Anda di halaman 1dari 9

KONTROL PLAK DAN KALKULUS

SECARA KIMIAWI, MENGGUNAKAN


BAHAN KOMERSIAL: OBAT KUMUR
DAN PASTA GIGI
Yesi Afifah Putri (04031281722020)
Muhammad Ridwan (04031281722021)
Farhan Fadhlur Rahman (04031281722022)
Samuel Anderson (04031381722051)
Septa Larasasi (04031381722052)
Muhammad Naufal Denhari A. (04031381722053)
 Kontrol plak didefinisikan sebagai penghilangan plak mikroba dan sisa makanan dari
rongga mulut.
 Konsep kontrol plak secara luas didasarkan pada faktor-faktor kontrol plak mekanik dan
kontrol plak kimia.
 Kontrol plak mekanis terutama dicapai melalui menyikat gigi, baik menggunakan sikat manual
atau menggunakan sikat gigi mekanik
 Kontrol kimiawi dari plak termasuk bahan kimia organik atau anorganik, yang menghambat
akumulasi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikrobiota dan debris.
 Usaha untuk mengurangi atau mencegah pertumbuhan plak bisa dengan menggunakan
antiseptik yang mempunyai sifat antibakteri. Kebanyakan antiseptik dikemas dalam
bentuk obat kumur, gel atau pasta gigi.
 Pemakaian antiseptik sebagai obat kumur mempunyai peran ganda yaitu sebagai
pencegahan langsung, pertumbuhan plak gigi supragingiva dan sebagai terapi langsung
terhadap plak gigi subgingiva.
Obat Kumur Sebagai Bahan Kontrol Plak

 Bahan Aktif (Active Ingredients) dari Obat Kumur


1. Alexidine
Alexidine (ALX) adalah antimikroba dari kelas biguanide, dan mengandung endgroup etilheksil.
Struktur ini mendukung penetrasi hidrofobik ke dalam lipid membran dan adhesi elektrostatik ke
membran sel yang berakibat pada aktivitas bakterisidal.
2. Cetylpyridinium chloride(CPC)
Mekanisme kerjanya bergantung pada bagian hidrofilik molekul CPC yang berinteraksi dengan
membran sel bakteri yang menyebabkan hilangnya komponen sel, gangguan metabolisme sel,
penghambatan pertumbuhan sel, dan akhirnya kematian sel. CPC membunuh cepat patogen gram
positif dan dapat menyebabkan pewarnaan gigi yang berwarna coklat.
3. Chlorhexidine (CHX)
 Mekanisme kerja dari CHX sebagai antiplak adalah dengan mencegah terbentuknya plak
dengan terjadinya ikatan antara CHX dengan molekul-molekul permukaan gigi antara lain
polisakarida, protein, glikoprotein, saliva, pelikel, mukosa serta permukaan hidroksiapatit.
Akibat adanya ikatan-ikatan tersebut maka pembentukan plak dihambat. Mekanisme kerja
CHX sebagai antibakteri dengan adanya interaksi antara muatan-muatan positif dari
molekul-molekul CHX dan dinding sel yang bermuatan negatif. Interaksi ini akan
meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri yang menyebabkan membran sel ruptur,
terjadinya kebocoran sitoplasma, penetrasi ke dalam sitoplasma, dan pada akhirnya
menyebabkan kematian pada mikroorganisme 
4. Delmopinol
Delmopinol, alkohol amino adalah generasi ketiga dari agen antiplak yang digunakan sebagai
obat kumur untuk mengurangi plak dan mengurangi inflamasi gingiva. Mekanisme kerja
alkohol amino dalam membunuh bakteri adalah dengan cara denaturasi dan koagulasi protein
sel bakteri.
5. Minyak esensial
Minyak esensial mengandung senyawa sinamaldehida dan eugenol yang memliki kemampuan
anti plak dan antibakteri. Mekanisme kerja minyak esensial dengan mencegah pembentukan
pelikel dengan memblokir golongan asam dalam glikoprotein saliva pada permukaan gigi.
Seterusnya ini dapat mencegah absorpsi dari dinding sel bakteri pada permukaan gigi dan juga
dapat mencegah perlekatan plak yang matang.
6. Hexetidine
Mekanisme kerja hexatidine dengan mengikat protein mukosa mulut. Ikatan protein tersebut
akan menghambat metabolisme mikroorganisme yang berada
pada permukaan mukosa dan plak
7. Oxygenating agents
Agen oxygenating (OAS), seperti hidrogen peroksida (H 2 O 2), buffered natrium
peroxyborate, dan peroxycarbonate, telah direkomendasikan untuk penggunaan jangka pendek
sebagai desinfektan efek ini berhubungan dengan ketersediaan oksigen yang bakterisidal
obligate anaerob 
8. Stannous Flouride
Kandungan Fluor bisa sebagai antibakteri dan anti plak, yang jika diberikan secara topikal fluor
tidak melekat secara stabil pada enamel, oleh karena itu dapat dengan mudah diserap oleh
mikroorganisme plak sehingga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme
mikroorganisme plak itu sendiri.
9.Triclosan
Mekanisme kerja triclosan yaitu triklosan bekerja pada membran sitoplasma dan menginduksi
kebocoran isi selular yang memicu menyebabkan bakteriolisis dan kematian sel. Triklosan
dapat mencegah pembentukan plak dan mengurangi inflamasi.
Pasta Gigi Sebagai Bahan Kontrol Plak

 Menyikat gigi dengan pasta gigi adalah tindakan kebersihan mulut yang sangat
ditekankan dan merupakan metode kontrol plak yang paling umum digunakan.
 Kandungan bahan aktif dalam pasta gigi yang berperan dalam antiplak :
1. Bahan abrasif
Bahan abrasif dalam pasta gigi untuk menghilangkan matriks kolagen plak dan
mengurangi plak mikroba. Contohnya: silika atau silika hidrat, sodium bikarbonat,
aluminium oksida, dikalsium fosfat dan kalsium karbonat.
2. Surfactan atau deterjen
Deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah Sodium
Lauryl Sulfat (SLS) yang berfungsi untuk:
 menurunkan tegangan permukaan
 mengemulsi (melarutkan lemak)
 memberikan busa
Sehingga pembuangan plak, debris, dan sisa makanan menjadi lebih mudah.
Selain itu, efek deterjen juga dapat membantu menghilangkan plak dengan
mengurangi ikatannya dengan struktur gigi.
3. Bahan terapeutik
 Fluoride, berfungsi sebagai anti karies dan berfungsi sebagai remineralisasi
karies awal. Bahan yang sering digunakan antara lain natrium
monofluorofosfat dan natrium fluorida.
 Bahan desensitisasi, berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan
sensitivitas dentin dengan cara efek desensitisasi langsung pada serabut
syaraf. Bahan yang biasa digunakan antara lain Strontium klorida, Strontium
asetat, Kalium nitrat, dan Kalium sitrat.
 Bahan anti-kalkulus, berfungsi sebagai penghambat mineralisasi plak dan
mengubah pH untuk mengurangi pembentukan kalkulus. Bikarbonat
ditambahkan untuk mengurangi keasaman plak gigi.

Anda mungkin juga menyukai