Anda di halaman 1dari 24

Analisa

Kadar Abu
1 Menerapkan analisis kadar abu

KOMPETENSI
DASAR 2 Melaksanakan analisis kadar abu
Indikator Pencapaian Kompetensi

Menganalisis proses yang


01 Menjelaskan pengertian terjadi pada analisa kadar abu 04
abu dalam bahan pangan

Menjelaskan tujuan analisa Membedakan fungsi alat


02 kadar abu dalam pangan pada analisa kadar abu
05

Menjelaskan metode- Menghitung kadar abu


03 metode analisa kadar abu dalam bahan pangan 06
dalam bahan pangan
ORIENTA
SI
MASALA
H

Berikan pendapatmu berdasarkan


gambar tersebut!
ORIENTASI MASALAH

Mengapa kita harus mengetahui


kadar abu dalam suatu makanan?

Bagaimana prinsip dasar


penentuan kadar abu dalam
makanan?

Bagaimana cara menghitung


kadar abu dalam suatu makanan?
MATERI POKOK
01 Konsep Abu

02 Metode analisis kadar abu

03 Prosedur analisis kadar abu

04 Perhitungan analisis kadar abu


Apa yang kalian
ketahui tentang abu?
Abu adalah zat anorganik sisa
hasil pembakaran suatu bahan
organik.

Kadar abu erat kaitannya dengan


jumlah mineral dalam bahan
pangan tersebut.
Kadar abu menunjukkan:
 Kadar mineral
 Kemurnian
 Kebersihan suatu bahan yang dihasilkan

Pengabuan merupakan tahapan PREPARASI SAMPEL


yang harus dilakukan dalam analisis suatu MINERAL
yang terkandung dalam sampel
Penggolongan Mineral

Kebutuhan minimal 100 mg/hari untuk orang


Makro dewasa : Na, Cl, Ca, Mg, S
Contoh

Kebutuhan minimal dalam satuan mg/hari


Mikro Contoh : Fe, I, Mn, Cu, Zn, Co, F
Peranan
Mineral
Ca 2+, P. S Ca 2+, P. F Na +, Cl-. K+
Tulang Gigi Tekanan
Osmosis

FeFe, Ca2+ Ca2+ Ca2+, K+, Mg2+,


Darah Sel Syaraf Fe
Otot
Mengapa perlu pengujian abu?
Kualitas gizi (indikator mutu pangan)

Tingkat kemurnian tepung / gula

Mengetahui pemalsuan selai buah/sari buah

Kontaminasi mineral yang bersifat toksik

Tingkat kebersihan pengolahan suatu bahan


Metode Pengabuan

Pengabuan cara basah (tidak langsung)


Memberi reagen kimia tertentu seperti
gliserol, alkohol, asam sulfat atau asam
nitrat ke dalam bahan sebelum pengabuan

Pengabuan cara kering (langsung)


Mengoksidasi zat-zat dalam sampel pada
suhu 500-600oC, kemudian melakukan
penimbangan zat-zat tertinggal
Pengabuan Cara Kering (Langsung)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Perlakuan awal sampel terhadap
• Bahan dengan kadar air tinggi
• Bahan mudah menguap dan berlemak
• Bahan yang membentuk buih ketika dipanaskan
2. Wadah sampel
• Krush yang terbuat dari porcelain, silika,quartz, nukel atau platina
3. Temperatur pengabuan
4. Suhu pengabuan tidak boleh melebihi 600oC, kenapa??
Pengabuan Cara Basah (Tidak Langsung)

Penambahan reagen kimia seperti:


• Asam sulfat  ….....
• Campuran asam sulfat dan potassium sulfat  …..
• Campuran asam sulfat dan asma nitrat  ……
• Asam perklorat dan asam nitrat  ……
Perbedaan Pengabuan Cara Basah dan Cara Kering

Cara kering Cara basah

Untuk penentuan abu total Untuk trace elemen

Waktunya lama Waktunya cepat

Suhu relatif tinggi Suhu relatif rendah

Jumlah sampel relatif banyak Jumlah sampel relatif sedikit


Prosedur Pengabuan Cara Kering
Mari simak video berikut ini:
Ayo Praktikum
AYO PRESENTASI
AYO SIMPULKAN
SILAHKAN PELAJARI
MATERI SELANJUTNYA...
TERIMAKASIH
DAN
TETAP SEMANGAT

Anda mungkin juga menyukai