Anda di halaman 1dari 14

KEWIRAUSAHAAN

MODAL DASAR
WIRAUSAHAWAN

DR. Hj. FATIMAH RISWATI, SE MS.


Pada situasi pasar yang semakin terbuka dan
semakin komplek saat ini menuntut seorang
wirausaha untuk bekerja secara baik dan cermat
yakni adanya kemauan keras, keinginan untuk
berprestasi, keinginan untuk bertanggung jawab,
persepsi dan komunikasi yang optimis, aktivitas yang
enerjik, rencana yang berorientasi pada masa depan,
keterampilan dalam pengorganisasian, sikap tanggap
terhadap uang, kemampuan inovatif yang kreatif,
kemampuan perencanaan yang realistis dan objektif,
kemampuan beradaptasi, melalui pemahaman konsep
tersebut adanya peluang niscaya akan dapat diraih,
(Darmadi, 2005 : 134)
Dari uraian beberapa penjelasan di atas dapatlah
kiranya disimpulkan bahwa ada delapan karakteristik
diri yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu:
1. Visi
2. Misi
3. Percaya diri
4. Berorientasi Tugas dan Hasil
5. Perencanaan
6. Resiko
7. Berorientasi ke masa depan
8. Kreativitas & Inovasi
1. Visi dan Misi

Locke and assosiates dalam Sasongko (2005 : 49) menyatakan


bahwa visi adalah sebagai sebuah ideal dan pencitraan unik
sebuah perusahaan pada masa depan, poin terpenting disini
adalah, bahwa sebuah visi mengartikulasi sebuah pandangan
mengenai masa depan organisasi yang realistis, bisa dipercaya,
dan atraktif, dan diyakini bisa dicapai, setidaknya mampu
membawa perusahaan pada kondisi yang lebih baik untuk
beberapa hal penting dibandingkan dengan yang sekarang ada.
Zimmerer and Scarborough (2004 : 38) menyatakan bahwa visi
merupakan suatu ekspresi mengenai apa yang dipegang dan
diyakini oleh perusahaan. Visi adalah gambaran yang ada dalam
pikiran. Pada umumnya wirausahawan yang berhasil karena
mereka mampu mengkomunikasikan visi dan semangat mereka
tentang visi pada orang yang ada disekitarnya. Visi berdasarkan
nilai-nilai dan nilai-nilai ini memberi tahu pada orang-orang
bagaimana harus bertindak dan berperilaku yang ideal guna
bersama-sama menuju titik tujuan yang hendak dituju bersama.
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
tujuan atau alasan eksistensi organisasi, memuat apa
yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk maupun jasa Wheelen dalam
Wibisono (2006 : 46).
Wirausahawan yang sukses pertama-pertama harus
memiliki ide serta visi bisnis yang jelas, kemudian ada
kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko,
baik resiko waktu maupun resiko uang. Apabila ada
kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah
berikutnya membuat perencanaan usaha,
mengorganisasikan dan menjalankannya agar
usahanya berhasil, selain harus kerja keras sesuai
dengan urgensinya. (Suryana, 2006 : 62)
Akhirnya visi dapat dinyatakan sebagai faktor yang
mampu memusatkan segala daya dan kekuatan ke
arah satu titik sasaran akhir masa depan, tidak lepas
dari pengaruh peran dan kemampuan pemimpin.
Pemimpin yang memiliki visi dan memahami visi
perusahaannya serta memiliki komitmen yang tinggi
untuk merealisasikan visi tersebut akan mampu
menjadi penggerak semua sumber daya yang ada
disekitarnya, sehingga akhirnya mampu mengikat
seluruh energi dalam satu kekuatan daya gerak yang
sangat kuat untuk mencapai tujuan.
Bahwa pernyataan misi merupakan sebuah kompas,
yang membantu anda menemukan arah dan
menunjukkan jalan yang tepat saat anda tersesat
dalam rimba bisnis.
Siagian (1997 : 67) menyatakan bahwa suatu bisnis
tidak ditentukan oleh nama, dasar hukum, atau
undang-undang pembentukannya, bisnis ditentukan
oleh visi dan misi bisnis. Hanya rumusan visi dan misi
serta tujuan organisasi yang jelas yang akan
memungkinkan adanya tujuan-tujuan bisnis yang wajar
dan jelas dapat dicapai.
3. Percaya Diri (Self Confident)

Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan


keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan
diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas,
dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki
kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
4. Berorientasi Tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan


hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai‑nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang.
5. Perencanaan

Perencanaan (planning) adalah penetapan di awal hasil-


hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan serta
bagaimana cara untuk mencapai hasil tersebut.
Perencanaan bisnis merupakan bagian integral dari
perencanaan usaha (business planning) secara umum.
(Solihin, 2007 : 5)
Perencanaan tidak dapat dilepaskan dengan
menentukan arah dan tujuan yang akan dicapai oleh
perusahaan seperti yang dikatakan oleh Schermerhorn
Jr (1996 : 150) bahwa perencanaan adalah suatu proses
penetapan tujuan dan memutuskan bagaimana hal itu
dapat dicapai.
Tujuan merupakan hasil atau sasaran khusus yang
diharapkan dapat dicapai, sebuah rencana merupakan
pernyataan dari apa yang dibutuhkan untuk dilakukan
sehingga mencapai tujuan.
6. Keberanian Mengambil Resiko Usaha

Wirasasmita (1993 :2) menjelaskan bahwa seorang


wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang
yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan
cara yang baik. Selanjutnya dikatakan bahwa wirausaha
adalah orang yang menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan.
Antonic and Hisrich (2003 :17) menyatakan bahwa seorang
wirausahawan adalah orang yang bergelut dengan resiko, ia
mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang
menanggung resiko, baik resiko keuntungan maupun resiko
kerugian, oleh karena itu pengambilan resiko adalah bagian
yang utama dalam proses menjalani profesi sebagai seorang
wirausahawan.
Longenecher (2001 : 10) menyatakan bahwa
kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang
selalu ada bagi wirausahawan, dan selama ini tidak
pernah ada jaminan kesuksesan, tidak seorangpun
ingin gagal dalam bisnis, namun selalu ada
kemungkinan bagi orang yang memulai suatu bisnis.
Pendapat lain disampaikan Winardi (2003 : 40) yang
menyatakan mereka akan berupaya sekuat tenaga
untuk menghadapi resiko yang akan muncul,
mempersiapkan diri sebaik mungkin memperhitungkan
dan mengatasi setiap permasalahan yang muncul.
Mereka mengkapitalisasi informasi yang ada
mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju
kesuksesan itu, mereka menciptakan cara-cara untuk
berbagi resiko dengan rekanan, para pelanggan, para
investor, kreditor dan bahkan dengan para partner
mereka, mereka dengan hati-hati mengendalikan peran
pokok dalam hal melaksanakan operasi-operasi
perusahaan mereka.
7. Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang
memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia
memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan
risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari
peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak
cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang.
Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari
suatu peluang.
4. Kreativitas & Inovasi
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new
things) dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru
(doing new things).
Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari peluang.
Inovasi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda, sesuatu yang baru dan
berbeda tersebut dapat berupa produk, baik barang maupun
jasa, ide, atau metodenya. Sesuatu yang berbeda muncul
sebagai buah pikiran yang kreatif dan inovatif merupakan nilai
tambah dan keunggulan bersaing bagi setiap wirausahawan.
Wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya
menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya, (Suryana,
2006 : 2)
Oleh karena itu, kewirausahaan adalah "thinking and
doing new things or old thinks in new ways" (berpikir
dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu
yang lama dengan cara-cara baru).

Wibisono (2006 : 110) memandang inovasi sebagai titik awal


dimulainya persaingan usaha, inovasi adalah titik mula dan
sebagai pertanda apakah sebuah perusahaan akan dapat
bersaing dengan perusahaan lain. Dalam mengelola proses
inovasi terdapat empat tahapan penting yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Melihat suatu peluang pasar untuk produk dan jasa baru
2. Mengatur portopolio riset dan pengembangan di
perusahaan
3. Merancang dan mengembangkan produk dan jasa baru
4. Memasarkan produk dan jasa kepasaran

Anda mungkin juga menyukai