PROGRAMMING
METODE GRAFIK
Penjelasan secara sempit :
Ditinjau dari kata-katanya Linear
Programming berarti pembuatan
program atau rencana yang
mendasarkan pada asumsi-asumsi
linear.
A 2 1 6.000
B 2 3 9.000
Sumbangan
terhadap laba 3 4
(dalam Rp).
Untuk membuat formulasi masalah, marilah kita ikuti langkah-langkah
berikut :
a. Fungsi Tujuan :
2X1 + X2 ≤ 6.000
Demikian pula untuk bahan
baku B, dengan logika yang 2X1 + 3X2 ≤ 9.000
sama dapat disusun sbb :
c. Batasan Non-negatif :
Batasan non negatif mengharuskan hasil aktivitas itu (X1 dan x2)
tidak boleh negatid, harus positif atau paling kecil sebesar 0.
Hal itu dapat dinyatakan sebagai berikut :
X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0
Secara keseluruhan dapat kita cantumkan formulasi masalah
diatas ke dalam fungsi-fungsi sebagai berikut :
Batasan – batasan :
1. 2X1 + X2 ≤ 6.000
3. X1 ≥ 0 ; X2 ≥ 0
PEMECAHAN MASALAH DENGAN METODE GRAFIK :
X2
X1
0
Menggambarkan semua batasan fungsional :
2X1 + X2 ≤ 6.000
2X1 + X2 = 6.000
Untuk menggambarkannya mula-mula harus kita cari titik
potongnya dengan sumbu X2, yaitu pada nilai X1 = 0, sehingga nilai
X2 = 6.000.
Kemudian kita peroleh nilai X1 = 3.000.
Dari kedua titik itu bisa kita gambar maksimum penggunaan
bahan baku A.
Tetapi garis ini menunjukkan keadaan andaikata bahan baku A
yang ada dimanfaatkan sepenuhnya, padahal sebenarnya hanya
maksimumnya saja yang terletak pda garis itu.
Oleh karena itu untuk menunjukkan daerah feasible (yang bisa
dicapai) menurut batasan ini, kita beri tanda anak panah ke kiri
bawah dari garis itu.
Untuk batasan kedua (bahan baku B) juga kita gambarkan dulu
garis maksimumnya dengan cara seperti pada batasan pertama
diatas, sehingga titik potong pada sumbu X1 pada titik X2 = 0 dan
X1 = 4.500.
Titik potong dengan sumbu X terletak pada titik dimana nilai X1 =
0 dan nilai X2 = 3.000.
Setelah bisa digambarkan garis maksimumnya maka kita beri
tanda anak panah ke kiri bawah untuk menunjukkan bahwa
daerah yang feasible.
Menggambarkan batasan non negatif :
6.000
2X 1
+ X2
= 6
.0 0
0
3.000 C
B 2
X1
+3
X2
= 9
.00
0
A D X1
0
3.000 4.500
Mencari titik optimal dengan menghitung nilai Z tiap-tiap titik-titik
sudut.
Titik O : X1 = 0, X2 = 0
nilai Z = 0
Titik A : X1 = 3.000, X2 = 0,
nilai Z = 3 (3.000) + 4 (0) = 9.000
Titik C : X1 = 0, X2 = 3.000,
nilai Z = 3 (0) + 4 (3.000) = 12.000
Titik B : terletak pada perpotongan antara garis batasan bahan baku
A dan batasan bahan baku B. oleh karena itu kita cari dulu
titik potongnya dengan menggunakan kedua persamaan
batasan itu :
2X1 + X2 = 6.000
2X1 + 3X2 = 9.000 -
2X2 = 3.000 jadi X2 = 1.500
Sehingga titik B lah yang kita pilih sebagai titik optimal dalam
pemecahan masalah ini, dengan nilai X1 = 2.250 dan nilai X2 = 1.500
serta nilai Z = 12.750.