ABORTUS INKOMPLIT
Pembimbing: dr. Wildan Arismunandar S, Sp. OG
Identitas Pasien
Bab 1
(Status
Pasien) IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI PASIEN
Nama : Ny. M Nama Suami : Tn. E
Umur : 28 tahun Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMP Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Hulubanteng Alamat : Hulubanteng
Tanggal masuk : 23 Oktober 2023
Jam masuk : 13.30 WIB
Identitas Identifikasi Batasan Riwayat Tujuan
Anamnesis
Pasien Masalah Masalah Obstetri Penelitian
Anamnesis
Bab 1
(Status Keluhan utama : Keluar darah disertai gumpalan dari jalan lahir
Pasien)
Riwayat penyakit sekarang:
Seorang pasien G3P2A0 berusia 28 tahun datang ke Poli IGD Kebidanan RSUD Waled
pada hari Senin, tanggal 23 Oktober 2023 jam 11.35 WIB diantar oleh keluarga dengan keluhan
Bab 3 keluar darah dari jalan lahir disertai dengan gumpalan seperti jaringan (+) sejak 3 hari yang lalu.
perdarahan sebanyak kurang lebih 100 ml atau 1 pembalut penuh. keluhan mulas (+) hilang
timbul, nyeri perut bagian bawah (+) dengan skala nyeri 5, lemas (-), demam disangkal, pusing
Bab 4 disangkal, mual muntah disangkal, keluar gumpalan seperti gelembung ikan disangkal.
Bab 5 melakukan aktivitas memasak dan mengangkat beban yang berat. Riwayat jatuh disangkal,
riwayat di urut disangkal, Sebelumnya pasien sudah melakukan test pack dan hasil (+). Menurut
pasien, pasien sedang hamil anak ketiga .
Identitas Riwayat Riwayat Tujuan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Penelitian
Riwayat pasien
Bab 1
(Status
Pasien)
Bab 2 RPD RPSOS
Riwayat Penyakit DM : Disangkal
Pasien melakukan aktivitas
Riwayat Penyakit HT : Disangkal berlebih memasak akhir-akhir
Bab 3 Riwayat Jantung : Disangkal ini karena ada acara, selain itu
Riwayat Trauma : Disangkal pasien sering mengangkat
Riwayat Alergi : Disangkal beban yang berat.
Riwayat Operasi : Disangkal
Bab 4 MENSTRUASI
RPK
Menarche usia 13 tahun
Riwayat HT : Disangkal
Siklus teratur 28 hari, durasi
Bab 5
Riwayat DM : Disangkal
haid 7 hari,
Riwayat Jantung : Disangkal
HPHT: 03 Juni 2023
Riwayat Dislipidemia : Disangkal
HPL: 10 Maret 2024
Identitas Riwayat Riwayat Tujuan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Penelitian
Riwayat pasien
Bab 1
(Status
Pasien)
Bab 2 R. Kontrasepsi R. Ginekologi
Pasien tidak
Riwayat kista ovarium, mioma : Disangkal
Bab 3 menggunakan kontrasepsi
Riwayat kanker disangkal : Disangkal
sebelumnya
Bab 4 R. Pernikahan
R. ANC
Pasien mengaku menikah 1x, 2x di puskesmas
Vaksin TT :-
Bab 5 lama pernikahan 10 tahun
Vaksin covid :-
Identitas Riwayat Riwayat Pemeriksaan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Fisik
Riwayat Obstetri
Bab 1
(Status
Pasien)
Bab 2 No. Tahun Tempat Jenis Penolong Usia Penyulit Anak
Persalina Persalinan Kehamilan Kehamilan
n L/P BB PB Hidup/Mati
Bab 5
Identitas Riwayat Riwayat Pemeriksaan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Fisik
Pemeriksaan Fisik
Bab 1
(Status Pemeriksaan Fisik
Pasien)
Bab 2 Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Status Generalis
Kepala : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Kesadaran : Compos Mentis
Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP tidak
meningkat
Bab 3 Tanda-Tanda Vital
Thoraks : dalam batas normal
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Abdomen : abdomen cembung, lunak, TFU 2 jari di atas
Nadi : 83 x/menit
symphisis, BU (+) Normal, NT(+) di bawah umbilikus
Respirasi : 20 x/menit
Ekstremitas: CRT <2 detik
Bab 4 Suhu : 36.8C
Genitalia : Perdarahan (-), edema (-), erosi (-), massa (-),
SpO2 : 99% free air
scar (-)
Bab 5
Identitas Riwayat Riwayat Pemeriksaan
Anamnesis
Pasien Pasien Obstetri Fisik
Pemeriksaan Fisik
Bab 1
(Status
Status Obstetri
Pasien)
Bab 2
Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam
Bab 3
Tinggi fundus uteri : tfu tidak teraba Vulva/vagina : perdarahan pervaginam 5cc
Sympisis pubis :- Portio : Tebal, lunakPembukaan: 1 cm,
Denyut jantung janin : tidak ada perdarahan tidak aktif, teraba sebagian jaringan
Taksiran berat janin :- Ketuban :-
Bab 4 Sisa Cairan :-
Test Lakmus :-
Presentasi :-
Penurunan :-
Bab 5
Pemeriksaan Tujuan Follow Up
Diagnosis Tatalaksana
Penunjang Penelitian
Pemeriksaan
Penunjang
Bab 1 Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Imunoserologi
(Status
● Anti-HIV : nonreaktif
Pasien)
Bab 2 ● HBsAg : nonreaktif Darah rutin
Hemoglobin 13.4 12,5-15.5 gr%
● Rapid Antigen SARS-CoV2 :
negatif Hematokrit 42 36-48 %
Trombosit 333 150-400 Mm
Bab 4 Eritrosit
RDW CV
4.61
12.2
3,8-5,4
11,6-14.6
Mm^3
%
Bab 5
Eosinofil 0 2-4 %
Neutrofil Batang 0 3-5 %
Limfosit% 27 25-40 %
Monosit% 5 2-8 %
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis
DIAGNOSIS
Bab 1
DIAGNOSIS PRA DIAGNOSIS PASCA
(Status BEDAH BEDAH
Pasien)
Bab 3
G3P2A0 Gravida 9-10 P2A1 Post kuret a/i
minggu dengan abortus inkomplit
abortus inkomplit
Bab 4
Bab 5
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis
DASAR DIAGNOSIS
Bab 1 ANAMNESIS
(Status ● Perdarahan dari jalan lahir
sedikit
Pasien) ● HPHT 03/06/2023
Bab 3
PEMERIKSAAN FISIK
● Konjungtiva Anemis
● Abdomen datar, TFU tidak teraba
Bab 4 ● PD: portio tebal lunak, ostium
terbuka 1 jari dan teraba Sebagian
PEMERIKSAAN PENUNJANG
jaringan
USG
● Uterus anteflexi : terdapat sisa
Bab 5
konsepsi
● G3P2A0 Gravida 9-10 minggu
dengan abortus inkomplit
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis
TATALAKSANA
Pada kasus :
Bab21
Bab - Tirah baring
(Status Terapi: - Observasi keadaan
Pasien)
- Profilaksis antibiotic : azitromicin 1x500 mg umum, tanda-tanda
Bab 3 atau doksisiklin 1x200 mg atau metronidazole vital, perdarahan,
dan nyeri perut
1x500 mg
- IVFD RL 20 tpm
Bab 4 - Dilakukan AVM (aspirasi vakum manual) - Doksisiklin 1x200 mg
Jika tidak ada dilakukan - R/ Kuretase
- Kuretase
Bab 5
Pemeriksaan Dasar
Diagnosis Tatalaksana Follow Up
Penunjang Diagnosis
FOLLOW-UP
PROGNOSIS
Bab21
Bab
(Status
Pasien)
Bab 4
Bab 5
Bab 1
Bab 2
Tinjauan
Pustaka
PEMBAHASAN
Bab 4
Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis
Definisi
Bab 1
Klasifikasi
Bab 1
Berdasarkan waktu:
Bab
Bab2 2
- Abortus dini
Tinjauan
- Abortus lanjut
Pustaka
Bab 3
Berdasarkan kejadian:
- Abortus spontan
- Abortus buatan / provokatus
Abortus provocatus artificialis / therapeutics
Abortus provocatus criminalis
Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis
Etiologi
Bab 1
Faktor janin:
Bab
Bab2 2
Tinjauan ⁃ Kelainan yang paling sering dijumpai pada abortus adalah gangguan pertumbuhan zigot,
Pustaka embrio, janin ataupun plasenta. Ovum yang patologis tanpa pertumbuhan embro dikenal
sebagai blighted ovum atau terdapat embrio yang mengalami degenerasi atau tidak
Bab 3 berkembang sempurna
Bab 5
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis
Etiologi
Bab 1
Faktor maternal:
Bab
Bab2 2
⁃ Infeksi :
Tinjauan virus (rubella, cytomegalo, variola, vaccinia or HIV), parasite (toxoplasma, malaria), bakteri
Pustaka (ureaplasma, clamidia, brucella)
Bab 3
⁃ Penyebab Anatomik :
defek anatomi uterus seperti kelainan bentuk uterus/ anomali uterus seperti (seprum uterus,
uterus bikornis, uterus didelfis, atau unikornis), mioma uteri juga dapat menyebabkan abortus
yang berulang.
⁃ Penyebab Autoimun :
Systematic Lupus Erythematosws (SLE) dan Antiphospholipid Antibodies (aPA).
Bab 5
⁃ Faktor hormonal :
DM, Kadar Progesteron yang rendah, pengaruh hormonal terhadap imunitas desidua.
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis
Etiologi
Bab 1
Faktor eksternal:
Bab
Bab2 2 ⁃ Radiasi :
Tinjauan Dosis 1-10 rad pada kehamilan 9 minggu pertama dapat merusak janin dan dosis
Pustaka yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran
Bab 3
⁃ Obat-obatan:
sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan sebelum kehamilan diatas trimester
pertama kecuali telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin,
atau untuk pengobatan penyakit ibu yang berat.
⁃ Tembakau:
Diperkirakan 1 – 10% mallormasi janin akibat dari paparan obat, bahan kimia, atau
radiasi dan umumnya berakhir dengan abortus, misalnya paparan terhadap buangan
gas anestesi dan tembakau.
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis
Etiologi
Bab 1
Bab
Bab2 2 ⁃ Alkohol:
Tinjauan Abortus spontan dan anomaly janin dapat terjadi akibat sering mengkonsumsi alcohol
Pustaka selama 8 minggu pertama kehamilan, bahkan bila alcohol dikonsumsi dalam jumlah
sedang. abortus meningkat duakali lipat pada Wanita yang minum 2 kali setiap minggu
Bab 3 dan tiga kali lipat bila minum alcohol setiap hari.
⁃ Kafein:
Bila kadar paraxantin (suatu metabolit kafein) dalam darah ibu sangat tinggi, dapat
meningkatkan resiko abortus 2 kali lipat.
Definisi Klasifikasi Etiologi Patogenesis
Patogenesis
Bab 1
Abortus spontan biasa terjadi segera setelah kematian janin → perdarahan
ke dalam desidua basalis → perubahan nekrotik pada daerah nidasi →
Bab
Bab2 2
infiltrasi sel radang akut → pendarahan per vaginam
Tinjauan
Pustaka
Bab 3 Buah kehamilan yang terlepas → merangsang kontraksi uterus → ekspulsi
jaringan
Klasifikasi Abortus
Spontan
Abortus Spontan
Bab
Bab2 2 1. Abortus iminens
Tinjauan
Pustaka 2. Abortus insipient
Bab 3
3. Abortus inkomplit
4. Abortus komplit
Bab 4
5. Missed abortion
7. Abortus habitualis
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Klasifikasi Abortus
Spontan
Abortus Iminens
Abortus yang baru mengancam yang ditandai
Bab
Bab2 2
dengan perdarahan melalui ostium uteri yang
Tinjauan
Pustaka tertutup pada usia kehamilan < 20 minggu
Bab 3
Perdarahan Sedikit
Serviks Tertutup
Bab 5
Gejala khas Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Klasifikasi Abortus
Spontan
Abortus Insipiens
Abortus sedang berlangsung dan tidak dapat
Bab
Bab2 2
dicegah lagi
Tinjauan
Pustaka
Bab 3 Perdarahan Sedang - banyak
Serviks Terbuka
Bab 5
Gejala khas Tidak ada ekspulsi jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Klasifikasi Abortus
Spontan
Abortus Inkomplit
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
Bab
Bab2 2
<20 minggu dengan sebagian masih tertinggal
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Perdarahan Sedang - banyak
Serviks Terbuka
Bab 5
Gejala khas Ekspulsi sebagian jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Klasifikasi Abortus
Spontan
Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah dilahirkan lengkap
Bab
Bab2 2
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Perdarahan Sedikit
Serviks Terbuka/tertutup
Bab 5
Gejala khas Ekspulsi seluruh jaringan konsepsi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Klasifikasi Abortus
Spontan
Klasifikasi Abortus
Spontan
Abortus Septik
Abortus yang disertai dengan infeksi
Bab
Bab2 2
Tinjauan
Pustaka Perdarahan Ada/tidak ada
Bab 3
Nyeri perut Ada/tidak ada
Klasifikasi Abortus
Spontan
Bab
Bab2 2 Abortus spontan ≥ 3x berturut-turut pada usia kehamilan <20 minggu atau
Tinjauan berat fetus <500 gram → recurrent pregnancy loss
Pustaka Etiologi:
Bab 3 1. Abnormalitas kromosom parental
2. Faktor anatomi
3. Faktor imunologi
Bab 4 4. Faktor endokrin
Tatalaksana:
Bab 5 Bergantung pada etiologi
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Penegakan
Diagnosis
Anamnesis
Bab
Bab2 2 - Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu
Tinjauan - Pendarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
Pustaka
Bab 3 - Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pingang akibat kontraksi
uterus.
Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi Vulva: Pendarahan pervaginam ada atau tidaknya jaringan hasil konsepsi, tercium atau
tidak bau busuk dari vulva.
Bab 5 - Inspekulo: Pendarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup ada atau tidaknya
jaringan keluar dari ostium, ada atau tidaknya cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Penegakan
Diagnosis
- Colok Vagina: Porsio terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam kavum
Bab
Bab2 2 uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang,
Tinjauan
Pustaka tidak nyeri pada peraban adneksa, kavum douglasi tidak menonjol dan tidak nyeri.
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
Bab
Bab2 2 ● Kehamilan ektopik terganggu
Tinjauan ○ Perdarahan +/-
Pustaka ○ Nyeri abdomen +, nyeri goyang serviks +
Bab 3 ○ Uterus teraba membesar
○ Teraba massa pada adnexa
Tatalaksana
Surgical abortion (Mekanik) (efficacy
96-100%) → evakuasi hasil konsepsi
1. Cervical ripening Medical abortion (Medicinalis)
Bab
Bab2 2
Tinjauan a. Medikamentosa 1. Mifepristone
Pustaka Misoprostol 400 ug per 2. Misoprostol
Bab 3 vaginam 3 - 4 jam sebelum 3. Methotrexate (sudah tidak
tindakan ATAU sublingual 2 - 3 digunakan)
jam sebelum tindakan
Bab 4 b. Pemasangan laminaria
2. Profilaksis antibiotik
c. Doksisiklin 1x200 mg
Bab 5 d. Azitromisin 1x500 mg
e. Metronidazole 1x500 mg
3. Tindakan evakuasi dengan aspirasi
vakum atau kuretase
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Tatalaksana
Bab
Bab2 2
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Tatalaksana
ABORTUS INSIPIENS DAN INKOMPLIT
Bab
Bab2 2 Medikamentosa Tindakan bedah
Tinjauan
Pustaka
Bab 3 < 13 minggu ≥ 13 minggu
Misoprostol Profilaksis antibiotik:
600 ug P.O dosis Misoprostol 400 ug Doksisiklin 1x200mg ATAU azitromisin 1x500
tunggal setiap 3 jam hingga mg ATAU metronidazol 1x500 mg
ATAU ekspulsi P.B/S.L/P.V
Bab 4 400 ug S.L dosis ≥ 13 minggu
tunggal • Dilatasi dan
(bila tidak ada < 13 minggu evakuasi prosedur
(bila tidak ada perdarahan Prosedur AVM AVM
Bab 5 perdarahan pervaginam)
●
• Oue tertutup
pervaginam) misoprostol
Manajemen nyeri
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Tatalaksana
ABORTUS TERTUNDA/MISSED ABORTION
Bab
Bab2 2 Medikamentosa Operatif
Tinjauan
Pustaka
≥ 13 minggu
Bab 3 < 13 minggu ● Mifepristone 200 Profilaksis antibiotik:
Misoprostol mg P.O 1 -2 hari Doksisiklin 1x200mg ATAU azitromisin 1x500 mg
sebelum
ATAU metronidazol 1x500 mg
600 ug S.L misoprostol
Bab 4 ATAU ● Misoprostol 400 ug
800 ug P.V (bila tidak S.L/P.V (bila tidak < 13 minggu ≥ 13 minggu
ada perdarahan ada perdarahn ● Persiapan serviks Dilatasi dan evakuasi
pervaginam) setiap 3 pervaginam) dengan dengan didahului
Bab 5 jam sampai terjadi setiap 4-6 jam misoprostol prosedur persiapan
ekspulsi hingga terjadinya ● Prosedur AVM serviks (laminaria)
ekspulsi
Manajemen nyeri
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Tatalaksana
ABORTUS INFEKSIOSA/SEPTIK
Bab
Bab2 2
Tatalaksana awal dan rujuk ek FKRTL
Tinjauan
Pustaka
Bab 3
Sepsis Infeksi ringan/sedang Infeksi berat
Tatalaksana
ABORTUS INFEKSIOSA/SEPTIK
Manajemen nyeri
Bab 4
Bab 5
Jika keguguran terjadi karena upaya induksi yang tidak aman dan riwayat imunisasi
ibu tidak diketahui:
Vaksin tetanus toksoid 0.5 ml IM DAN Antitoksin tetanus 1500 unit IM
diikuti
Booster vaksin TT 0.5 ml IM setelah 4 minggu
Klasifikasi Penegakan Diagnosis
Tatalaksana Edukasi
Abortus Diagnosis Banding
Tatalaksana
Tatalaksana
Edukasi