I. Pengertian
Abu merupakan zat Organik hasil
pembakaran suatu bahan organik
Kadar Abu
Bahan % Abu
1. Milk 0,5 -1,0
2. Milk kering tidak berlemak 1,5
3. Buah-buahan segar 0,2 – 0,8
4. Biji kacang-kacangan 3,2
5. Daging segar 1
• Kekurangan:
▪ Melelahkan
▪ Untuk senyawa tertentu (As. Perklorida) membutuhkan
penutup bau
▪ Dapat menyebabkan korosi atau eksplosif
Kesimpulan
1. Analisis Abu Cara Kering
▪ Lebih aman
▪ Reagent sedikit
▪ Sampel dapat dianalisis bersamaan
▪ Membutuhkan waktu yang lama
▪ Banyak mineral volatil yang hilang
2. Analisis Abu Cara basah
▪ Sedikit kehilangan mineral Volatil
▪ Cepat
▪ melelahkan
Contoh, menentukan kadar abu
biskuit
• Sebanyak 1,0505 g sampel biskuit dengan wadah
cawan porselen kosong yang telah di keringkan
kemudian di timbang diperoleh bobot cawan
porselen kosong 21,1010g, di masukan ke dalam
tanur selama 2 jam dengan suhu 200⁰c , setelah
2jam sampel di keluarkan dari tanur lalu masukan
ke desikator selama 30 menit untuk
mendinginkannya. Setelah dingin sampel+cawan di
timbang dan memperoleh bobot 21,0505g.
• Hitung kadar abu pada sampel biskuit tersebut !!
Jawab:
• Cawan petri kosong : 21,5050g (a)
• Cawan+biskuit : 25,5151g (B)
• Cawan+sampel setelah di keringkan : 24,8080g (C)
• 3,303g
• Kadar abu = 24,8080 – 21,5050 x 100% = 3,303 x 100%
• 25,5151 – 21,5050 4,0101
• =82,37%
Daftar Pustaka
• www-Unix.oit.umass.edu
• Sudarmaji Slamet, Haryono Bambang,
Suhadi, 2003. Analisa Bahan Makanan
dan Pertanian, Liberti Yogyakarta,
Yogyakarta.