Anda di halaman 1dari 29

Tutorial Klinik

Px Penunjang Laki-laki usia 69 Tahun dengan Pemfigoid Bulosa

Anamnesis
Diagnosis
Tatalaksana

Px Fisik

Oleh:
Faiq, M.Irfan, Anggia, Mariyah, Ulfa, Abdul

Pembimbing :
dr. Triasari Oktavriana, MSc, SpKK
1
IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Tn. T


Usia : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

Anamnesi
Anamnesi
Tatalaksana

Diagnosis

Penunjang

Status : Menikah
Px Fisik

Pekerjaan : Buruh swasta

s
Px

Alamat : surakarta, Jawa tengah


Tanggal Masuk : 6 April 2020
Tanggal Px : 6 April 2020
No RM : 005XXXX

2
Keluhan Utama :
Gatal sejak 2 minggu SMRS
RPS:
Pasien datang ke IGD RS UNS dengan keluhan kulit gatal-gatal sejak 1
bulan SMRS yang disertai dengan melepuh. Awalnya keluhan muncul di bagian
kaki kemudian muncul di dada, perut, tangan. Pasien pernah berobat ke bidan 2

Anamnesi
Px Penunjang
Diagnosi
Tatalaksana

minggu yang lalu, diberika obat suntik , keluhan membaik. Keluhan muncul
Px Fisik

kembali setelah pasien makan di pinggir jalan 10 hari yang lalu. Pasien dating

s
ke klinik dr Triasari, SpKK lalu dirujuk ke RS UNS.
s

demam (-), BAK dan BAB tidak ada keluhan.


Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat DM : Disangkal

3
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat Diabetes : disangkal
Riwayat Mondok : disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal

Anamnesi
Diagnosi
Tatalaksana

Penunjang
Px Fisik

Riwayat perdarahan lama : disangkal


Riwayat trauma : disangkal

s
Px
s

Riwayat Alergi obat : disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang buruh swasta Pasien berobat
menggunakan fasilitas pasien BPJS.
4
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat serupa : disangkal
Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal

Anamnesi
Diagnosi
Tatalaksana

Penunjang

Riwayat Diabetes Mellitus : disangkal


Px Fisik

Riwayat penyakit jantung : disangkal

s
Px
s

5
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
a. KU : sakit sedang
b. GCS : E4V5M6
c. Tekanan darah : 191/102 mmHg

Anamnesi
Diagnosi
Tatalaksana

d. Frekuensi pernapasan : 20 x/menit


Penunjang
Px Fisik

Px Fisik
e. Frekuensi nadi : 82 x/menit, regular, isi kesan cukup

s
Px
s

f. Suhu : 36.7°C
g. SpO2 : 98%
h. VAS :2

6
Kepala
Bentuk mesocephal, jejas (-),

Telinga
Deformitas (-/-), darah (-/-),
Mata

Anamnesis
sekret (-/-)
Diagnosis
Tatalaksana

Px Penunjang

konjungtiva palpebrae pucat (-/-),

Px Fisik
Px Fisik

konjunctiva bulbi hiperemis (-),


Hidung sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
Nafas cuping hidung (-/-), (+/+), pupil isokor (3mm/3mm),
deformitas (-), darah (-/-), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-),
sekret (-/-)

Mulut
bibir kering (-), lidah kotor tepi hiperemis
(-), tremor bila lidah dijulurkan (-), Leher
sianosis (-), lidah simetris, tonsil T1-T1, pembesaran kelenjar getah bening (-),
stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi nyeri tekan (-), benjolan (-)
berdarah (-), gusi bengkak (-), papil lidah
atrofi (-) 7
Abdomen Jantung
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
dada, distended (-), lihat status Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat,
dermatologis ictus cordis di caudolateral
Auskultasi : bising usus (+), dalam Perkusi : Batas jantung kesan normal
batas normal 13x per menit Auskultasi : terdengar bunyi jantung I dan II
Perkusi : timpani reguler, intensitas normal, bising (-)
Thorax

Anamnesi
Palpasi : supel, NT(-),massa(-), lihat
Diagnosi
Tatalaksana

Penunjang
Px Fisik

Px Fisik
status dermatologis Inspeksi : Pengembangan dinding
dada kanan dan kiri simetris, retraksi

s
Px
s

dinding dada (-),


lihat status dermatologis
Ekstremitas Palpasi : fremitus teraba kanan dan
Lihat status dermatologis kiri sama
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler
normal, RBK (-/-), RBH (-/-)

8
Status Dermatologis

Regio Manus : Tampak bula tegang, nikolsky sign (-)

Regio Dorsum Pedis : Tampak bula tegang, nikolsky sign (-)

Anamnesi
Diagnosi
Tatalaksana

Penunjang
Px Fisik

Px Fisik
Regio Thorax Anterior : Tampak makula hipopigmentasi multipel

s
Px
s

diskret

Regio Abdomen : Tampak bula tegang disertai makula hipopigmentasi


multipel diskret, nikolsky sign (-)

9
10
11
Hematologi Rutin
Hemoglobin 14,3 g/dL 12.0-15.6
Hematokrit 42,1 % 33-45
Leukosit 13,03 ribu/uL 4.5-11
Trombosit 314 ribu/uL 150-450

Anamnesi
Eritrosit 5,43 juta/uL 4.10-5.10
Diagnosi
Tatalaksana

Penunjang
Penunjang

Px Fisik
Index Eritrosit

s
Px
Px
s

MCV 77,5 /um 80.0-96.0


MCH 26,3 Pg 28.0-33.0
MCHC 34,0 g/dL 33.0-36.0
RDW 15,4 % 11.6-14.6
MPV 8,9 Fl 7.2-11.1
PDW 8,6 % 9.0-13.0
Hitung Leukosit
Neutrofil 76,6 % 55.00-80.00
Limfosit 8,9 % 22.00-44.00
Monosit 5,6 % 0.00 –7.00
Eosinofil 8,2 % 0.00 – 4.00

Anamnesi
Diagnosi
Tatalaksana

Penunjang
Penunjang

Basofil 0.7 % 0.00 – 2.00

Px Fisik

s
Px
Px
s
Tatalaksana

Px Fisik Pemfigoid Bulosa


Diagnosis

Diagnosi
s
Px
Penunjang
Px Fisik
14

Anamnesi
s
Tatalaksana

1. Inf. RL 20 tpm
2. Inj. Dexamethason 1 amp (ekstra)
3. Inj. Difenhidramin 1cc/12jam

Anamnesi
Diagnosi
Tatalaksana
4. Inj. Ranitidine 50mg/12jam

Penunjang
Px Fisik

Px Fisik
5. Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam -> skin test

s
Px
s
6. Inj. MethylPrednisolon 31,25gr/8 jam
7. Kompres bula dengan NaCl pagi-sore selama 15 menit
Lalu dioles gentamycin salep

15
PEMFIGOID BULOSA
DEFINISI

Pemfigoid bulosa (P.B) adalah penyakit autoimun kronik,


ditandai adanya bula subepidermal yang besar dan
berdinding tegang. Pada pemeriksaan imunopatologi
ditemukan C3
(komponenen komplemen ke-3) pada epidermal basement
membrane zone1
ETIOLOGI

1. Autoimun
2. Terapi radiasi, luka bakar atau termal,
4. Karena obat-obatan seperti
prosedur bedah, transplantasi
furosemide, spironolactone, NSAID,
3. Karena infeksi (cytomegalovirus, virus
amoksisilin
epstein-barr, HHV-6, virus hepatitis B
dan C, H. Pylori dan toxoplasma gondi)
EPIDEMIOLOGI
- Pemfigoid bulosa jarang terjadi dan frekuensinya tidak diketahui.
- Tidak ada kecenderungan rasial yang terlihat. Kejadian pemfigoid bulosa
tampaknya pada pria dan wanita.
- Pemfigoid bulosa terutama menyerang orang lanjut usia pada dekade kelima
hingga ketujuh kehidupan, dengan usia rata-rata pada awal 65 tahun.
Gejala Klinis

- Sering disertai eritema


- Keadaan umum baik - Terdapat predileksi di
- Biasanya pada usia ketiak, lengan bagian
tua fleksor, dan lipat paha.
- Lesi berupa vesikel - Bula pecah menjadi erosi dan
atau bula berdinding tebal biasa terdapat krusta
Pemfigoid Bulosa
Pemeriksaan Fisik

Lesi luas, bula berdinding tebal


Dapat disertai eritema
Gatal sepanjang waktu
Kadang terdapat hemoragik dan eksudat
Pemeriksaan nikolsky negatif
Lesi simetris
Dapat menjadi erosi atau ekskoriasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Histopatologi
Kelainan yang dini ialah terbentuknya celah di perbatasan dermal-
epidermal. Bula terletak di subepidermal, sel infiltrat
utama ialah eosinofil
2. Imunologi
Pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat IgG dan C3 tersusun seperti
pita di B.M.Z (Bassement membrane zone)
Diagnosis Banding

Pemfigoid Bulosa

Dermatitis
Pemfigus Vulgaris
Herpetiformis
“ DIAGNOSIS
Daerah
predileksi pada
Pada pemeriksaan
manual kulit didapatkan
lengan fleksor, nikolsky negatif.
lipat paha,
Biasanya terjadi perut, simetris
pada usia > 60
tahun.

Lesi berupa bula


tegang, erosi,
ekskoriasi, krusta,
gatal

“ TATALAKSANA
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit tersebut
karena penyakit autoimun

Berikan kortikosteroid sistemik. Dapat diberikan


prednison 40-60mg sehari. Dapat pula diberikan
kortikosteroid topikal.

Berikan juga antibiotik seperti eritromisin 3x500mg perhari

Berikan antihistamin oral


Komplikasi

Infeksi sekunder
Supresi sumsum tulang
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Tukak peptik
Terima kasih

29

Anda mungkin juga menyukai