Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

KEGAWATDARURATAN OBSTETRI

Dosen Pembimbing :

Ns. Pawiliyah S.Kep.MAN

Disusun Oleh :

Zellyn Thania
2026010008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2022

1
PENGARUH MANAGEMENT SIMULASI PERAN DARURAT OBSTETRI
TERHADAP WAKTU RESPON KEPERAWATAN

Kecepatan memberikan pertolongan kepada pasien kasus gawat darurat


merupakan elemen yang sangat penting dalam penanganan pasien di suatu rumah
sakit (Instalasi Gawat Darurat). (Ra'uf, M. 2021). Response time atau waktu
tanggap darurat merupakan gabungan dari waktu tanggap saat pasien tiba di pintu
rumah sakit sampai pasien mendapat respon dari petugas IGD dengan waktu
pelayanan yang dibutuhkan hingga proses penanganan gawat darurat selesai 5
menit. (Junita Maratur Silitonga & Ria Anugrahwati, 2021)

Masalah Penelitian / Pernyataan Masalah

Kegagalan response time di UGD dapat diamati mulai dari fatal berupa kematian
atau cacat tetap dengan kasus kegawatdaruratan organ vital pada manusia hingga
lama rawat inap di ruang perawatan setelah dilakukan pendampingan di UGD
sehingga menimbulkan ketidakpuasan pasien dan keluhan meningkat. terhadap
biaya pengobatan yang tinggi.

Objek Penelitian

Untuk mengetahui hal-hal berikut:

• Mengetahui waktu respon perawat sebelum diberikan perlakuan pada kelompok


intervensi dan kelompok kontrol Untuk mengetahui waktu respon perawat setelah
diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

• Untuk mengetahui pengaruh Manajemen Simulasi Permainan Peran Obstetri


Darurat terhadap Waktu Tanggap Keperawatan

Tinjauan Literatur Penatalaksanaan

Kegawatdaruratan Obstetri Kegawatdaruratan kebidanan adalah kondisi medis


yang mengancam jiwa yang terjadi pada kehamilan atau selama atau setelah

2
persalinan dan melahirkan, terdiri dari tiga bagian meliputi kegawatdaruratan
obstetri kehamilan, kegawatdaruratan obstetri selama persalinan dan nifas,
kegawatdaruratan obstetri postpartum. (Kamus kedokteran, 2022)

Role-Play sebagai Metodologi Simulasi

Simulasi roleplay adalah metode pembelajaran pengalaman di mana baik pemain


peran amatir atau profesional (juga disebut interaktor) berimprovisasi dengan
peserta didik sebagai bagian dari skenario simulasi. Roleplay dirancang terutama
untuk membangun pengalaman orang pertama di lingkungan yang aman dan
mendukung. Roleplay secara luas diakui sebagai teknik yang kuat di berbagai
jalur pelatihan. (Hatami-Marbini sama sekali, 2022.

Waktu Merespon

Response time adalah kecepatan penanganan yang dihitung sejak pasien tiba di
rumah sakit hingga dirawat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut
Gibson Performance Theo (Tartila, D. Y. R., Wahyudi, A. S., & Qona'ah, A.
2020)

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

1. Buat izin penelitian kantor

2. Melakukan survei pendahuluan di rumah sakit tentang fasilitas gawat darurat

3. Penyusunan modul, skenario pengumpulan data penelitian

Teknik Pengambilan Sampel

3
Dengan menggunakan teknik total sampling semua perawat di IGD 2 rumah sakit
satu rumah sakit sebagai kelompok kontrol dan satu rumah sakit lainnya sebagai
kelompok intervensi

Teknik Pengukuran

Penggunaan metodologi quasi-experimental, by design non randomized dengan


kelompok kontrol dan intervensi serta penerapan Pre-test dan post-test. Penelitian
ini akan menggunakan data kuantitatif yang ukuran pengaruhnya menggunakan
uji independent group t-test

Pertanyaan Penelitian (hipotesis)

1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan Manajemen Simulasi Peran


Kebidanan Emergensi terhadap Waktu Tanggap Keperawatan

2. Ha : Ada pengaruh yang signifikan Manajemen Simulasi Role Play Obstetri


Darurat terhadap Waktu Tanggap Keperawatan

4
Kasus :

Ny. “R” hamil 30 tahun dilarikan ke RS Guna Bangsa tanggal 07-04-2019 klien
mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak kepasar pkl 09.00 WIB
menggunakan sepeda motor. Klien jatuh keaspal dalam keadaan duduk dan
terhempas dari sepeda motornya sejauh 1 meter. Klien ditemukan saksi dalam
keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi terlentang, terlihat darah segardari
daerah jalan lahir, dari keterangan keluarga usia kehamilannya 20 minggu. Dari
pengkajian di RS didapatkan : TD 90/70 mmHg, nadi 110 x/menit, suhu 36,10C,
RR 29 x/menit, nafas cepat dan dangkal, akral dingin (Gcs 7) dan terdapat suara
tambahan (ronchi), CRT > 3 detik, konjungtiva anemis, ditemukan laserasi pada
ulna sinistra, contusion pada daerah inguinalis, krepitasi pelvis (+), perdarahan
pervaginam (+), hasil pemeriksaan ketuban intact.

A. Pengkajian Keperawatan
1. Biodata:
Nama : Ny. R
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Condong Catur
2. Data penanggung jawab:
Nama : Tn. W

5
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Alamat : Condong Catur
3. Alasan datang/dirawat
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas ketika hendak kepasar pkl 09.00
WIB menggunakan sepeda motor dan diboncengi suami dalam posisi
duduk miring tidak berpegangan dengan suaminya, Klien jatuh keaspal
dalam keadaan duduk dan terhempas dari sepeda motornya sejauh 1
meter.
4. Keluhan Utama
Klien ditemukan saksi dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi
terlentang, terlihat darah segar ke arah kaki dan keterangan keluarga usia
kehamilannya 29 minggu
5. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 30 hari
Lama : 5 hari Teratur : terarur
Sifat darah : Cair Keluhan : tidak ada
6. Riwayat perkawinan
Status perkawinan : Menikah
Usia menikah pertama kali : 22 tahun
Menikah ke :1
Lama : 3 tahun
7. Riwayat obstetrik : G2P1A0

Hami Persalinan Nifas


l ke Tanggal Umur Jenis Penolo Kompl JK BB laktasi kompli
kehamila persalina ng ik asi kasi
lahir
n n
1 20-3- Aterm Spontan Bidan Tidak L 2600 Asi Tidak

10 ada gr eks ada


8. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

6
Tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
9. Riwayat kehamilan ssekarang
a. ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu
b. Kunjunan ANC
1) Trimester I
Frekuensi : 2x
Keluhan : Mual, flek-flek
Komplikasi : Tidak ada
Terapi : asam folat
2) Trimester II
Frekuensi : -
Komplikasi : -
Terapi :-
3) Trimester III
Frekuensi : -
Komplikasi : -
Terapi :-
c. Imunisas TT : 1 Kali
TT I : tanggal 25 januari
d. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ny. R mengatakan belum merasakan gerakan janin.
10. Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun):
Ny. R mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular (PMS, TBC,
Hepatitis), menurun (DM, Asma, Hipertensi), menahun (Jantung, ginjal)
Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan
menahun): Keluarga mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular (PMS, TBC, Hepatitis), menurun (DM, Asma, Hipertensi),
menahun (Jantung, ginjal).
11. Riwayat keturunan kembar
Keluarga mengatakan tidak punya riwayat keturunan kembar.

7
12. Riwayat operasi
Ny. R mengatakan tidak ada riwayat operasi
13. Riwayat alergi obat
Ny. R Mengatakan tidak ada alergi obat
14. Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil Saat Hamil
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3x sehari 3x sehari
Jenis : Nasi,sayur,lauk Nasi,sayur,lauk
Porsi : 1 piring 1 piring
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada

Minum
Frekuensi : 6-7x sehari 7-8x sehari
Jenis : Air Putih,teh Air putih, the,susu
Porsi : 1 gelas 1 gelas
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Tidak ada

b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari 1x sehari
Warna : Kuning Kuning
Konsistensi : Lembek Lembek
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
BAK

Frekuensi : 3-4x sehari 4-5x sehari

8
Warna : Kuning jernih Kuning jernih

Konsistensi : Cair Cair

Keluhan : Tidak ada Tidak ada


Lama : 2jam/hari 2 jam/hari

Keluhan : Tidak ada Tidak ada


Lama : 8jam/hari 8jam/hari

Keluhan : Tidak ada Tidak ada

c. Personal Hygien

Mandi : 2x/hari 2x/hari

Gantipakaian : 2x/hari 2x/hari

Gosok gigi : 3x/hari 3x/hari

Keramas : 3x/minggu 3x/minggu

d. Pola seksualitas

Frekuensi : 3x/minggu 1x/minggu

Keluhan : Tidak ada Tidak ada

e. Pola aktivitas ( Terkait kegiatan fisik, olahraga )

Ny. R mengatakan di rumah melakukan kegiatan sehari- hari yaitu


memasak, menyapu, dan menjaga anak. Ny. R mengatakan jarang
melakukan kegiatan olahraga.

15. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan : Ny. R mengatakan tidak ada


kebiasaan yang mengganggu kesehatan

16. Data psikosoial, spiritual dan ekonomi :


a. Ny. R mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini.
b. Ny. R mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan
ini.

9
c. Ny. R mengatakan hubungan dengan suami,keluarga dan tetangga
baik – baik saja.
d. Ny. R mengatakan akan melakukan perawataan bayi dengan baik
e. Ny. R mengatakan selalu taan dalam melaksanakaan sholat 5 waktu
f. Ny. R mengatakan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan social.
g. Ny. R mengatakan keadaan ekonomi keluarga sangat baik.
17. Penegetahuan Ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
Ny. Mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilan, persalinan dan
nifas.

18. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)

Ny. R mengatakan sekitar rumah tidak ada pengaruh buruh dan tidak
memelihara hewan dirumah.

1. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran Status
: Sopor
emisional
: Stabil
Tanda Vital
:
Tekanan Darah : 120/70mmHg Nadi: 83x/menit

Pernapasan : 20x/menit Suhu: 36,50c


BB : 52kg TB: 155 cm

10
2. Pemeriksaan fisik

Kepala :Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan abnormal,tidak ada


nyeri tekan

Wajah :Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,tidak pucat,tidak ada
cloasma gravidarum.

Mata :Simetris, tidak ada secret,sclera putih, konjungtiva merah muda

Hidung :Simetris, Tidak ada polip. Tidak ada secret, tidak ada gerak
cuping hidung saat bernafas

Mulut :Simetris. Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan gusi, lidah bersih

Telinga :Simetris, tidak ada serumen, Pendengaran baik.

Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena
jugularis

Dada :Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing,pernafasan


teratur.

Payudara :Simetris, putting susu menonjol, areola mammae


hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan.

Abdomen :Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas luka,


tidak ada bekas operasi, tidak ada linea nigra, tidak ada linea alba, tidak
ada striae gravidarum.

Palpasi:

Leopold I : fundus tegang

Leopold II : belum teraba

Leopold III : belum teraba

Leopold IV : belum teraba

11
Osborn test : Tidak dilakukan

Pemeriksaan Mc. Donald

TFU : - cm TBJ : - gram

Auskultasi:

DJJ : - x/mnt

Ekstremitas atas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap


masing-masing 5, tidak ada odema, tidak ada sianosis, kuku bersih warna
merah muda.

Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-


masing 5, tidak ada odema, tidak ada varices, reflek patella ada, kuku
bersih warna merah muda.

Genetalia luar : Terjadi pengeluaran flek-flek, tidak ada odema,


tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini.

Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan

Periksa Dalam

Tanggal : 07-03-2012

Pukul :10.10WIB

Indikasi : keluarnya flek-flek

Hasil : tidak ada pembukaan serviks

3. Pemeriksaan penunjang

Tanggal :07-03-2012

Pukul :10.10 WIB

USG : Hasilnya janin masih ada di dalam uterus

4. Data penunjang

12
Dilakukan pemeriksaan PP test dengan hasl positif

C. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Perdarahan Resiko syok
(hipovolemik)
- penolong mengakatan
korban mengalami
perdarahan hebat
- Penolong mengatakan
keluar darah segar dan
menggumpal pada
daerah jalan lahir
DO :

- Konjungtiva anemis

- Pasien tampak pucat

- Pasien lemah
2. DS : Perdarahan Kekurangan
volume cairan
- Penolong mengatakan
korbann banyak
mengngeluarkan darah
DO :

- TD 90/70 mmHg
nadi 110 x/meni suhu
36,10C
DS : Nyeri Abdomen Gangguan rasa
nyaman
 Pasien mengatakan
nyeri pada Perut
bagian bawah dan
pada Pinggang.

13
DO :
 Pasien tampak tidak
sadarkan diri setelah
kecelakaan
 TD 90/70 mmHg
 nadi 110 x/menit
 suhu 36,10C
 RR 29 x/menit

D. Diagnosa Keperawatan

a. Resiko syok (hipovolemik) berhubungan dengan perdarahan

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan

c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ansietas dan nyeri abdomen

14
E. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Resiko syok  Syok prevetion  Syok prevention
(hipovolemi
 Syok management 1. Monitor status
k)
sirkulasi, warna kulit,
berhubungan Kriteria hasil :
suhu tubuh, denyut
dengan 1. Nadi dibatas yang jantung dan ritme, nadi
perdarahan diharapkan perifer dan kapiler refill
2. Irama jantung dalam 2. Monitor suhu dan
batas yang diharapkan pernafasan
3. Irama 3. Monitor tanda awal syok
pernapasan yang 4. Monitor tanda dan
diharapkan gejala asites
 Hidrasi 5. Berikan cairan iv dan
1. Indicator : oral yang tepat
6. Ajarkan keluarga dan
 Mata cekung
pasien tentang tanda
tidak
dan gejala datangnya
ditemukan
syok.
 Demam tidak
7. Syok management
ditemukan
 TD normal 8. Monitor fungsi
neurologis
2. Hematokrit DBN
2 Kekurangan  Fluid balace  Fluid management
volume
 Hydration 1. Pertahankan cacatan
cairan
intake dan output
berhubungan  Nutritional status
yang akurat
dengan Kriteria hasil : 2. Monitor tekanan
perdarahan
1. Mempertahankan darah pasien
urine output sesuai 3. Monitor vital sign

15
dengan usia, BB, BJ,  Hyovolemia management
urine normal, HT
1. Berikan cairan IV dan
normal.
monitor adanya tanda
2. Tekanan darah, nadi,
dan gejala kelebihan
suhu tubuh dalam volume cairan

16
F. Implementasi Keperawatan
No. Tanggal Diagnosa keperawatan Implementasi
1 07 -12- Resiko syok - Syok prevention
2019 (hipovolemik)
 Memonitor status sirkulasi,
berhubungan dengan
warna kulit, suhu tubuh,
perdarahan
denyut jantung dan ritme,
nadi perifer dan kapiler refill
 Memonitor suhu dan
pernafasan
 Memonitor tanda awal syok
 Memonitor tanda dan
gejala asites
 Memberikan cairan iv dan
oral yang tepat
 Mengajarkan keluarga dan
pasien tentang tanda dan
gejala datangnya syok.
- Syok management

 Memonitor fungsi

2 Gangguan rasa nyaman 1. Mengunakan pendekatan yang


berhubungan dengan menenangkan
ansietas dan nyeri 2. Menemani pasien untuk
abdomen memberikan keamanan dan
mengurangi takut

17
3. Membantu pasien mengenali
situasi yang menimbulkan
kecemasan
4. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
5. Memberikan obat untuk
mengurangi kecemasan
6. neurologis

7. Memonitor fungsi renal


8. Memonitor tekanan nadi
9. Memonitor status cairan, input
dan ouput
3. Kekurangan volume  Fluid management
cairan berhubungan
1. Mempertahankan
dengan perdarahan
cacatan intake dan output
yang akurat
2. Memonitor tekanan darah
pasien
3. Memonitor vital sign
 Hyovolemia management

1. Memberika n cairan IV dan


monitor adanya tanda dan
gejala kelebihan volume
cairan
2. Memonitor tingkat HB dan
HT
3. Mendorong pasien untuk
menambah intake oral.

18
4. Mengkolab orasi dengan
dokter

19
G. Evaluasi Keperawatan
No. Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi
1 07-4- Resiko syok (Hipovolemik) S : kelurarga mengatakan pasien
2019 berhubungan dengan masihnampak panik
perdarahan O:
- perdarahan sudah mulai
berhenti
- Pasien tampak lebih tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan

2 S : Keluarga mengatakan darah


Kekurangan volume cairan
pada bagian pervaginam mulai
berhubungan dengan
berhenti
perdarahan
O : tidak ada lagi tanda-tanda
kekurangan cairan
A : Masalah teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

3 Gangguan rasa nyaman S : Pasien mengatakan nyeri pada


berhubungan dengan Perut bagian bawah dan pada
ansietas dan nyeri pinggang sudah mulai berkurang.
abdomen O : nyeri mulai berkurang dengan
skala nyeri 6
A : masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

20
21

Anda mungkin juga menyukai