Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA

Tanggal Kunjungan : 30 April 2018


Tanggal Pengkajian : 30 April 2018

I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas Istri/suami
Nama : Ny. Y Nama : Tn. Y
Umur : 35 tahun Umur : 35 tahun
Suku : Makassar Suku : Makassar
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Tamalate

. B. Data Biologis
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memakai susuk sebagai alat kontrasepsi.
a. Riwayat Kesehatan
1.) Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 25 hari / teratur
Lama : 4-5 hari
Banyak : Hari 1-3 ganti 2-3 kotek/hari
Hari 4-6 ganti 1-2 kotek/hari
Warna : merah
Bau : anyir
Flour albus : tidak ada
Dismenorhoe : tidak ada
2.) Riwayat Kehamilan, Persalinan, nifas yang lalu.
Kawi
Hamil Persalinan Anak Nifas KB
n
Ke Ke Usia Jenis Penolong Tempat Penyulit BBL Seks Hidup Mati ASI Penyulit Jenis
I I 9 SPT Bidan BPS - 3.5 ♂ 3 thn - 8bln - Suntik
3 bln SPT Bidan RB - kg ♀ 1 thn 1 th - Suntik
9 3,3 5 bln
bln kg

3) Riwayat KB
Ibu menyatakan ingin menggunakan KB susuk saat ini karena saat ini sedang
menyusui, ibu ingin menggunakan KB yang tidak mengganggu ASI, ibu juga ingin
memakai KB dengan jangka panjang. Sebelumnya ibu menggunakan KB Suntik 3
Bulan.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti (hepatitis,
TBC), menurun seperti (DM, HT), dan menahun (asthma, jantung), rieayat stroke,
epilepsi, tumor jinak / ganas pada payudara, tidak ada riwayat kanker payudara.
a. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti HT, jantung,
DM, asthma dan penyakit menular seperti hepatitis dan TBC.
b. Riwayat ginekologi
c. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit mioma uteri, radang pinggul dan
vagina. Tidak pernah mengalami perdarahan yang tidak diketahui sebabnya, tidak
menderita tumor / kanker sistem reproduksi.
3. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan : 3x/hari, porsi (nasi, lauk, sayur, buah)
Minum : + 7-9 gelas/hari (air putih, teh)
b. Pola eliminasi
BAK : + 6-7x/hari (konsistensi cair, warna kuning, bau khas)
BAB : 1x/hari (konsistensi lembek, kuning, bau khas, tidak
nyeri)
c. Pola aktifitas
Siang : 14.00-16.00 WITA
Malam : 22.00-04.30 WITA
d. Pola sexual
2x/minggu, tidak ada keluhan.
e. Personal Hygiene
Mandi : 2-3x/hari
Keramas : 2-3x/minggu
Gosok gigi : 2-3x/hari
Ganti pakaian dalam : 2-3x/hari
4. Data psikologi
Hubungan klien dengan ibu dan suami baik, suami sangat mendukung ibu untuk
menggunakan alat kontrasepsi, dalam agama yang dianut tidak ada larangan memakai
alat kontrasepsi.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
T : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 36,7 oC P : 23 x / menit

d. Pengukuran antropometri
TB : 156 cm
BB : 52 kg
e. Pemeriksaan fisik umum
 Kepala : keadaan rambut tampak bersih, tidak ada nyeri tekan
 Muka : tidak ada kloasma, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
 Mata : sklera tidak ikterus, konjungtiva merah muda, tidak ada nyeri tekan
 Hidung : tidak ada polip, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
 Mulut : bibir tampak lembab, tidak ada karies
 Telinga : tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan
 Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
 Dada : tampak hiperpymentasi pada areola, tidak ada nyeri tekan
 Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
 Vulva : tampak bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
 Anus : tidak ada hemoroid, tidak ada nyeri tekan
 Ekstrimitas : tidak oedema, tidak ada nyeri tekan

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : Akseptor KB baru pro pemasangan Implant.
Data Subjektif :
 Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk.
 Ibu ingin menggunakan KB dalam waktu yang lama
 Ibu ingin mengetahui banyak info tentang KB susuk
Data Objektif :
 K/U ibu baik
 Ibu tampak antusias dan banyak bertanya tentang KB susuk
 TTV
TD : 110/80 mmHg N : 80 x /menit
P : 23 x/menit S : 36,7 oC
Kebutuhan :
 HE tentang AKBK, efek samping, keuntungan dan kerugian
 Pemasangan Impalnt
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi : infeksi pada daerah insersi
Analisa dan interpretasi data
IV. INTERVENSI KEPERWATAN
Dx : Akseptor KB baru pada Impalnt
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan ibu menjadi akseptor KB
lestari dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria :
 Ibu jelas mengenai HE tentang alat kontrasepsi susuk
 Ibu dapat mengulangi penjelasan tentang HE alat kontrasepsi susuk yang sudah
diberikan
 Ibu mau / setuju untuk dilakukan pemasangan alat kontrasepsi susuk
 Ibu menjadi akseptor KB susuk
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu / klien dan suami serta keluarga
Rasional : membangun kepercayaan ibu dan keluarga serta suami terhadap nakes
dan menjalin hubungan yang kooperatif
2. Berikan kesempatan pada klien untuk mengemukakan masalahnya
Rasional : mengurangi ketegangan klien
3. Berikan penjelasan tentang alat kontrasepsi susuk, efek samping, keuntungan dan
kerugian, kontra indikasi serta cara pemasangan
Rasional : alih informasi dan memberi kesempatan ibu untuk bertanya bila tidak
mengerti
4. Lakukan informed consent
Rasional : tanda bukti persetujuan tindakan yang dilakukan (tanggung jawab
dan tanggung gugat)
5. Persiapkan alat, pasien, lingkungan
Rasional : memudahkan pemasangan dan untuk menjaga privacy klien
6. Lakukan pemasangan Impalnt secara benar dan efektif
Rasional : mencegah infeksi dan efek samping
7. Berikan HE pasca tindakan
Rasional : menambah pengetahuan klien
V. IMPLEMENTASI
Tanggal :30 April 2018
Jam 09.00 : Menyapa klien dengan sikap ramah dan sopan dan
memperkenalkan diri. Memberikan kesempatan klien untuk mengemukakan
masalahnya yaitu : ibu saat ini sedang menyusui dan ibu ingin menggunakan KB
dalam jangka waktu yang lama, salah satunya yaitu KB susuk dan ibu ingin tahu
tentang KB susuk
Susuk / Implant / AKBK adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang dipasang
pada lengan kiri atas yang efektif untuk jangka panjang.
Berfungsi untuk : Mencegah sperma ovum bertemu, menghambat masuk ke tuba
falopii mencegah implantasi telur dalam uterus
Efek samping :
 Haid menjadi lebih lama dan banyak
 Perubahan siklus haid
 Perdarahan spotting (antar menstruasi)
 Saat haid lebih sakit
Kerugian :
 Tidak mencegah IMS, HIV / AIDS, klien tidak dapat melepas susuk sendiri
 Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi.
Keuntungan :
 Efektifitas tinggi, metode jangka panjang 3 atau 5 tahun.
 Tidak mempengaruhi volume / kualitas ASI, tidak mengganggu hubungan sexual
Kontraindikasi : Hamil / diduga hamil, perdarahan pervaginam, benjolan/kanker
payudara atau riwayat kanker payudara, miom uterus.
Jam 09.10 : Melakukan informed consent
Jam 09.15 : Menyiapkan alat :
 Meja periksa untuk berbaring klien.
 Alat penyangga lengan (tambahan).
 Batang implant dalam kantong.
 Kain penutup steril (didinfeksi tingkat tinggi) serta magkok untuk tempat meletakkan
implant.
 Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (atau didisinfeksi tingkat
tinggi).
 Sabun untuk mencuci tangan.
 Larutan antiseptic untuk disinfeksi kulit (missal: larutan betadin atau jenis golongan
povidon iodine lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok antikarat.
 Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)
 Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22 G) ukuran 2,5 samapi 4 cm (1-11/2 inch).
 Trokar 10 dan mandrin.
 Skapel 11 atau 15.
 Kasa pembalut, band aid, atau plester.
 Kasa steril dan pembalut.
 Epinefrin untuk renjatan anafilaktik (harus tersedia untuk keperluan darurat).
 Klem penjepit atau forsep mosquito (tamabahan).
 Bak/tempat instrument (tertutup).
Jam 09.20 : Menyiapkan ruangan :
 Lingkungan tertutup, terdapat lampu penerangan yang menerangi lengan
kiri atas.
Menyiapkan pasien :
Walaupun kulit dan integumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian
antiseptic pada daerah operasi tempat implant akan dipasang dapat mengurangi jumlah
mikroorganisme di daerah kulit klien. Kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat
bermanfaat dalam mengurangi risiko terjadinya infeksi pada saat insersi atau pencabutan
implant Norplant.
Jam 09.25 : Teknik pemasangan AKBK adalah sebagai berikut :
 Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.
 Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain 2%.
 Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.
 Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai terasa
tertahan.
 Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar.
 Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat pendorong dimasukkan
samapi terasa tidak ada tahanan.
 Setelah 2 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid).
Jam 09.50 :
 Memberikan konseling pasca pemasangan
 Mengajarkan Klien bagaimana cara memeriksa sendiri kapsul AKBK
 Menjelaskan pada klien pada bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa
 Menganjurkan klien untuk kontrol 1 minggu setelah pemasangan, akhir bulan pertama,
akhir bulan ketiga, akhir bulan keenam, setahun sekali, dan apabila ada keluhan
 Mengingatkan pada klien jika susuk ini dilepas setelah 5 tahun pemasangan dan dapat
datang ke klinik setiap saat untuk konsultasi atau jika AKBK ingin dicabut
 Minta klien untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan
Jam 10.00 : Melakukan pendokumentasian :
 Tanggal pemasangan
 Jam pemasangan
 Tempat pemasangan
 Nama pemasang Impalnt dan tanda tangan pemasang Implant
 Nama penderita yang dipasang Implant.
 Jenis Impant yang dipasang
 Hal-hal / kejadian istimewa saat pemasangan kemungkinan terjadi, kesulitan pasien
menolak, atau terjadi kram hebat perdarahan
Terapi yang diberikan :
 Amox 3x 500 mg
 Asam mefenamat 3x 500mg
Memberikan kartu akseptor
VI. EVALUASI
Dx : Akseptor KB baru pro Implan
 Ibu mengatakan dan mengerti tentang penjelasan mengenai alat kontrasepsi susuk:
 Implant sudah terpasang
 Ibu bisa menjelaskan kembali penjelasan petugas dan tidak terjadi perdarahan
K/U baik
 Akseptor KB baru post Implant
 Jadwal kontrol 1 minggu lagi
 Datang sewaktu-waktu ke klinik / konsultasi / bila ada keluhan atau ingin dilepas.

Anda mungkin juga menyukai