• Pasien seorang perempuan usia 24 tahun G3P2A0 usia kehamilan 32+2 minggu datang
dengan keluhan nyeri kepala 6 jam SMRS, 2 jam SMRS keluhan dirasakan semakin memberat
disertai dengan pandangan yang menjadi kabur. Saat di IGD dilakukan pemeriksaan tanda
vital, didapatkan TD 150/100.
• Pasien dengan hipertensi (150/100) pada usia kehamilan diatas 20 minggu, disertai dengan
adanya kelainan organ spesifik, seperti nyeri kepala dan pandangan yang kabur mengarah
kepada diagnosis pre eklamsia berat/impending eklamsia. Sebagaimana kriteria diagnosis
impending eklamsia, yaitu pre eklamsia yang disertai dengan gejala kelainan organ, seperti
nyeri kepala hebat gangguan visus dan serebral, nyeri epigastrium, muntah, kenaikan
progresif tekanan darah. Untuk menegakkan diagnosis tersebut, pada pasien ini dilakukan
pemeriksaan urin untuk mengkonfirmasi kriteria pre eklamsia nya dan didapatkan hasil
proteinuria positif. Dari pemeriksaan yang dilakukan maka pasien ini bisa didiagnosis dengan
impending eklamsia.
• Saat ini pasien hamil yang ketiga dengan riwayat kehamilan sebelumnya pre
eklamsia dan dilakukan terminasi pada usia kehamilan 36 minggu. Satu bulan yang
lalu pada kehamilan saat ini pasien juga dirawat di RS dengan diagnosis pre
eklamsia.
• Riwayat obstetri pada pasien ini, meliputi multipara dan riwayat pre eklamsia
sebelumnya merupakan risiko tinggi terjadi nya impending eklamsia dengan risiko