Oleh:
Maria Poppy Herlianty
Update Kasus COVID 19
• Sumber:
https://www.worldometers.info/coronavirus/cou
ntry/indonesia/
IMUNITAS
Membran mukosa
• Melapisi permukaan bagian dalam tubuh seperti:
mukosa pencernaan, pernafasan, urinari, reproduksi
• Mensekresi mukus untuk menjebak mikroba & partikel
asing
– Partikel besar masuk rongga nasal disaring bulu hidung ditahan mukus
– Partikel besar masuk dalam saluran pernafasan bagian atas dikeluarkan
dengan bersin atau batuk
• Partikel kecil dan m.o. yang lolos dari barier mukus akan
masuk saluran pernafasan dikeluarkan oleh silia
menjauhi paru2 atau tertelan bersama mukus ke dalam
lambung
Non Spesifik External
Barrier kimia
Fagositosis :
• Secara herediter mempunyai sejumlah peptida
antimikrobial dan protein yang mampu
membunuh bermacam-macam bahan patogen
• Terdiri dari: Monosit, Makrofag, Neutrofil
Contoh sel – sel fagosit dalam melawan antigen dengan cara dimakan
Sebagian besar
kasus, pertahanan
terhadap patogen
penyerang yang
merusak dapat
dilakukan oleh
barier dan respons
imun alami
2 Sistem imun Spesifik
Pertahanan ke dua tubuh untuk melawan antigen yang
masih dapat lolos dari sistem imun non-spesifik.
Jenis sel yang berperan dalam pertahanan ini adalah
sel Limfosit
Limfosit B
Berperan dalam menghasilkan antibodi/
imunoglobulin ( IgG, IgA, IgM, IgD, IgE )
Limfosit T
Sel limfosit Terdiri dari sel T helper, sel T supresor, sel T
sitotoksik berperan dalam menghancurkan
antigen yang sudah dikenal oleh antibodi
• Infeksi sembuh limfosit menghilang
4. 3.
01 02 03
penangkal untuk keseimbangan sebagai pendeteksi
“benda” asing fungsi tubuh adanya sel-sel
yang masuk ke terutama menjaga abnormal,
dalam tubuh; keseimbangan termutasi, atau
komponen tubuh ganas, serta
yang telah tua; menghancurkannya
.
Nutrisi
• Vitamin A, E, C, B6, B12, D, Zinc, Selenium dan zat Besi mempunyai peranan dalam
respon imun diperlukan dalam tahapan pembentukan sel-sel imun dan membantu
mempertahankan faktor imunitas agar dapat bekerja optimal
• Asam amino merupakan komponen penting penyusun imunoglobulin, perbaikan
kolagen dan elastin pada kulit & membran mukosa, bersama selenium membentuk
enzim Glutathione yang merupakan Antioksidan utama untuk detoksifikasi &
netralisir radikal bebas.
• Suplementasi Zn + Se + Cu menurunkan infeksi bronchopneumonia dan
mempersingkat waktu rawat pasien yang menderita luka bakar (Berger et al., 1998).
• Beta Glucan merupakan polisakarida sebagai makanan untuk sel-sel imun
• Omega 3 membantu menekan faktor peradangan, membatasi kerusakan jaringan.
• Probiotik meningkatan induksi respon imun sel epitel, sel dendritik, monosit/
makrofag, dan limfosit (limfosit B, sel NK, sel T)
Vitamin E
• Merangsang imunitas humoral dan berperantara sel
(Tangerdy et al., 1989 dalam Pallast et al., 1999).
• Menurunkan produksi faktor penekan imunitas
(immunosuppressive factors) seperti prostaglandin E2
dan hidrogen peroksida dengan mengaktifkan makrofag
(Beharka et al., 1997 dalam Pallast et al., 1999).
Vitamin C
• Vitamin antioksidan.
• Kebutuhan: W: 75 mg, L: 90 mg
• Memicu pematangan sel limfosit dan sekresi sitokin
serta menstimulasi kemotaksis, aktivitas ingesti dari
neutrofil
• Berakumulasi dalam neutrofil, limfosit, dan
monosit (Evans et al., 1982), yang mengindikasikan
bahwa vitamin C berperan penting pada fungsi
imunitas.
• Fungsi pagosit, proliferasi Tcell, dan produksi sitokin
dipengaruhi oleh status vitamin C. (Li et al., 2006).
Vitamin D
powerfull imunomodulator
The greatest regulator of Immune system
”
Prevalensi Defisiensi Vit D
85% 44 %
63% 78,2%
Kesimpulan: Terdapat perbedaan ekspresi VDR pada jaringan kanker payudara dengan
metastasis tulang dan non-metastasis. Penelitian ini didapatkan hubungan yang signifikan
secara statistik antara ekspresi VDR dengan kejadian metastasis tulang pada kanker
payudara.
Faktor yang Mempengaruhi Imunitas
Air
Konsumsi air yang cukup
30 ml/KgBB akan :
• Menjamin darah membawa cukup
oksigen ke seluruh sel tubuh
termasuk sel imun
• Membantu produksi sel darah putih
di kelenjar getah bening
• Menjaga kelembaban mulut,mata &
kulit
• Menjaga kesehatan organ
pencernaan
Faktor yang Mempengaruhi Imunitas
Stres
Adalah reaksi tubuh terhadap kondisi yang dianggap “berbahaya” ,
Hormon Kortisol yang meningkat akan menurunkan
proliferasi mastosit, neutrofil, eosinofil, sel T, sel B dan fibroblas.
Secara umum sistem kekebalan humoral dan sistem kekebalan
seluler akan menurun.
Tidur
• Ketika tidur, tubuh manusia menghasilkan, menggandakan, &
meningkatkan memory dari sistem imun
https://link.springer.com/article/10.1007/s00424-011-1044-0
• nocturnal sleep acutely reduced the numbers of monocytes, NK cells,
and counts of all lymphocyte subsets
• https://www.jimmunol.org/content/158/9/4454.short
• Karena itu sistem imunpun memerintahkan tubuh untuk tidur
terutama saat infeksi Published: 11 February 2009 How (and why)
the immune system makes us sleep Luca Imeri & Mark R. Opp
Faktor yang Mempengaruhi Imunitas
Olahraga
Olahraga dapat membantu mengeluarkan
bakteri dari paru-paru mengurangi
kemungkinan terserang pilek, flu dan infeksi
saluran pernapasan lainnya
Olahraga mempercepat sirkulasi sel darah
putih mempercepat sel imun melawan
bakteri, virus, dan jamur
Peningkatan suhu tubuh setelah olahraga
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Olahraga akan menghambat pelepasan
hormon stres
Kaitan Imunitas & Gizi
• Penelitian epidemiologis dan klinis menunjukkan bahwa kekurangan gizi
menghambat respons imunitas dan meningkatkan risiko penyakit infeksi.
• Kekurangan energi protein (KEP) berkaitan dengan gangguan imunitas
berperantara sel (cell-mediated immunity), fungsi fagosit, sistem komplemen,
sekresi antibodi imunoglobulin A, dan produksi sitokin (cytokines).
• Kekurangan zat gizi tunggal, seperti seng, selenium, besi, tembaga, vitamin A,
vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan asam folat juga dapat memperburuk
respons imunitas.
• Obesitas juga menurunkan imunitas (Chandra, 1997).
• Scrimshaw, Gorgas Hospital, Panama 1945- 1946: tuberkulosa lebih banyak
diderita anak-anak atau dewasa yang menderita kurang gizi daripada anak-anak
atau dewasa yang status gizinya lebih baik.
• Scrimshaw Cs:
cacar air lebih
GIZI, IMUNITAS, parah
DAN pada
PENYAKIT anak-anak
INFEKSI yang
Albiner Siagian menderita
Departemen kekurangan
Gizi dan gizi yang buruk
Kesehatan Masyarakat
FKM USU Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155
Vit A Perlindungan membran mukosa, Antioksidan kuat
”
reaksi imun
Mencegah kerusakan sel
Menangani stres fisiologik selama infeksi, cedera atau
penyakit kronis
Mengurangi risiko kanker tertentu, dan penyakit kronis.
Melindungi tubuh dari infeksi seperti batuk dan pilek
Menjaga sistem kekebalan yang kuat.
”
antioksidan
Besi Kemampuan sel membunuh bakteri
”
“ Closing statement
”
“
- Tuhan telah membekali manusia
dengan sistem imun yang sangat
sempurna dan kompleks
-
”
Virus Covid 19 sangat cepat menular
dan berbahaya. Di lain pihak manusia
belum memiliki memori untuk virus ini.
Masih diperlukan kelanjutan penelitian
untuk antivirus covid 19 ini.
“
Oleh karena itu
”
MEN
“ Avoid touching ‘
- Mouth, Eyes, Nose ….
’
because the COVID 19 virus can enter your body via any of
these gateways.
Follow ‘WOMEN’
”
Wash your hands frequently with soap and
water
Obey social distancing
Mask is a must if you leave your house
Eat a healthy diet rich in vegetables and fruits;
No going out if you are not feeling well.
Cont Lens Anterior Eye. 2020 Aug; 43(4): 313–314.
Published online 2020 May 31. doi: 10.1016/j.clae.2020.05.011
PMCID: PMC7261430