Anda di halaman 1dari 19

Pengantar Kuliah Uji Saring IMLTD

dr. David H. Sidabutar, M.Biomed


Uji Saring IMLTD
 Darah yang diambil dari seorang donor sebelum ditransfusikan kepada pasien harus
dijamin keamanannya.
 Salah satu jaminan keamanan darah adalah dengan melakukan uji saring infeksi
menular lewat transfusi darah (IMLTD).
 Mengacu pada PP No. 7 tahun 2011 tentang Pelayanan darah dan PMK 91 Tahun
2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah;
1. Uji saring IMLTD wajib dilakukan untuk setiap kantong darah terhadap hepatitis
B, hepatitis C, HIV dan sifilis, dan di beberapa tempat endemis, terhadap malaria.
2. Uji saring IMLTD standar yang digunakan adalah uji saring serologi dengan
metoda Enzyme Immuno Assay (EIA).
3. Namun demikian, di daerah dimana kondisi geografis dan jika tidak
memungkinkan untuk dilakukannya sentralisasi uji saring IMLTD dan kondisi
infra struktur tidak memungkinkan, metoda Rapid masih diperbolehkan untuk
dilakukan.
4. Baik metoda EIA maupun Rapid harus memenuhi persyaratan sensitifitas dan
spesifisitas yang ditentukan.
Uji Saring IMLTD
 Sampai saat ini telah diketahui bahwa berbagai infeksi virus,
bakteri bahkan beberapa protozoa dapat mengakibatkan
IMLTD.
 Beberapa jenis IMLTD yang cukup sering terjadi adalah
infeksi Hepatitis B, Hepatitis C, HIV yang disebabkan oleh
Hepatitis B Virus (HBV), Hepatitis C Virus (HCV) dan
Human Immunodefficiency Virus (HIV) dan sifilis yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
 Sementara penularan infeksi malaria yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium melalui transfusi dapat terjadi jika donor
datang dari daerah endemis malaria oleh karenanya pada
keadaan seperti ini diperlukan uji saring terhadap malaria.
Uji Saring IMLTD
 Sebenarnya masih banyak jenis virus seperti Epstein Barr
Virus (EBV), Cytomegallovirus (CMV), West Nile Virus,
Hepatitis E Virus (HEV), dan lain-lain, serta beberapa
jenis bakteri dan parasit bisa ditularkan melalui transfusi.
 Uji saring terhadap virus, bakteri dan parasit sebagaimana
disebutkan, diperlukan ketika data epidemiologi
menunjukkan tingginya insidensi dan prevalensi infeksi
tersedut di suatu daerah.
Uji Saring IMLTD
 Secara garis besar uji saring serologi terhadap IMLTD umumnya
ditujukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam tubuh
donor terhadap infeksi yang bersangkutan atau mendeteksi
keberadaan antigen dari agen infeksius yang bersangkutan.
 Uji saring terhadap antibodi misalnya uji saring anti-HIV, anti-
HCV dan antibodi terhadap Treponema pallidum. Sedangkan uji
saring terhadap antigen misalnya uji saring HbsAg dan uji saring
Ag plasmodium.
 Saat ini di Unit Transfusi Darah dikenal dua metoda uji saring
serologi IMLTD yang umum digunakan yaitu;
1. Metoda Tes Cepat (Rapid Test) dan
2. Metoda Enzyme Immuno Assay (EIA).
Terdapat keuntungan dan kerugian dari kedua metoda ini.
Uji Saring IMLTD
 Setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji
saring terhadap IMLTD dan hanya dikeluarkan jika
hasilnya non reaktif.
 Hasil semua pemeriksaan harusnya non reaktif. Setiap
sampel yang reaktif harus di periksa ulang induplicate
oleh asay yang sama. (Algoritma Uji Saring IMLTD)
 Penyumbangan darah yang hasilnya repeatedly reactive
(RR) harus segera dipisahkan.
 Semua pemeriksaan harus dilakukan menurut instruksi
pabrik, SPO dan kriteria penerimaan yang ditetapkan.
Uji Saring IMLTD
 Peralatan harus dikualifikasi dan metoda pemeriksaan
harus divalidasi.
 Semua reagen harus diberi tanggal dan diberi inisial oleh
petugas saat membuka atau menyiapkan, dan menyimpan
sesuai instruksi pabrik.
 Kinerja laboratorium pemeriksaan harus dinilai secara
teratur melalui keikut sertaan di dalam program
pemantapan mutu eksternal (PME)
 Pendonor dengan hasil pengujian reaktif harus diberi tahu,
dikonseling dan dirujuk untuk pemeriksaan konfirmasi.
Uji Saring IMLTD
 Peralatan: Tergantung pada metoda uji saring yang digunakan, semua
jenis peralatan yang digunakan untuk uji saring IMLTD harus
dikalibrasi dan dipelihara secara teratur. Label kalibrasi yang masih
berlaku harus tertera pada alat tersebut. Setiap peralatan harus
dikualifikasi sebelum digunakan.
 Bahan: Bahan uji saring IMLTD selanjutnya disebut reagen, harus
lulus evaluasi yang dilakukan oleh badan yang diberi kewenangan
dan divalidasi sebelum digunakan.
 Sampel uji saring IMLTD harus ditangani, disimpan dan
ditransportasikan pada kondisi sesuai dengan instruksi pabrik, yang
telah divalidasi yang akan menjaga mutu dan integritasnya.
 Darah yang hasil uji saring IMLTD nya belum ada, harus disimpan
terpisah di lemari pendingin untuk darah berlabel “Darah Karantina”.
Yang Perlu Diketahui / Dipelajari
1. Persyaratan dan kebijakan terkait Uji Saring IMLTD
2. Peraturan-peraturan terkait Uji Saring IMLTD (Acuan
Standar)
3. Strategi pemeriksaan terkait Uji Saring IMLTD
4. Penatalaksanaan donor darah hasil Uji Saring IMLTD
reaktif (Notifikasi Donor)
5. Validasi terkait hasil Uji Saring IMLTD
6. Kendali mutu terkait Uji Saring IMLTD
7. Jaminan kualitas terkait Uji Saring IMLTD
Persyaratan dan kebijakan terkait
Uji Saring IMLTD
 Fokus mempelajari tentang Syarat-syarat dan kebijakan
terkait Uji Saring IMLTD
1. Persyaratan lab. uji saring IMLTD yang baik
2. Persyaratan peralatan yg digunakan
3. Persyaratan reagen yg digunakan
4. Persyaratan sampel yg baik untuk pemeriksaan
5. Persyaratan standar pemeriksaan uji saring IMLTD
Peraturan-peraturan terkait Uji Saring
IMLTD (Acuan Standar)
 Fokus mempelajari tentang acuan standar terkait Uji Saring
IMLTD
1. PP No. 7 Tahun 2011
2. PMK No. 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi darah, Bank
darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah
3. PMK No. 91 Tahun 2015 tentang Pelayanan Transfusi Darah
4. PMK No. 92 Tahun 2015 tentang Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan
Program Kerja Sama Antar Puskesmas, UTD, dan RS. Dalam
Pelayanan Darah Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu
5. PMK No. 72 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit (Fraksinasi Plasma)
Strategi pemeriksaan terkait
Uji Saring IMLTD
 Fokus mempelajari tentang Starategi pemeriksaan terkait
Uji Saring IMLTD
1. Strategi WHO pada pemeriksaan Uji Saring IMLTD
2. Strategi pemeriksaan Uji Saring IMLTD pada darah yang
hasilnya REAKTIF (Algoritma Uji Saring IMLTD)
3. Akan mengenal istilah-istilah:
NR = Non Reaktif
IR = Inisial Reaktif
RR = Repeatedly Reaktif
Donor Cekal Sementara
Donor Cekal Permanen
Penatalaksanaan donor darah hasil Uji
Saring IMLTD reaktif (Notifikasi Donor)
 Fokus mempelajari tentang pendonor darah yg Reaktif
terkait Uji Saring IMLTD
1. Memberikan informasi / perihal hasil Uji Saring IMLTD
yg Reaktif terhadap pendonor.
2. Alur penatalaksanaan pendonor darah REAKTIF.
Validasi
terkait hasil Uji Saring IMLTD
 Fokus mempelajari tentang bagaimana cara kita
memvalidasi hasil Uji Saring IMLTD
1. Prinsip Second personal check (Dicek oleh orang kedua)
2. Menghitung persyaratan diterimanya nilai kontrol
negatif dan kontrol positif pada EIA
3. Menghitung Nilai COV dan Ratio pada pemeriksaan
EIA
Kendali Mutu & Jaminan Kualitas
terkait Uji Saring IMLTD
 Fokus mempelajari tentang bagaimana cara kita
mengendalikan proses dan menjamin kualitas dari hasil
Uji Saring IMLTD
1. Membuatan Grafik Levey Genning untuk mengawasi
proses pemeriksaan setiap hari
2. Memahami penatalaksanaan “Internal Quality Control”
3. Memahami sampel “Eksternal Quality Control”
Sistem kualitas dan Manajemen kualitas
terkait Uji Saring IMLTD
 Fokus mempelajari tentang bagaimana cara kita menjaga
kualitas dengan membentuk managemen yg mudah
diawasi terkait Uji Saring IMLTD
1. Algoritma Uji Saring IMLTD dan Stategi pemeriksaan
2. Konsolidasi
3. Otomatisasi
Uji saring darah donor metode ELISA
 Fokus mempelajari tentang Uji Saring IMLTD Metode
ELISA (Enzim Lingked Imuno Sorban Assay) baik
terhadap HIV, HBsAg, HCV, maupun Syipilis.
1. Macam-macam prinsip ELISA
2. Mempelajari tujuan disetiap langkah pemeriksaan EIA
Contoh: Tujuan Inkubasi itu apa?
Tujuan pemberian Konjugat itu apa?
Tujuan pemberian Substrat, H2SO4 ??
dll
Uji saring darah donor metode ELISA
OD (Optical Dencity) pada EIA adalah nilai dari  warna yang diserap
oleh cahaya pada panjang gelombang tertentu.
COV (Cut Of Value) merupakan nilai acuan untuk menentukan hasil
reaktif atau non reaktif dari uji saring metoda EIA
COV merupakan perhitungan atas nilai absorbans kontrol negatif dan
atau kontrol positif dengan nilai konstanta tertentu menggunakan
formula yang telah ditetapkan oleh pabrik reagen.
Rasio adalah satu angka yang dibandingkan dengan angka lain sebagai
suatu hubungan → Rumusnya: R = OD/COV
Contoh: Diketahui: OD = 0,075 dengan COV = 0,245
Maka: R (Rasio) = OD/COV
= 0,075/0,245
= 0,3 S/CO
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai