Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

ABORTUS INKOMPLIT
Pembimbing: dr. Wildan Arismunandar S, Sp. OG

Melati Nurfazira Shinta


122810080

Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
RSUD Waled Kabupaten Cirebon
2023
Identitas Identifikasi Batasan Riwayat Tujuan
Pasien Masalah Masalah Obstetri Penelitian

Identitas Pasien

Bab 1
(Status
Pasien) IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI PASIEN
Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. E
Umur : 28 tahun Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMP Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Hulubanteng Alamat : Hulubanteng
Tanggal masuk : 23 Oktober 2023
Jam masuk : 13.30 WIB
Identitas Identifikasi Batasan Riwayat Tujuan
Anamnesis
Pasien Masalah Masalah Obstetri Penelitian

Anamnesis

Bab 1
(Status Keluhan utama : Keluar darah disertai gumpalan dari jalan lahir
Pasien)
Riwayat penyakit sekarang:
Seorang pasien G3P2A0 berusia 28 tahun datang ke Poli IGD Kebidanan RSUD Waled
pada hari Senin, tanggal 23 Oktober 2023 jam 11.35 WIB diantar oleh keluarga dengan keluhan
Bab 3 keluar darah dari jalan lahir disertai dengan gumpalan seperti jaringan (+) sejak 3 hari yang lalu.
perdarahan sebanyak kurang lebih 100 ml atau 1 pembalut penuh. keluhan mulas (+) hilang
timbul, nyeri perut bagian bawah (+) dengan skala nyeri 5, lemas (-), demam disangkal, pusing
Bab 4 disangkal, mual muntah disangkal, keluar gumpalan seperti gelembung ikan disangkal.

Riwayat aktifitas berat pasien mengatakan selama masa kehamilan pasien

Bab 5 melakukan aktivitas memasak dan mengangkat beban yang berat. Riwayat jatuh disangkal,
riwayat di urut disangkal, Sebelumnya pasien sudah melakukan test pack dan hasil (+). Menurut
pasien, pasien sedang hamil anak ketiga .
Identitas Riwayat Riwayat Tujuan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Penelitian

Riwayat pasien

Bab 1
(Status
Pasien)
Bab 2 RPD RPSOS
Riwayat Penyakit DM : Disangkal
Pasien melakukan aktivitas
Riwayat Penyakit HT : Disangkal berlebih memasak akhir-akhir
Bab 3 Riwayat Jantung : Disangkal ini karena ada acara, selain itu
Riwayat Trauma : Disangkal pasien sering mengangkat
Riwayat Alergi : Disangkal beban yang berat.
Riwayat Operasi : Disangkal

Bab 4 MENSTRUASI
RPK
Menarche usia 13 tahun
Riwayat HT : Disangkal
Siklus teratur 28 hari, durasi
Bab 5
Riwayat DM : Disangkal
haid 7 hari,
Riwayat Jantung : Disangkal
HPHT: 03 Juni 2023
Riwayat Dislipidemia : Disangkal
HPL: 10 Maret 2024
Identitas Riwayat Riwayat Tujuan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Penelitian

Riwayat pasien

Bab 1
(Status
Pasien)
Bab 2 R. Kontrasepsi R. Ginekologi

Pasien tidak
Riwayat kista ovarium, mioma : Disangkal
Bab 3 menggunakan kontrasepsi
Riwayat kanker disangkal : Disangkal
sebelumnya

Bab 4 R. Pernikahan
R. ANC
Pasien mengaku menikah 1x, 2x di puskesmas
Vaksin TT :-
Bab 5 lama pernikahan 10 tahun
Vaksin covid :-
Identitas Riwayat Riwayat Pemeriksaan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Fisik

Riwayat Obstetri
Bab 1
(Status
Pasien)
Bab 2 No. Tahun Tempat Jenis Penolong Usia Penyulit Anak
Persalina Persalinan Kehamilan Kehamilan
n L/P BB PB Hidup/Mati

Bab 3 1. 2014 Puskesmas Spontan Bidan 39 minggu Normal L 3200 50 Hidup

2. 2020 Puskesmas Spontan Bidan 38 minggu Normal L 3300 52 Mati

3. 2023 Hamil Saat ini


Bab 4

Bab 5
Identitas Riwayat Riwayat Pemeriksaan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Fisik

Pemeriksaan Fisik

Bab 1
(Status Pemeriksaan Fisik
Pasien)
Bab 2 Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Status Generalis
Kepala : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Kesadaran : Compos Mentis
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP tidak
meningkat
Bab 3 Tanda-Tanda Vital
Thoraks : dalam batas normal
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Abdomen : abdomen cembung, lunak, TFU 2 jari di atas
Nadi : 83 x/menit
symphisis, BU (+) Normal, NT(+) di bawah umbilikus
Respirasi : 20 x/menit
Ekstremitas: CRT <2 detik
Bab 4 Suhu : 36.8C
Genitalia : Perdarahan (-), edema (-), erosi (-), massa (-),
SpO2 : 99% free air
scar (-)

Bab 5
Identitas Riwayat Riwayat Pemeriksaan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Fisik

Pemeriksaan Fisik

Bab 1
(Status
Status Obstetri
Pasien)
Bab 2
Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

Bab 3
Tinggi fundus uteri : tfu tidak teraba Vulva/vagina : perdarahan pervaginam 5cc
Sympisis pubis :- Portio : Tebal, lunakPembukaan: 1 cm,
Denyut jantung janin : tidak ada perdarahan tidak aktif, teraba sebagian jaringan
Taksiran berat janin :- Ketuban :-
Bab 4 Sisa Cairan :-
Test Lakmus :-
Presentasi :-
Penurunan :-
Bab 5
Pemeriksaan Tujuan Follow Up
Diagnosis Tatalaksana
Penunjang Penelitian

Pemeriksaan
Penunjang
Bab 1 Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Imunoserologi
(Status
● Anti-HIV : nonreaktif
Pasien)
Bab 2 ● HBsAg : nonreaktif Darah rutin
Hemoglobin 13.4 12,5-15.5 gr%
● Rapid Antigen SARS-CoV2 :
negatif Hematokrit 42 36-48 %
Trombosit 333 150-400 Mm

Bab 3 USG (23/10/2023) Leukosit 9.4 4-10 Mm


● Tampak jaringan sisa MCV 90.7 82-98 Mikro m3

konsepsi pada intrauterine, MCH 29.1 >= 27 Pg


kesan abortus inkomplit MCHC 32.1 32-36 g/dl

Bab 4 Eritrosit
RDW CV
4.61
12.2
3,8-5,4
11,6-14.6
Mm^3
%

RDW SD 40.2 29-46 fL


Basofil 0 0-1 %

Bab 5
Eosinofil 0 2-4 %
Neutrofil Batang 0 3-5 %

Neutrofil Segmen 68 50-80 %

Limfosit% 27 25-40 %
Monosit% 5 2-8 %
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis

DIAGNOSIS

Bab 1
DIAGNOSIS PRA DIAGNOSIS PASCA
(Status BEDAH BEDAH
Pasien)

Bab 3
G3P2A0 Gravida 9-10 P2A1 Post kuret a/i
minggu dengan abortus inkomplit
abortus inkomplit
Bab 4

Bab 5
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis

DASAR DIAGNOSIS

Bab 1 ANAMNESIS
(Status ● Perdarahan dari jalan lahir
sedikit
Pasien) ● HPHT 03/06/2023

Bab 3
PEMERIKSAAN FISIK

● Konjungtiva Anemis
● Abdomen datar, TFU tidak teraba
Bab 4 ● PD: portio tebal lunak, ostium
terbuka 1 jari dan teraba Sebagian
PEMERIKSAAN PENUNJANG
jaringan
USG
● Uterus anteflexi : terdapat sisa

Bab 5
konsepsi
● G3P2A0 Gravida 9-10 minggu
dengan abortus inkomplit
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis

TATALAKSANA

Pada kasus :
Bab21
Bab - Tirah baring
(Status Terapi: - Observasi keadaan
Pasien)
- Profilaksis antibiotic : azitromicin 1x500 mg umum, tanda-tanda
Bab 3 atau doksisiklin 1x200 mg atau metronidazole vital, perdarahan,
dan nyeri perut
1x500 mg
- IVFD RL 20 tpm
Bab 4 - Dilakukan AVM (aspirasi vakum manual) - Doksisiklin 1x200 mg
Jika tidak ada dilakukan - R/ Kuretase

- Kuretase
Bab 5
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis

FOLLOW-UP

Tanggal Keluhan dan Pemeriksaan Fisik Diagnosis Tata Laksana


Bab 21
Bab
(Status
Pasien) 23/10/2023 S:- A: P:
O: P2A1 post kuretase atas Post-kuretase:
Bab 3 ● K/U TSS, kesadaran CM indikasi abortus ● Cefadroxil 2x500
● TD : 120/86 inkomplit mg
● N : 83 ● Asam mefenamat
Bab 4 ● R : 20 3x500 mg
● S : 36,8 ● Metergin 3 x 0,125
● Mata, thoraks, ekstremitas dalam ● R/ BLPL
batas normal
Bab 5 ● Abdomen : nyeri tekan (-)
Prognosis

PROGNOSIS

Bab21
Bab
(Status
Pasien)

Bab 3 Ad Vitam Ad Bonam


Ad Functionam Ad Bonam
Ad Sanationam dubia Ad Bonam

Bab 4

Bab 5
Bab 1

Bab 2
Tinjauan
Pustaka

PEMBAHASAN

Bab 4

Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Definisi
Bab 1

Center of disease control and prevention (CDC) Dan World Health


Bab
Bab2 2
Organization (WHO) mendefinisikan abortus sebagai berakhirnya kehamilan
Tinjauan
secara spontan atau induksi sebelum usia kehamilan 20 minggu atau berat
Pustaka
janin <500 gram.
Bab 3
Amerixan College of obstetrician and Gynecologist (ACOG)
menyatakan abortus (dengan menggunakan USG transvaginal) adalah
kehamilan intrauterine dengan kantung kehamilan ukuran 16 mm yang kosong
tanpa adanya kutub janin atau kantung kehamilan mengandung embrio dengan
Panjang >5mm tanpa aktivitas jantung.
Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Klasifikasi
Bab 1

Berdasarkan waktu:
Bab
Bab2 2
- Abortus dini
Tinjauan
- Abortus lanjut
Pustaka
Bab 3
Berdasarkan kejadian:
- Abortus spontan
- Abortus buatan / provokatus
Abortus provocatus artificialis / therapeutics
Abortus provocatus criminalis
Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Etiologi
Bab 1

Faktor janin:
Bab
Bab2 2
Tinjauan ⁃ Kelainan yang paling sering dijumpai pada abortus adalah gangguan pertumbuhan zigot,
Pustaka embrio, janin ataupun plasenta. Ovum yang patologis tanpa pertumbuhan embro dikenal
sebagai blighted ovum atau terdapat embrio yang mengalami degenerasi atau tidak
Bab 3 berkembang sempurna

⁃ Anomali kromosom : trisomi, monosomi, triploidy

Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Etiologi
Bab 1

Faktor maternal:
Bab
Bab2 2
⁃ Infeksi :
Tinjauan virus (rubella, cytomegalo, variola, vaccinia or HIV), parasite (toxoplasma, malaria), bakteri
Pustaka (ureaplasma, clamidia, brucella)
Bab 3
⁃ Penyebab Anatomik :
defek anatomi uterus seperti kelainan bentuk uterus/ anomali uterus seperti (seprum uterus,
uterus bikornis, uterus didelfis, atau unikornis), mioma uteri juga dapat menyebabkan abortus
yang berulang.

⁃ Penyebab Autoimun :
Systematic Lupus Erythematosws (SLE) dan Antiphospholipid Antibodies (aPA).
Bab 5
⁃ Faktor hormonal :
DM, Kadar Progesteron yang rendah, pengaruh hormonal terhadap imunitas desidua.
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Etiologi
Bab 1
Faktor eksternal:
Bab
Bab2 2 ⁃ Radiasi :
Tinjauan Dosis 1-10 rad pada kehamilan 9 minggu pertama dapat merusak janin dan dosis
Pustaka yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran
Bab 3
⁃ Obat-obatan:
sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan sebelum kehamilan diatas trimester
pertama kecuali telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin,
atau untuk pengobatan penyakit ibu yang berat.

⁃ Tembakau:
Diperkirakan 1 – 10% mallormasi janin akibat dari paparan obat, bahan kimia, atau
radiasi dan umumnya berakhir dengan abortus, misalnya paparan terhadap buangan
gas anestesi dan tembakau.
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Etiologi
Bab 1

Bab
Bab2 2 ⁃ Alkohol:
Tinjauan Abortus spontan dan anomaly janin dapat terjadi akibat sering mengkonsumsi alcohol
Pustaka selama 8 minggu pertama kehamilan, bahkan bila alcohol dikonsumsi dalam jumlah
sedang. abortus meningkat duakali lipat pada Wanita yang minum 2 kali setiap minggu
Bab 3 dan tiga kali lipat bila minum alcohol setiap hari.

⁃ Kafein:
Bila kadar paraxantin (suatu metabolit kafein) dalam darah ibu sangat tinggi, dapat
meningkatkan resiko abortus 2 kali lipat.
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis

Patogenesis
Bab 1
Abortus spontan biasa terjadi segera setelah kematian janin → perdarahan
ke dalam desidua basalis → perubahan nekrotik pada daerah nidasi →
Bab
Bab2 2
infiltrasi sel radang akut → pendarahan per vaginam
Tinjauan
Pustaka
Bab 3 Buah kehamilan yang terlepas → merangsang kontraksi uterus → ekspulsi
jaringan

● Usia kehamilan <10 minggu


Hasil konsepsi dapat keluar lengkap karna vili korialis belum
menanamkan diri dengan erat ke desidua
● Usia kehamilan 10 – 12 minggu
Korion tumbuh cepat dan hubungan korion-vili korialis erat →
menyisakan korion (plasenta)
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Spontan

Bab
Bab2 2 1. Abortus iminens
Tinjauan
Pustaka 2. Abortus insipient
Bab 3
3. Abortus inkomplit

4. Abortus komplit
Bab 4
5. Missed abortion

Bab 5 6. Abortus septik/febrilis

7. Abortus habitualis
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Iminens
Abortus yang baru mengancam yang ditandai
Bab
Bab2 2
dengan perdarahan melalui ostium uteri yang
Tinjauan
Pustaka tertutup pada usia kehamilan < 20 minggu
Bab 3
Perdarahan Sedikit

Nyeri perut Sedang


Bab 4
Ukuran uterus Sesuai dengan usia kehamilan

Serviks Tertutup
Bab 5
Gejala khas Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Insipiens
Abortus sedang berlangsung dan tidak dapat
Bab
Bab2 2
dicegah lagi
Tinjauan
Pustaka
Bab 3 Perdarahan Sedang - banyak

Nyeri perut Sedang - hebat


Bab 4 Ukuran uterus Sesuai dengan usia kehamilan

Serviks Terbuka
Bab 5
Gejala khas Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Inkomplit
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
Bab
Bab2 2
<20 minggu dengan sebagian masih tertinggal
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Perdarahan Sedang - banyak

Nyeri perut Sedang - hebat


Bab 4
Ukuran uterus Sesuai/lebih kecil dari usia kehamilan

Serviks Terbuka
Bab 5
Gejala khas Ekspulsi sebagian jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah dilahirkan lengkap
Bab
Bab2 2
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Perdarahan Sedikit

Nyeri perut Tanpa/sedikit


Bab 4
Ukuran uterus Lebih kecil dari usia kehamilan

Serviks Terbuka/tertutup
Bab 5
Gejala khas Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Tertunda/ Missed Abortion


Buah kehamilan yang telah mati dan tertahan dalam
Bab
Bab2 2
rahim ≥8 minggu dengan ostium tertutup.
Tinjauan
Pustaka Perdarahan Tidak ada
Bab 3
Nyeri perut Tidak ada

Ukuran uterus Lebih kecil dari usia kehamilan


Bab 4
Serviks Tertutup

Gejala khas ● Jaringan telah mati tanpa


Bab 5 adanya ekspulsi jaringan konsepsi
● Terdapat riwayat tes kehamil (+)
kemudian (-)
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Septik
Abortus yang disertai dengan infeksi
Bab
Bab2 2
Tinjauan
Pustaka Perdarahan Ada/tidak ada
Bab 3
Nyeri perut Ada/tidak ada

Ukuran uterus Sesuai/lebih kecil dari usia kehamilan


Bab 4
Serviks Terbuka/tertutup

Bab 5 Gejala khas ● Tanda infeksi


● Keputihan berbau
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Klasifikasi Abortus
Spontan

Abortus Habitualis (Rekuren)

Bab
Bab2 2 Abortus spontan ≥ 3x berturut-turut pada usia kehamilan <20 minggu atau
Tinjauan berat fetus <500 gram → recurrent pregnancy loss
Pustaka Etiologi:
Bab 3 1. Abnormalitas kromosom parental
2. Faktor anatomi
3. Faktor imunologi
Bab 4 4. Faktor endokrin

Tatalaksana:
Bab 5 Bergantung pada etiologi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Penegakan
Diagnosis

Anamnesis

Bab
Bab2 2 - Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu
Tinjauan - Pendarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
Pustaka
Bab 3 - Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pingang akibat kontraksi
uterus.

Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi Vulva: Pendarahan pervaginam ada atau tidaknya jaringan hasil konsepsi, tercium atau
tidak bau busuk dari vulva.
Bab 5 - Inspekulo: Pendarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup ada atau tidaknya
jaringan keluar dari ostium, ada atau tidaknya cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Penegakan
Diagnosis

- Colok Vagina: Porsio terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum
Bab
Bab2 2 uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang,
Tinjauan
Pustaka tidak nyeri pada peraban adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.

Bab 3

Bab 4

Bab 5
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Diagnosis Banding

Bab
Bab2 2 ● Kehamilan ektopik terganggu
Tinjauan ○ Perdarahan +/-
Pustaka ○ Nyeri abdomen +, nyeri goyang serviks +
Bab 3 ○ Uterus teraba membesar
○ Teraba massa pada adnexa

Bab 4 ● Mola hidatidosa


○ Perdarahan + (banyak/dikit)
○ Nyeri perut + (ringan)
Bab 5 ○ TFU lebih dari usia kehamilan
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana
Surgical abortion (Mekanik) (efficacy
96-100%) → evakuasi hasil konsepsi
1. Cervical ripening Medical abortion (Medicinalis)
Bab
Bab2 2
Tinjauan a. Medikamentosa 1. Mifepristone
Pustaka Misoprostol 400 ug per 2. Misoprostol
Bab 3 vaginam 3 - 4 jam sebelum 3. Methotrexate (sudah tidak
tindakan ATAU sublingual 2 - 3 digunakan)
jam sebelum tindakan
Bab 4 b. Pemasangan laminaria
2. Profilaksis antibiotik
c. Doksisiklin 1x200 mg
Bab 5 d. Azitromisin 1x500 mg
e. Metronidazole 1x500 mg
3. Tindakan evakuasi dengan aspirasi
vakum atau kuretase
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana

Bab
Bab2 2
Tinjauan
Pustaka
Bab 3

Bab 4

Bab 5
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana
ABORTUS INSIPIENS DAN INKOMPLIT

Bab
Bab2 2 Medikamentosa Tindakan bedah
Tinjauan
Pustaka
Bab 3 < 13 minggu ≥ 13 minggu
Misoprostol Profilaksis antibiotik:
600 ug P.O dosis Misoprostol 400 ug Doksisiklin 1x200mg ATAU azitromisin 1x500
tunggal setiap 3 jam hingga mg ATAU metronidazol 1x500 mg
ATAU ekspulsi P.B/S.L/P.V
Bab 4 400 ug S.L dosis ≥ 13 minggu
tunggal • Dilatasi dan
(bila tidak ada < 13 minggu evakuasi prosedur
(bila tidak ada perdarahan Prosedur AVM AVM
Bab 5 perdarahan pervaginam)

• Oue tertutup 
pervaginam) misoprostol

Manajemen nyeri
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana
ABORTUS TERTUNDA/MISSED ABORTION

Bab
Bab2 2 Medikamentosa Operatif
Tinjauan
Pustaka
≥ 13 minggu
Bab 3 < 13 minggu ● Mifepristone 200 Profilaksis antibiotik:
Misoprostol mg P.O 1 -2 hari Doksisiklin 1x200mg ATAU azitromisin 1x500 mg
sebelum
ATAU metronidazol 1x500 mg
600 ug S.L misoprostol
Bab 4 ATAU ● Misoprostol 400 ug
800 ug P.V (bila tidak S.L/P.V (bila tidak < 13 minggu ≥ 13 minggu
ada perdarahan ada perdarahn ● Persiapan serviks Dilatasi dan evakuasi
pervaginam) setiap 3 pervaginam) dengan dengan didahului
Bab 5 jam sampai terjadi setiap 4-6 jam misoprostol prosedur persiapan
ekspulsi hingga terjadinya ● Prosedur AVM serviks (laminaria)
ekspulsi

Manajemen nyeri
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana
ABORTUS INFEKSIOSA/SEPTIK

Bab
Bab2 2
Tatalaksana awal dan rujuk ek FKRTL
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Sepsis Infeksi ringan/sedang Infeksi berat

Sefotetan 2 gram IV tiap 12


Evaluasi tanda tanda syok jam
Bab 4 Antibiotik kombinasi:
Seftriakson 250 mg IM dosis ATAU
● Ampicilin 2 gram IV/IM → Sefoksitin 2 gram IV tiap 6
tunggal
1 gram tiap 6 jam jam
DAN
Bab 5 ● Gentamicin 5 mg/kgBB DITAMBAH
Doksisiklin 2x100mg P.O selama
tiap 24 jam Doksisiklin 100 mg P.O/I.V
14 hari
● Metronidazole 500 mg IV tiap 12 jam
DENGAN/TANPA
tiap 8 jam Setelah perbaikan klinis 24 -
Metronidazol 2x500 mg P.O
Setelah bebas demam 48 jam, 48 jam, ganti dengan
selama 14 hari
ganti dengan antibiotik peroral antibiotik oral selama 14 hari
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana
ABORTUS INFEKSIOSA/SEPTIK

Jika pasien menagalami abortus inkomplit, persiapan evakuasi hasil


Bab
Bab2 2 konsepsi
Tinjauan
Pustaka < 13 minggu ≥ 13 minggu
● Persiapan serviks dengan misoprostol • prosedur AVM dengan didahului prosedur
Bab 3 ● Prosedur AVM persiapan serviks (laminaria)

Manajemen nyeri
Bab 4

Bab 5
Jika keguguran terjadi karena upaya induksi yang tidak aman dan riwayat imunisasi
ibu tidak diketahui:
Vaksin tetanus toksoid 0.5 ml IM DAN Antitoksin tetanus 1500 unit IM
diikuti
Booster vaksin TT 0.5 ml IM setelah 4 minggu
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana

Jenis Abortus Terapi


Bab
Bab2 2 Iminens (abortus mengancam) a. Bila kehamilan utuh, ada tanda kehidupan janin
Tinjauan i. Rawat jalan
Pustaka ii. Tidak perlu bedrest total
iii. Jgn sex
Bab 3 iv. Jadwal pemeriksaan selanjutnya
v. Nilai uang kondisi janin 1 minggu kemudian
b. Bila hasil USG meragukan, ulangi 1-2 minggu kemudian
c. Bila hasil USG tidak baik → evakuasi tergantung umur kehamilan
Bab 4
Insipiens - Evakuasi
- Uterotonika pasca evakuasi
- Antibiotik selama 3 hari
Bab 5
Inkomplit - Bila ada syok → atasi
- Transfusi bila Hb < 8 gr/dL
- Evakuasi
- Uterotonika (metilergometrin tab 3 x 0,125 mg)
- Beri antibiotik spektrum luas selama 3 hari
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Tatalaksana

Jenis Abortus Tatalaksana


Bab
Bab2 2
Tinjauan Komplit - Antibiotika selama 3 hari
- Uterotonika
Pustaka
Bab 3 Tertunda - Evakuasi pada umumnya cervical canal nutup → dilatasi
- Uterotonika pasca evakuasi
- Antibiotika selama 3 hari

Habitualis - Atasi sesuai etiologi abortus


Bab 4
Septic/Febrilis ❖ Perbaiki keadaan umum (pasang infus, atau transfusi bila perlu)
❖ Posisi fowler
❖ Antibiotik adekuat (spektrum luas, aerob dan anaerob)
Bab 5 ❖ Uterotonika
❖ Kuretase utk evakuasi sisa jaringan dilakukan setelah 6 jam pemberian antibiotik dan
utertotonika parentera
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding

Edukasi

1. Jangan berhubungan seksual atau memasukkan apapun ke dalam vagina jika


Bab
Bab2 2
perdarahan berat belum berhenti
Tinjauan
Pustaka 2. Perdarahan vagina 2 minggu pasca tindakan merupakan hal normal
a. Operatif : perdarahan ringan atau spotting
Bab 3
b. Medikamentosa : perdarahan lebih berat dan berakhir dalam 9 - 45 hari
3. Kemungkinan hamil jika tidak menggunakan kontrasepsi
Bab 4 4. Segera ke fasilitas kesehatan jika:
a. Kram atau nyeri perut yang intensitasnya meningkat
b. Perdarahan hebat
Bab 5 c. Demam
Thankyou
Daftar Pustaka
1. Pribadi Adhi, dkk. Obstetri patologi Ed-4. Sagung seto. Bandung; 2021
2. Dutta DC, Konar Hiralal. DC Dutta’s textbook of obsetetrics including perinatology and contraception. Ed-7. Jaypee Brothers medical publishers (P)Ltd. 2019
3. Zinaman MJ, Clegg DE, Brown CC, O’Connor J, Selevan SG. Estimates of human fertility and pregnancy loss. Fertil Steril 1996; 65:503–9.
4. Wilcox AJ,Weinberg CR, O’Connor JF et al. Incidence of early loss of pregnancy. New England Journal of Medicine 1988; 319: 189±194.
5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kajian determinan kematian maternal di lima region. Kementerian Kesehatan;
2012.
6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010. Kemenkes RI; 2010.
7. Ganatra B, Gerdts C, Rossier C, Johnson Jr BR, et al. Global, regional, and subregional classification of abortions by safety, 2010-14: estimates from a Bayesian hierarchical
model. The Lancet. 2017 Sep.
8. Utomo B, et al. Incidence and social-psychological aspects of abortion in Indonesia: a community- based survey in 10 major cities and 6 districts, year 2000. Jakarta: Pusat
Penelitian Kesehatan, Universitas Indonesia; 2001
9. Reardon DC, Thorp JM. Pregnancy associated death in record linkage studies relative to delivery, termination of pregnancy, and natural losses: A systematic review with a
narrative synthesis and meta-analysis. SAGE Open Med 2017.
10. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Gilstrap L, Wenstrom K, Multifetal Pregnancy, dalam William Obstetrics, edisi ke-25, New York: McGraw-Hill, 2018 : 1566-
1645.
11. PPK RSHS 2021

Anda mungkin juga menyukai