Anda di halaman 1dari 46

SKENARIO 2

BLOK BELAJAR, ETIKA, HUMANIORA


Anggota Kelompok
1. Oase Aulia Amjad
2. Muhammad Imadani Prabandaru
3. Rika Putri Ani
4. Izzatun Nafis Zahra P.
5. Widyawati Glentam
6. R. A. Erlinda
7. Chechyl M.P.M
8. Muhammad Rasyid Chaba Riego
9. Kalyana Tantri
10. Ahmad Kahfi Daary
DOA
MULAI & SELESAI BELAJAR
‫ِيم‬
‫ح‬ ‫الر‬
َّ ‫ن‬
ِ ‫م‬
َ ‫ح‬
ْ ‫الر‬
َّ ِ ‫ِب ْسم هَّللا‬
ِ ِ
DOA BELAJAR
‫ع ْق َد ًة‬‫ُل‬
ْ ‫ل‬
ُ ْ َ ‫اح‬‫و‬   ‫ي‬ ‫ر‬
ِ ‫م‬ َ ‫أ‬ ‫ي‬ِ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫س‬ِ ‫ي‬ ‫و‬
َ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫د‬
ْ ‫ص‬
َ ‫ي‬ِ ‫اش َر ْح ل‬
ْ ‫ب‬ِّ ‫َر‬
ْ ْ َّ

‫يَ ْف َق ُهوا َق ْولِي‬  ‫ِم ْن لِ َسا ِني‬



Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil
lisaani yafqohu qoulii’

“Ya Allah, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan
lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku”

(QS. Thoha: 25-28)
DOA BELAJAR
‫ـيف َْه ًمـا‬ َ ‫ب ِز ْد ِن ْي ِعل ًْم‬
ْ ِ‫ـاو ْر ُزقْن‬ ِّ ‫ر‬.َ


ً ‫ت َس ْهال‬َ ‫ت تَ ْج َع ُل ال َْح ْز َن إِذَا ِش ْئ‬ َ ْ ‫ا َلل َّ ُه ّ َم ال َس ْه َلإِال َّ َما َج َعلْتَ ُه َس ْهال ً َو أَن‬

“Rabbi zidnii ‘ilman war zuqnii fahman”.

Allaahumma Laa Sahla Illaa Maa Ja’altahu Sahlaa Wa Anta Taj’alul Hazna Idza
Syi’ta Sahlaa


“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”. (QS. Thaha :
114)

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau
berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.”

(HR Anas bin Malik ra)
DOA BELAJAR


‫اَلل َّ ُه ّمَ ِإ ِن ّ ْي أ َ ْسأَل َُك ِعل ًْما نَا ِف ًعا َو ِر ْز ًقا َط ِيّبًا‬
ً ‫ع َمال ً ُمتَ َقبَّال‬َ ‫َو‬

Allahumma inni as’aluka ilman naafi’an wa rizqon thoyyiban
wa ‘amalan mutaqobalan

“Ya Allah aku mohon kepadamu berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang
baik dan amalan yang diterima di sisi-Mu.”

(HR Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Shahih Ibnu Majah no 762)
Dokter Tidak Perhatian....
Seorang dokter sedang praktek di salah satu poli RS UMM. Selesai
menangani pasien pertama, pasien kedua masuk ke ruang praktek
dokter. Pasien memberi salam dan dokter menjawab salam serta
mempersilahkan pasien duduk. Seperti biasa dokter mengawali
prosedur diagnosis dengan autoanamnesis yang menerapkan prinsip
sacred seven dan fundamental four. Selama proses anamnesis,
beberapa kali dokter melihat layar ponselnya dan ternyata hal ini
diperhatikan oleh pasien. Pasien sempat menegur dokter karena
merasa diabaikan dan merasa haknya sebagai pasien dilanggar.
Bagaimana sebaiknya sikap dokter sesuai dengan kewajiban dan hak
dokter serta memperhatikan kewajiban dan hak pasien?
Keyword
1. Dokter
2. Pasien

3. Hak dan kewajiban pasien


4. Hak dan kewajiban dokter

5. Komunikasi efektif
6. Prosedur diagnosis
Kata Sulit
1. Prosedur diagnosis
2. Autoanamnesis
3. Sacred seven
4. Fundamental four
5. Anamnesis
6. Kewajiban dokter
7. Hak dokter
8. Kewajiban pasien
9. Hak pasien
Klarifikasi Kata Sulit
1. Prosedur Diagnosis :

Definisi :
Langkah langkah untuk menetapkan jenis penyakit yang
dialami pasien bedasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang
Sumber :
(Mauli, Dian jurnal cepalo vol 1 no 1 2017. Tanggung Jawab
Dokter terhadap Kesalahan Diagnosis )
2. Auto anamnesis

Definisi :

Anamnesis yang dilakukan langsung bertanya pada


pasien

Sumber :

(Mulya ,Anang Giri. 2016. Hetero Anamnesis dan


Pemeriksaan Fisik Anak)
3. Sacred seven
Definisi :

proses untuk mendapatkan deskripsi yang jelas tentang


penyakit pasien dalam bentuk tujuh dimensi yaitu lokasi,
kualitas,kronologi, kuantitas, onset, modyfing factor,
keluhan menyertai

Sumber :

(Prihanti, Gita Sekar, dr.MpdKed, Empati dan Komunikasi,


2017)
4. Fundamental four :
Empat pokok pikiran (fundamental four) :

1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

3. Riwayat Kesehatan Keluarga (RPK)

4. Riwayat Sosial dan Ekonomi (RPSos)

Sumber :

(Buku Pedoman Keterampilan Klinis KOMUNIKASI III HISTORY TAKING –

ANAMNESIS, Universitas Sebelas Maret, 2017)


5. Anamnesis :
Definisi :
Wawancara yang bertujuan untuk memperoleh data
menyeluruh dari pasien secara lisan (verbal) maupun non
lisan (non verbal).

Sumber :
(panduan keterampilan klinik Belajar Humaniora Etika, FK
UMM 2018)
6. Kewajiban dokter
Definisi :

segala sesuatu yang wajib dilakukan dokter dan akan mendapatkan sanksi jika tidak

dijalankan

Kewajiban dokter : UU No. 29 Tahun 2004 Pasal 51, paragraf 6

1. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur

operasional serta kebutuhan medis pasien

2. merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih

baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan

3. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah

pasien meninggal dunia

4. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada

orang lain yang bertugas mampu melakukannya

5. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran


7. Hak dokter
Definisi :
Segala sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang dokter dan didapatkan setelah
menjalani kewajiban seorang dokter (sumber : KBBI)
Hak Dokter : UU No. 29 Tahun 2004 Pasal 50, paragraf 6

1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai


standar profesi dan standar prosedur operasional.

2. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar prosedur


operasional.

3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa.
8. Kewajiban Pasien
Definisi :

Sesuatu yang harus dilakukan pasien dan akan mendapatkan sanksi jika tidak

dijalankan
Kewajiban Pasien : UU No. 29 Tahun 2004 Pasal

1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang rencana tindakan medis, sebagaimana


dimaksud dalam pasal 45 ayat (3)
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain (second opinion).

3. Mendapat pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan medis.


4. Menolak tindakan medis

5. Mendapat informasi rekam medis.


9. Hak Pasien
Hak Pasien : UU No. 29 Tahun 2004 Pasal , paragraf Mendapatkan penjelasan
secara lengkap tentang tindakan medis sebagaiman dimaksud dalam pasal 45
ayat 3
1. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
2. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
3. Menolak tindakan medis
4. Mendapatkan isi rekam medis

Sumber :
(Wiradaharma, Danny, 2010. Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran. Jakarta : CV Agung Seto)
Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur auto anamnesis yang benar?
2. Bagimana hak dan kewajiban pasien
3. Bagaimana sebaiknya sikap dokter sesuai dengan kewajiban
dan hak dokter serta memperhatikan kewajiban dan hak
pasien?
4. Apakah yang akan terjadi apabila hak pasien dilanggar?
5. Bagaimana hukumnya mengabaikan orang lain dalam islam ?
6. Bagaimana etika dokter yang baik dalam menerima pasien ?
7. Bagaimana komunikasi efektif antara dokter dan pasien?
Prosedur Anamnesi yang Benar
1.Perkenalan diri
2.Identitas Pasien
3.Foundamental Four
4.Sacred Seven
5.Sistematis
6.Komunikasi Efektif
Sumber :
Buku Panduan Klinik FK UMM Tahun 2018
Hak Dan Kewajiban Pasien
Diatur dalam UU no 29 tahun 2004 Tentang praktik
Kedokteran paragraph 7 mengatur kewajiban dan hak
pasien
Kewajiban pasien:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Hak Pasien:
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45
ayat 3
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain (second
opinion)
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis
4. Menolak tindakan medis
5. Mendapatkan isi rekam medis
• UU no 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
1.Hak atas informasi
2.Hak atas pendapat kedua
3.Hak atas rahasia dokter
4.Hak untuk memberikan persetujuan tindakan
dokter
5.Hak atas ganti rugi apabila ia dirugikan karena
kesalahan atau kealpaan tenaga kesehatan
6.dst
Sikap Dokter
• Pasal 14
• Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib
merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
• Pasal 15
• Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau
penyelesaian masalah pribadi lainnya.
• Pasal 16
• Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
• Pasal 17
• Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
Hak Pasien di Langgar
• Jika hak pasien dilanggar maka itu akan berurusan
dengan hukum bahkan ditindak pidana jika kasusnya
sangat besar karena hak pasien sudah diatur dalam
undang undang tentang kesehatan di Indonesia,
didasarkan pada Undang– Undang No. 36 tahun 2009
Tentang kesehatan dan Undang–Undang No. 29 tahun
2004. Jika ingin melanggar hak pasien kita harus izin
terlebih dulu tetapi hak yang ringan seperti mengangkat
telfon di depan pasien jika ada telfon mendadak agar
pasien tidak merasa hak pasiennya dilanggar
Hukum Mengabaikan orang lain
• Mengutip dari surat Abasa
Disurat ini menceritakan seseorang bernama Abdullah bin Ummi
Maktum yang buta, dia menghampiri Nabi Muhammad S.A.W
untuk meminta ajaran ajaran tentang islam, namun Rasulullah
S.A.W bermuka masam dan berpaling darinya, karena beliau
sedang menghadapi pembesar quraisy dengan berharap agar
pembesar-pembesar tersebut mau masuk islam. Kemudian Allah
menjelaskan pada ayat 11 yang artinya “sekali-kali jangan
(begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan.
Peringatan tersebut bukan hanya ditujukan kepada Nabi
Muhammad S.A.W saja, namun seluruh umat manusia.
Etika dokter yang baik
1. Mengontrol dorongan psikisnya

2. Menempatkan pasien sesuai dengan batas yang wajar (pasien anak, orang tua, teman ditempatkan
dalam batasan yang sesuai)

3. Ingat bahwa pasien datang kepadanya untuk meminta pertolongan.

4. Dokter harus melayani pasien dengan profesional.

5. Dokter harus menerima pasien apa adanya, tanpa ada pemikiran subjektif

6. Dokter harus memperhatikan pasien

7. Membantu pasien jika pasien kurang bisa untuk menyampaikan keluhannya

8. Memberikan kalimat motivasi, nasehat. Bukan malah membuat pasien tidak tenang

Sumber :
Prihanti, Gita Sekar, dr.MpdKed, 2018, Empati dan Komunikasi hal. 83-85, Malang : UMM Press
Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah bagaimana menyatukan sudut
pandang pasien maupun dokter menjadi sebuah bentuk
relasi dokter-pasien, keduanya berada dalam level sejajar
dan salinh bekerjasama untuk menyelasaikan masalah
kesehatan pasien. (Konsil Kedokteran Indonesia, 2009)
- Komunikasi efektif didasari dengan sikap adil dan empati.
Menjadikan seorang dokter benar-benar tau dan
pengertian terhadap apa yang pasien butuhkan sehingga
segala kebutuhan pasien terpenuhi. (Prihanti, Gita Sekar.
2018. Empati dan Komunikasi. Malang: UMM Press)
LO
1. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan prosedur diagnosis yang benar
2. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan hak dan kewajiban sebagai dokter
3. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan hak dan kewajiban pasien
4. Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan dasar hukum dan prinsip
komunikasi efektif antara dokter dan pasien
Prosedur Diagnosis
Prosedur diagnosis terdapat 3 proses, yaitu:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a)Anamnesis
Bertujuan untuk menentukan penyakit yang diderita pasien
Menggunakan tata cara sacred seven dan Fundamental Four yang terdiri
dari:
1.RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) : Keluhan utama, lokasi, lama terjadi, hal
yang memeperberat, hal yang memperingan, keluhan lain
2.RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) : Pernah diobati apa belum, menggunakan
obat apa, alergi obat, pernah dirawat di rumah sakit atau tidak
3. RPK (Riwayat Penyakit Keluarga) :penyakit menurun, penyakit akibat
kontak serumah
4. Riwayat Sosial : Kebiasaan merokok, minum alkohol, memakai obat;
aktivias sehari-hari selain kerja; pola tidur, pola makan, dan olahraga;
kondisi lingkungan sekitar rumah dan sekitar tempat kerja
b) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi :
1. Tanda vital : suhu badan, jalan napas, jumlah
pernapasan, kesadaran, pernapasan, dan sirkulasi
darah
2. Kepala : tanda trauma, hematom di kulit kepala,
hematom di sekitar mata, pendarahan telinga dan
hidung
3. Leher : pemeriksaan leher
c) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
2. EKG
3. Pemeriksaan elektrolit plasma untuk mendeteksi
gangguan keseimbangan cairan tubuh
4. Pemeriksaan laboratorium berkala sebagai
deteksi dini penyakit kronis pada lansia
5. Terapi oksigen
6. CT scan
7. MRI
8. Pemeriksaan Kreatin
9. Pemeriksaan urin rutin (urinalisis)
10.Pemeriksaan serologis
11.Ultrasonografi
Hak Dan Kewajiban Dokter
Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran , hak dan
kewajiban dokter atau dokter gigi terdapat dalam paragraf 6 :
Kewajiban Dokter/ Dokter Gigi
Pasal 51 Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai
kewajiban:
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan;
c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau
kedokteran gigi.
Hak Dokter/ Dokter Gigi
Pasal 50 Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran mempunyai hak:
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional;
b. memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional;
c. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari
pasien atau keluarganya; dan
d. menerima imbalan jasa.
Hak dan Kewajiban Pasien
Kewajiban Pasien
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur
tentang masalah kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana
pelyanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang
diterima
Hak pasien
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis sebagaiman dimaksud dalam
pasal 45 ayat 3
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis
4. Menolak tindakan medis
5. Mendapatkan isi rekam medis
Komunikasi Efektif
HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Respect
Menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Saling menghargai antara
dokter dan pasien.
2. Humble
Dibutuhkan sikap yang penuh melayani, sikap menghargai,
mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan
memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan,
rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri,
3. Empathy
Empati adalah kemampuan individu untuk menempatkan diri pada
situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.Rasa empati
membantu individu dalam menyampaikan pesan dengan cara dan
sikap yang akan memudahkan penerima pesan menerimanya.
4. Audible
Makna dari audible adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan
baik oleh penerima pesan.
5. Clarity
Kejelasan, terkait dengan kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga
tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan.
The Rule of Five
1.Received(menerima)
2.Decoded Property (memahami)
3.Accepted (menyambutbaik)
4.Used (menggunakanpesan)
5.Request Feedback
(memberikanbalikan)
PETA KONSEP
DOKTER PASIEN

PROSEDUR HAK & KEWAJIBAN


HAK & KEWAJIBAN
DIAGNOSIS PASIEN
DOKTER

PEMERIKSAAN ANAMNESI PEMERIKSAAN KOMUNIKASI


FISIK PENUNJANG EFEKTIF
S
FOUNDAMENTAL
FOUR
SACRED SEVEN

RPS
LOKASI ONSET KUALITAS KUANTITAS FX. (+) FX. (-) KELU
RPD
LA
RPK

RPSos
Daftar Pustaka
• Buku Empati dan Komunikasi,dr Gita.2018
• Mauli,dian jurnal cepalo vol 1 no 1 2017. tanggung jawa
dokter terhadap kesalahan diagnosis
• Mulya ,Anang giri. 2016. hetero anamnesis dan
pemeriksaan fisik anak
• Buku Pedoman Keterampilan Klinis KOMUNIKASI III HISTORY
TAKING – ANAMNESIS, Universitas Sebelas Maret, 2017
• panduan keterampilan klinik belajar humaniora etika
• Wiradaharma, Danny.2010.Penuntun Kuliah Hukum
Kedokteran. Jakarta : CV Agung Seto
• Endra, Febri. 2018. Komunikasi efektif. (Jurnal diakses
tanggal 27 September 2018) Fakultas Kedokteran UMM
Doa Selesai Belajar

َ ‫ْبال‬ٍ ‫ع ْو ُذ ِب َك ِم ْن ِعل ٍْم ال َ يَنْفَ ْع َو ِم ْن قَل‬ ُ َ ‫ا َلل ّ َ ُه َّم ِإ ِن ّ ْيأ‬


‫اب‬
ُ ‫ج‬
َ ‫ت‬
َ ‫س‬ْ ‫ُي‬ َ ‫ال‬ ‫ة‬
ٍ ‫و‬
َ ‫ع‬ْ ‫د‬َ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ‫و‬
َ ‫ع‬ْ ‫ب‬
َ ‫ش‬
ْ َ ‫ت‬َ ‫ال‬
‫س‬ ٍ ْ ‫ف‬َ ‫ن‬ ‫ن‬ْ ِ
‫م‬ ‫يَ ْخ َش ْع َو‬
‫ل َُه‬

Allahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’, wa min qolbin laa
yakhsya’, wa minnafsin laa tasyba’, wamin da’ watin laa yustajaabulaha

• “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat,
hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas, dan do’a yang tidak
dikabulkan”.
Doa Selesai Belajar


ْ ْ ّ ً
‫اَل َّل ُه َّم أَ ِر َنا ا ْل َح َّق َحقا َو ْار ُزق َنا ا ِّتـ َبا َعه ُ َوأ ِر َنا ال َباطِ َل‬
َ
‫اج ِت َنا َب ُه‬ْ ‫َباطِ الً َو ْار ُز ْق َنا‬

Allahumma arinal_haqqo _haqqon warzuqnat tibaa’ahu wa
arinal baathila baa-thilan warzuqnaj tinaabahu


“Ya Allah Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga
kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami
kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya”

Anda mungkin juga menyukai