
Kelompok C
kelompok jenis obat yang jumlah rencana
pengadaannya menunjukan penyerapan dana sekitar
10 % dari jumlah dana obat keseluruhan.
Analisa VEN
Kelompok V
kelompok jenis obat yang sangat esensial (vital),
yang termasuk dalam kelompok ini: obat
penyelamat (life saving drug), obat-obatan untuk
pelayanan kesehatan pokok dan obat-obatan untuk
mengatasi penyakit penyebab kematian terbesar.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Vital adalah
adrenalin, antitoksin, insulin dan obat jantung.
Kelompok E
kelompok obat-obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit (kausal).
Contoh obat yang termasuk jenis obat
Essensial adalah antibiotic, obat
gastrointestinal, NSAID dan lain-lain.
Kelompok N merupakan kelompok jenis obat-
obat penunjang yaitu obat yang berkerjanya
ringan dan biasa dipergunakan untuk
menimbulkan kenyamanan atau untuk
mengatasi keluhan ringan.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Non-
essensial adalah vitamin, suplemen dan lain-
lain.
Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat
kegiatan yang perlu dilakukan pada tahap ini :
Menetapkan rancangan stok akhir periode yang akan
datang.
Menghitung rancangan pengadaan obat periode tahun yang
akan datang.
dengan rumus : a=b+c+d–e–f
Ket :
a : Rancangan pengadaan obat tahun yang akan datang
b : Kebutuhan obat untuk sisa periode berjalan (sesuai dengan tahun
anggaran yang bersangkutan)
c : Kebutuhan obat untuk tahun yang akan datang
d : Rancangan stok akhir tahun (lead time dan buffer stock)
e : Stok awal periode berjalan/stok per 31 Desember di Unit Pengelola
Obat GFK
f : Rencana penerimaan obat pada periode berjalan (Januari -
Desember)
Menghitung rancangan anggaran untuk total
kebutuhan obat dengan cara sebagai berikut :
a. Melakukan analisis ABC – VEN (vital, esensial,
non esensial)
b. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan dengan anggaran yang tersedia
c. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan berdasarkan 10 besar penyakit.
PEDOMAN
PERENCANAAN
doen – peningkatan
data catatan
formularium – kunjungan
standar terapi rs. medik. pasien.
penetapan siklus
prioritas.
sisa stok.
penyakit.
SEKIAN