0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas delapan karakteristik penting yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu visi dan misi yang jelas, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kemampuan perencanaan, berani mengambil resiko, pandangan ke masa depan, serta kreativitas dan inovasi. Karakteristik-karakteristik ini penting untuk memimpin dan mengembangkan bisnis secara efektif.
Dokumen tersebut membahas delapan karakteristik penting yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu visi dan misi yang jelas, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kemampuan perencanaan, berani mengambil resiko, pandangan ke masa depan, serta kreativitas dan inovasi. Karakteristik-karakteristik ini penting untuk memimpin dan mengembangkan bisnis secara efektif.
Dokumen tersebut membahas delapan karakteristik penting yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu visi dan misi yang jelas, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kemampuan perencanaan, berani mengambil resiko, pandangan ke masa depan, serta kreativitas dan inovasi. Karakteristik-karakteristik ini penting untuk memimpin dan mengembangkan bisnis secara efektif.
Pada situasi pasar yang semakin terbuka dan semakin komplek saat ini menuntut seorang wirausaha untuk bekerja secara baik dan cermat yakni adanya kemauan keras, keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk bertanggung jawab, persepsi dan komunikasi yang optimis, aktivitas yang enerjik, rencana yang berorientasi pada masa depan, keterampilan dalam pengorganisasian, sikap tanggap terhadap uang, kemampuan inovatif yang kreatif, kemampuan perencanaan yang realistis dan objektif, kemampuan beradaptasi, melalui pemahaman konsep tersebut adanya peluang niscaya akan dapat diraih, (Darmadi, 2005 : 134) Dari uraian beberapa penjelasan di atas dapatlah kiranya disimpulkan bahwa ada delapan karakteristik diri yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu: 1. Visi 2. Misi 3. Percaya diri 4. Berorientasi Tugas dan Hasil 5. Perencanaan 6. Resiko 7. Berorientasi ke masa depan 8. Kreativitas & Inovasi 1. Visi dan Misi
Locke and assosiates dalam Sasongko (2005 : 49) menyatakan
bahwa visi adalah sebagai sebuah ideal dan pencitraan unik sebuah perusahaan pada masa depan, poin terpenting disini adalah, bahwa sebuah visi mengartikulasi sebuah pandangan mengenai masa depan organisasi yang realistis, bisa dipercaya, dan atraktif, dan diyakini bisa dicapai, setidaknya mampu membawa perusahaan pada kondisi yang lebih baik untuk beberapa hal penting dibandingkan dengan yang sekarang ada. Zimmerer and Scarborough (2004 : 38) menyatakan bahwa visi merupakan suatu ekspresi mengenai apa yang dipegang dan diyakini oleh perusahaan. Visi adalah gambaran yang ada dalam pikiran. Pada umumnya wirausahawan yang berhasil karena mereka mampu mengkomunikasikan visi dan semangat mereka tentang visi pada orang yang ada disekitarnya. Visi berdasarkan nilai-nilai dan nilai-nilai ini memberi tahu pada orang-orang bagaimana harus bertindak dan berperilaku yang ideal guna bersama-sama menuju titik tujuan yang hendak dituju bersama. Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk maupun jasa Wheelen dalam Wibisono (2006 : 46). Wirausahawan yang sukses pertama-pertama harus memiliki ide serta visi bisnis yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik resiko waktu maupun resiko uang. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah berikutnya membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya agar usahanya berhasil, selain harus kerja keras sesuai dengan urgensinya. (Suryana, 2006 : 62) Akhirnya visi dapat dinyatakan sebagai faktor yang mampu memusatkan segala daya dan kekuatan ke arah satu titik sasaran akhir masa depan, tidak lepas dari pengaruh peran dan kemampuan pemimpin. Pemimpin yang memiliki visi dan memahami visi perusahaannya serta memiliki komitmen yang tinggi untuk merealisasikan visi tersebut akan mampu menjadi penggerak semua sumber daya yang ada disekitarnya, sehingga akhirnya mampu mengikat seluruh energi dalam satu kekuatan daya gerak yang sangat kuat untuk mencapai tujuan. Bahwa pernyataan misi merupakan sebuah kompas, yang membantu anda menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat saat anda tersesat dalam rimba bisnis. Siagian (1997 : 67) menyatakan bahwa suatu bisnis tidak ditentukan oleh nama, dasar hukum, atau undang-undang pembentukannya, bisnis ditentukan oleh visi dan misi bisnis. Hanya rumusan visi dan misi serta tujuan organisasi yang jelas yang akan memungkinkan adanya tujuan-tujuan bisnis yang wajar dan jelas dapat dicapai. 3. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan 4. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai‑nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang. 5. Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah penetapan di awal hasil-
hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapai hasil tersebut. Perencanaan bisnis merupakan bagian integral dari perencanaan usaha (business planning) secara umum. (Solihin, 2007 : 5) Perencanaan tidak dapat dilepaskan dengan menentukan arah dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan seperti yang dikatakan oleh Schermerhorn Jr (1996 : 150) bahwa perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan dan memutuskan bagaimana hal itu dapat dicapai. Tujuan merupakan hasil atau sasaran khusus yang diharapkan dapat dicapai, sebuah rencana merupakan pernyataan dari apa yang dibutuhkan untuk dilakukan sehingga mencapai tujuan. 6. Keberanian Mengambil Resiko Usaha
Wirasasmita (1993 :2) menjelaskan bahwa seorang
wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik. Selanjutnya dikatakan bahwa wirausaha adalah orang yang menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan. Antonic and Hisrich (2003 :17) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang bergelut dengan resiko, ia mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang menanggung resiko, baik resiko keuntungan maupun resiko kerugian, oleh karena itu pengambilan resiko adalah bagian yang utama dalam proses menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan. Longenecher (2001 : 10) menyatakan bahwa kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausahawan, dan selama ini tidak pernah ada jaminan kesuksesan, tidak seorangpun ingin gagal dalam bisnis, namun selalu ada kemungkinan bagi orang yang memulai suatu bisnis. Pendapat lain disampaikan Winardi (2003 : 40) yang menyatakan mereka akan berupaya sekuat tenaga untuk menghadapi resiko yang akan muncul, mempersiapkan diri sebaik mungkin memperhitungkan dan mengatasi setiap permasalahan yang muncul. Mereka mengkapitalisasi informasi yang ada mempersiapkan segala sesuatunya untuk menuju kesuksesan itu, mereka menciptakan cara-cara untuk berbagi resiko dengan rekanan, para pelanggan, para investor, kreditor dan bahkan dengan para partner mereka, mereka dengan hati-hati mengendalikan peran pokok dalam hal melaksanakan operasi-operasi perusahaan mereka. 7. Berorientasi ke masa depan Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang. 4. Kreativitas & Inovasi Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new things). Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari peluang. Inovasi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda, sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat berupa produk, baik barang maupun jasa, ide, atau metodenya. Sesuatu yang berbeda muncul sebagai buah pikiran yang kreatif dan inovatif merupakan nilai tambah dan keunggulan bersaing bagi setiap wirausahawan. Wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya, (Suryana, 2006 : 2) Oleh karena itu, kewirausahaan adalah "thinking and doing new things or old thinks in new ways" (berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru).
Wibisono (2006 : 110) memandang inovasi sebagai titik awal
dimulainya persaingan usaha, inovasi adalah titik mula dan sebagai pertanda apakah sebuah perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dalam mengelola proses inovasi terdapat empat tahapan penting yang harus diperhatikan yaitu : 1. Melihat suatu peluang pasar untuk produk dan jasa baru 2. Mengatur portopolio riset dan pengembangan di perusahaan 3. Merancang dan mengembangkan produk dan jasa baru 4. Memasarkan produk dan jasa kepasaran