Uji Saring IMLTD Darah yang diambil dari seorang donor sebelum ditransfusikan kepada pasien harus dijamin keamanannya. Salah satu jaminan keamanan darah adalah dengan melakukan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD). Mengacu pada PP No. 7 tahun 2011 tentang Pelayanan darah dan PMK 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah; 1. Uji saring IMLTD wajib dilakukan untuk setiap kantong darah terhadap hepatitis B, hepatitis C, HIV dan sifilis, dan di beberapa tempat endemis, terhadap malaria. 2. Uji saring IMLTD standar yang digunakan adalah uji saring serologi dengan metoda Enzyme Immuno Assay (EIA). 3. Namun demikian, di daerah dimana kondisi geografis dan jika tidak memungkinkan untuk dilakukannya sentralisasi uji saring IMLTD dan kondisi infra struktur tidak memungkinkan, metoda Rapid masih diperbolehkan untuk dilakukan. 4. Baik metoda EIA maupun Rapid harus memenuhi persyaratan sensitifitas dan spesifisitas yang ditentukan. Uji Saring IMLTD Sampai saat ini telah diketahui bahwa berbagai infeksi virus, bakteri bahkan beberapa protozoa dapat mengakibatkan IMLTD. Beberapa jenis IMLTD yang cukup sering terjadi adalah infeksi Hepatitis B, Hepatitis C, HIV yang disebabkan oleh Hepatitis B Virus (HBV), Hepatitis C Virus (HCV) dan Human Immunodefficiency Virus (HIV) dan sifilis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sementara penularan infeksi malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium melalui transfusi dapat terjadi jika donor datang dari daerah endemis malaria oleh karenanya pada keadaan seperti ini diperlukan uji saring terhadap malaria. Uji Saring IMLTD Sebenarnya masih banyak jenis virus seperti Epstein Barr Virus (EBV), Cytomegallovirus (CMV), West Nile Virus, Hepatitis E Virus (HEV), dan lain-lain, serta beberapa jenis bakteri dan parasit bisa ditularkan melalui transfusi. Uji saring terhadap virus, bakteri dan parasit sebagaimana disebutkan, diperlukan ketika data epidemiologi menunjukkan tingginya insidensi dan prevalensi infeksi tersedut di suatu daerah. Uji Saring IMLTD Secara garis besar uji saring serologi terhadap IMLTD umumnya ditujukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam tubuh donor terhadap infeksi yang bersangkutan atau mendeteksi keberadaan antigen dari agen infeksius yang bersangkutan. Uji saring terhadap antibodi misalnya uji saring anti-HIV, anti- HCV dan antibodi terhadap Treponema pallidum. Sedangkan uji saring terhadap antigen misalnya uji saring HbsAg dan uji saring Ag plasmodium. Saat ini di Unit Transfusi Darah dikenal dua metoda uji saring serologi IMLTD yang umum digunakan yaitu; 1. Metoda Tes Cepat (Rapid Test) dan 2. Metoda Enzyme Immuno Assay (EIA). Terdapat keuntungan dan kerugian dari kedua metoda ini. Uji Saring IMLTD Setiap kantong darah yang disumbangkan harus diuji saring terhadap IMLTD dan hanya dikeluarkan jika hasilnya non reaktif. Hasil semua pemeriksaan harusnya non reaktif. Setiap sampel yang reaktif harus di periksa ulang induplicate oleh asay yang sama. (Algoritma Uji Saring IMLTD) Penyumbangan darah yang hasilnya repeatedly reactive (RR) harus segera dipisahkan. Semua pemeriksaan harus dilakukan menurut instruksi pabrik, SPO dan kriteria penerimaan yang ditetapkan. Uji Saring IMLTD Peralatan harus dikualifikasi dan metoda pemeriksaan harus divalidasi. Semua reagen harus diberi tanggal dan diberi inisial oleh petugas saat membuka atau menyiapkan, dan menyimpan sesuai instruksi pabrik. Kinerja laboratorium pemeriksaan harus dinilai secara teratur melalui keikut sertaan di dalam program pemantapan mutu eksternal (PME) Pendonor dengan hasil pengujian reaktif harus diberi tahu, dikonseling dan dirujuk untuk pemeriksaan konfirmasi. Uji Saring IMLTD Peralatan: Tergantung pada metoda uji saring yang digunakan, semua jenis peralatan yang digunakan untuk uji saring IMLTD harus dikalibrasi dan dipelihara secara teratur. Label kalibrasi yang masih berlaku harus tertera pada alat tersebut. Setiap peralatan harus dikualifikasi sebelum digunakan. Bahan: Bahan uji saring IMLTD selanjutnya disebut reagen, harus lulus evaluasi yang dilakukan oleh badan yang diberi kewenangan dan divalidasi sebelum digunakan. Sampel uji saring IMLTD harus ditangani, disimpan dan ditransportasikan pada kondisi sesuai dengan instruksi pabrik, yang telah divalidasi yang akan menjaga mutu dan integritasnya. Darah yang hasil uji saring IMLTD nya belum ada, harus disimpan terpisah di lemari pendingin untuk darah berlabel “Darah Karantina”. Yang Perlu Diketahui / Dipelajari 1. Persyaratan dan kebijakan terkait Uji Saring IMLTD 2. Peraturan-peraturan terkait Uji Saring IMLTD (Acuan Standar) 3. Strategi pemeriksaan terkait Uji Saring IMLTD 4. Penatalaksanaan donor darah hasil Uji Saring IMLTD reaktif (Notifikasi Donor) 5. Validasi terkait hasil Uji Saring IMLTD 6. Kendali mutu terkait Uji Saring IMLTD 7. Jaminan kualitas terkait Uji Saring IMLTD Persyaratan dan kebijakan terkait Uji Saring IMLTD Fokus mempelajari tentang Syarat-syarat dan kebijakan terkait Uji Saring IMLTD 1. Persyaratan lab. uji saring IMLTD yang baik 2. Persyaratan peralatan yg digunakan 3. Persyaratan reagen yg digunakan 4. Persyaratan sampel yg baik untuk pemeriksaan 5. Persyaratan standar pemeriksaan uji saring IMLTD Peraturan-peraturan terkait Uji Saring IMLTD (Acuan Standar) Fokus mempelajari tentang acuan standar terkait Uji Saring IMLTD 1. PP No. 7 Tahun 2011 2. PMK No. 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi darah, Bank darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah 3. PMK No. 91 Tahun 2015 tentang Pelayanan Transfusi Darah 4. PMK No. 92 Tahun 2015 tentang Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Program Kerja Sama Antar Puskesmas, UTD, dan RS. Dalam Pelayanan Darah Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu 5. PMK No. 72 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit (Fraksinasi Plasma) Strategi pemeriksaan terkait Uji Saring IMLTD Fokus mempelajari tentang Starategi pemeriksaan terkait Uji Saring IMLTD 1. Strategi WHO pada pemeriksaan Uji Saring IMLTD 2. Strategi pemeriksaan Uji Saring IMLTD pada darah yang hasilnya REAKTIF (Algoritma Uji Saring IMLTD) 3. Akan mengenal istilah-istilah: NR = Non Reaktif IR = Inisial Reaktif RR = Repeatedly Reaktif Donor Cekal Sementara Donor Cekal Permanen Penatalaksanaan donor darah hasil Uji Saring IMLTD reaktif (Notifikasi Donor) Fokus mempelajari tentang pendonor darah yg Reaktif terkait Uji Saring IMLTD 1. Memberikan informasi / perihal hasil Uji Saring IMLTD yg Reaktif terhadap pendonor. 2. Alur penatalaksanaan pendonor darah REAKTIF. Validasi terkait hasil Uji Saring IMLTD Fokus mempelajari tentang bagaimana cara kita memvalidasi hasil Uji Saring IMLTD 1. Prinsip Second personal check (Dicek oleh orang kedua) 2. Menghitung persyaratan diterimanya nilai kontrol negatif dan kontrol positif pada EIA 3. Menghitung Nilai COV dan Ratio pada pemeriksaan EIA Kendali Mutu & Jaminan Kualitas terkait Uji Saring IMLTD Fokus mempelajari tentang bagaimana cara kita mengendalikan proses dan menjamin kualitas dari hasil Uji Saring IMLTD 1. Membuatan Grafik Levey Genning untuk mengawasi proses pemeriksaan setiap hari 2. Memahami penatalaksanaan “Internal Quality Control” 3. Memahami sampel “Eksternal Quality Control” Sistem kualitas dan Manajemen kualitas terkait Uji Saring IMLTD Fokus mempelajari tentang bagaimana cara kita menjaga kualitas dengan membentuk managemen yg mudah diawasi terkait Uji Saring IMLTD 1. Algoritma Uji Saring IMLTD dan Stategi pemeriksaan 2. Konsolidasi 3. Otomatisasi Uji saring darah donor metode ELISA Fokus mempelajari tentang Uji Saring IMLTD Metode ELISA (Enzim Lingked Imuno Sorban Assay) baik terhadap HIV, HBsAg, HCV, maupun Syipilis. 1. Macam-macam prinsip ELISA 2. Mempelajari tujuan disetiap langkah pemeriksaan EIA Contoh: Tujuan Inkubasi itu apa? Tujuan pemberian Konjugat itu apa? Tujuan pemberian Substrat, H2SO4 ?? dll Uji saring darah donor metode ELISA OD (Optical Dencity) pada EIA adalah nilai dari warna yang diserap oleh cahaya pada panjang gelombang tertentu. COV (Cut Of Value) merupakan nilai acuan untuk menentukan hasil reaktif atau non reaktif dari uji saring metoda EIA COV merupakan perhitungan atas nilai absorbans kontrol negatif dan atau kontrol positif dengan nilai konstanta tertentu menggunakan formula yang telah ditetapkan oleh pabrik reagen. Rasio adalah satu angka yang dibandingkan dengan angka lain sebagai suatu hubungan → Rumusnya: R = OD/COV Contoh: Diketahui: OD = 0,075 dengan COV = 0,245 Maka: R (Rasio) = OD/COV = 0,075/0,245 = 0,3 S/CO TERIMA KASIH