Anda di halaman 1dari 20

‫َ ِْاتمناءإل‬ ‫َ ُْت َقم ُي‬

‫ضات‬
‫ِا ْإل ِ َ‬
‫سالمي‬

‫‪Pilar-pilar Keterikatan‬‬
‫‪Islam‬‬
‫مـ‬
‫يدلـؤل‬ ‫يةـبرـتلـاـ‬ ‫دةاـمـ‬
‫الب ُن َّوةُ‬
‫ُ‬
‫األ ُُب َّوةُ‬
‫األُ ُخ َّوةُ‬
‫الزْو ِجيَّةُُ‬
‫ط األَر ِ‬
‫ضيَّةُ‬ ‫الرَوابِ ُ ْ‬
‫َّ‬ ‫اس ال َْع ِق ْي َد ِة‬
‫َس ِ‬
‫الوالَءُ َعلَى أ َ‬
‫َ‬
‫َّ‬
‫ال َق َرابَةُ‬
‫ال َق ْوِميَّةُُ‬
‫صلَ َحةُ‬
‫الم ْ‬
‫َ‬
‫ضْـ ُقـمـ‬
‫اـ ََـ يَـ ت‬
‫الر ُس ْوِل‬ ‫اع ِة ِ‬
‫اهلل َو َّ‬ ‫ا ِإللْتِ َز ُام َعلَى طَ َ‬ ‫ُتـ‬
‫َّع ُاو ُن َعلَى ال َْع َم ِل‬
‫الت‬ ‫ِ ءَاـِـمـتْـنِـاـإلـ‬
‫َ‬
‫ِـْـ َمـ ِ‬
‫الـساـإلـ‬
‫بِال َ‬
‫ْح ِّق‬
‫بِ َّ‬
‫الص ْب ِر‬ ‫التَّنَاصح والتَّو ِ‬
‫اصي‬
‫ي‬
‫َُُ َ‬
‫بِال َْم ْر َح َم ِة‬
Pengantar
• Ikatan Islam akan lepas satu per satu,
sebagaimana sabda Nabi SAW:
‫ث‬َ َّ‫شب‬
َ َ‫ت عُ ْرَوةٌ ت‬ َ ‫ض َّن عُ َرى اإْلِ ْساَل ِم عُ ْرَوًة عُ ْرَوًة فَ ُكلَّ َما ا ْنَت َق‬
ْ ‫ض‬ َ ‫• لَُي ْن َق‬
)‫الصاَل ةُ (أحمد‬ ِ ‫ضا الْح ْكم و‬
َّ ‫آخ ُرُه َّن‬ ً ‫ق‬ْ ‫ن‬
َ ‫ن‬
َّ ‫ه‬‫ل‬
ُ‫َو‬
َّ ‫أ‬‫و‬ ‫ا‬ ‫يه‬ ِ‫النَّاس بِالَّتِي تَل‬
َُ ُ ُ َ َ ُ
• Oleh karena itu kita harus selalu waspada,
jangan sampai itu lepas dari diri kita
• Apa saja pilar-pilar yang harus ada agar
keterikatan atau komitmen terhadap
Islam tetap terpelihara?
%ِ‫ة‬%‫ َد‬%‫ ْي‬%‫ ِق‬%‫ َع‬%ْ‫ل‬%‫ ا‬%‫س‬
%ِ %‫ا‬%‫ َس‬%َ‫ أ‬%‫ى‬%َ‫ل‬%‫ َع‬%ُ‫ء‬%َ‫ال‬%‫و‬%َ %ْ‫ل‬%َ‫ا‬
Loyalitas atas dasar Aqidah
• Loyalitas atau kesetiaan kita harus kita berikan
secara tepat
• Allah SWT membatasi kesetiaan itu hanya pada 3
pihak (5: 55-56):
– Allah sebagai sumber kesetiaan
– Rasul sebagai contoh tatacara memberikan kesetiaan
– Mu’min yang memenuhi syarat sebagai praktek
kesetiaan. Ada 3 syarat mu’min yang pantas diberikan
kesetiaan:
• Mendirikan shalat
• Menunaikan zakat
• Tunduk kepada hukum Allah
Ikatan-ikatan Lain
• Ikatan-ikatan lain atau ikatan-ikatan bumi (‫اَ َّلروا بِ ُط‬
َ
‫ )ا ْألَر ِضيَّ ُة‬tidak dibenarkan kita berikan kesetiaan kita,
kecuali itu semua sesuai dengan asas aqidah
• Kisah Nabi Nuh as dan anaknya Kan’an
memberikan gambaran yang jelas tentang ikatan
yang diakui oleh Allah (11: 45-46)
– 11:45‫بَّنابْيِن ِم أن َْهلِي‬
ِ‫( رِّ إ‬Robbi, sesungguhnya anakk adalah
ْ َ
keluargaku)
– 11:46 ‫ص ا ِلٍح‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫غ‬
َ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ه‬َّ
‫ن‬
َ ُْ ٌَ َ ُ ْ ْ َ ْ ُ ُِ
‫إ‬
‫ك‬ َ
ِ‫( ي ا نُ وح إِنَّه لَ يس ِم أنَهل‬Wahai Nuh,
َ
sesungguhnya dia bukan keluargamu karena amalnya
tidak shalih)
ُ‫( اَلُْبُن َّوة‬Ikatan Anak)
‫) َ ْل َم‬
• Anak adalah karunia Allah‫ ْوهُ ْو ُ(ب‬88‫ا‬
• Kadang anak menjadi “qurratu a’yun” (25:74),
kadang juga bisa menjadi “’aduwwun” (64:14)
• Jika kita bisa menjadikan anak sebagai jundi
da’wah dan pelanjut da’wah, berarti dia adalah
qurratu a’yun dan sepatutnya kita bersyukur
• Jika ternyata (na’udzu billah) menghalangi
da’wah atau memperlemahnya, maka berarti sudah
menjadi musuh kita. Apalagi sebelum punya anak
kita adalah da’iyah yang giat
Imam Syahid dan Anaknya yang Sakit

• Saat beliau hendak berangkat untuk berda’wah,


anak beliau sakit keras
• Ini membuat istrinya gamang. Ia bertanya kepada
suaminya,"Bagaimana jika ia meninggal?".
• Imam Syahid hanya menarik napas panjang, ia
kemudian berujar "Kakeknya lebih tau bagaimana
mengurusnya.“
• Bacalah buku tentang keluarga Imam Syahid:
Cinta di Rumah Hasan al-Banna
ُ‫( اَألُبُ َّوة‬Ikatan Bapak)
• Orang tua memiliki posisi yang sangat
mulia dalam Islam
• Meski demikian, ada batasan kesetiaan kita
kepada kedua orang kita
• QS 31:15 apabila keduanya memaksa untuk
syirik maka tidak boleh mentaatinya, akan
tetapi hubungan duniawi kita harus tetap
baik
Nabi Ibrahim as dan Bapaknya
• Nabi Ibrahim as meskipun sendirian disebut
UMAT (16:120), karena beliau adalah
– Imam
– Qudwah
– Da’i
• QS 19:42-48
– Sikap Ibrahim as yang tetap sopan kepada bapaknya
yang kafir; beliau as memanggil bapaknya dengan
sebutan “abati” bukan “abi” karena “abati” lebih halus
– Tapi beliau as tetap punya izzah, sehingga beliau as
memerintahkan kepada bapaknya untuk mengikutinya
(fattabi’nii)
Abu Ubaidah bin Jarrah dan
Bapaknya
• Saat Perang Badar, Abu Ubaidah bin Jarrah bertarung
dengan bapaknya
• Sang bapak begitu bersemangatnya untuk membunuh
anaknya, tapi sang anak terus mengelak karena tidak
berniat membunuh bapaknya
• Situasi perang adalah situasi yang sangat jelas siapa musuh
dan siapa kawan
• Sikap Abu Ubaidah seperti itu mencerminkan dia masih
ada rasa kasih sayang terhadap musuh Allah, sehingga
ditegur dengan QS 58:22, meski akhirnya dia membunuh
bapaknya sendiri
ُ‫( اَ ِإل ْخ َوة‬Ikatan Saudara Kandung)
• Saudara kandung adalah saudara yang
paling dekat
• Islam memandang bahwa persaudaraan
seperti saudara kandung itu yang sejati
adalah karena sama-sama seakidah
• QS 49:10 ‫ُم َون‬%‫ َح‬%‫ َعلَّ ُك ْم ُت ْر‬%%%َ‫ ل‬%َ‫لَّه‬% % %‫وا ا‬%‫تُق‬%َّ‫ا‬%‫ ُك ْم َو‬%ْ‫َ َخَوي‬%‫لِ ُحوا َب ْيَنأ‬%‫أَ ْص‬% % % %َ‫ ْخَوةٌ ف‬%ِ‫نُ َونإ‬%‫لُْمْؤِم‬%% % %‫ََّما ا‬%‫ن‬%ِ‫إ‬
‫( اَ َّلزْوِجيَّ ُة‬Ikatan Perkawinan)
• Allah SWT menjadikan pernikahan itu sebagai salah satu
tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah (30:21)
• Rumah tangga seharusnya dibangun dalam rangka
membangun masyarakat yang Islami sehingga mendukung
terbentuknya daulah islamiyah
• Apabila yang terjadi sebaliknya, istri/suami ternyata
menjadi penghalang atau pelemah da’wah, maka itu sudah
menjadi ‘aduwwun (64:14)
• Nabi Nuh as dan Nabi Luth as berlepas diri terhadap
istrinya yang kafir
• Siti Asiyah berlepas diri dari suaminya (Fir’aun)
ُ‫( اَلْ َقَرابَة‬Ikatan Kekerabatan)
• Kerabat Rasulullah SAW terbagi menjadi dua: yang
membela dan yang menentang da’wah
• Ketika kerabat (pamanya) yang membelanya sudah tiada,
maka beliau SAW mendapatkan penentangan yang lebih
hebat
• Saat ini betapa banyak kerabat (keluarga besar) yang tidak
memahami Islam secara syamil, maka kita harus
bersemangat untuk mendakwahi mereka
• Betapa banyak terjadi penyimpangan karena rongrongan
kerabat, sehingga muncul istilah KKN
‫( اَلْ َق ْوِميَّ ُة‬Ikatan Kebangsaan)
• Ikatan kebangsaan kejayaan (‫ ) قومية المجد‬dan umat
(‫ ) قومية األمة‬sangat didukung oleh Islam
• Kebangsaan yang dilarang oleh Islam adalah
kebangsaan jahiliyah (‫) القومية الجاهلية‬
– menghidupkan tradisi Jahiliyah yang sudah lapuk;
– kembali ke masa lalu yang sebenarnya telah digantikan
oleh peradaban baru yang lebih mendatangkan
maslahat; atau
– melepaskan Islam dari ikatan-ikatan kesukuan secara
ekstrim
ُ‫صلَ َحة‬
ْ ‫( اَلْ َم‬Ikatan Kepentingan)
• Jika kepentingan yang dibela adalah kepentingan
umat atau kepentingan umum, maka itu sesuai
dengan Islam
• Tetapi jika kepentingan itu berkaitan dengan
pribadi, maka itu tertolak
• Saat ini kepentingan (pribadi) itu sudah menjadi
ideologi (fikrah)
• Kelak mereka yang mendasarkan pada ikatan
kepentingan seperti ini akan saling bermusuhan di
akhirat (7:38-39, 43:67)
ِ %‫ ا‬%‫ ِة‬%‫ َع‬%‫ا‬%َ‫ ط‬%‫ى‬%َ‫ل‬%‫ َع‬%‫م‬%‫ا‬%‫ز‬%ِ‫ت‬%ْ‫ل‬%‫ ِإل‬%‫ا‬
%‫ ِل‬%‫و‬%ْ %‫ ُس‬%‫ َّر‬%‫ل‬%‫ا‬%‫و‬%َ %‫هلل‬ َُ
(Disiplin Taat Kepada Allah dan Rasul)
• Ketaatan kepada Allah dan Rasul adalah ketaatan yang
mutlak, sedangkan ketaatan kepada pimpinan (ulil amri)
adalah ketaatan yang bersyarat, yaitu pemimpin itu harus
mentaati Allah dan RasulNya
• QS 4:59 ‫ ْن ُك ْم‬% ‫ ْألمِر ِم‬% % %‫يا‬%ِ‫أُول‬%‫لر ُس َولَو‬%َّ % % ‫وا ا‬%ُ‫يع‬%‫َ ِط‬%‫ َو أ‬%َ‫لَّه‬% % %‫وا ا‬%ُ‫يع‬%‫َ ِط‬%‫نُوا أ‬%‫نآَم‬%َ‫لِذي‬%َّ% % ‫ا ا‬%‫َُّي َه‬%‫يَا أ‬
– Ketika memerintahkan taat kepada Allah dan Rasul, keduanya
disertai kata “athii’u”, sementara ketika memerintahkan taat
kepada ulil amri tidak menggunakan kata itu
– Kalimat selanjutnya juga jelas, “Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Bukti Iltizam
• Menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah
sebagai marja’ (referensi) setiap
permasalahan
• Ketika berhukum dengan hukum Allah
disertai oleh keridhoan, tidak terpaksa
(4:65)
%‫ ِل‬%‫ َم‬%‫ َع‬%ْ‫ل‬%‫ ا‬%‫ى‬%َ‫ل‬%‫ َع‬%‫ ُن‬%‫ ُو‬%‫ا‬%‫ت َع‬%%َّ ‫ل‬%‫ا‬
Saling Menolong dalam Amal
• Amal Islam wajib dikerjakan bersama (amal jama’i).
Kenapa?
– Karena Islam sempurna sedangkan manusia lemah
– Sesuatu yang sempurna tidak mungkin tercapai bila dikerjakan
oleh yang lemah, kecuali dikerjakan dengan bersama-sama
• QS 5:2‫وا ْلع دو ِان‬ ِ‫وَت َع اونُوا َعلَىا ْلرِبِّ وا َّلتْقوىوال َت َع اونُوا َعلَىا مْثإل‬
َُْ َ َ
– Asas kerjasamanya adalah kebaikan dan ketakwaan
َ َ َ َ َ
• Secara teknis harus jelas:
– Mana yang harus dimusyawarahkan
– Mana yang harus langsung dikerjakan
– Mana yang perlu ditanyakan dulu
ِ %‫ا‬%‫و‬% ‫ت‬%%َّ‫ل‬%‫ا‬%‫و‬% %‫ح‬%‫ص‬%‫ا‬%َ‫ت ن‬%%َّ ‫ل‬%‫ا‬
‫ي‬%‫ص‬ َ َُُ
Saling Menasehati
• Tawashau bil haq dimaksudkan agar seseorang itu disadarkan
dari penyimpangan yang dilakukannya sehingga dia tetap
komitmen terhadap kebenaran, sedangkan
• Tawashau bish shabr ditujukan agar seseorang mempunyai
daya tahan terhadap beban resiko dan tanggung jawab dan
• Tawashau bil marhamah diberikan agar ada sentuhan bagi
yang terkena musibah.
• Ketiga jenis tawashau ini hendaknya diramu secara baik dalam
mengilaj kondisi-kondisi bermasalah yang dihadapi seseorang.
Dan kemungkinan itu bisa saja terjadi pada setiap orang,
seperti kadang-kadang meledak dan sebagainya, ya kita sabar
saja dulu. Hanya saja jangan dibiarkan berlarut-larut.
4 Tawashau
• Dalam al-Qur’an ada dua ayat yang menyebutkan perintah
saling menasihati:
– QS. 90:17 ‫اصوا بِ ا ْلمرمَحَِة‬ ‫و‬ ‫ت‬
َ ‫و‬ ِ ‫لص‬
َّ ‫ا‬ ِ
‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ ‫اص‬ ‫و‬ ‫ت‬
َ ‫و‬ ‫ا‬‫و‬‫ن‬ ‫آم‬‫ين‬ ِ‫مُثَّ َك َان ِم ان َّل‬
‫ذ‬
َْ ْ َ َ َ ‫رْب‬ َْ َ َ َ َ َ ُ
َّ ‫اص ْوا بِ ا‬
– QS. 103:3 ِ‫لصرْب‬ ‫و‬‫ت‬َ ‫و‬ ‫ق‬ ِّ ‫حْل‬ ‫ا‬ ِ
‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ ‫اص‬ ‫و‬‫ت‬َ ‫و‬
‫ات‬ ِ ‫لصا حِل‬
َّ ‫ا‬ ‫ا‬‫و‬‫ل‬
ُ‫م‬ِ ‫إِ الا َّلِذينآمُنوا وع‬
َ ََ َ َْ َ َ َ ََ َ َ
• Wasiat untuk sabar disebutkan 2x:
– Keutamaan, kedudukan dan pentingnya sabar dalam Islam
dan kehidupan mu’min
– Beratnya sabar sehingga memerlukan berpesan dan
menerima pesan sabar

Anda mungkin juga menyukai