Anda di halaman 1dari 37

KEWIRAUSAHAAN/ENTREPRENEURSHIP

KONSEP KEWIRAUSAHAAN
 Konsep entrepreneurship mulai diperkenalkan pada abad ke-18 di
Prancis oleh Richard Cantillon.

• Pengertian entrepreneurship itu sendiri berkembang sejalan dengan


evolusi pemikiran para ahli ekonomi di dunia barat, kemudian
menyebar ke negara-negara lain termasuk ke Indonesia.

• Di negara kita sendiri konsep entrepreneurship tersebut


dialihbahasakan sebagai kewiraswastaan atau kewirausahaan.
Pengertian Kewirausahaan /
Entrepreneurship
Kata entrepreneurship yang dahulunya sering
diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan namun
akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata
kewirausahaan.
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu
entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan.
Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata:
Wira: utama, gagah berani, luhur;
Swa: sendiri; Sta: berdiri;
Usaha: kegiatan produktif
Dari asal kata tersebut, wiraswasta pada mulanya
ditujukan pada orang – orang yang dapat berdiri sendiri.

Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai


orang-orang yang tidak bekerja pada sektor pemerintah
yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang
bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.

Wirausahawan adalah orang yang berani membuka


kegiatan produktif yang mandiri.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10)
mendefinisikan:
“Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang
baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang
diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta
risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
kebebasan pribadi”.
Kewirausahaan menurut David E. Rye (1996) adalah
Suatu pengetahuan terapan dari konsep dan teknik
manajemen yang disertai risiko dalam merubah atau
memproses sumberdaya menjadi output yang bernilai
tambah tinggi (value edded). Perubahan ini dilakukan
melalui penciptaan diferensiasi, standarisasi, proses dan
alat desain dalam menciptakan pasar dan pelanggan baru.
Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Wirausaha merupakan pengambilan risiko untuk


menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan
peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau
dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang
dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam
menghadapi tantangan – tantangan persaingan .”
(Nasrullah Yusuf, 2006).
Kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis;
mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat
dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
sukses (Izzati Amperaningrum, SE, MM & Dr. Zuhad
Ichyaudin, MBA)
Wasty Soemarno (1984 h.43) merumuskan pengertian
wiraswasta sebagai berikut :
“Wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, serta
keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta
memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan
yang ada pada diri sendiri. ”
Rumusan senada disampaikan pula oleh Pusat Latihan
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (1995 h.4).
“… wiraswasta/wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani,
dan pantas menjadi teladan dalam bidang usaha. Dengan kata lain
wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat
kewirausahaan, yaitu keberanian mengambil risiko, keutamaan,
kreativitas, dan keteladanan dalam menangani usaha atau perusahaan
dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri”.
Robert C. Ronstadt (dalam Kuratko dan Hodgetts 1989, h.8)
mencoba mendeskripsikan entrepreneurship sebagai berikut.
Kewirausahaan adalah suatu proses yang dinamis untuk meningkatkan
kesejahteraan. Kesejahteraan ini diciptakan oleh individu-individu yang
bersedia mengambil risiko, atas kekayaan, waktu, dan/atau karier dalam
menyediakan nilai (sesuatu yang bernilai) pada barang atau jasa. Barang
atau jasa itu sendiri mungkin merupakan suatu produk atau jasa baru
dan unik atau mungkin juga tidak, tetapi nilai merupakan sesuatu yang
mesti ditambahkan oleh para pengusaha dengan menjamin dan
mengalokasikan sumber daya dan keahlian tertentu.
Ciri-ciri Wirausaha/Entrepreneur
a. Selalu tumbuh
Seorang wirausaha berbeda dengan pedagang biasa. Perbedaan ini ditandai dari sifat
dan kondisi usahanya.

b. Bersahabat dengan ketidakpastian


Menurut Rhenald Kasali, banyak pemula yang gagal berwirausaha karena gagal
menanamkan passion ke dalam alam ketidakpastian. Artinya, pebisnis pemula belum
menyadari bahwa kegiatan berbisnis berdekatan dengan ketidakpastian. Bukan
sekadar ada modal, pengembalian keuntungan, dan kejayaan.

Seorang wirausaha selalu siap dengan penghasilan yang tidak tetap (kecuali bila
usaha sudah stabil), membayar fasilitas dengan biaya sendiri, menemui tantangan
dan kesulitan, membangun kepercayaan dari nol. Seorang wirausaha berpikir bahwa
kesulitan adalah tantangan, sehingga tidak akan menyerah dan berhenti berusaha.
c. Mengelola jenis usaha riil dan bukan spekulatif
Seorang wirausaha tidak mengenal jalan pintas ataupun
cara-cara yang membuat cepat menjadi kaya. Artinya,
seorang wirausaha membangun usahanya step by step,
dengan kerja keras, dan bukan hasil kerja yang bersifat
instant. Sebaliknya, usaha spekulatif ditujukan untuk
mengejar kekayaan dalam waktu singkat, dan tanpa kerja
keras.
Karakteristik wirausaha/Entrepreneur
Menurut McClelland yang dikutip oleh Masykur Wiratmo (1996), karakteristik
wirausahawan /entrepreneur adalah sebagai berikut:

a. Keinginan untuk berprestasi

Keinginan berprestasi merupakan penggerak psikologis utama. Keinginan berprestasi


adalah keinginan atau dorongan dalam diri yang memotivasi perilaku ke arah tujuan.

b. Keinginan untuk bertanggung jawab

c. Preferensi kepada resiko menengah

Yaitu memilih menetapkan tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi,
tetapi yang masih dapat dipenuhi.
d. Persepsi pada kemungkinan berhasil
Adanya orientasi untuk mencapai keberhasilan, dengan cara mempelajari fakta
dan menilainya.

e.Rangsangan oleh umpan balik

f. Aktivitas enerjik
Yaitu aktif dan memiliki proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas
dengan cara baru.

g. Orientasi ke masa depan


Yaitu melakukan perencanaan dan berpikir ke depan.

h. Keterampilan dalam pengorganisasian


i. Sikap terhadap uang
Uang bukan semata-mata tujuan bekerja. Uang adalah efek atau lambang
konkret dari tercapainya tujuan. Yang lebih penting dari sekedar mencari uang
adalah prestasi kerja.
Karakteristik Penting bagi seorang Entrepreneur
A. BERANI MENGAMBIL RISIKO DENGAN PENUH
PERHITUNGAN (CALCULATED RISK TAKING)
 Setiap aspek bisnis selalu berhadapan dengan risiko kegagalan, namun
ia harus berani memulai, dengan perhitungan yang cermat karena
kesuksesan tidak akan pernah tercipta jika usaha tidak pernah dimulai.
 Ibarat kata pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang
anginnya, semakin tinggi harapan, semakin sulit mencapainya.
 Semakin besar usaha yang dilakukan akan semakin kompleks
tantangan yang dihadapi dan semakin besar risiko kegagalan yang
dihadapi
Di lain pihak, betapa pun kecil dan sederhananya
suatu usaha kemungkinan risiko kegagalan akan selalu
ada.
Atas dasar itu maka seorang wirausaha yang
berkemauan kuat untuk berhasil dalam hidupnya,
harus berani berinisiatif untuk memulai dan berbuat
serta siap menghadapi tantangan.
Seorang yang ragu dan takut menghadapi risiko
kegagalan tidak akan pernah memulai dan tidak akan
berhasil menjadi seorang wirausaha.
B. MEMILIKI KOMITMEN DAN BERKEMAUAN YANG KERAS
(COMMITMENT AND PERSEVERANCE)
Komitmen terhadap usaha dan kemauan yang keras untuk mencapai
sasaran merupakan aspek yang paling pokok dari seorang wirausaha.

Dengan memiliki karakteristik tersebut seorang wirausaha akan


mengabdikan dirinya secara total terhadap usaha yang ditanganinya.

Jika seseorang memiliki kemauan yang keras maka jalan akan terbuka
sehingga dia dapat mencapai tujuannya. Hanya seseorang yang
memiliki kemauan yang keras yang akan berhasil dalam hidupnya.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemauan yang keras, ia akan
mudah menyerah bila dihadapkan pada kesulitan dan tantangan.
C. MEMILIKI KEJUJURAN DAN DAPAT DIPERCAYA
(INTEGRITY AND RELIABILITY)
Menurut Kuratko dan Hodgetts (1989) integritas dan reliabilitas
merupakan perekat dan tali yang akan menyatukan keberhasilan
seseorang dengan seluruh klien. Investor partner (mitra),
pelanggan, dan kreditor sangat memperhatikan atribut yang satu
ini.
Integritas dan reliabilitas yang dimiliki oleh seorang wirausaha
merupakan modal penting dalam rangka membangun dan
mempertahankan kepercayaan semua klien.
Agar seseorang memperoleh kepercayaan dari orang lain dalam
berusaha maka ia harus memiliki sifat jujur dan bertanggung
jawab. Banyak orang mengalami kegagalan dalam menjalin
hubungan bisnis hanya karena tidak memiliki sifat jujur
D. KREATIF (CREATIVITY)
Manusia wirausaha didukung oleh cara-cara
berpikirnya yang kreatif.
Menurut Soemanto (1982) pemikiran kreatif itu
sendiri didorong oleh dua faktor, yaitu pengerahan
daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah.
Menurut dia, apabila kita tidak memadukan daya
imajinasi dengan kemampuan berpikir ilmiah maka
tidak akan mungkin kita melakukan pemikiran yang
kreatif.
E. PERCAYA DIRI (SELF – CONFIDENCE)
Manusia wirausaha memiliki keyakinan yang kuat atas
kekuatan yang ada pada dirinya.

Manusia lahir dan dianugrahi kekuatan oleh Sang Pencipta agar


manusia dapat hidup dan mengelola alam ini secara bijaksana.

Walaupun seorang wirausaha sering dihadapkan pada sejumlah


rintangan yang sangat sulit, namun keyakinan akan
kemampuan yang ada pada dirinya tidak pernah memudar dan
itu pula yang sering mendorong dia untukmelakukan upaya-
upaya kreativitasnya
F. TIDAK TERGANTUNG PADA PIHAK LAIN (INDEPENDENCE)
Hasrat atau keinginan akan kebebasan, berdiri di atas kekuatan diri sendiri, dan
tidak tergantung pada orang lain merupakan driving force dari para wirausahawan
yang bermunculan saat ini.

Hal yang sama diungkapkan oleh Soemanto (1982) bahwa manusia


wirausaha tidak suka bergantung kepada pihak lain di alam sekitarnya, dalam
setiap usaha memajukan kehidupan diri serta keluarganya, manusia.

wirausaha tidak suka hanya menunggu uluran tangan dari pemerintah ataupihak
lain di dalam masyarakat.

Bahkan manusia wirausaha juga tidak suka tergantung pada alam (misalnya cuaca
dan kondisi alam). Manusia wirausaha tidak mudah menyerah pada alam. Justru
manusia wirausaha selalu berupaya untuk bertahan dari tekanan alam dan bahkan
jika perlu, berusaha untuk menundukkan alam.
G. KEMAMPUAN BEKERJA SAMA DALAM SUATU TIM (TEAM
BUILDING)
Hasrat untuk independent dan mandiri tidak berarti
mengesampingkan hasrat seorang wirausaha untuk
membangun sebuah team building yang solid.
Kebanyakan dari wirausaha yang sukses adalah
mereka yang memiliki kualifikasi yang tinggi, tim yang
solid dan tangguh sehingga membantu
pengembangan organisasi dalam mencapai visi dan
misi.
H. BERWAWASAN JAUH KE DEPAN (FORESIGHT)
 Investasi yang dilakukan oleh seorang wirausaha dapat dipandang sebagai
suatu pengorbanan, yaitu mengorbankan sejumlah konsumsi pada saat ini
untuk memperoleh jumlah konsumsi yang lebih banyak pada waktu yang akan
datang.
 Dengan demikian, sangatlah masuk akal jika seorang wirausaha memiliki sikap
hidup yang berorientasi pada keadaan jangka panjang yang lebih baik, tidak
untuk mengejar kesenangan jangka pendek.
 Dengan wawasan yang berorientasi jauh ke masa depan, seorang wirausaha
mampu menentukan tujuan dan rencana untuk jangka waktu tertentu, satu,
3,atau 5 tahun ke depan.
 Dengan kemampuan yang dimilikinya, seorang wirausaha berupaya
mempersiapkan langkah usaha mandirinya secara hati hati dan penuh
perhitungan, menganalisis prospek usahanya pada masa yang akan datang,
menganalisis keadaan pada masa depan termasuk perubahanperubahan yang
mungkin terjadi, dan akhirnya menentukan strategi usaha.
I. MEMILIKI KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN
KEPEMIMPINAN (MANAGERIAL AND LEADERSHIP)
 Meredith, dkk. (1996) mengungkapkan “Prestasi total sebuah bisnis
terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan sang wirausaha.

 Efektivitas (dia) sebagai pemimpin ditentukan oleh hasil-hasil yang


dicapai” Wirausaha yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil,
baik yang memimpin sedikit banyak karyawan.

 Dilihat dari hakikat pekerjaannya seorang wirausaha adalah seorang


manajer dan sekaligus pemimpin. Mereka harus mencari peluang-
peluang, memulai proyek-proyek, mengumpulkan dan mengelola
sumber-sumber daya yang dibutuhkan termasuk sumber daya
manusia, menentukan tujuan-tujuan untuk organisasi, membimbing,
dan memimpin mereka untuk mencapai sasaran organisasi.
Entrepreneur Mindset/Karakter Wirausaha
Menurut McGraith & MacMillan (2000) terdapat
tujuh karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon
wirausaha.
1. Action oriented
Ingin segera bertindak, dan tidak suka menunda-nunda atau
membiarkan sesuatu lewat begitu saja.
2. Berpikir simpel
Belajar menyederhanakan yang kompleks, sehingga tidak ribet. Setiap
persoalan dilihat secara jernih dan diselesaikan secara bertahap.
3. Mencari peluang baru
Mau belajar yang baru, mencari alternatif baru, dan
mencari cara-cara baru.

4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi


Tidak pemalas atau penunda pekerjaan. Setiap
kesempatan yang ada segera raih dan dimanfaatkan,
disertai sifat disiplin yang tinggi.

5. Hanya mengambil peluang yang terbaik


Cepat membaca peluang-peluang yang muncul, dan
memilih yang terbaik.
6. Fokus pada eksekusi
Tidak sekedar memikirkan, merenungkan atau
menganalisis ide-ide, melainkan melakukan tindakan
dan merealisasikan pikiran-pikiran tersebut.
7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang
digeluti
Membangun jaringan dan memberdayakan orang-
orang di sekitarnya, dan tidak melakukan semuanya
sendiri.
Karakter-karakter yang paling dibutuhkan untuk mendukung munculnya
seorang wirausaha yang berpeluang sukses
(1) Daya gerak (drive), seperti inisitaif, semangat, tanggung-jawab,
ketekunan dan kesehatan;
(2) Kemampuan berpikir (thinking ability), seperti gagasan asli, kreatif,
kritis dan analitis;
(3) Kemampuan membina relasi (competency in human relation), seperti
mudah bergaul (sociability), mempunyai tingkat emosi yang stabil (EQ
tinggi), ramah, suka membantu (cheer fullness), kerja sama, penuh
pertimbangan (consideration), dan bijaksana (tactfulness);
(4) Mampu menyampaikan gagasannya (communication skills), seperti
terbuka dan dapat menyampaikan pesan secara lisan (bicara) atau
tulisan (memo);
(5) Keahlian khusus (technical knowledge), seperti menguasai proses
produksi atau pelayanan yang dibidanginya, dan tahu dari mana
mendapatkan informasi yang diperlukan.
Tujuan dilakukan Analisis KEWIRAUSAHAAN

Mencegah kerugian atau kebangkrutan usaha Anda.


Mengetahui produk atau jasanya jika dibutuhkan oleh
pasar setempat.
Mengetahui minat konsumen akan produk atau jasa
yang akan ditawarkan.
Mengetahui rugi laba ketika berbisnis.
Menetapkan teknik pemasaran yang tepat.
Mengetahui berapa lama usaha dapat berjalan.
Mengetahui jika usahanya memang layak dijalankan.
Mengetahui persaingan yang terjadi di pasar.
Lalu Bagaimana Cara Melakukan Analisis KEWIRAUSAHAAN? 

Proses analisis tersebut dapat dilakukan dengan


menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity dan Threat). Dengan demikian, Anda tidak akan
gegabah mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang.
Anda akan mengetahui, jika usaha tersebut bisa dijalankan
ataukah harus mengganti dengan usaha lain.
Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang dimiliki bisnis Anda dapat  menjadi salah satu cara
untuk menganalisis peluang usaha. Dari analisis SWOT
tersebut dapat dibedakan 2 jenis analisis yaitu faktor internal
(kekuatan dan kelemahan bisnis) dan  faktor  eksternal
(peluang dan ancaman).
Strength (Kekuatan)

Yang dimaksud dengan kekuatan adalah keunggulan yang dimiliki oleh


perusahaan atau bisnis yang akan Anda jalankan. Kekuatan utama bisnis
ini bisa memengaruhi secara positif baik untuk saat ini maupun di masa
mendatang. Kekuatan bisnis bisa diketahui dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut:
 Apa saja keunggulan dari perusahaan?
 Apa kelebihan yang dimiliki perusahaan yang tidak dimiliki oleh
perusahaan pesaing?
 Apa saja keunikan perusahaan Anda?
 Apa hal utama yang membuat perusahaan sukses dalam penjualan
selama ini?
 Apa saja keunggulan perusahaan dimata konsumen?
Weakness (Kelemahan)

Weakness merupakan kelemahan perusahaan, yang dapat


berpengaruh secara negatif pada perusahaan/bisnis di saat ini
ataupun di masa mendatang. Anda bisa menganalisisnya dengan
beberapa pertanyaan sebagai berikut:
 Apa yang bisa diperbaiki oleh perusahaan ?
 Apa yang sebaiknya yang harus dihindari oleh perusahaan ?
 Faktor apa saja yang membuat  penjualan perusahaan menurun?
 Apa kelemahan perusahaan dari kacamata konsumen?
 Apa saja sepak terjang kompetitor sehingga pesaing lebih baik
dari perusahaan Anda?
Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan peluang yang dimiliki oleh


perusahaan sehingga mempunyai kesempatan untuk dapat
berkembang di masa mendatang. Pertanyaan yang bisa
diajukan adalah:

Kesempatan apa yang dimiliki oleh perusahaan saat ini?


Hal apa yang sedang tren dan sejalan dengan perusahaan
Anda?
Threats (Ancaman)

Threats merupakan ancaman yang mungkin bisa menjadi


kendala bagi perusahaan untuk dapat berkembang.
Pertanyaan yang sesuai adalah:

Apa saja kendala yang  dihadapi oleh perusahaan saat ini?


Hal apa yang sedang atau telah dijalankan oleh kompetitor
perusahaan?
Kemajuan teknologi apa yang menjadi ancaman untuk
perusahaan?
Apa saja peraturan pemerintah baru yang sekiranya akan
mengancam kemajuan perusahaan Anda?
Pertanyaan tersebut di atas sangat bermanfaat bagi Anda
selaku pemilik bisnis maupun stakeholder  untuk
menentukan problem yang dihadapi serta solusinya.

Analisis SWOT ini setidaknya bisa membantu perusahaan


untuk menetapkan strategi bisnis perusahaan. Metode ini
bisa membantu menelaah keunggulan dan masalah yang
terjadi di perusahaan Anda.

Anda mungkin juga menyukai