Anda di halaman 1dari 35

PENGENALAN 5S

Pengertian 5R/5S di Tempat Kerja

• Pengertian (definisi)5R (5S)


ialah cara (metode) untuk mengatur /
mengelola tempat kerja menjadi
tempat kerja yang lebih baik secara
berkelanjutan. Penerapan 5R
bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan kualitas di tempat kerja.
MANFAAT 5S/5R
DI TEMPAT KERJA
• Meningkatkan produktivitas karena
pengaturan tempat kerja yang lebih efisien.
• Meningkatkan kenyamanan karena tempat
kerja selalu bersih dan menjadi luas/lapang.
• Mengurangi bahaya di tempat kerja
karena kualitas tempat kerja yang
bagus/baik.
• Menambah penghematan karena
menghilangkan berbagai pemborosan di
tempat kerja.
5R
(Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
5S
(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)
Coba bayangkan, tanpa 5S
5S adalah tugas setiap orang
PERAN KARYAWAN DALAM
PENERAPAN 5S
JABATAN PERAN
Top Manajemen Menekankan dan mempromosikan 5S di Perusahaan
(Factory Manager)
Menetapkan Kebijakan 5S dan keterlibatan seluruh karyawan
di
dalam Perusahaan
Upper & middle
management Menetapkan serta penerapan menyeluruh dari 5S
(Kabag) Memastikan pencapaian penerapan 5S serta mengembangkan
ke tingkat yang lebih tinggi

Mandor
Membuat serta melakukan supervisi terhadap tim 5S
dan pencapaiannya
Memberikan Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan 5S
dan pencapaiannya

Group leader &


Operator (GEMBA) Mendeteksi/menemukan dan menyelidiki masalah 5S
Mengajukan saran dan menerapkan 5S
Jika anda adalah customer setelah
anda melihat foto-foto tersebut,
akankah anda akan percaya pabrik ini
dapat menyediakan anda produk yang
berkualitas???
Game 1
CARA BERMAIN :
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok.
Setiap kelompok menentukan Leader.
Setiap kelompok menerima lembar kerja.
Tidak diperkenankan membuka lembar kerja sebelum menerima aba-aba dari
Trainer.

ATURAN BERMAIN :
Lingkari angka 1 – 20 secara berututan ditandai peluit dari Trainer sebagai
START.
Jika sudah selesai, segera Leader menyerahkan hasil kerja dan membubuhkan
catatan waktu pada lembar papan kerja yang tersedia.
Setiap kesalahan harus ditunjukkan setiap Leader kepada semua peserta lain.
Sheet (1)

Z
A
H
5 D

S
B
24 G
10 15
26
22 9 29 J

L M
K

7
4
R

11 T 20
U
O
2
Y
N W
Sheet (1) One Zed

Z
H
A D
5
S
B
24
G
10 15
26
22 9 29 J

L M
K

7
4
R

11 T 20
U
O
N
2
Y
N W
1. Seiri (Ringkas)
• Seiri berarti membedakan antara yang diperlukan
dan yang tidak diperlukan serta membuang yang
tidak diperlukan.
• Prinsip dari Seiri yaitu dengan menggunakan
stratifikasi dan menangani sebab masalah.
• Langkah – langkah dalam penerapan Seiri:
1. Penjelasan guna penyeragaman pengertian.
2. Kegiatan meringkas tempat kerja.
3. Pemeriksaan berkala kondisi ringkas di tempat kerja.
4. Pelembagaan ringkas dengan system piket.
• Slogan Seiri adalah
"Singkirkan barang – barang yang tidak
diperlukan di tempat kerja."
1. Seiri (Ringkas)
Beberapa ciri khas aktivitas dari Seiri:
 Buang barang yang tidak diperlukan.
 Tangani penyebab kotoran dan kebocoran.
 Pembersihan Ruangan.
 Bersihkan daerah di sekitar pabrik.
 Buang kotoran.
 Buang wadah minyak/oli tidak terpakai
 Tangani barang yang cacat dan rusak.
 Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
 Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
 Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
 Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
Sheet (1)

5
10 15

7
11 4
20 2
Sheet (1)

5
10 15

7
11 4
20 2
BEFORE AFTER
2. Seiton (Rapi).
Seiton adalah menentukan tata letak yang tertata
rapise hingga kita selalu menemukan barang
yang dibutuhkan. Prinsip dari Seiton adalah
penyimpana fungsional dan menghilangkan
waktu untuk mencari barang.
Langkah – langkah dalam penerapan Seiton:
– a. Pengelompokan barang.
– b. Penyiapan tempat.
– c. Pemberian tanda batas.
– d. Pemberian tanda pengenal barang.
– e. Membuat denah/peta penyimpanan.

"Setiap barang yang berada di


Slogan Seiton adalah

tempat kerja memiliki tempat yang pasti“.


Beberapa ciri khas aktivitas 2. Seiton
(Rapi)

dari Seiton:
o Setiap barang memiliki tempat khusus.
o Menyimpan dan mengambil barang dalam waktu 30 detik.
o Standart pengarsipan.
o Papan pengumuman yang rapi.
o Pengumuman yang mudah dibaca.
o Garis lurus dan garis tegak lurus.
o Penempatan fungsional untuk material.
o Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses
kerja.
o Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan
keseringan penggunaannya.
o Pengaturan (pengendalian) visual supaya peralatan/barang
mudah ditemukan, teratur dan selalu pada tempatnya
Sheet ( )
45 7 8 10

2
14 1819
9
1 3
13 17

11 12 20 15 16
Sheet ( )

1 2 3 4 5 9
7 8 10

11 12
13 14
15 16 17
18 19 20
BEFORE AFTER
3. Seiso (Resik).
Seiso berarti menghilangkan sampah kotoran dan
barang asing untuk memperoleh tempat kerja
yang lebih bersih.
Prinsip Seiso adalah bahwa pembersihan
sebagai pemeriksaan dan tingkat
kebersihan.
Langkah – langkah dalam penerapan Seiso:
-Penyediaan sarana kebersihan.
-Pembersihan tempat kerja.
-Permajaan tempat kerja.
-Pelestarian Seiso.
Slogan Seiso adalah “Bersihkan segala sesuatu
yang ada di tempat kerja, Membersihkan berarti
memeriksa"
3.Seiso(Resik)
Beberapa ciri khas aktivitas dari Seiso:
• Ada tim piket kebersihan sebelum dan sesudah kerja
• Budaya buang sampah pada tempatnya
• Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
• Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
• Meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah.
• Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak.
4. SEIKETSU (RAWAT)
Seiketsu berarti memelihara barang dengan teratur, rapi, bersih dan
dalam aspek personal serta kaitannya dengan polusi

Prinsip Seiketsu adalah Manajemen Visual dan pemantapan 5S.

Langkah – langkah dalam penerapan Seiketsu:


a. Penentuan butir kendali.
b. Penetapan kondisi tidak wajar.
c. Rancangan mekanisme pemantauan.
d. Pola tindak lanjut.
e. Pemeriksaan berkala/audit.

Slogan Seiketsu adalah “Setiap orang memperoleh informasi yang


dibutuhkannya di tempat kerja tepat waktu"
4. Seiketsu (Rawat)

Beberapa ciri khas aktivitas dari Seiketsu:


o Pemberian petunjuk arah..
o Label Tanggung Jawab.
o Label arah membuka dan menutup.
o Label Voltase, Batas
o Pipa yang diberi kode warna dan peringatan.
o Mencegah keberisikan dan getaran.
o Papan petunjuk pemadam kebakaran.
o Pengaturan Kabel.
o Penempatan tanaman dan jadwal 5S.
o Mempertahankan 3 kondisi di atas (Seiri, Seiton, Seiso)
dari waktu ke waktu
5. Shitsuke (Rajin/Disiplin)
Shitsuke berarti melakukan suatu yang benar sebagai
kebiasaan.
Prinsip Shitsuke adalah Pembentukan kebiasaan dan
tempat kerja yang mantap.

• Langkah – langkah dalam penerapan Shitsuke:


• a. Penetapan target bersama.
• b. Teladan/Contoh dari atasan.
• c. Hubungan Karyawan.
• d. Kesempatan belajar dari karyawan.

Slogan Shitsuke adalah "Lakukan apa yang harus dilakukan


dan jangan lakukan apa yang tidak boleh dilakukan"
4. Shitsuke (Rajin)

Beberapa ciri khas aktivitas dari Shitsuke:


 Pembersihan bersama.
 Waktu Latihan.
 Praktek Memungut barang.
 Mengenakan sepatu pengaman.
 Manajemen ruangan umum.
 Label Voltase, Batas
 Praktek penanganan keadaan darurat.
 Tanggung jawab individu.
 Menelfon dan berkomunikasi
 Manual 5S.
 Setelah melihat baru percaya.
 Mendisiplinkan diri untuk melakukan4hal di atas (Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu)
Pengendalian Visual Dalam Penerapan 5R (5S)
di Tempat Kerja
PengendalianVisual merupakan bentuk penerapan
5R langkah R yang ke-2 (dua) yaitu "Rapi".
Langkah ini dilakukan dengan cara menata /
mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses
kerja dan juga menata /mengurutkan peralatan/barang
berdasarkan keseringan penggunaan serta
pengaturan/pengendalian (manajemen) secara visual
peralatan/barang di tempat kerja dengan label/tanda
dengan maksud/tujuan barang/peralatan lebih
cepat/mudah ditemukan sehingga terdapat keteraturan
di tempat kerja.
• Manfaat dari pengaturan (pengendalian) visual ialah
supaya orang ataupun orang lain (tamu/pengunjung) di
tempat kerja dapat dengan mudah mengetahui
(memahami) situasi tempat/area kerja secara langsung
bahkan tanpa harus menanyakan kepada petugas yang
bekerja di tempat kerja.

Pengendalian visual dapat dilakukan dengan


memberi tanda/nama/label pada lantai kerja, pada
peralatan, pada laci/rak, kotak penyimpanan, dsb. Untuk
lebih memudahkan penerapannya, maka dapat
ditambahkan sistem kode warna dalam mengorganisir
tanda/nama/label tempat kerja.
Berikut adalah contoh label dan kode warna sebagai
pengaturan (pengendalian) visual dalam mengorganisir
tempat kerja :
LABEL KETERANGAN

Batas Area Kerja.


Batas Ruangan Kerja.
Batas Jalur Lalu
Lintas.

Produk Jadi.
Sarana
Umum.

Barang/Bahan Baku.
Sarana P3K.
Sarana Keselamatan.
Sarana Darurat &
Evakuasi. Jalur Pejalan
Kaki.

Barang/Bahan yang akan


diproses.
Berikut adalah contoh label dan kode warna sebagai
pengaturan (pengendalian) visual dalam mengorganisir
tempat kerja :
LABEL KETERANGAN

Barang/Bahan Inspeksi QC.

Produk/Bahan Ditolak (Reject).


Sisa Pekerjaan yang tidak
terpakai. Tanda Berhenti.
Rak/Lemari.
Meja.
Perlengkapan/Peralatan/Mesin.

Area terbatas untuk


tujuan operasional.
Mesin/Alat Berbahaya.
Area terbatas untuk
keselamatan. Sarana Darurat
Kebakaran.

Zona Mengandung Bahaya.


Contoh format pemasangan label pada lantai area kerja :

Penerapan Pengendalian Tanda Visual Pada Lantai Area Kerja


Contoh Penerapan Pengendalian Visual 5R di Tempat Kerja :

Anda mungkin juga menyukai