Anda di halaman 1dari 15

Skenario 2

Pembukaan Rahasia Medis Untuk Pihak Ke Tiga Dokter Haidar bekerja pada sebuah perusahaan otomotif dikawasan industri Cikarang. Sebagai seorang dokter perusahaan dokter Haidar memegang teguh Sumpah Hippocrates yang diucapkannya pada waktu Baiat Wisuda dokter (sesuai nilai-nilai akhlak islam) di Universitas YARSI, sehingga dokter Haidar sangat memegang Rahasia Medis karyawan yang diperiksanya, karena seperti diketahui bahwa dokter termasuk salah satu dari banyak orang yang mempunyai wajib simpan rahasia medis. Pada suatu hari dr Haidar dipanggil oleh meneger personalia dan diberi tugas untuk memeriksa kesehatan semua karyawan perusahaan otomotif tersebut yang berjumlah 500 karayawan tersebut. Semua karyawan sudah diberitahukan tentang pemeriksaan ini dan sudah ditentukan kapan harus melakukan pemeriksaan darah dan rontgen thorax. Karyawan juga disuruh membaca dan mengisi informed consent tentang pemeriksaan kesehatan ini. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk meningkatkan produktifitas kerja perusahaan otomotif tersebut, dan semua hasil pemeriksaan rutin ini diletakkan dalam berkas Rekam Medis. Dokter Haidar yang menyadari dia tidak melanggar sanksi hukum dan etik tentang pembukaan rahasia medis kemudian menemui menejer perusahaan tersebut untuk melaporkan siapa saja yang menderita penyakit TBC.

Step 1
Istilah-istilah sulit : Sumpah Hippocrates Suatu sumpah perilaku profesional yang dilakukan oleh dokter saat memulai karir kedokteran. Rahasia Medis Segala sesuatu yang disampaikan pasien disadari atau tidak kepada dokter, dan hanya dapat dibuka untuk kepentingan pasien, memenuhi permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum dan permintaan pasien sendiri. Informed Consent Persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan kepada pasien tersebut. Rekam Medis Kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu.

Step 2
1. 2. 3. 4. 5. 6. Apa isi sumpah hippocrates? Apakah informed mempunyai nilai hukum? Apa tujuan dilakukannya informed consent pada pasien? Apakah ada nilai-nilai akhlak islam yang terdapat dalam sumpah hippocrates? Apa saja isi rekam medis? Apa saja sanksi hukum dan etik yang akan diterima jika seorang dokter membuka rahasia medis? 7. Pada saat kapan dokter dapat membuka rahasia medis? 8. Pada siapa saja dokter bisa membuka rahasia medis?

Step 3
1. Isi sumpah hippocrates Etika kedokteran Berbuat baik pada guru dan anak-anak guru Pengajaran ilmu kepada anak-anak sendiri dan anak-anak guru Pengalihan ilmu pengobatan tanpa bayaran atau janji apapun Tidak membuka rahasia pasien 2. Informed consent mempunyai nilai hukum, karena adanya perjanjian antara dua belah pihak dan bagi yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi 3. Informed consent dilakukan agar seorang dokter mendapatkan perlindungan hukum 4. Ada, contohnya berbuat baik pada anak-anak guru, menyampaikan ilmu kepada anak-anak sendiri dan anak-anak guru, dan menjaga rahasia medis pasien 5. Isi rekam medis : Identitas diri Riwayat penyakit Hasil anamnesis Hasil pemeriksaan Pelayanan kesehatan yang telah diberikan 6. Sanksi hukum : Penjara 9 bulan Denda sebanyak Rp 600 sesuai keadaan moneter Sanksi Etik : Pencabutan izin praktek Penurunan gaji atau pangkat Penundaan kenaikan gaji atau pangkat Dikucilkan oleh masyarakat Disekolahkan kembali untuk meningkatkan ilmunya 7. Saat-saat yang diperbolehkan untuk membuka rahasia medis Pada saat memenuhi permintaan penegak hukum Pada saat terikat kontrak kerja oleh perusahaan Pada saat diminta oleh pasien 8. Siapa saja yang dapat membuka rahasia medis Kepada pasien yang bersangkutan Kepada keluarga pasien (atas persetujuan pasien) Kepada para penegak hukum

Step 4
Seorang dokter harus memegang sumpah hippocrates yang sesuai dengan nilai-nilai akhlak islam dan wajib menyimpan rahasia medis. Setiap tindakan medis yang akan dilakukan oleh dokter harus didahului dengan informed consent, serta hurus sesuai dengan hukum dan etik yang berlaku. Sehingga jika melanggar akan dikenakan sanksi hukum dan etik yang sesuai.

Step 5
T.I.U 1 : Memahami dan menjelaskan Sumpah Hippocrates T.I.K 1 : Memahami dan menjelaskan definisi Sumpah Hippocrates T.I.K 2 : Memahami dan menjelaskan isi Sumpah Hippocrates T.I.K 3 : Memahami dan menjelaskan makna Sumpah Hippocrates T.I.U 2 : Memahami dan menjelaskan Rahasia Medis T.I.K 1 : Memahami dan menjelaskan definisi Rahasia Medis T.I.K 2 : Memahami dan menjelaskan siapa saja yang berkewajiban untuk menyimpan rahasia medis T.I.K 3 : Memahami dan menjelaskan pada saat kapan saja rahasia medis dapat dibuka T.I.K 4 : Memahami dan Menjelaskan sanksi hukum yang akan diterima apabila membuka rahasia medis T.I.U 3 : Memahami dan menjelaskan Informed Consent dan Rekam Medis T.I.K 1 : Memahami dan menjelaskan Informed Consent T.I.K 2 : Memahami dan menjelaskan Rekam Medis T.I.U 4 : Memahami dan menjelaskan akhlak islam yang berhubungan dengan praktek kedokteran

Step 6
Mandiri

Step 7

1. Memahami dan Menjelaskan Sumpah Hippocrates


1.1 Memahami dan menjelaskan defenisi Sumpah Hippocrates
Suatu sumpah prilaku professional yang dilakukan oleh dokter saat memulai karier kedokteran. Hippocrates (460-377 SM) adalah seorang dokter bangsa yunani yang berjasa mengangkat ilmu kedokteran sebagai ilmu yang berdiri sendiri, terlepas dari ilmu filsafat, karena itu dia dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran. Kesadarannya yang tinggi akan moral profesi kedokteran dituangkan dalam bentuk Sumpah Hippocrates, yang harus ditaati dan diamalkan oleh murid-muridnya.

1.2 Memahami dan menjelaskan isi Sumpah Hippocrates


1. Saya akan memperlakukan guru yang telah mengajarkan ilmu ini dengan penuh kasih saying sebagaimana terhadap orang tua saya sendiri, jika perlu akan saya bagikan harta saya untuk menikmati bersama 2. Saya akan memperlakukan anak anak sebagai saudara kandung saya dan saya akan mengajarka ilmu yang telah saya peroleh dari Ayahnya kalau mau mempelajarinya tanpa imbalan apapun 3. Saya akan meneruskan ilmu pengetahuan kepada anak anak saya, anak anak guru saya dan kepada mereka yang telah mengikatkan diri dengan janji dan sumpah untuk mengabdi kepada ilmu pengobatan 4. Saya akan mengikuti cara pengobatan yang menurut pengetahuan dan kemampuan, saya akan membawa kebaikan bagi penderita, dan tidak akan merugikan siapapun 5. Saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapapun meskipun diminta / menganjurkan kepada mereka untuk tujuan itu. Atau dasar yang sama, saya tidak akan memberikan obat untuk menggugurkan kandungan 6. Saya ingin menempuh hidup yang saya baktikan kepada ilmu saya ini dengan tetap suci dan bersih 7. Saya tidak akan melakukan pembedahan terhadap seseorang, walaupun ia menderita penyakit baru, tetapi akan menyerahkan mereka kepada yang lebih berpengalaman 8. Rumah siapapun yang saya masuki, kedatangan ini saya tujukan untuk kesembuhan yang sakit tanpa niat yang buruk atau mencelakakan dan lebih jauh lagi tanpa niat berbuat cabul terhadap wanita ataupun pria, baik merdeka maupun hamba sahaya 9. Apapun yang saya dengar dan lihat tentang kehidupan seseorang yang tidak patut disebarluaskan, tidak akan saya ungkapkan karena saya harus merahasiakannya selama saya tetap mematuhi sumpah ini. Izinkanlah saya menikmati hidup dalam mempraktekkan ilmu saya ini, dihormati oleh

semua orang disepanjang waktu tetapi jika saya mengkhianati sumpah ini, balikanlah nasib saya

1.3 Memahami dan menjelaskan makna Sumpah Hippocrates


Menjunjung tinggi nilai nilai kehidupan Semaksimal mungkin bertugas sebagai dokter Berusaha meningkatkan ilmu profesi dan pengabdian

2. Memahami dan menjelaskan Rahasia Medis


2.1 Memahami dan menjelaskan definisi rahasia medis.
Rahasia medis adalah segala sesuatu yang harus dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan didapatkan selama menjalani praktek lapangan kedokteran. Baik yang menyangkut masa sekarang maupun yang sudah lampau, baik pasien yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. ( menurut PP NO. 10 tahun 1996 )

2.2 Memahami dan menjelaskan siapa saja yang berkewajiban untuk menyimpan rahasia medis.
Yang berkewajiban membuat rekam medis adalah tenaga kesehatan: Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan. Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis wicara. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analisi kesehatan,refraksionis optisien, othotik prostetik, teknisi tranfusi dan perekam medis. Mahasiswa kedokteran meliputi murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan , pengobatan dan atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh mentri kesehatan. ( menurut PP RI NO.32 tahun 1996 pasal 2 )

2.3 Memahami dan menjelaskan kapan rahasia medis dapat dibuka


9

1. Tenaga kesehatan menurut pasal 2 UU tentang tenaga kesehatan (lembaran Negara tahun 1963 no. 78). 2. Mahasiswa kedokteran murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,pengobatan, dan atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri. PASAL 2 Tenaga kesehatan terdiri dari: Tenaga medis : Dokter dan dokter gigi Tenaga kefarmasian : Apoteker,analisis farmasi,asisten farmasi Tenaga kesehatan masyarakat : Epi kesehatan,Penyulu kesehatan,dll Tenaga gizi : Nutrision dan dietisien Pada pasal 48 ayat, (2) Rahasia kedokteran hanya dapat dibuka untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka penegakan hokum, dan permintaan pasien sendiri.

2.4 Memahami dan menjelaskan sanksi hukum yang berhubungan dengan rahasia medis
Pada pasal 322 KUHP Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang ia wajib menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya enam ratus ribu rupiah. Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang yang tertentu, maka ia hanya dituntut atas pengaduan orang itu. Pada pasal 1365 KUHP Perdata Barang siapa yang berbuat salah sehingga seorang lain menderita kerugian, berkewajiban mengganti kerugian itu.

3. Memahami dan menjelaskan Informed Consent dan Rekam Medis


3.1 Memahami dan menjelaskan Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medic yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Ada 2 bentuk informed consent : o Implied consent 10

Implied consent adalah persetujuan yang diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan yang tegas.Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap dan tindakan pasien.Umumnya tindakan dokter disini adalah tindakan yang biasa dilakukan atau sudah diketahui umum.Misalnya pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium,melakukan suntikan pada pasien, melakukan penjahitan luka dan lain sebagainya. Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat darurat sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien dalam keadaan tidak bias memberika persetujuan dan keluarganya pun tidak di tempat, maka dokter dapat melakukan tindakan medic terbaik menurut dokter (Permenkes no.585 tahun 1989,pasal 11).Jenis persetujuan ini disebut sebagai Presumed consent.Artinya, bila asien dalam keadaan sadar, dianggap akan menyetujui tindakan yang akan dilakukan dokter. o Expressed consent Expressed consent ialah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau tulisan,bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa.Dalam keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih dahhulu tindakan apa yang akan dilakukan supaya tidak sampai terjadi salah pengertian.Misalnya pemeriksaan dalam rectal atau pemeriksaan dalam vaginal, mencabut kuku dan lain-lain tindakan yang melebihi prosedur pemeriksaan dan tindakan umum.Disini belum diperlukan pernyataan secara tertulis.Persetujuan secara lisan sudah mencukupi. Namun bila tindakan yang akan dilakukan mengandung resiko seperti tindakan pembedahan atau prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang intensif sebaiknya didapatkan informed consent secara tertulis. Isi informed consent menurut IDI mencakup keuntungan dan kerugian tindakan medis yang direncanakan,baik diagnostic, terapeutik maupun paliatif.Informasi biasanya diberikan secara lisan, tetapi pula dapat secara tertulis.Informasi harus diberikan secara jujur dan benar, terkecuali bila dokter menilai bahwa hal ini dapat merugikan pasien.Dalam hal ini, dokter dapat memberikan informasi yang benar itu kepada keluarga terdekat pasien.Informed consent diberikan oleh pasien dewasa yang berada dalam keadaan sehat rohaniah.Untuk orang dewasa yang berada dibawah pengampuan, informed consent diberikan oleh orang tua /curator/wali.Untuk yang dibawah umur dan tidak mempunyai oreangtua/wali,informed consent diberikan oleh keluarga terdekat. Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan,serta tidak didampingi oleh orangtua/wali,dan yang dinyatakan secara medis berada dalam keadaan gawat yang memerlukan tindakan medic segera untuk kepentingan pasien, tidak diperlukan informed consent dari siapapun ini menjadi tangggung jawab dokter.Dalam pemberian persetujuan berdasarkan informasi untuk tindakan medis di rumah sakit/klinik, maka rumah sakit/klinik yang 11

bersangkutan ikut bertanggung jawab.informed consent dapat menghindarkan atau mencegah terjadinya penipuan atau paksaan atau dari pandangan lain dapat pula dikatakan persetujuan yindakan medic merupakan pembatasan otorisasi dari dokter terhdapa pasien.juga membantu jika kalangan kesehatan tersandung dalam menjalankan profesi yang menjurus ke malpraktek medis. 3.2 Memahami dan menjelaskan Rekam Medis Definisi : Dalam PERMENKES No. 749a/MenKes/XII/89 Berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Isi rekam medis : Dirumah sakit tersapat 2 jenis RM, yaitu : -RM untuk pasien rawat jalan -RM untuk pasien rawat inap Untuk pasien rawat jalan, termasuk pasien gawat darurat, RM mempunyai informasi pasien antara lain : 1. Identitas dan formulir perizinan(lembar hak kuasa) 2. Riwayat penyakit(anamnesa) tentang 3. keluhan utama 4. riwayat sekarang 5. riwayat penyakit yang pernah diderita 6. riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan 7. Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto rontgen,scanning,dll. 8. Diagnosa dan atau diagnosa banding. 9. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan yang berwenang. Untuk rawat inap, memuat informasi yang sama dengan yang terdapat dalam rawat jalan, dengan tambahan. 1. persetujuan tindakan medik 2. catatan konsultasi 3. catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya 4. catatan observasi klinik dan hasil pengobatan 5. resume akhir dan evaluasi pengobatan. Kegunaan rekam medis : 1. sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahlinya yang ikut ambil bagian di dalam memberikan pengobatan dan perawatan terhadap pasien.

12

2. sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan dan perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien 3. sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung di rumah sakit 4. sebagai bahan yang berguna untuk analisis, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien 5. sebagai perlindungan kepentingan hukum baik bagi pasien, rumah sakit, maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya. 6. sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan medik kesehatan pasien.

4. Memahami dan menjelaskan akhlak islam yang berhubungan dengan praktek kedokteran
Menjelaskan Akhlak Islam yang Berhubungan dengan praktek kedokteran 1. Jujur yaitu kesetiaan pada janji, perkataan dan perbuatan apa adanya. Dokter memiliki ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan pada dokter. Disini kejujuran dokter diuji, karena pasien belum tentu mengerti benar atas tindakan medis yang akan dilakukan kepadanya. Selain itu, hubungan dokter dan pasien layaknya hubungan jual-beli, dimana dokter sebagai penjual jasa dan pasien sebagai pembeli (jasa). Dalam hadits disebutkan : Penjual(dokter) dan pembeli(pasien) mempunyai hak menetukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, diberkatilah transaksi mereka, namun jika keduanya saling menyembunyikan kebenaran dan berdusta, keduanya bisa mendapat keuntungan tetapi melenyapkan keberkahan transaksinya (HR Muttafaq Alaih dan Hakim Ibn Hizam) 2. Adil yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya atau hidup dalam keseimbangan. Dalam praktek kedokteran, dokter dituntut untuk adil, menyeimbangkan hak dan kewajiban pasien. Sesungguhnya Allah menyuruh Kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS An-Nahl : 90) 3. Amanah yaitu dalam surat Al-Anfal, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui. ( QS AL-Anfal : 27). Sebagai seorang dokter muslim, kita menjaga amanah yang dberikan dari pasien kepada dokter. 4. Sabar adalah usaha yang dilakukan untuk menjaga diri dari hal-hal yang tidak disukai dengan penuh kerelaan dan kepasrahan. Sebagai seorang dokter sikap ini dibutuhkan dalam menghadapi pasien, contohnya saat melakukan anamnesis. 5. Tawaduk yaitu merendahkan diri tanpa merendahkan martabat dalam surat Lukman : 10-19. Allah melarang manusia angkuh saat berjalan dimuka bumi, tidak berbicara dengan keras. Ini contoh dari orang yang angkuh (tidak tawaduk), sebagai seorang dokter sikap (akhlak) ini dibutuhkan, agar tidak 13

menganggap pasien lebih rendah dan juga meremehkan para teman sejawat serta para medik. 6. Itsar yaitu mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Dokter harus memberi pelayanan kesehatan pasien dengan sebaik mungkin, tanpa memandang kasus dan tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mengutamakan kesembuhan/keselamatan pasien. 7. Ramah yaitu cinta dan kasih sayang (mahabbah warohmah). Keramahan dan perhatian dokter hendaknya diberikan setulus mungkin kepada pasien. Keramahan tersebut dapat membuat pasien merasa nyaman. Dalil, Maka disebabkan rahmat dari Allah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkan ampunan untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau etlah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai oarng yang bertawakal. (QS AlImran : 159) 8. Insan yaitu mengerjakan sesuatu secara profesional, dengan profesionalitas sebagai dokter yang terus meningkat, membuat dokter semakin berkompeten.

14

Daftar Pustaka
http://www.fk.uwks.ac.id http://www.medicine.uii.ac.id http://www.mediacare.biz

15

Anda mungkin juga menyukai