Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suntik pada awalnya adalah hasil penelitian setelah perang, ketika tahun 1953,

Dr. Junkam menemukan bahwa suntik aksi lama terbentuk bila progesterone dan

alkohol digabungkan.
Pada tahun 1057, penelitian mulai dilakukan pada noregest suntik, saat ini

dikenal sebagai noristerat, yang dilesensi untuk pemakaian jangka pendek di Inggris,

yaitu setelah pemberian vaksin rubella. Pada tahun 1963, uji coba mulai dilakukan

pada depoprovera suntik yang dilesensi di Inggris untuk pemakaian jangka panjang

pada tahun1984 ketika metode lain tidak cocok, Sejak tahun 1990, metode ini telah

dilesensi sebagai metode pilihan pertama.


Dari dua kontrasepsi yang ada, Depoprovera adalah yang paling banyak

digunaka. Namun, banyak wanita yang masih tidak menyadari kebenarannya atau

mendapat informasi yang tidak akura, yang menghambat depoprovera diterima

sebagai sebuah metode.


1.2. Tujuan
Setelah membaca singkat yang kami tampilkan maka diharapkan kepada

pelayanan kesehatan untuk mengetahui dan dapat memakai kontrasepsi untuk dan

diharapkan untuk bisa mengetahui keuntungan dan efek samping dari pemakaian KB

suntik ini hingga bisa lebih berhati-hati pengambilan keputusan untuk penggunaan

alat kontrasepsi.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Suntik adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif karena angka kegagalan

penggunaannya lebih kecil yang berisi progestin. Ada tiga macam yang tersedia yaitu

Depoprevera 150 mg, noristerat, dan cyclofem.

2.2 Cara Kerja


a. Menghalangi terjadinya observasi dengan jalan menekan pembentukan

releasing factor dari hipotalamus.


b. Lendir servik lebih kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui

serviks uteri.
c. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi (menipisnya endometrium)
d. Kecepatan transport ovum melalui tuba berubah

2.3 Keuntungan
a. Efektifitas tinggi
b. Mengurangi kunjungan
c. Serderhana pemakaiannya
d. Cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anaknya
e. Pemulihan kesuburan 6-8 bulan setelah suntikan

2.4 Kerugian
2
a. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak atau amenorea
b. Keterlambatan kembali subur sampai 1 tahun
c. Depresi
d. Berat badan meningkat
e. Setelah diberikan tidak dapat ditarik kembali
f. Dapat berkaitan dengan osteoporosis pada pemakaian jangka panjang

2.5 Efek Samping


a. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak atau amenore
b. Berat bedan meningkat
c. Dapat menimbulkan amenorea
d. Depresi atau perasaan lesu
e. Libido menurun
f. Keterlambatan kembali kesuburan sampai 2 tahun
g. Setelah dipakai tidak dapat ditarik kembali

2.6 Kontra Indikasi


a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c. Tumor atau keganasan
d. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat,

varices
e. Kelainan libido yang hebat.
2.7 Cara Pemberian
a. Depoprovera, disuntik secara I.M tiap 12 minggu dalam dosis 150 mg/cc
b. Noristerat, untuk 4 minggu pertama disuntik secara I.M tiap 8 minggu,

selanjutnya suntikan diberikan tiap 12 minggu


c. Cyclofem, untuk 1 bulan disuntikkan secara I.M

3
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR KB

3.1 PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama : Ny. N Nama Suami : Tn. K
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Suku/kebangsaan : Jawa/Indo Suku/kebangsaan :Jawa/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat : Batang kuis Alamat : Batang kuis

B. ANAMNESA
a.Data Subjektif
Pada tanggal 23 -06-2013 Pukul : 20.00 WIB
a. Alasan ke klinik KB : Ingin menjadi akseptor KB
Yang mengantar : Suami
b. Riwayat menstruasi :
Manarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 3x ganti duk
Disminorhea : Tidak ada
Teratur atau tidak: Teratur
Sifat darah : Encer
Warna : Merah
HPHT : 21- 05- 2013

c. Riwayat Perkawinan
Kawin ke : Pertama (1)
Lamanya Kawin : 2 tahun
d. Riwayat Obstetric yang lalu
Riwayat kehamilan : tidak ada
Abortus : tidak ada
Lahir hidup : tidak ada
Tanggal persalinan : tidak ada
Jenis persalinan : tidak ada
Apakah sedang menyusui : tidak ada
e. Riwayat KB Sebelumnya

4
Belum pernah ber-KB
f.. Riwayat Medis Sebelumnya
Sedang mendapatkan pengobatan jangka panjang : Tidak
Saat ini sedang menderita penyakit kronis : Tidak
g. Riwayat Sosial
Merokok : Tidak
Minum : Tidak
h. Riwayat Ginekologi
Tumor Ginekologi: Tidak ada

b. Data Objektif

Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : Baik


TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
Temp : 370 C
TB : 156 cm
BB : 50 kg

b. Data fisikologis

Pemahaman ibu tentang efek samping : Tidak ada


Pengaruh alat kontrasepsi dengan agama yang dianut : Tidak ada
Pengaruh alat kontrasepsi dengan hubungan suami istri : Tidak ada
II. INTERPRESTASI DATA
Dx : Ibu akseptor KB suntik 1 bulan cyclofem.
DS : ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi lain dan

ibu ingin memakai KB suntik 1 bulan (cyclofem).


DO : - Vital Sign
TD :120/80 mmHg
HR :80 x/i
RR :20 x/i
T : 370C
- TB : 156 cm

5
- BB : 50 kg
Palpasi : Pada pemeriksaan abdomen tidak ada tanda-tanda bahaya
Inspeksi : Tidak ada tumor pada vagina
Perkusi : Refleks patella kanan/kiri (+)
Masalah : Ibu kurang informasi tentang KB
DS : Ibu mengatakan tidak mengetahui keuntungan dan kerugian

kb suntik
DO : Ibu bingung tentang alat kontrasepsi yang digunakan
Kebutuhan :Memberikan informasi tentang KB suntik yang akan dipakai

seperti keuntungan dan kerugian kontraindikasi dari KB

suntik

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
Informasikan keadaan umum ibu
Informasikan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, keuntungan dan

kerugian
Penkes tentang KB suntik
Persiapan alat
Cara pemberian KB suntik

VI. IMPLEMENTASI
Memberikan informasi tentang keadaan umum ibu
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20x/i
T : 370 C
TB : 156 cm
BB : 50 kg
- Palpasi : Pada pemeriksaan payudara tidak ada benjolan
- Inspeksi : Tidak ada tumor pada vagina
- Perkusi : Refleks patella kiri dan kanan (+).

6
Menginformasikan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi, keuntungan dan

kerugian
Kontrasepsi oral
- Keuntungan
1.Kesuburan dapat pulih 100% dan jangka waktu pulih nya kesuburan

nya cepat.
2.Meredakan dismenorea
3.Mengurangi terjadinya kista ovarium.
4.Mudah dihentikan setiap saat
- Kerugian
1.Pil harus diminum setiap hari.
2.Mengakibatkan kegemukan.
3.Tidak mencegah IMS
Kontrasepsi suntik
- Keuntungan
1.Tidak mengganggu hubungan seksual.
2. Mudah dalam pemberian
- Kerugian
1.Nyeri dada hebat
2. Sakit kepala hebat
3. Nyeri tungkai hebat
4. Tidak terjadinya perdarahan maupun spotting
Kontrasepsi dalam rahim
- Keuntungan
1.Efektif dengan segera
2. Reversibel dan sangat efektif
3. Tidak mengganggu hubungan seksual
4. Metode jangka panjang (8 tahun)
- Kerugian
1.Dapat meningkatkan terjadinya resiko infeksi panggul
2. Tidak mencegah IMS
3. Klien tidak bisa memasang atau melepas sendiri.
4. Adanya bercak selama 1-2 hari setelah pemasangan.
Kontrasepsi bawah kulit
- Keuntungan
1. Daya guna tinggi
2. Cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan
3. Tidak memerlukan periksa dalam
4.Tidak mempengaruhi produksi ASI
- Kerugian

7
1. Menyebabkan perubahan pola haid
2. Nyeri dada
3. Perasaan mual
4. Pusing
5. Membutuhkan pembedahan untuk pencabutan
Kontrasepsi operasi wanita (tubektomi)
- Keuntungan
1.Sangat efektif
2. Tidak mempengaruhi produksi ASI
3.Tidak bergantung pada faktor senggama
4. Tidak ada efek samping dalam jangk panjang
- Kerugian
1.Resiko dan efek sampng pembedahan
2. Kadang merasa nyeri saat operasi
3.Infeksi kemungkinan terjadi
Kontrasepsi operasi pria (vasektomi)
- Keuntungan
1. Tidak mengganggu ereksi
2. Tidak ada mortalitas
3. Sifatnya permanen
- Kerugian
1. Harus ada tindakan pembedahan
2. Tidak dilakukan jika masih ingin memiliki anak
3. Kadang timbl infeksi pada skrotum
Berikan penkes KB suntik pada ibu
- Asupan gizi yang dikonsumsi pada saat memakai KB suntik
- Efektivitas dan efek samping dari KB suntik
Persiapan alat
- Obat-obat (cyclofem)
- Spuit 3 cc
- Nald 23
- Bak Instrumen
- Sarung tangan
- Air DTT/alcohol 70 %
- Kapas DTT
- Kartu KB
- Nierbeken
Pelaksanaan Penyuntikan
- Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir

8
- Pakai sarung tangan, hapus karet yang ada di bagian atas vital dengan

kapas yang sudah dibasahi dengan air DTT/alkohol 70 % biarkan

kering (cyclofem)
- Kocok vial dengan perlahan, hindari terjadinya gelembung udara
- Ambil spuit 3 cc dan vial, balikkan vial dengan mulut vial kebawah,

masukkan vial ke depan spuit


- Bersihkan kulit yang akan disuntikkan dengan kapas DTT/alcohol 70

% biarkan kulit tersebut kering sebelum disuntik


- Suntikkan secara IM pada daerah (daerah gluteal). Apabila suntikan

diberi terlalu dangkal penyebaran kontrasepsi suntik akan lambat dan

bekerja tidak segera dan kurang efektif.


VII. EVALUASI
- Ibu sudah mengetahui keadaan umumnya
- Ibu sudah megetahui jenis-jenis alat kontrasepsi,keuntungan dan

kerugian
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang kb yang disuntikkan
- Kb suntik sudah diberikan
- Ibu sudah bersedia melakukan kunjungan ulang
Pada tanggal 23- 07- 2013

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perbandingan Teori dan Praktek

Dalam pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan pada ibu akseptor kb suntik

dengan di Klinik Bunda Dita

1. Dalam melakukan pengumpulan data penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan praktek.

2. Dalam melakukan interprestasi data penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan praktek.

3. Dalam melakukan identifikasi diagnosa masalah potensial penulis tidak

menemukan kesenjangan antara teorri dan praktek

4. Dalam menentukan tindakan segera penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teorri dan praktek

5. Dalam melakukan intervensi penulis tidak menemukan kesenjangan antara teorri

dan praktek

6. Dalam melakukan implementasi penulis tidak menemukan kesenjangan antara

teori dan praktek

7. Dalam melakukan evaluasi penulis tidak menemukan kesenjangan antara teorri

dan praktek

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
KB suntik adalah mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Kontrasepsi

ini membuat lendir serviks mengental sehingga menghentikan daya tembus sperma,

mengubah endometrium menjadi tidak cocok untuk implantasi, dan mengurangi

fungsi tuba falofi. Namun, fungsi utama kotrasepsi suntik dalam mencegah kehamilan

adalah menekan ovulasi.


Metode KB suntik ini juga cukup baik karena efektifitasnya bisa mencapai 95-97%

dan juga efek samping tidak terlalu mengganggu.

5.2 Saran
1. Kepada pelayanan kesehatan diharapkan agar mampu untuk melakukan KB

suntik secara benar dengan mengetahui cara penyuntikan sehingga tidak

terjadi yang tidak diinginkan.


2. Kepada mayarakat juga sebaiknya lebih memperhatikan metode KB yang akan

digunakan sehingga tidak terjadi penyesalan dalam keputusan untuk memilih

KB yang cocok.

DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro hanifa. 2007. ilmu kandungan. YBP-SK. Jakarta

Evereet Sujanne. 2007. Kontrasepsi dan kesehatan seksualreproduksi.EGC.Jakarta

Dr. H.M. Idrus,Spak. 2009. Keluarga berencana.Diktat.Medan

11

Anda mungkin juga menyukai