• Abu merupakan zat anorganik sisa hasil pembakaran Tabel : Kadar abu beberapa bahan pangan
suatu bahan organik. Kandungan abu dan
Jenis Bahan % Abu
komposisinya pada bahan pangan tergantung pada
jenis bahan dan cara pengabuannya. Susu 0,5-1,0
• Abu merupakan residu hasil pembakaran suatu
Susu kering tidak berlemak 1,5
sampel pada suhu diatas 500 ⁰C . Residu ini terdiri
atas mineral yang membentuk senyawa garam. Buah-buahan segar 0,2-0,8
Terdapat 2 macam garam dari hasil residu ini, yaitu Buah-buahan yang dikeringkan 3,5
garam organik dan garam anorganik. Garam organik
terdiri dari senyawa malat, oksalat,asetat dan pektat, Biji kacang-kacangan 1,5-2,5
sedangkan garam anorganik terdiri dari senyawa Daging segar 1
fosfat, karbonat, klorida, sulfat dan nitrat. Beberapa
mineral juga membentuk senyawa kompleks organik. Daging yang di keringkan 12
Nilai kadar Abu untuk masing - masing sampel Daging ikan segar 1-2
makanan dan minuman berbeda - beda dan
Gula, madu 0,5
bergantung pada jenis makanan dan minuman
tersebut. Sayur-sayuran 1
Tujuan
Dimana:
w = bobot sampel sebelum diabukan, dalam gram
w1 = bobot sampel + cawan sesudah diabukan, dalam gram
w2 = bobot cawan kosong, dalam gram.
2. Pengukuran Abu Sulfat
Berbeda dengan kadar abu total, kadar abu sulfat adalah abu
yang telah diendapkan sebagai sulfat dengan menambahkan
asam sulfat (H2SO4). Dalam pengujiannya, setelah hasil residu
pembakaran didapatkan, residu ditambahkan asam sulfat dan
kembali dibakar dalam furnace. Setelah proses pendinginan pada
desikator, residu kemudian ditimbang dan dihitung dengan
rumus :
Dimana :
w1 = bobot abu sulfat, dalam gram
w = bobot sampel, dalam gram.
3. Pengukuran Abu tak larut dalam asam
Pengukuran abu tak larut dalam asam adalah bagian abu yang tidak larut dalam asam, yang
dalam pengujiannya dilakukan dengan cara abu dilarutkan dengan penambahan HCl 10% dan
didihkan, selanjutnya disaring dan dicuci dengan aquades hingga bebas klorida, kemudian
dikeringkan dalam oven, kemudian abukan menggunakan furnace, dan didinginkan di dalam
desikator. Setelah proses pendinginan pada desikator, residu kemudian ditimbang dan dihitung
dengan rumus :
Dimana:
w1 = bobot cawan + abu, dalam gram
w2 = bobot cawan kosong, dalam gram
w = bobot sampel, dalam gram.
4. Pegujian Silikat dengan asam fluorida (HF)
pengujian silikat dengan asam fluorida akan membentuk silicon fluorida yang hilang bila dipijarkan. Cara pengujian
dilakukan seperti sebelumnya, kemudian sampel ditambahkan larutan HF kemudian dipanaskan di atas penangas pasir
sampai kering dan selanjutnya diabukan di dalam furnace, lalu didinginkan di dalam desikator. Setelah proses
pendinginan pada desikator, residu kemudian ditimbang dan dihitung dengan rumus :
Dimana:
w1 = bobot abu sebelum ditambah HF, dalam gram
w2 = bobot abu setelah ditambah HF, dalam gram
w = bobot sampel, dalam gram.