Anda di halaman 1dari 29

HEPATITIS B TESTING

IN BLOOD SCREENING
Dr. dr. Ria Syafitri EG, M. Biomed
UDD PUSAT PMI

User Meeting Abbott 2022 1


OUTLINE
• Pendahuluan
• Prinsip Uji saring IMLTD
• Proses seleksi Donor
• Pemeriksaan Uji Saring IMLTD
• Pemeriksaan Hepatitis B
• OBI dan Donor Darah
• Selektif Pengerahan Donor Darah
• Penutup

User Meeting Abbott 2022 2


PENDAHULUAN
Dasar Hukum Pelayanan Darah di Indonesia maupun dunia, menyebutkan:
• Tujuan pelayanan darah (UTD) adalah menyediakan darah yang aman dan berkualitas
• Pelayanan transfusi darah (RS) adalah salah satu upaya kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang membutuhkan ketersediaan
darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan terjangkau oleh
masyarakat.
• Salah satu upaya pengamanan darah adalah uji saring terhadap infeksi menular lewat
transfusi darah (IMLTD). Darah dengan hasil uji saring IMLTD reaktif tidak boleh
dipergunakan untuk transfusi.
• Uji saring IMLTD paling sedikit meliputi pencegahan penularan penyakit HIV-AIDS,
Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis. Untuk jenis infeksi lain seperti Malaria, dan lainnya
tergantung prevalensi infeksi tersebut di masing-masing daerah.

User Meeting Abbott 2022 3


PRINSIP UJI SARING IMLTD
PMK No 91/2015
• Uji saring Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) untuk menghindari risiko
penularan infeksi dari donor kepada pasien merupakan bagian yang kritis dari proses
penjaminan bahwa transfusi dilakukan dengan cara seaman mungkin.
• Pelaksanaan Uji saring IMLTD, harus menggunakan dan memilih reagen, peralatan dan
SDM yang sesuai standar.
• Deteksi IMLTD dapat dilakukan terhadap antibodi dan atau antigen seperti metode rapid
test, Enzyme Immuno Assay (EIA), Chemiluminescence Immuno Assay (ChLIA), dan
terhadap materi genetik virus seperti metoda Nucleic Acid Amplification Test (NAT).
• Jika metode EIA tidak efisien secara biaya, maka uji saring IMLTD dapat disentralisasikan ke
UTD yang telah mampu melakukannya → KONSOLIDASI
• Metode rapid test untuk uji saring darah donor hanya dapat digunakan pada kondisi
infrastruktur yang belum memadai untuk dilakukannya metode lain, dan tidak dapat
disentralisasikan dengan UTD lain karena keadaan geografi yang tidak memungkinkan.
User Meeting Abbott 2022 4
PRINSIP UJI SARING IMLTD
PMK No 91/2015
• Uji saring IMLTD melengkapi proses seleksi donor.
• Seleksi pendonor darah bertujuan untuk mendapatkan pendonor resiko
rendah terhadap IMLTD demi menjamin keselamatan pendonor, pasien dan
petugas
• Pendonor darah sebaiknya berasal dari kelompok masyarakat risiko rendah
yang bersedia menjadi pendonor darah sukarela, yang kemudian diupayakan
dan dipertahankan untuk dapat donor darah secara berkesinambungan dan
teratur selama hidupnya.

User Meeting Abbott 2022 5


PROSES SELEKSI DONOR
Proses seleksi donor yang terkait dengan keamanan darah:
• Jika didapatkan kondisi tersebut dibawah ini, tidak diizinkan untuk mendonorkan darah: anemia,
jaundice, sianosis, dispone, ketidak stabilan mental, alkohol atau keracunan obat
• Orang dengan gaya hidup yang menempatkan mereka pada risiko tinggi untuk mendapatkan penyakit
infeksi berat yang dapat ditularkan melalui darah.
• Vaksinasi Hepatitis B:
• Diterima jika keadaan kesehatan baik dan tidak ada paparan
• Kurang dari satu minggu vaksin Hepatitis B, untuk mencegah hasil pemeriksaan HBsAg positif palsu
• Riwayat penyakit Hepatitis: 1 tahun post-exposure (setelah paparan) hepatitis
• Riwayat Hepatitis atau jaundice mungkin dapat diterima jika pemeriksaan HBsAg and Anti-HCV
negatif.
• Permanen:
• Partner seksual saat ini adalah orang dengan Hepatitis B kecuali menunjukkan telah kebal
• Sementara:
• 6 bulan jika ada kontak erat di rumah dengan penderita Hepatitis B akut atau kronik kecuali jika
???? menunjukkan telah kebal
• 6 bulan setelah kontak seksual terakhir dengan partner seksual terdahulu yang menderita
Hepatitis B
• HARUS MEMBAWA PENGANTAR DARI KLINISI YANG MERAWAT BAHWA SUDAH DAPAT DONOR
DARAH → Untuk membuka status cekalUser Meeting Abbott 2022 6
PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD
• Tujuan:
Mendeteksi sedini mungkin keberadaan agen IMLTD di dalam darah yang disumbangkan
pendonor (→ dilakukan setelah penyumbangan darah)
• Setiap kantong darah harus diuji saring terhadap IMLTD: TPHA, HBsAg, Anti-HIV dan Anti-
HCV → individual testing, tidak boleh pooling, serta tidak boleh berurutan → Initial
Reactif
• Reagensia : Sensitifitas > 99,8%, Spesifisitas > 98%
• Reagen harus sudah terdaftar di Kemenkes, ada rekomendasi Internasional, WHO
• Reagen sudah dievaluasi, lulus dan direkomendasikan oleh LRN/UDDP PMI
• Reagen mempunyai kontrol internal dari Kit dan ada sampel untuk PMI (pemantapan
Mutu Internal)
• Sudah disosialisasikan dan dilatihkan
• Hanya darah yang non reaktif yang boleh ditransfusikan
• Hepatitis B adalah salah satu penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah →
uji saring IMLTD

User Meeting Abbott 2022 7


SURAT REKOMENDASI PEMAKAIAN ALAT DAN REAGENT ABBOTT
DARI UDD PUSAT PMI

User Meeting Abbott 2022 8


SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS
Parameter Sensitivitas Spesifisitas
Alinity i Architect Alinity i Architect
HBsAg Qual 100% 100% 99.96% 99.91%
Anti HCV Ref II 100% 100% 99.86% 100%
HIV Combo 100% 100% 99.93% 99.98%
Syphilis TP 100% 100% 99.94% 99.94%
Source : Abbott Architect and Alinity package insert

Hasil Evaluasi Alinity HIV Combo RSCM Hasil Evaluasi Architect HIV Combo RSCM
Gambar Alat Abbott

User Meeting Abbott 2022 10


SURAT PERMOHONAN EVALUASI HBSAG NEXT
DAN ALAT I2000SR DAN TANGGAPAN UDDP

User Meeting Abbott 2022 11


ALGORITMA UJI SARING IMLTD SEROLOGI 1 (PMK 91/2015)
Sampel Donor

Uji serologi EIA

EIA Initial Reactive EIA Initial Non Reactive

Darah tidak digunakan Darah bisa digunakan

Keterangan:
Donor dirujuk ke VCT Strategi ini diberlakukan untuk UTD yang
belum melakukan pemeriksaaqn NAT, dan
belum menerapkan sistem kualitas
NAT Scientific workshop 21 12
ALGORITMA UJI SARING IMLTD SEROLOGI 2 (PMK 91/2015)
Keterangan:
Non reactive Pem uji saring Reactive Strategi ini diberlakukan
(A-) IMLTD (A+) untuk UTD yang belum
(A)
melakukan pemeriksaaqn
Opsi 2 (sistim kualitas efektif) NAT, namun sudah
Donasi bisa Ulang tes duplicate dg sampel menerapkan sistem kualitas
dikeluarkan dan Yg sama dan assay yg sama
Komponen bisa
Dibuat
Terima donor
Untuk selanjutnya Hasil: Hasil:
A+, A-,A- (A+, A+,A-) atau (A+,A+, A+)
Buang darah dan komponennya

KARANTINA/CEKAL
Tes konfirmasi Lakukan Tes konfirmasi
Tidak diperlukan dg strtaegi & algoritma nasional
Darah bisa dikeluarkan Yang sudah disetujui

Confirmed Negative Tidak dapat disimpulkan Confirmed positive


Informasikan dan konseling Mgk hsl reaktivitas non spesifik Donor terinfeksi
Donor, tolak donor hg uji saring Informasikan dan konseling Informasikan dan konseling
Berikutnya negatif Donor, tolak donor dan follow up Donor, tolak donor dan rujuk
Utk investigasi lanjut Untuk pengobatan
NAT Scientific workshop 21 13
UJI SARING IMLTD SEROLOGI DAN NAT
Sampel Donor

Uji EIA WAJIB DILAKUKAN

EIA Initial Reactive EIA Non Reactive

Buang/tidak digunakan Uji NAT

Non Reactive Reactive


LAKUKAN
SESUAI
ALGORITMA
SEROLOGI 1 PERSEDIAAN DARAH AMAN Buang /tidak digunakan
ATAU 2

LAKUKAN
NAT Scientific PEMERIKSAAN
workshop 21 KONFIRMASI 14
UJI SARING IMLTD SEROLOGI
Sampel DAN NAT UNTUK ULANG IR Sampel

UJi EIA UJi NAT

EIA NR EIA IR NAT NR NAT IR

2
Ulang EIA duplicate Ulang NAT duplicate
dr sampel yg sama dr sampel yg sama
dg EIA yg sama dg NAT yg sama

EIA EIA EIA NAT NAT NAT


NRR & NRR RR & NRR RR & RR NRR & NRR RR & NRR RR & RR

2
KARANTINA/CEKAL EIA dianggap RR
PERLU KONFIRMASI
NAT dianggap RR
DG SAMPEL DR KTG

EIA & NAT EIA NRR & EIA RR & EIA & NAT
NRR NAT RRNAT Scientific workshop 21NAT NRR RR 15
STATUS KARANTINA/CEKAL
• Pendonor akan diberi surat pemberitahuan bahwa status darahnya adalah
sebagai darah karantina atau Cekal
• Surat pemberitahuan ini biasanya sudah diinformasikan saat pendonor darah
mengisi formulir donor darah dan inform concent
• Status cekal artinya pendonor darah tidak dapat mendonorkan darahnya
• Berdasarkan surat pemberitahuan tersebut, maka pendonor dapat ke RS
Rujukan yang sudah kerjasama dengan UTD setempat atau dapat ke Dokter
Keluarga untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut menentukan status
DIAGNOSA penyakitnya
• Status cekal dapat dibuka kembali bila sudah dapat membuktikan dan
membawa surat pengantar dari klinisi bahwa dapat menjadi pendonor darah
→???
User Meeting Abbott 2022 16
Lampiran 1: Formulir Kuesioner dan Informed Consent Donor
Logo UTD

LEMBAR INFORMED CONSENT STANDAR KUESIONER DONOR


UNIT TRANSFUSI DARAH
Selamat Datang, Terima kasih atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk menyumbangkan darah.
Mohon formulir ini diisi dengan sejujurnya untuk keselamatan anda dan calon penerima darah anda.

Beri tanda x (silang) pada jawaban anda Ya Tidak Diisi petugas


Apakah anda :
1. Merasa sehat pada ?hari ini
2. Sedang minum antibiotik ?
3. Sedang minum obat lain untuk infeksi?

Yth. Unit Transfusi Darah …………….. Dalam waktu 48 Jam terakhir


4. Apakah anda sedang minum Aspirin atau obat yang mengandung aspirin

Saya telah mendapatkan dan membaca semua informasi yang Dalam waktu 1 minggu terakhir
5. Apakah anda mengalami sakit kepala dan demam bersamaan?

diberikan Dalam waktu 6 minggu terakhir


6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil?Jika Ya, kehamilan keberapa?......

Dalam waktu 8 minggu terakhir


serta menjawab pertanyaan dengan jujur. 7. Apakah anda mendonorkan darah, trombosit atau plasma?
8. Apakah anda menerima vaksinasi atau suntikan lainnya?
9. Apakah anda pernah kontak dengan orang yang menerima vaksinasi smallpox?

Saya mengerti dan bersedia menyumbangkan darah dengan Dalam waktu 16 minggu terakhir
10. Apakah anda mendonorkan 2 kantong sel darah merah melalui proses aferesis?

volume sesuai Dalam waktu 12 bulan terakhir


11. Apakah anda pernah menerima transfusi darah?

standar yang diberlakukan dan setuju diambil contoh darahnya 12. Apakah anda pernah mendapat transplantasi, organ, jaringan atau sumsum tulang?
13. Apakah anda pernah cangkok tulang atau kulit?
14. Apakah anda pernah tertusuk jarum medis?

untuk keperluan 15. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan ODHA ?
16. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan WPS?
17. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan pengguna narkoba jarum suntik?
18. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan pengguna konsentrat faktor pembekuan ?

pemeriksaan laboratorium berupa uji golongan darah, HIV, 19. Donor wanita : apakah anda pernah berhubungan seksual dengan laki-laki yang biseksual ?
20. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan penderita hepatitis?
21. Apakah anda tinggal bersama penderita hepatitis?

Hepatitis B , 22. Apakah anda memiliki tatto?


23. Apakah anda memiliki tindik telinga atau bagian tubuh lainnya?
24. Apakah anda sedang atau pernah mendapat pengobatan sifilis atau GO (kencing nanah)

Hepatitis C, Sifilis dan infeksi lainnya yang diperlukan serta untuk 25. Apakah anda pernah ditahan di penjara untuk waktu lebih dari 72 jam?

Dalam waktu 3 tahun

kepentingan 26. Apakah anda pernah berada di luar wilayah Indonesia?

Tahun 1980 hingga 1996


27. Apakah anda tinggal selama 3 bulan atau lebih di Inggris?
penelitian. Bila ternyata hasil pemeriksaan labotarium perlu Tahun 1980 hingga sekarang
28. Apakah anda tinggal selama 5 tahun atau lebih di Eropa?

ditindaklanjuti, maka 29. Apakah anda menerima transfusi darah di Inggris?

Tahun 1977 hingga sekarang

saya setuju untuk diberi kabar tertulis. 30. Apakah anda menerima uang, obat atau pembayaran lainnya untuk seks?
31. Laki-laki : Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan laki-laki, walaupun sekali?

Jika komponen plasma tidak terpakai untuk transfusi, saya setuju Apakah anda PERNAH
32. Mendapatkan hasil positif untuk tes HIV/AIDS?
33. Menggunakan jarum suntik untuk obat-obatan,steroid yang tidak diresepkan dokter?
34. Menggunakan konsentrat faktor pembekuan?
dapat dijadikan 35. Menderita Hepatitis?
36. Menderita Malaria?
37. Menderita kanker termasuk leukimia?

produk plasma untuk pengobatan. 38. Bermasalah dengan jantung dan paru-paru ?
39. Menderita perdarahan atau penyakit berhubungan dengan darah?
40. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan orang yang tinggal di Afrika?
41. Tinggal di Afrika?

Tanda Tangan Petugas Tanda Tangan Donor * = Daftar negara dengan prevalensi IMLTD tinggi
**= Jenis vaksinasi/imunisasi

INFORMED CONSENT DONOR

Yth Unit Transfusi Darah ……………..


Saya telah mendapatkan dan membaca semua informasi yang diberikan serta menjawab pertanyaan dengan jujur.
Saya mengerti dan bersedia menyumbangkan darah dengan volume sesuai standar yang diberlakukan dan setuju diambil contoh darahnya untuk
keperluan pemeriksaan laboratorium berupa uji golongan darah, HIV, Hepatitis B , Hepatitis C, Sifilis dan infeksi lainnya yang diperlukan serta untuk

Nama jelas Nama Jelas kepentingan penelitian. Bila ternyata hasil pemeriksaan labotarium perlu ditindaklanjuti, maka saya setuju untuk diberi kabar tertulis.
Jika komponen plasma tidak terpakai untuk transfusi, saya setuju dapat dijadikan produk plasma untuk pengobatan.

Tanda Tangan Petugas Tanda Tangan Donor

User Meeting Abbott 2022 17


PEMERIKSAAN HEPATITIS B
• Infeksi virus hepatitis B merupakan masalah kesehatan yang cukup besar di Indonesia
• Virus Hepatitis B dapat ditularkan melalui antara lain Transfusi darah dari darah donor ke
pasien yang ditransfusi
• Pemeriksaan virus Hepatitis B:
‒ Metoda Serologi dapat dilakukan terhadap antibodi dan atau antigen seperti metode
rapid test, Enzyme Immuno Assay (EIA), Chemiluminescence Immuno Assay (ChLIA)
→ MANDATORI, WAJIB DILAKUKAN
‒ terhadap materi genetik virus seperti metoda Nucleic Acid Amplification Test (NAT).
→ tidak wajib dilakukan
• Prevalensi HsbAg Di Indonesia :
‒ 10% (3,4-20,3%) diantara orang sehat
‒ 0,43% diantara pendonor darah

User Meeting Abbott 2022 18


% HASIL PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD PADA SAMPEL DARAH DONOR
TAHUN 2016 - 2020

User Meeting Abbott 2022 19


% SEBARAN PENDONOR REAKTIF BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
Hepatitis B Hepatitis C HIV Sifilis
Kelompok Umur
IR RR IR RR IR RR IR RR

< 18 Tahun 0.04% 0.01% 0.01% 0.00% 0.01% 0.00% 0.01% 0.003%

18 - 24 Tahun 0.21% 0.08% 0.06% 0.04% 0.08% 0.04% 0.09% 0.04%

25 - 44 Tahun 0.51% 0.24% 0.16% 0.10% 0.17% 0.07% 0.27% 0.13%

45 - 59 Tahun 0.22% 0.10% 0.07% 0.04% 0.06% 0.02% 0.16% 0.08%

60 Tahun Keatas 0.01% 0.005% 0.01% 0.003% 0.01% 0.001% 0.01% 0.005%

User Meeting Abbott 2022 20


METODA PEMERIKSAAN SEROLOGI
Three clinically useful antigen-antibody systems have been identified for Hepatitis B
1. Hepatitis surface antigen(HBsAg) and antibody to it (anti-HBsAg) → Infeksi HBV biasanya
didiagnosis ketika sirkulasi antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) terdeteksi.
2. Antibody (anti-HBc IgM and anti-HBc IgG)to core antigen (HBcAg)
3. Hepatitis e antigen (HBeAg) and antibody to it (anti-HBeAg)
→ Wajib dilakukan pemeriksaan HBsAg pada sampel darah donor

Uji saring rutin darah dengan ElA (Serologi, mendeteksi antibodi atau antigen) menurunkan
resiko diterimanya darah yang terinfeksi menjadi 1/ 63.000 (hepatitis B), 1/103.000
(hepatitis C) dan 1/660.000 (HIV-1) (Gandhi, 2000).

User Meeting Abbott 2022 21


PEMERIKSAAN NAT
• Teknologi molekuler untuk uji saring darah donor terus dikembangkan untuk dapat
mendeteksi darah donor dalam masa jendela infeksi
• Pemeriksaan NAT (Nucleic Acid Test), digunakan untuk pemeriksaan Hepatitis B, hepatitis
C dan HIV, yang dapat memperpendek masa window periode pemeriksaan
• Penggunaan NAT untuk deteksi DNA HBV pada darah donor ditujukan untuk
memperpendek WP infeksi dan mendeteksi kasus infeksi HBV okult (OBI).
• Kebanyakan risiko infeksi yang tersisa dari HBV yang ditransmisikan melalui transfusi
adalah dari individu yang baru terinfeksi yang mendonorkan darahnya selama WP
infeksi, dan risiko ini jika uji saring darah tanpa NAT, diperhitungkan berkisar antara 0,75
hingga 200 per-juta donasi dari donor ulang di daerah dimana uji saring anti-HBc tidak
dilakukan, dan antara 0,91 hingga 8,5 per-juta donasi di daerah dimana uji saring anti-HBc
dilakukan (3,6 per-juta donasi di Amerika Serikat)

User Meeting Abbott 2022 22


PENELITIAN PEMERIKSAAN NAT
Penelitian yang pernah dilakukan di UDD Pusat PMI tahun 2006 dan
dilanjutkan dengan analisa data tahun 2011:
• 6/930 (0.64%), 1 sampel Hep C dan 5 sampel Hep B yang Serologi
negatif dan NAT reaktif → mengindikasikan bahwa NAT dapat
meningkatkan keamanan darah. Y.Soedarmono, Vox Sanguinis (2005) 89 (suppl.2):24
• 19/3,038 serologi negatif dan NAT positif → menghasilkan prevalensi
NAT pada sampel dengan serologi negatif sebesar 0.62%. Y.Soedarmono, 2012
• Indonesia tergolong endemis tinggi infeksi HBV (HBsAg positif diantara
populasi umum 9,4-10%) Laporan Riskesdas Biomedis, 2007

User Meeting Abbott 2022 23


NAT UNTUK DNA HBV
• Namun demikian, penggunaan NAT untuk DNA HBV masih tetap
kontroversial terutama didaerah yang bukan endemis, yang biaya BPPD nya
masih rendah dan juga karena disebabkan ketidak pastian panjangnya WP
infeksi pada kejadian infeksi di donor baru dan donor ulang dan juga ketidak
pastian jumlah minimal inokulum yang dibutuhkan untuk terjadinya transmisi
infeksi.
• Sebagai tambahan, Reagen HBsAg baru mungkin 10 kali lebih sensitif
daripada EIA yang ada saat ini dan mungkin telah memperpendek WP
secara signifikan →Dalam tes HBsAg, penggunaan antibodi anti-HBs
multivalen direkomendasikan untuk mendeteksi OBI palsu.

User Meeting Abbott 2022 24


OCCULT HEPATITIS B INFECTION (OBI) DAN DONOR DARAH
• Occult hepatitis B infection (OBI) adalah suatu keadaan ditemukannya deoxyribose-nucleic acid
(DNA) virus Hepatitis B (VHB) pada pemeriksaan HBsAg negatif. Mutasi pada preS2/S
menyebabkan sekresi HBsAg menurun sehingga kadar HBsAg dalam serum terlalu rendah yang
menyebabkan HBsAg tidak terdeteksi.
• Prevalensi OBI pada donor darah diperkirakan 8,55 per 1 juta sumbangan, menurut survei
internasional 2008.
• OBI dapat menular melalui transfusi darah.
• Standar emas untuk diagnosis OBI dengan teknik biologi molekuler yang sangat sensitif & spesifik
seperti tes amplifikasi asam nukleat HBV (NAT) Atau teknik PCR
• Hasil klinis dari transmisi HBV okultisme terutama tergantung status kekebalan penerima dan
jumlah salinan DNA HBV yang ada dalam produk darah.
• OBI adalah penyebab utama hepatitis B pascatransfusi di negara-negara barat dan di negara-negara
seperti India dan Taiwan, dengan risiko penularan yang lebih tinggi daripada HCV atau HIV
• Risiko penularan HBV mungkin lebih rendah di daerah endemik daripada di daerah non-endemik,
karena sebagian besar penerima darah telah terkena HBV.
User Meeting Abbott 2022 25
SELEKTIF PENGERAHAN PENDONOR DARAH
Untuk menyaring kemungkinan OBI pada calon pendonor maka →Penting dilakukan selektif
dalam pengerahan dan pemilihan kelompok pendonor darah:
• Pemilihan donor darah yang cermat menjadi elemen penting dan pragmatis dari
manajemen keamanan darah.
• WHO secara aktif mempromosikan perekrutan donor sukarela yang tidak dibayar, karena
terbukti lebih rendah angka reaktifnya untuk uji saring IMLTD dibanding dengan donor
darah berbayar
• Mendorong pendonor darah sukarela menjadi pendonor reguler yang menunjukkan
prevalensi penanda virus yang jauh lebih rendah
• Kebijakan ini berhasil diterapkan di banyak negara
• Seleksi donor sebaiknya juga berdasarkan evaluasi perilaku risiko dan paparan risiko, yang
juga digunakan oleh UTD di seluruh dunia untuk menolak individu berisiko tinggi untuk
menyumbangkan darah sementara atau permanen.
User Meeting Abbott 2022 26
PENUTUP
• Tujuan pelayanan darah (UTD) adalah menyediakan darah yang aman dan berkualitas
• Upaya pengamanan darah adalah melakukan uji saring terhadap infeksi menular lewat
transfusi darah (IMLTD).
• Uji saring IMLTD paling sedikit meliputi pencegahan penularan penyakit HIV-AIDS,
Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis.
• Uji saring IMLTD untuk virus Hepatitis B pada pelayanan darah adalah dengan metode
serologi dan atau molekuler
• Pemeriksaan NAT (Nucleic Acid Test), digunakan untuk pemeriksaan Hepatitis B, hepatitis C
dan HIV, yang dapat memperpendek masa window periode pemeriksaan
• OBI dapat menular melalui transfusi darah.
• Sudah dikembangkan pemeriksaan serologi generasi terbaru yang diharapkan juga dapat
mendeteksi OBI
• Penting dilakukan selektif dalam pengerahan dan pemilihan kelompok pendonor darah →
donor darah sukarela resiko rendah yang regular → terhindar dari risiko tidak amannya
darah donor User Meeting Abbott 2022 27
TERIMA KASIH

User Meeting Abbott 2022 28


REFERENSI
• PP No: 7 tahun 2011 Pelayanan Darah
• Permenkes No 83 tahun 2014: UTD, BDRS dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah
• Permenkes No 91/2015: Standar Pelayanan Darah
• Aid Memoire WHO
• Materi Pelatihan Manajemen Kualitas dari WHO
• Screening Donated Blood for Transfusion Transmissible Infections dari WHO
• Occult hepatitis B virus infection and blood transfusion
Dong Hee Seo 1 , Dong Hee Whang 1 , Eun Young Song 1 , Kyou Sup Han 1
• WHO Guideline on Estimation of Residual Risk of HIV, HBV or HCV Infections via Cellular
Blood Components and Plasma. Draft 2016. WHO. 1 June 2016. Diunduh 13 Agustus 2018.
• Data laporan UTD PMI seluruh Indonesia

User Meeting Abbott 2022 29

Anda mungkin juga menyukai