Anda di halaman 1dari 11

Farmasi Manajemen

Pemilihan, Perencanaan
dan Pengadaan
di Rumah Sakit
Kelompok 2 - Apoteker 16

Dosen: Apt. Hifdzur Rashif Rijai, S.Farm., M.Pharm.Sci.


Anggota Kelompok
2213017006 Widya Vergiana Oktrinorma
2213017014 Mega Suryaningrum
2213017020 Lailatul Istiqomah Sinang Muslim
2213017022 Luthfi Marisya
2213017025 Rizki Ayong Novita Sriyanti
2213017031 Devitha Farah Mahdiyah
2213017037 Nida Khofiya
2213017039 Asriani
2213017050 Fauzan Afandi
2213017054 Elsa Edita
1. Pemilihan
Kriteria pemilihan obat untuk Formularium
Pemilihan -> Penyusunan Formularium RS
Rumah Sakit ⇨ Memiliki izin edar dari BPOM
Dasar pemilihan : ⇨ Mengutamakan obat generik
● Formularium dan standar ⇨ Memiliki resiko manfaat yang paling
pengobatan/pedoman diagnosa & menguntungkan penderita
terapi (FORNAS, DOEN) ⇨ Mutu terjamin, termasuk stabilitas &
● Standar sediaan farmasi yang telah bioavailabilitas
ditetapkan ⇨ Praktis dalam penyimpanan, distribusi,
● Pola penyakit, efektivitas, keamanan penggunaan dan penyerahan
● Pengobatan berbasis bukti ⇨ Meningkatkan kepatuhan pasien
● Harga, mutu, & ketersediaan di ⇨ Obat lain yang terbukti paling efektif
pasaran dan aman dengan harga terjangkau
1. Pemilihan
Tahapan penyusunan Formularium Rumah Sakit:
2. Perencanaan
Rencana Kebutuhan Langkah Perencanaan
Obat (RKO)
Pengumpulan &
METODE KONSUMSI pengolahan data Analisis data
Didasarkan pada pemakaian
obat di periode sebelumnya
Penyesuaian jumlah Perhitungan
METODE EPIDEMIOLOGI kebutuhan obat perkiraan
Didasarkan pada pola penyakit, data dengan alokasi dana kebutuhan obat
jumlah kejadian, dan frekuensi penyakit

METODE KOMBINASI Metode Analisis Evaluasi


Didasarkan pada data epidemiologi dan
pola konsumsi Perencanaan kebutuhan Perencanaan kebutuhan
obat berdasarkan nilai obat berdasarkan nilai
METODE PROXY CONSUMPTION pakai dan nilai investasi krisis
Untuk perencanaan di RS baru yang
tidak memiliki data konsumsi di tahun
sebelumnya
ANALISIS ABC ANALISIS VEN
2. Perencanaan
Metode Konsumsi
Metode konsumsi didasarkan pada data konsumsi sediaan farmasi. Metode
konsumsi menggunakan data dari konsumsi periode sebelumnya dengan
penyesuaian yang dibutuhkan. Perhitungan dengan metode konsumsi didasarkan
atas analisa data konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya ditambah stok
penyangga (buffer stock), stok waktu tunggu (lead time) dan memperhatikan sisa
stok. Buffer stock dapat mempertimbangkan kemungkinan perubahan pola
penyakit dan kenaikan jumlah kunjungan (misal: adanya Kejadian Luar Biasa).
Jumlah buffer stock bervariasi antara 10% sampai 20% dari kebutuhan atau
tergantung kebijakan Rumah Sakit. Sedangkan stok lead time adalah stok Obat
yang dibutuhkan selama waktu tunggu sejak Obat dipesan sampai Obat diterima.

Rumus I Rumus II Rumus SAFETY STOCK


A= (B+C+D) - E CT=(CA x T) + SS- Sisa Stock SS= CA x Lead Time/ Jumlah Hari
A = Rencana Kebutuhan
B = Stok Kerja (Pemakaian rata- CA= kebutuhan rata rata waktu
CT= kebutuhan/periode waktu
rata x 12 bulan) (bulan)
CA= kebutuhan rata rata waktu
C = Buffer stock Lead time= waktu tunggu
(bulan)
D = Lead Time Stock (Lead time x kedatangan obat
T= lama kebutuhan (bulan/tahun)
pemakaian rata-rata)
SS= safety stock
E = Sisa stok
2. Perencanaan
Langkah I Hitung safety stock (ss)
Contoh Perhitungan
SS= CA x Lead Time/ Jumlah Hari
SS= 1000 x 21 hari/ 30 hari (1 bulan) =
700 botol
Salah Satu RS Di Kalimantan Tengah yang
Langkah II Hitung kebutuhan
berada di Sampit memiliki kebutuhan infus RL
(infus Ringer Laktat) sebanyak 2000 infus
CT=(CA x T) + SS- Sisa Stock
dengan pembelian setiap 2 bulan sekali. CT= (1000x2) + 700 - 1000
Karena pemesanan PBF diluar pulau maka leat CT= 2000+ 700-1000
time sekitar 3 minggu (21 hari). Sisa stok RS CT = 1700 Botol
yaitu 1000 infus. Berapa infus RL yang harus
dipesan?
Total yang dipesan untuk stok RS 2
bulan adalah 1700 botol.
2. Perencanaan
Rumus Metode Epidemiologi:
Jumlah Kebutuhan Obat =(jumlah kasus X Menetapkan pola morbiditas

jumlah obat sesuai standar pengobatan) penyakit berdasarkan


kelompok umur - penyakit

+ Safety Stock + Buffer stock – sisa stock


Menghitung jumlah yang Menyiapkan data demografi
Harus diadakan untuk tahun dari populasi yang akan
anggaran yang akan datang diklasifikasikan berdasarkan
jenis kelamin dan umur
Metode Epidemiologi

Perhitungan kebutuhan obat Menghitung jenis, jumlah dosis,


frekuensi dan lama pemberian
Menyediakan data masing-
masing penyakit pertahun untuk

berdasarkan pola penyakit obat menggunakan pedoman


pengobatan yang ada
seluruh populasi pada
kelompok umut yang ada

Faktor yang diperhatikan : Menghitung Frekuensi kejadian

● Perkembangan Pola Penyakit masing-masing penyakit


pertahun untuk seluruh
populasi pada kelompok umut
● Waktu tunggu yang ada

● Stok pengaman
2. Perencanaan
Metode Analisis Evaluasi
Analisa Pareto (ABC) Kombinasi ABC dan VEN

Evaluasi Aspek Ekonomi

Kelompok A : 70 % total dana


Kelompok B : 20 % total dana
Kelompok C : 10 % total dana

Prioritas: harus diadakan, tanpa mempedulikan


Analisa VEN anggaran. VA, VB, VC

Evaluasi aspek Medik/ Terapi Utama: dialokasikan pengadaannnyadari


Vital: life Saving/ obat penyelamat sumber dana tertentu. EA, EB, EC
Ex: obat syok anafilaksis
Esensial: bekerja pada sumber penyakit Tambahan: dialokasikan setelah ibat prioritas
Ex: antihipertensi, analgesik dan utama terpenuhi. NA, NB, NC
Non Essensial : obat penunjang
Ex: vitamin, suplemen
3. Pengadaan
1. Pembelian 2. Produksi 3. Sumbangan/Hibah/Dropping
Ada 4 metode pada proses pembelian.
Produksi sediaan farmasi di rumah Pada prinsipnya pengelolaan
a. Tender terbuka, berlaku untuk sakit mencakup kegiatan membuat, sediaan farmasi dan BMHP dari
semua distributor yang terdaftar, dan merubah bentuk, dan pengemasan hibah/sumbangan, sediaan farmasi
sesuai dengan kriteria yang telah kembali sediaan farmasi steril dan BMHP yang tersisa dapat
ditentukan. dan/atau non steril untuk memenuhi dipakai untuk menunjang pelayanan
b. Tender terbatas, sering disebutkan kebutuhan pelayanan kesehatan di kesehatan pada saat situasi normal.
lelang tertutup. Hanya dilakukan pada rumah sakit. Kriteria sediaan farmasi Pada proses pengadaan ada 3
distributor tertentu yang sudah yang diproduksi : elemen penting yang harus
terdaftar dan memiliki riwayat yang a. Sediaan dg Formula khusus diperhatikan :
baik. b. Sediaan dg Mutu sesuai standar 1. Pengadaan yang dipilih, bila
c. Pembelian dengan tawar menawar, dengan harga lebih murah tidak teliti dapat menjadikan
dilakukan bila item tidak penting, c. Sediaan yang memerlukan ”biaya tinggi“
tidak banyak dan biasanya dilakukan pengemasan kembali 2. Penyusunan dan persyaratan
pendekatan langsung untuk item d. Sediaan yang tidak tersedia di kontrak kerja
tertentu. pasaran 3. Order pemesanan agar barang
d. Pembelian langsung, pembelian e. Sediaan untuk penelitian dapat sesuai jenis, waktu dan
jumlah kecil, perlu segera tersedia. f. Sediaan yang selalu dibuat baru tempat.
Harga tertentu, relatif agak lebih
mahal.
Daftar Pustaka
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Pedoman Penyusunan Rencana
Kebutuhan Obat dan Pengendalian Persediaan Obat di Rumah Sakit.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan


Kefarmasian di Rumah Sakit.

Yuliati, Aulia. 2018. Perhitungan Kebutuhan Obat Dengan Metode Kombinasi Konsumsi
dan Epidemiologi Di Instalasi Farmasi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember.

Anda mungkin juga menyukai