Anda di halaman 1dari 40

ORGANIC CHEMISTRY CLASS

1st Week
By : Drs. Irdoni, HS, MS

START
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Kontrak Kuliah
Kimia Organik

16 x 150 menit

Do’a dan motivasi

Materi

Diskusi

Absensi
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Semester II . TKS 1216 . 3 SKS

• UTS : Minggu ke VII


• UAS : Minggu ke XVI
• Materi & Diskusi : Presentasi Kelompok
• Toleransi : 15 menit
• Matikan Handphone
• Sopan dan Sungguh-sungguh
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

KIMIA ORGANIK
3 SKS
TKS 1216
Irdoni.hs & Nirwana.hz
• Sistim penilaian :
– Kuis : punya bobot 10 %
– Tugas : punya bobot 20 %
– UTS : punya bobot 30 %
– UAS : punya bobot 40 %
• Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti perkuliahan ini,mahasiswa mampu menjelaskan dan
menuliskan gugus fungsi dan turunan senyawaan organik, mampu
menuliskan reaksi reaksi kimia organik yang umum berlaku pada
industri kimia dan yang terkini, serta mampu memperkirakan berbagai
sintesis senyawa organik untuk industri.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Buku Bacaan
– Arthur I. Vogel, 1956, “Practical Organic Chemistry, including Qualitative
Organic Analysis”, third edition, Long Man Group Limited, London.
– Harold Hart (alih bahasa oleh Dr. Suminar Achmadi Ph.D), 1987, “Kimia
Organik, suatu kuliah singkat”, edisi keenam, Erlangga, Jakarta.
– Laurence M. Harwood & Christopher J. Moody, 1989, “Experimental Organic
Chemistry Principle and Practice”, Black Well Scientific Publication, Oxford
London Melbourne.
– Ralph J. Fessenden & Joan S. Fessenden (alih bahasa oleh A. Handyana
Pudjaatmaka Ph.D dan Dr. N. M. Surdia MSc), 1983,”Kimia Organik, edisi
kedua, Erlangga, Jakarta Pusat.
– Robert T, Morrison & Robert N. Boyd, 1977, “Organic Chemistry”, third
edition, Prentice Hall of India Private Limited, New Delhi.
– Rodger W. Griffin Jr., 1970, “Modern Organic Chemistry”, international
student edition, McGraw Hill International Book Company, Auckland Bogota
Guatemala Hamburg Johannesburg Lisabon London Madrid Mexico New Delhi
Panama Paris San Juan Sao Paulo Singapore Sydney Tokyo
– Slamet Sudarmaji, Bambang Haryono, Suhardi, 1984, “Prosedur Analisa Untuk
Bahan Makanan Dan Pertanian”, edisi ketiga, Liberty, Yogyakarta.
– Staf Pengajar Politeknik (penyunting Drs. Agustinus Ngatin & Junaedi), 1996, “
Petunjuk Praktikum Kimia Organik”, untuk Mahasiswa Politeknik Jurusan
Teknik Kimia, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

PENDAHULUAN
Akhir abad 17 dan awal abad 18, para kimiawan banyak melakukan
ekstraksi, pemurnian dan analisa zat zat yang berasal dari hewan,
tumbuhan atau mahkluk hidup

Dilakukan karena : keperluan untuk obat-obatan, untuk pewarna dan


untuk menjawab keingintahuan.
Hasilnya: senyawa yang beda dengan benda mati (mineral).

Disimpulkan waktu itu, bahwa senyawa yang berasal dari makhluk hidup
disebut senyawa organik.
Kemudian diketahui juga, bahwa senyawa tsb pada umumnya
mengandung unsur C, H, O, N kadang kadang juga mengandung unsur S
dan P. Tetapi tidak semua senyawa yang mengandung C termasuk
senyawa organik, misalnya soda kue ( NaHCO3).
Adanya berbagai seny karbon dalam makhluk hidup waktu itu dianggap
karena adanya gaya gaib (vital force).
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Th 1928 Wohler (Jerman), berhasil membuat urea (memanaskan


amonium tio sianat). Ternyata mirip dengan urine (yang dikeluarkan
makhluk hidup). Artinya senyawaan organik bukan saja berasal dari
makhluk hidup, tetapi juga dapat disintesis.
NH2
NH4CNS C = O
o
C NH2
(Ammonium tiosianat) ( Urea )

Kesimpulan sampai detik ini, bahwa senyawaan organik adalah


senyawa senyawa hidrokarbon dan atau turunannya, baik yang
berasal dari makhluk hidup maupun yang disintesis, dan pada
umunya mengandung unsur C, H, O, N dan kadang kala juga
mengandung unsur S dan P.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Ruang lingkup senyawa organik


• Kimia organik lebih banyak menyentuh kehidupan sehari hari
dibanding cabang ilmu lainnya. Hampir semua reaksi dalam jasad
hidup melibatkan zat zat organik. Bahagian utama dari jasad hidup
yakni protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat (DNA, RNA),
membran sel, enzim, hormon adalah senyawa organik. Yang kita lihat
sehari hari seperti bensin, oli, ban mobil, pakaian, kertas, minyak
goreng, minyak wangi, kayu, benang, nilon, bahan kosmetika, sabun,
roti, keju, sirup, kecap dan lain lain adalah senyawaan organik.

• Senyawa organik merupakan bahagian terbesar dari bahan pangan,


sandang, bahan bakar, cat, plastik, zat warna, obat obatan, baik itu
berasal dari alam maupun hasil sintesis. Karena ruang lingkupnya
cukup besar, maka ilmu kimia organik juga menjadi bahagian dari ilmu
kedokteran, pertanian, biologi, farmasi, teknik industri, teknik
perminyakan dan gas, teknik kimia, teknik lingkungan dan lainnya.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Perbedaan seny Organik dengan An-Organik


• Senyawa organik selalu mengandung karbon, sedangkan senyawa
an-organik bisa terdiri dari beberapa unsur
• Senyawa organik diklasifikasikan atas gugus fungsi, senyawa
anorganik diklasifikasikan atas asam, basa dan garam.
• Ikatan yang paling banyak dalam senyawa organik adalah ikatan
C – C atau ikatan C – H yang perbedaan keelektronegatifannya
antar atomnya kecil dan merupakan ikatan kovalen, pada
senyawa anorganik banyak ditemui ikatan ion.
• Senyawa organik umumnya tidak larut dalam air, tidak
mengantar listrik, larut dalam pelarut organik, mudah terbakar,
sebaliknya senyawa an-organik larut dalam air, mengantarkan
arus listrik, sulit terbakar.
• Senyawa organik sangat stabil, bahkan senyawa organik yang
reaktif-pun reaksinya lambat, kecuali dengan adanya katalis,
sedang senyawa an-organik kurang stabil sehingga reaksi dapat
berlangsung cepat tanpa menggunakan katalis.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Suatu kegiatan / proses menarik atau mengeluarkan


Ekstraksi sejenis komponen tertentu dari suatu bahan. Misalnya
mengekstrak santan kelapa dari daging kelapa,
mengekstrak CPO dari buah kelapa sawit.

Proses untuk mandapatkan/menghasilkan sejenis senyawa


murni dari hasil ekstraksi maupun hasil isolasi. Misalnya
Pemurnian pemurnian senyawa p-etilsinamat dari hasil ekstraksi
rimpang kencur, pemurnian senyawa kurkuminoid dari hasil
ekstraksi rimpang kunyit, dan lain lain.

Proses penguraian suatu bahan atau komponen, sehingga


Analisis diketahui zat zat pembangunnya atau zat zat
pembentuknya.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Hampir sama dengan ekstraksi, tetapi maksudnya


memisahkan sejenis zat dan atau menarik sejenis zat dari
suatu bahan. Hasil ekstraksi umumnya komponen yang
Isolasi terdiri dari berbagai jenis zat, dimana masing masing zat
tersebut masih dapat diisolasi dari komponennya. Tetapi
juga ada sejenis zat yang langsung dapat disolasi dari
bahan bakunya, misalnya isolasi vitamin, isolasi asam
amino, isolasi zat warna dari tumbuhan.

Proses membangun atau membentuk atau merakit suatu


senyawa dari beberapa zat zat pembentuknya atau dari
beberapa mazam zat dasarnya, biasanya dalam usaha
mencontoh senyawa alam dan atau memodifikasi senyawa
Sintesis alam untuk tujuan lebih berguna, atau untuk dapat
memperolehnya dalam jumlah lebih banyak.
Sintesis biasanya menggabungkan kepingan kepingan kecil
dan sederhana menjadi molekul besar yang lebih
kompleks.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Alasan pentingnya sintesis.

• Dapat memperoleh senyawa yang serupa dengan senyawa


bahan alam dengan mudah, dalam jumlah besar, murah
dibanding dengan cara mengisolasinya dari bahan alam.
• Menciptakan senyawa senyawa baru yang memungkinkan
mempunyai sifat lebih berguna dibanding hasil alami, seperti
nilon, orlon yang merupakan serat sintesis, yang sifatnya
lebih baik dari kapas. Contoh lainnya adalah plastik, deterjen,
insektisida, tablet kontraseptik.
• Untuk menguji teori teori kimia.
• Tidak mempunyai tujuan sama sekali.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Konfigurasi Elektron
• Atom mengandung inti dan dikelilingi oleh elektron. Inti terdiri dari
proton yang bermuatan positif, dan neutron yang netral, kecuali
atom hidrogen yang hanya mempunyai proton tunggal.
• Muatan positif dari proton seimbang dengan muatan negatif dari
elektron.
• Nomor atom sama dengan jumlah proton dalam inti, berat atom sama
dengan jumlah berat proton dan nuetron dalam inti, karena berat
elektron yang relatif kecil dapat diabaikan.
• Konfigurasi elektron sangat perlu diperhatikan, karena merupakan
kunci bagaimana atom atom berikatan.
• Posisi elektron saat mengelilingi inti tidak dapat ditentukan secara
pasti.
• Kebolehjadian posisi ditemukannya elektron dengan enersi spesifik
tinggi saat mengelilingi inti disebut dengan orbital.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Setiap orbital hanya mampu memuat 2 buah elektron.

• Orbital dibedakan menurut bentuknya, ada 4 macam orbital yakni


orbital s, p, d dan f.

• Sekelompok orbital disebut dengan kulit, yang diberi nomor kulit 1,


kulit 2, kulit 3 dan seterusnya atau K, L, M, N dst nya.

• Setiap kulit dapat memuat jenis dan jumlah orbital yang berbeda
beda, setiap atom mempunyai kulit dan orbital yang berbeda
tergantung pada nomor atomnya.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Kulit yang dimaksud disini bukanlah seperti lapisan pembungkus,


melainkan merupakan ruang atau areal dimana kebolehjadian elektron
yang mengelilngi inti dapat dideteksi keberadaannya. Elektron
elektron dimaksud selalu bergerak berputar dan tidak pernah
berhenti, sehingga maksud ditemukan elektron pada areal tersebut
bukanlah seperti menemukan subuah benda, melainkan terdeteksi
sebagai suatu enersi, sehingga setiap kulit berhubungan dengan
sejumlah enersi tertentu.
• Elektron yang berada pada kulit 1 (yang terdekat keinti) lebih
tertarik oleh proton (inti) dibanding elektron yang lebih jauh
kedudukannya dari inti. Kulit yang terdekat keinti merupakan areal
yang terendah enersinya, artinya bila elektron berada pada kulit 1,
maka inti tidak memerlukan enersi yang terlalu besar untuk menarik
atau menahan agar elektron jangan terlempar selama mengorbit
kekulit yang lebih jauh dari inti. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa
elektron yang berada pada kulit 1 lebih rendah enersinya dibanding
elektron yang berada pada kulit 2, dan seterusnya.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Elektron saat bergerak mengelilingi inti, juga mengalami spin (dia


sendiri juga berpusing atau berputar), memutar menurut arah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Spin dari partikel yang
bermuatan menimbulkan medan magnet, dan bila dua elektron
mempunyai spin berlawanan akan menghasilkan dua medan magnet
yang berlawanan, hal ini yang mengurangi daya tolak menolak antara
dua elektron sekali gus menjaga agar sepasang elektron dapat
berada bersama pada satu orbital, sehingga pada satu orbital atau
sub orbital hanya bisa sepasang (dua) elektron maksimum.

• Uraian mengenai bagaimana tersusunya elektron dari suatu atom


disebut dengan konfigurasi elektron. Aturan Aufbau, mengatakan
bahwa elektron akan menyusun diri nya sedemikian rupa pada suatu
atom, dimana dia akan menempati orbital yang enersinya lebih
rendah terlebih dahulu, kemudian secara beraturan akan mengisi
orbital yang lebih tinggi enersinya.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Jumlah orbital dan elektron maskimum pada kulit atom

Orbital
Kulit No.kulit Σ orbital Σ elektron mak.
s p d
K 1 1 0 0 1 2
L 2 1 3 0 4 8
M 3 1 3 5 9 18
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Susunan
Elektron
pada
Orbital
Beberapa
Unsur
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Konfigurasi elektron dari beberapa unsur.


No. Atom Unsur Konfigurasi elektron
1 H 1s1
2 He 1s2 2s1
3 Li 1s2 2s2
4 Be 1s2 2s2
5 B 1s2 2s2 2p1
6 C 1s2 2s2 2p2
7 N 1s2 2s2 2p2
8 O 1s2 2s2 2p2
9 F 1s2 2s2 2p2
10 Ne 1s2 2s2 2p2
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Kulit yang paling luar dan terisi oleh elektron disebut dengan kulit
velensi dan elektronya disebut elektron valensi. Apabila kulit
velensi tersisi penuh oleh 8 elektron ( aturan oktet ), seperti gas
mulia, disebut atom dalam keadaan mantap atau stabil.
• Gilbert Newton Lewis (1916), mengatakan atom dengan susunan
elektron pada keadaan mantap tidak dapat bergabung dengan atom
lain, artinya sulit untuk berikatan dengan atom lain. Selanjutnya ia
menyarankan atom atom yang kulit velensinya belum memenuhi
aturan oktet, maka untuk mencapai keadaan mantap atom atom
akan bereaksi, melalui dua cara, yakni pemindahan keseluruhan
elektron valensi dari suatu atom ke atom lain dan atau melalui
pemakaian bersama pasangan elektron elektron.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Elektron valensi beberapa unsur.

• H, Li, Na elektropositif kuat Elektron valensi

• F, Cl elektronegatif kuat 1 2 3 4 5 6 7 8
H He
• He, Ne , Ar gas mulia
(susunan elektronnya Li Be B C N O F Ne
mantap). Na Mg Al Si P S Cl Ar

• Unsur unsur yang bukan elektropositiftif kuat dan bukan elektronegatif


kuat cendrung dalam membentuk ikatan melalui pemakaian bersama
pasangan pasangan elektron, disebut ikatan kovalen.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

SENYAWA IONIK DAN SENYAWA KOVALEN

• Gilbert Newton Lewis (1916), profesor pada Universitas California


di Berkeley, mempelajari gas mulia Helium (He) hanya mempunyai
dua elektron disekeliling inti, dan neon (Ne) memepunyai elektron
10 ( 2 + 8 ). Ia menyimpulkan bahwa, keadaan susunan elektronnya
seperti itu adalah susunan elektron yang paling mantap. Selanjutnya
ia menyimpulkan bahwa atom atom lain kemungkinan bereaksi dan
atau bergabung, adalah untuk mencapai keadaan susunan elektron
yang mantap. Kemantapan ini dapat diperoleh melalui satu dari dua
cara, yaitu melalui :
• pemindahan elektron dari satu atom ke atom lain ( ikatan ion )
atau,
• penggunaan bersama elektron elektron ( ikatan kovalen ).
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Senyawa Ionik .
• Ikatan ionik terbentuk melalui pemindahan satu atau lebih
elektron dari satu atom ke atom lain. Atom yang
menyerahkan elektron menjadi bermuatan positif (kation)
dan atom yang menerima elektron menjadi bermuatan negatif
(anion).
• Atom yang cendrung menyerahkan elektron disebut
elektropositif, atom yang cenderung menerima elektron
disebut elektronegatif. Antra kation dan anion mucul daya
tarik manarik, sehingga kedua atom seakan akan ada suatu
ikatan, dalam bentuk kristal ion ion tersebut karena daya
tarik menarik tersusun padat, dalam bentuk larutan ion ion
dapat bergerak bebas.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Contoh :
Na Na + + e-
Cl + e - Cl –

Na + + Cl - Na Cl
• Atom Na mempunyai satu elektron valensi ( pada kulit ke 3 ), dengan
menyerahkan elektron tersebut, tercapai susunan elektron yang mantap bagi
atom Na, dan Na menjadi bermuatan positif, yaitu kation Natrium ( Na + ).
Atom Cl mempunyai 7 buah elektron valensi, dengan menerima 1 elektron lagi,
maka Cl memcapai susunan elektron yang mantap, dan Cl menjadi bermuatan
negatif, yaitu anion Khlor ( Cl - ). Atom atom yang cenderung memberikan
elektron disebut elektropositif, dan atom atom yang cenderung menerima
elektron untuk mencapai susunan elektron yang mantap disebut
elektronegatif. Jadi senyawa ionik terjadi bila atom yang elektropositif
bergabung dengan atom yang elektronegatif, karena tarik menarik muatan
yang berlawanan. Daya tarik menarik antara kation dan anion ini dimbangi
oleh daya tolak menolak antara inti kedua atom, sehingga kedua inti tidaklah
berdempet, malainkan masih mempanyai jarak, jarak ini dikenal dengan
panjang ikatan.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Simulasi Ikatan Ion


Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Senyawa Kovalen.
• Atom atom yang bukan elektropositif kuat dan tidak
elektronegatif kuat, cenderung membentuk ikatan melalui
penggunaan bersama pasangan pasangan elektron, bukan melalui
pemindahan elektron. Ikatan kovalen melibatkan penggunaan
sepasang atau lebih elektron diantara atom atom dalam
membentuk ikatan.

• Contoh : H ● + ● H = H●●H = H  H = H2

• Setiap atom hidrogen dalam molekul H2 dianggap telah berada


dalam keadaan susunan elektron yang paling mantap, melalui
penggunaan bersama sepasang elektron. Pada waktu dua atom H
bergabung membentuk molekul akan dibebaskan sejumlah kalor,
dan sebaliknya diperlukan sejumlah kalor bila ingin memcah
molekul H2 menjadi atom atomnya, yaitu sebesar 104 kcl/mol.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Apabila selisih keelektronegatifan antara dua buah atom kecil dari


1,7 sampai dengan nol, maka antara atom atom itu cendrung
terjadi ikatan kovalen.
• Apabila atara dua buah atom terjadi ikatan kovalen dengan
memakai bersama sepasang elektron ( 1 pasang elektron) disebut
ikatan tunggal, bila memakai bersama dua pasang elektron
disebut ikatan rangkap dua, dan bila tiga pasang disebut ikatan
rangkap tiga.
• Ikatan kovalen ada tiga macam, ikatan kovelen non polar terjadi
antara dua atom yang nilai ke-elektronegatifan nya sama, misal
antara H dengan H (H2), Cl dengan Cl (Cl2), O dengan O (O2), N
dengan N (N2), kedua ikatan kovalen polar terjadi antara dua atom
yang berbeda nilai ke- elektronegatifan nya, dan yang ketiga
ikatan kovalen koordinasi terjadi antara dua atom dimana
pasangan elektronnya hanya berasal dari salah satu atom
tersebut.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Simulasi Ikatan Kovalen


Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Simulasi Ikatan Kovalen


Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Simulasi Ikatan Kovalen


Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Keelektronegatifan beberapa unsur


(skala Pauling)
H = 2,1

Li = 1,0 Be = 1,5 B = 2,0 C = 2,5 N = 3,0 O = 3,5 F = 4,0

Na= 0,9 Mg = 1,2 Al = 1,5 Si = 1,8 P = 2,1 S = 2,5 Cl = 3,0

Br = 2,8

I = 2,5
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Ikatan kovalen ada ti ga macam, yakni :


• Ikatan kovalen non polar, yaitu penggunaan bersama pasangan
elektron antara atom atom yang sama dalam membentuk sebuah
molekul, misalnya H ● ● H .

• Ikatan kovalen polar, yaitu penggunaan bersama pasangan


elektron antara atom atom yang berbeda dalam membentuk
sebuah molekul, misalnya H ● ● Cl.

• Ikatan kovalen koordinasi, yaitu penggunaan bersama pasangan


elektron antara atom atom, atau antara satu molekul dengan
molekul lain dalam membentuk senyawa yang lebih komplek,
dimana pasanagan elektronnya berasal dari sebuah atom saja,
atau dari sebuah spesi saja, misalnya
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Untuk memudahkan pemahaman, sebaiknya digunakan rumus Lewis, yang menggambarkan simbol titik titik atau
bintang disekitar huruf lambang atom untuk menyatakan jumlah elektron velensi atom tersebut.

H* + H* H**H atau H – H ikatan kovalen.

: Cl . + . Cl : Cl . . Cl atau Cl – Cl ikatan kovalen

H H
C + 4 H H C H atau H–C–H
H H
( 4 bh ikatan tunggal)

H H H H
C:: C atau C C ikatan rangkap dua
H H H H

H C::: C H atau H C C H ikatan rangkap tiga

H : H atau H – H ikatan kovalen non polar

δ+ δ-
H Cl atau H – Cl ikatan kovalen polar

O
H O N O ikatan kovalen koordinasi ( kedua elektron berasal dari N)
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

• Dalam suatu molekul yang terbentuk karena ikatan kovalen, beberapa


atomnya membawa muatan positif atau negatif, muatan tersebut dikatakan
dengan muatan formal. Dalam senyawa kovalen koordinasi, atom donor
mempunyai muatan formal +1 dan atom aseptor mempunyai muatan formal
negatif. Bila muatan formal saling meniadakan maka molekul menjadi netral,
tetapi bila tidak saling meniadakan maka molekul dikatan sebagai ion.

• Muatan formal = (Σ elektr val. atom) – (½ Σ elektr terbagi) - (Σ


elektr sunyi).
O
H O N O

MF (O) = 6 – 1 – 6 = -1
MF (N) = 5 – 4 – 0 = +1
MF (O) = 6 – 4 – 2 = 0
MF (O) = 6 – 4 – 2 = 0
MUATAN FORMAL
• Sepasang (dua buah) elektron yang dipakai bersama untuk ikatan kovalen
dapat dilambangkan dengan sebuah garis.
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Rumus dalam kimia organik.


• Rumus umum (RU), menggambarkan jenis atom atom pembentuk
molekul dengan subscript n atau angka untuk menyatakan
perbandingan atom atom pembentuk molekul tersebut, misalnya RU
alkana C n H 2n+2.

• Rumus empirik (RE), menggambarkan jenis atom atom pembentuk


molekul dan perbandingan numeriknya, misalnya etana dengan
rumus molekul C2H6, perbandingan antara C dengan H = 1 : 3, maka
RE nya adalah CH3.

• Rumus molekul (RM), menggambarkan jenis atom atom dan jumlah


atom atom yang sesungguhnya, misalnya etana dengan RU C 2H6.

• Rumus struktur (RS), menggambarkan jenis atom atom dan jumlah


atom atom yang sesungguhnya dan elektron atau lambang elektron
yang terlibat sebagai ikatan dalam pembentukan molekul, misalnya
RS etana :
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Rumus Struktur Ruang (geometri)


• Rumus Struktur Ruang (geometri), adalah RS yang ditulis sesuai dengan
tata ruangnya. Untuk ikatan C dengan C tunggal dikenal dengan model
Fisher dan model Newman, seperti untuk senayawa etana berikut :
H H
H C
C H
H H
• Untuk ikatan C dengan C tunggal pada senyawa siklik (lingkar), dikenal
komformasi kursi dan biduk, seperti pada senyawa sikloheksana berikut
Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Simulasi Struktur Ruang


Kontrak Pendahuluan Konfigurasi Seny. Ion Seny.Kovalen Muatan Formal

Anda mungkin juga menyukai