PELAYANAN PRIMER
FKTP KABUPATEN KUPANG
1 1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
SOSIALISASI PERPRES NOMOR 64
TAHUN 2020
2
PENDAHULUAN
Putusan Hakim Mahkamah Agung No. 7P/HUM/2020
membatalkan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Presiden
No. 75 tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Presiden
No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan
2
SUBSTANSI PERPRES NO. 64 TAHUN 2020
4
5
Kebijakan Tarif Perpres 64 Tahun 2020
tentang Perubahan kedua Perpres 82/2018 tentang Jaminan
Kesehatan
6
Relaksasi Iuran
Pasal 42 Ayat:
(3a) Untuk tahun 2020, pemberhentian sementara penjaminan Peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) berakhir dan status kepesertaan aktif kembali, apabila Peserta:
a. telah membayar Iuran bulan tertunggak paling banyak untuk waktu 6 (enam) bulan;
b. membayar Iuran pada bulan saat Peserta ingin mengakhiri pemberhentian
sementara
jaminan; dan
c. dengan sisa Iuran bulan yang masih tertunggak setelah pembayaran tunggakan Iuran
sebagaimana dimaksud pada huruf a masih menjadi kewajiban Peserta.
(3b) Untuk mempertahankan status kepesertaan aktif, Peserta wajib melunasi sisa Iuran bulan
yang masih tertunggak sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) huruf c seluruhnya paling
lambat pada tahun 2021.
Kebijakan:
Sasaran mendapatkan relaksasi peserta yang menunggak 7-24 Bulan.
Mekanisme mendapatkan fasilitas adalah dengan melakukan pendaftran terlebih dahulu.
Peserta membayar tagihan untuk maksimal 6 bulan tunggakan + tagihan 1 bulan berjalan.
Batas waktu pembayaran sisa tunggakan di Tahun 2021 dan masa berlaku status aktif masih
dalam pembahasan.
Pengaturan lebih lanjut dalam Peraturan BPJS Kesehatan.
13
1. Simulasi Pembayaran Relaksasi Iuran
8
PENGENAAN DENDA LAYANAN
Pasal 42 Ayat (6):
Denda (untuk tahun 2021) yaitu sebesar 5% (lima persen) dari perkiraan biaya
paket Indonesian Case Based Groups berdasarkan diagnosa dan prosedur
awal untuk setiap bulan tertunggak dengan ketentuan:
a. jumlah bulan menunggak paling banyak 12 (dua belas) bulan; dan
b. besar denda paling tinggi Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
Kebijakan:
Tidak ada perubahan ketentuan besaran denda layanan di Tahun 2020.
Untuk pemberlakuan denda pelayanan bagi peserta yang mendapatkan relaksasi
di Tahun 2020 masih dalam pembahasan dan akan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan BPJS Kesehatan.
Akan dilakukan penyesuaian sistem per 1 Januari 2021 untuk besaran denda
layanan menjadi sebesar 5%.
13
3. Skema pembayaran denda th 2020 dan 2021.
10
PERPANJANGAN KERJASAMA
TAHUN 2021
12
PERPANJANGAN KERJASAMA TAHUN 2021
15
UTILIZATION REVIEW
Agustus 2020
Rate Rasio
KODE PPK NAMA PPK Kunjungan Rujukan Jumlah Peserta Biaya Kapitasi Unit Cost
Kunjungan Rujukan
24010401 BAUMATA 191 49 10.973 44.440.650 232.674 17,41 25,65
02440018 POLIKLINIK POLRES KUPANG 176 42 2.108 16.864.000 95.818 83,49 23,86
24010402 TARUS 1.172 225 26.130 111.052.500 94.755 44,85 19,20
24010701 CAMPLONG 437 67 16.491 63.078.075 144.343 26,50 15,33
02440006 PAKUBAUN 68 10 6.703 30.163.500 443.581 10,14 14,71
02440002 OEMASI 317 42 7.821 35.194.500 111.024 40,53 13,25
24010601 OEKABITI 418 54 12.978 38.609.550 92.367 32,21 12,92
24010602 BAUN 291 35 10.514 47.313.000 162.588 27,68 12,03
02441001 NAIBONAT 671 80 18.581 71.072.325 105.920 36,11 11,92
24010501 OESAO 695 81 14.325 54.793.125 78.839 48,52 11,65
0244B003 KLINIK BAPTIS KUPANG 9 1 55 550.000 61.111 163,64 11,11
24010301 BATAKTE 632 63 10.170 54.918.000 86.896 62,14 9,97
02440003 UITAO 363 13 6.802 30.609.000 84.322 53,37 3,58
24010702 TAKARI 44 1 7.314 32.913.000 748.023 6,02 2,27
02440004 AKLE 192 4 4.543 20.443.500 106.477 42,26 2,08
02440001 OELBITENO 63 1 4.124 12.372.000 196.381 15,28 1,59
02440010 FATUMONAS 80 1 4.474 20.133.000 251.663 17,88 1,25
24010502 SULAMU 131 - 9.772 29.316.000 223.786 13,41 -
24010503 OENUNTONO 173 - 8.182 24.546.000 141.884 21,14 -
24010801 LELOGAMA - - 7.459 33.565.500 - - -
24010802 MANUBELON 1 - 4.463 20.083.500 20.083.500 0,22 -
24010803 SOLIU 60 - 8.868 26.604.000 443.400 6,77 -
24010901 NAIKLIU - - 6.886 30.987.000 - - -
02440005 FATUKANUTU - - 7.531 26.358.500 - - -
02440007 SONRAEN 216 - 7.839 39.195.000 181.458 27,55 -
02440008 POTO 34 - 9.310 27.930.000 821.471 3,65 -
02440009 OEPOLI 178 - 6.397 19.191.000 107.815 27,83 -
02440013 SIKES SATRAD 226 BURAEN - - 131 1.048.000 - - -
02441000 HUEBUNIF - - 8.443 25.329.000 - - -
0244B001 Klinik Arka 1 - 88 704.000 704.000 11,36 -
16
ENTRIAN PCARE YANG BELUM TUNTAS
18
DATA ENTRYAN PCARE YANG BELUM TUNTAS
19
LAMPIRAN BA JARKOMDAT KAB KUPANG
20
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
21
PERATURAN BPJS KESEHATAN
NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG
PELAYANAN REFRAKSI DAN
KACAMATA DI FKTP
22
LATAR BELAKANG PERATURAN
Regulasi penjaminan pelayanan diagnosa
non spesialistik dan pelayanan refraksi:
a. Kompetensi 4A sesuai SKDI 2012 dan
Strategi penguatan layanan
KMK 514 Tahun 2015
primer untuk peningkatan
b. Kolaborasi dengan Refraksionis
kendali mutu kendali biaya
Optisien/Optometris sesuai PMK 29
layanan primer
Tahun 2016
Konsep penjaminan pelayanan refraksi dan kacamata di FKTP sampai penerbitan Peraturan
BPJS Kesehatan telah dibahas secara intensif bersama Kementerian Kesehatan dan Organisasi
Profesi (IDI, PERDAMI, IROPIN)
23
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
1 PENGERTIAN UMUM
Poin penting:
Kriteria Rujukan Gangguan Refraksi adalah persyaratan ukuran dioptri dan Time, Age,
Complication, Comorbidity (TACC) untuk rujukan gangguan refraksi.
2 TUJUAN PENGATURAN
Pengaturan prosedur penjaminan Pelayanan Refraksi dan Pelayanan Kacamata pada FKTP
dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan bertujuan untuk:
1) terwujudnya kepastian hukum bagi Peserta untuk mendapatkan penjaminan Pelayanan
Refraksi dan kacamata sesuai dengan manfaat dalam Program Jaminan Kesehatan;
2) terselenggaranya pelayanan kesehatan mata komprehensif yang bermutu, efektif, dan
efisien terutama untuk mendukung terwujudnya kendali mutu dan kendali biaya dalam
Program Jaminan Kesehatan; dan
3) tersedianya pedoman dalam melaksanakan prosedur penjaminan Pelayanan Refraksi dan
kacamata
24
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
3 RUANG LINGKUP
1) Penjaminan Pelayanan Refraksi oleh BPJS Kesehatan pada FKTP meliputi pemeriksaan
refraksi sampai dengan penetapan koreksi.
2) Dalam hal hasil Pelayanan Refraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memerlukan alat
bantu kesehatan, Peserta diberikan kacamata sesuai dengan indikasi medis pada Optikal
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
25
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
26
KRITERIA RUJUKAN GANGGUAN REFRAKSI
Lampiran Surat Ketua Umum PB IDI Nomor 02894/PB/F.4/04/2020
27
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
6 PENTAHAPAN
1) Penjaminan Pelayanan Refraksi pada FKTP dilaksanakan secara bertahap dengan
memperhatikan sumber daya manusia, sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan untuk
mendukung Pelayanan Refraksi.
2) Dalam hal FKTP belum memenuhi standar kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, FKTP tersebut dapat melakukan rujukan horizontal ke FKTP lain atau rujukan
vertikal ke FKRTL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Pelaksanaan penjaminan Pelayanan Refraksi pada FKTP paling lambat 2 (dua) tahun
terhitung sejak Peraturan Badan ini diundangkan.
Poin penting:
a. Tahap awal dilaksanakan untuk daerah yang pernah melaksanakan uji coba yang
diselenggarakan BPJS Kesehatan.
b. Pemenuhan kompetensi dokter dan sarpras sehingga FKTP mampu melakukan
pemeriksaan refraksi secara mandiri.
28
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
7 PELAYANAN KACAMATA
1)
2)
Pelayanan Kacamata diberikan oleh Optikal yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Optikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyediakan kacamata sesuai dengan standar
penjaminan dan kebutuhan Peserta.
Poin penting:
Menegaskan Optikal juga wajib meningkatkan kualitas dalam pemberian kacamata sesuai indikasi medis ke
peserta.
Poin penting:
d. Resep kacamata dari FKTP wajib dikeluarkan dari dokter
e. Kriteria penjaminan (ukuran dioptri dan jangka waktu penjaminan kacamata) mengacu pada PMK 52
Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
f. Jumlah rasional pelayanan RO mengacu pada PMK 41 Tahun 2015
g. Dalam pelayanan kacamata, akan dilakukan mapping FKTP dan Optikal
29
TEKNIS PELAKSANAAN
Alur Pelayanan
KATEGORI 1
PEMERIKSAAN REFRAKSI OLEH DOKTER
1 2
SELESAI
Alur peserta
30
TEKNIS PELAKSANAAN
Alur Pelayanan
KATEGORI 2
PEMERIKSAAN REFRAKSI OLEH DOKTER BERKOLABORASI
DENGAN RO DI FKTP (SATU ATAP)
1 2
SELESAI
Catt:
• RO memiliki SIKRO di FKTP tersebut.
• Memudahkan alur peserta
Alur peserta
31
TEKNIS PELAKSANAAN
Alur Pelayanan
KATEGORI 3
PEMERIKSAAN REFRAKSI OLEH DOKTER
BERKOLABORASI DENGAN RO DI OPTIKAL YANG BEKERJA SAMA
1 2
SELESAI
Catt:
• Kategori ini dipergunakan untuk melakukan pemetaan.
• Selanjutnya FKTP didorong untuk menjadi Kategori 1 atau 2
1 2 3
SELESAI
33
TEKNIS PELAKSANAAN
Alur Pelayanan
KATEGORI 4
1 2 3
SELESAI
FKRTL OPTIKAL
PESERTA FKTP TERDAFTAR
1. Dokter spesialis melakukan 1. Menerima resep
1. Pemeriksaan awal
pemeriksaan refraksi kacamata dari FKRTL
2. Assessment kriteria
2. Menuliskan resep kacamata 2. Memberikan kacamata
rujukan
3. Petugas FKRTL legalisasi ke peserta bila eligible
3. Rujukan ke FKRTL
kacamata berdasar hasil berdasarkan hasil
pemeriksaan refraksi dokter legalisasi
Spesialis
Alur peserta
Rujukan Vertikal dilakukan oleh FKTP ke FKRTL sesuai ketentuan yang berlaku
34
PERATURAN BPJS KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2020
PASAL ISI
9 PEMBIAYAAN
Pembiayaan penjaminan Pelayanan Refraksi dan kacamata sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 8 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Poin penting:
Pembiayaan pelayanan refraksi dan kacamata mengacu pada PMK 52 Tahun 2016.
10 BERLAKU
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Poin penting:
Ditetapkan tanggal 28 April 2020 dan diundangkan tanggal 30 April 2020.
35
PROFILING FKTP DAN MAPPING OPTIKAL
PEMERIKSAAN REFRAKSI
36
PROFILING FKTP DAN MAPPING OPTIKAL
PEMERIKSAAN REFRAKSI
Kendala :
1. Belum seluruh FKTP melengkapi data pada aplikasi HFIS sehingga hasil
profiling FKTP mampu refraksi kategori 1 hanya pada 3 FKTP
2. Belum ada optikal yang bekerjasama di Kabupaten serta ketersediaan
kompetensi SDM dan sarana prasarana belum memenuhi yang
dipersyaratkan, sehingga seluruh FKTP di Kabupaten masuk dalam
kategori 4
37
PROFILING FKTP DAN MAPPING OPTIKAL
PEMERIKSAAN REFRAKSI
KATEGORI 1
38
PROFILING FKTP DAN MAPPING OPTIKAL
PEMERIKSAAN REFRAKSI
KATEGORI 3
KOTA KUPANG KDPPK NMPPK JNSPPK OPTIK
KOTA KUPANG 0351U029 dr.TRIO HARDHINA DOKTER PRAKTIK MANDIRI OPTIK INTERNASIONAL KUPANG
KOTA KUPANG 02440014 KLINIK DIT POLAIR KLINIK POLRI SINAR OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351B406 KLINIK LKC DOMPET DHUAFA KLINIK PRATAMA SINAR OPTIKAL
KOTA KUPANG 02440019 KLINIK OSMOK LANTAMAL VII KLINIK TNI SINAR OPTIKAL
KOTA KUPANG 03510404 MANUTAPEN PUSKESMAS SINAR OPTIKAL
KOTA KUPANG 24130204 NAIONI PUSKESMAS KUPANG OPTIKAL
KOTA KUPANG 24130203 ALAK PUSKESMAS SINAR OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U322 DR. MARIA ABELIEN LALOAN DOKTER PRAKTIK MANDIRI OPTIK INTERNASIONAL KUPANG
KOTA KUPANG 0351U324 DR. TIARA MANGERA SARAMBU DOKTER PRAKTIK MANDIRI AGUNG OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U317 dr. Aletha Delfintje Pian DOKTER PRAKTIK MANDIRI KUPANG OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351B415 KLINIK SANCTA KLINIK PRATAMA AGUNG OPTIKAL
KOTA KUPANG 03510003 OESAPA PUSKESMAS KUPANG OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U034 dr. RASVITRI UTAMI (JST) DOKTER PRAKTIK MANDIRI SUNRIA OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U032 dr. IVYANNE MARIA I LUANLAKA DOKTER PRAKTIK MANDIRI OPTIK INTERNASIONAL KUPANG
KOTA KUPANG 0351U027 dr. DEWA AYU MADE DWI SUSWATI DOKTER PRAKTIK MANDIRI OPTIK INTERNASIONAL KUPANG
KOTA KUPANG 02440017 KLINIK BRIMOBDA KUPANG KLINIK POLRI OPTIK INTERNASIONAL KUPANG
KOTA KUPANG 24130202 PASIR PANJANG PUSKESMAS SINAR OPTIKAL
KOTA KUPANG 24130201 KUPANG KOTA PUSKESMAS OPTIK INTERNASIONAL KUPANG
KOTA KUPANG 2413U017 dr. YUSI T KUSUMAWARDHANI DOKTER PRAKTIK MANDIRI AGUNG OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U031 DR Y Y NITA DOKTER PRAKTIK MANDIRI SUNRIA OPTIKAL
KOTA KUPANG 03510104 KLINIK TURANGGA POLDA NTT KLINIK POLRI SUNRIA OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351B411 KLINIK PRATAMA UNDANA KLINIK PRATAMA AGUNG OPTIKAL
KOTA KUPANG 24130101 BAKUNASE PUSKESMAS SUNRIA OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U318 dr. James Siagian DOKTER PRAKTIK MANDIRI AGUNG OPTIKAL
KOTA KUPANG 0351U320 DR. BUDI USODO DOKTER PRAKTIK MANDIRI AGUNG OPTIKAL
KOTA KUPANG 02440012 RSAU EL TARI KELAS D PRATAMA RS D PRATAMA AGUNG OPTIKAL
41
UPDATE FKTP SUDAH ANTRIAN ONLINE
1. PKM Tarus
2. PKM Oesao
3. PKM Kokar
4. dr Feny
5. dr Joanita
6. dr YY Nita
7. Klinik Kartini
8. Klinik Kupang Graha Medika
9. Klinik Medika Wirasakti
10. PUskesmas Kupang kota
11. Pusk Pasir Panjang
12. Klinik Kasih Bunda
13. Klinik Dr Diana
42
RUJUKAN HORIZONTAL
43
Health Facilities Information System (H.F.I.S)
ALAMAT JADWAL
PRAKTIK
KATEGORI LAYANAN
TENAGA MEDIS
PROFIL
DOKUMEN
PENANGGUNG
JAWAB
JUMLAH
SARANA TEMPAT TIDUR
PENUNJANG
http://hfis.bpjs-kesehatan.go.id/hfis/login/akses
KOMPETENSI RUJUKAN
HORIZONTAL
Login menggunakan user dan
password aplikasi p-care
Optimalisasi
Rujukan Horizontal
Optimalisasi rujukan horizontal FKTP adalah memastikan komprehensivitas layanan diagnosa
non spesialistik ditatalaksana secara tuntas di FKTP melalui mekanisme rujukan FKTP ke
jejaringnya maupun rujukan antar FKTP ke FKTP lain beserta jejaringnya yang memiliki
kemampuan dan kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan sebagai perwujudan fungsi
koordinasi layanan.
Penyelenggaraan rujukan horizontal FKTP diberlakukan berdasarkan ZONASI, yaitu pengaturan
batasan wilayah dan daftar FKTP beserta jejaring dengan mempertimbangkan akses dan
ketersediaan layanan serta sarana prasarana yang dibutuhkan peserta khususnya untuk
pelayanan yang termasuk dalam non kapitasi.
Pelaksanaan rujukan horizontal menggunakan aplikasi Pcare yang telah terintegrasi dengan
HFIS yang telah dilengkapi dengan hasil profiling masing-masing FKTP dan mengacu pada hasil
kesepakatan mapping antara BPJS kesehatan dengan Dinas Kesehatan dan FKTP.
1
Permenkes 001/2012 ttg Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan tetapi
belum optimal dilaksanakan di era JKN dan belum terakomodir di aplikasi
Per bulan Juni 2019, 4.40% dari 2,08 juta kasus rujukan FKTP ke FKRTL
2
merupakan kasus rujukan non spesialistik, dengan salah satu alasan rujukan
adalah kendala kelengkapan sarana prasarana
Berdasarkan kajian Prof Budi Hidayat Tahun 2015, 1 orang dirujuk berpotensi
3
4,6x visit RJTL atau 1,6 x RITL, sehingga:
a. 1 kali rujukan ke FKRTL maka berpotensi menimbulkan biaya di FKTRL sebesar
Rp8,9juta/orang
b. Temuan OJK indikasi double pembayaran untuk kasus non spesialistik yang
dirujuk ke FKRTL
50
Jenis Pelayanan dan Pembayaran
Rujukan Horizontal
Jenis Pelayanan dalam
rujukan horizontal
51
Peran Pemangku Kepentingan pada
Rujukan Horizontal
INSTANSI PERAN
a. Melakukan sosialisasi kepada FKTP, Peserta dan pemangku kepentingan terkait tentang
optimalisasi rujukan horizontal
BPJS Kesehatan b. Melakukan sosialisasi kepada FKTP untuk melakukan profilling melalui aplikasi HFIS
c. Melakukan mapping rujukan horizontal bersama dengan Dinas Kesehatan
d. Melakukan review PKS bersama dengan Asosiasi FKTP sesuai ketentuan
a. Melakukan update profil FKTP dalam aplikasi HFIS
b. Melakukan rujukan horizontal untuk penanganan kasus non spesialistik sesuai hasil
FKTP mapping.
c. Menerima dan melayani peserta rujukan horizontal dari FKTP dan tidak menarik urun
biaya kepada peserta baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar di FKTP-nya
a. Melakukan mapping rujukan horizontal bersama dengan Dinas Kesehatan
Pemerintah
b. Membina hingga melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan di FKTP dalam rangka
Daerah/Dinas
menuntaskan pelayanan sesuai kewenangan dan kompetensi FKTP
Kesehatan
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rujukan horizontal
a. Melakukan review PKS bersama dengan BPJS Kesehatan sesuai ketentuan
b. Melakukan pembinaan FKTP untuk pelaksanaan rujukan horizontal
Asosiasi FKTP
c. Mendorong FKTP untuk melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan dalam rangka
menuntaskan pelayanan sesuai kewenangan dan kompetensi FKTP
52
HFIS USER FKTP
FKTP mengentri sarana prasarana yang dimiliki, sesuai dengan referensi sarana prasarana yang
terdapat pada aplikasi HFIS
FKTP mengentri kompetensi rujukan horizontal, sesuai dengan referensi kompetensi rujukan
horizontal yang terdapat pada aplikasi HFIS
PCARE FKTP
1. Merujuk pasien untuk di-rujuk horizontal. Pilih rujukan horizontal, kemudian pilih pelayanan
yang akan dilakukan rujukan horizontal.
2. Terdapat 3 kategori untuk pelayanan rujukan horizontal:
a. Pelayanan Tindakan Non-Kapitasi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Program
PCARE FKTP
Pilihan kompetensi masing-masing pelayanan
57
LATAR BELAKANG
1 3 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
4 FUNGSI LAYANAN PRIMER INFORMASI
First Continuity
Contact
Coordination Comprehensive
PENINGKATAN
PATIENT-DOCTOR RELATIONSHIP
4 PENGEMBANGAN MOBILE JKN:
DOKTER
INFORMASI DATA PESERTA TERDAFTAR
MENURUNKAN RESIKO TRANSMISI
PATHOGEN
MELAYANI KONSULTASI ONLINE
MONITORING ANGKA KONTAK
UMPAN BALIK
60
PENGGUNA MOBILE JKN FASKES
DPP REGISTERED
TENAGA MEDIS DOKTER ON
KLINIK HFIS
New Feature
CLICK !
Filter By:
Nama Peserta
Status PRB
Status Prolanis
MOBILE JKN FASKES
RIWAYAT PELAYANAN
Menampilkan Riwayat
kunjungan baik di FKTP
maupun FKRTL dalam 1
tahun terakhir
1 2 3 Masukkan Keluhan
MOBILE JKN PESERTA
KONSULTASI PELAYANAN
Fitur Chatting Daftar Percakapan Aktif
* Akhiri Konsultasi
Riwayat Percakapan
dengan Dokter
Kerahasiaan Percakapan
antara dokter dan peserta
dijamin BPJS
* Attach Foto
MOBILE JKN PESERTA
RATING
Penilaian Kualitas
Konsultasi
Apabila Bermanfaat
masuk sebagai
perhitungan “Kunjungan
Online”
“End Chat” otomatis
apabila dalam 10 menit
peserta tidak balas chat
Pemberian Rating dan
keterangan Rating
Masukkan Keluhan
MOBILE JKN FASKES
ANGKA KONTAK
Masukkan Keluhan
Kini Semua Ada
Dalam Genggaman!
www.bpjs-kesehatan.go.id
69
1