ANTENATAL CARE
OLEH:
Liani Elisabeth Enggy
C014202139
RESIDEN PEMBIMBING:
SUPERVISOR:
Dr. dr. Elizabet C. Jusuf, Sp.OG(K)
BAB I KASUS.......................................................................................................................................1
2.1 Definisi.........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................23
ii
BAB I
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. MA
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
No. RM : 157013
I.2 Anamnesis
Seorang perempuan 25 tahun G1P0A0 gravid 32 minggu 3 hari datang ke poliklinik KIA
Puskesmas Cendrawasih untuk mengontrol kehamilannya. Pasien tidak memiliki keluhan sakit perut
tembus belakang dan keluar lendir darah dari jalan lahir saat ini. Riwayat ANC (+) 2x di bidan dan 2x
di dokter spesialis obgin. Riwayat suntik TT (+) 2x.
Riwayat Obstetri
Imunisasi TT :2x
1
Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Haid : teratur
Siklus : 28 hari
Dismenorhoe : (-)
komplikasi Anak
Tmpt Penolong Jenis
N kehamila
Bersali persalina Thn persalina
o n kehamila persalina nifa Lk/ BB Keadaa
n n n
n n s Pr L n
202
1 Sekarang
2
Riwayat Menikah
Menikah 1 kali pada tahun 2021 hingga sekarang.
Riwayat KB
Kontrasepsi dipakai/lalu : Tidak ada
Keluhan :-
Lamanya Pemakaian :-
Alasan Berhenti :-
2
Riwayat penyakit Asma (-), Diabetes melitus (-), Hipertensi (-). Riwayat trauma (-), alergi
obat dan makanan (-). Riwayat keganasan (-).
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Pemeriksaan luar :
3
Inspeksi : Abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda-tanda
peradangan, striae gravidarum (+), bekas luka operasi (-).
Palpasi : Pemeriksaan Leopold :
I. TFU = 30 cm (TFU setinggi pertengahan umbilicus – prosessus xifoideus), LP = 82 cm,
TBJ : 2460 gram.
II. Teraba tahanan besar rata dan memanjang sebelah kanan (kesan punggung), teraba bagian
kecil sebelah kiri (kesan ekstremitas)
III. Teraba bagian janin bulat, keras dan masih bisa digoyangkan
IV. Konvergen, kesan bagian kepala belum masuk pintu atas panggul
Auskultasi : DJJ (+) 148 x/menit, regular
Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
Darah rutin
WBC : 10.610 /uL
MCH : 27.5 pg
HCT : 36.2 %
HBsAg : Non-reaktif
Anti-HIV : Non-reaktif
Tes VRDL : Non-reaktif
USG
Gravid tunggal, hidup, intrauterine
4
EFW: 1950 gr SDP: 4 cm
1.6 Diagnosis/assesment
SF 1x1
KIE :
Kontrol Trimester 3, pada usia kehamilan 36 minggu.
Tanyakan rencana persalinan normal/operasi, lokasi dan penolong. Rencanakan dini
tempat rujukan
Jika terdapat keluhan seperti pusing, penglihatan kabur, mual muntah segera ke
pelayanan kesehatan terdekat.
Jika terdapat nyeri tembus kebelakang dan keluar lendir, darah, air segera ke PKM
atau ke RS terdekat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan komprehensif dan berkualitas
yang diberikan kepada semua ibu hamil. Program ANC terdiri dari pemeriksaan kesehatan,
pengamatan dan pendidikan kepada ibu hamil secara terstruktur dan terencana untuk
mendapatkan suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.1
2.2 Tujuan
I 1x Sebelum minggu ke 16
Tabel 2.2 Perbandingan Jumlah Kunjungan antara WHO FANC Model dan WHO’s 2016
ANC Model
First trimester
7
1st visit: 8-12 weeks Contact 1: up to 12 weeks
Second trimester
Third trimester
Pada kunjungan pertama adalah kesempatan untuk mengenali faktor risiko ibu dan
janin. Ibu diberitahu tentang kehamilannya, perencanaan tempat persalinan, juga perawatan
bayi dan menyusui. Informasi yang diberikan sebagai berikut :
Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal. Lakukan gerak tubuh ringan,
misalnya berjalan kaki pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga
yang berat dan hindari kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Beristirahat cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari.
Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga karena selama
kehamilan terjadi peningkatan sekret vagina.
Pemilihan makan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi6:
i. Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2500
kalori.
ii. Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram perhari.
iii. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi perkembangan otot dan rangka
iv. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil 30 mg/hari terutama trimester kedua.
v. Asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 400 mikrogram per
8
hari.
Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga kesehatan.
Wanita perokok atau yang mengonsumsi alcohol harus menghentikan kebiasaannya.
karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat anoksia janin, BBLR,
prematuritas dan kelainan kongenital.
b. Minimal 1 (satu) kali pada trimester kedua (antara minggu ke 24-28) = K2. Adapun
tujuan pemeriksaan kehamilan di trimester II ialah sebagai berikut:
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
Penapisan pre-eklamsi,gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.
Mengulang perencanaan persalinan.
c. Minimal 2 (dua) kali pada trimester ketiga (antara minggu ke 30-32 dan antara minggu
ke 36-38) = K3 dan K4. Adapun tujuan kunjungan pemeriksaan kehamilan trimester
III yaitu :
Sama seperti kunjungan 2.
Mengenali adanya kelainan letak.
Memantapkan rencana persalinan.
Mengenali tanda-tanda persalinan.
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan seperti mual, muntah, keracunan
kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain, frekuensi pemeriksaan disesuaikan
dengan kebutuhan.
a. Anamnesis
i) Data umum pribadi
Nama
Usia
Alamat
Pekerjaan ibu/suami
Lamanya menikah
Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
9
ii) Keluhan saat ini
Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
Lamanya mengalami gangguan tersebut
iii) Riwayat haid
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Usia kehamilan dan taksiran persalinan
Menghitung taksiran persalinan :
11
c. Meraba bagian yang berada di fundus. Jika teraba benda bulat,
melenting, mudah digerakkan maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba benda bulat, besar,lunak, tidak melenting itu adalah bokong.
d. Variasi Knebel : tentukan letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fundus dan tangal lainnya diatas simfisis.
Leopold II
Bertujuan untuk menentukan letak punggung dan bagian kecil janin
disepanjang sisi maternal kiri dan kanan (dilakukan mulai akhir semester
II).
Leopold III
Bertujuan untuk menentukan bagian terbawah janin dan apakah sudah
masuk pintu atas panggul atau masih goyang (dilakukan mulai akhir
trimester II).
12
Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk
pintu atas panggul (dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu).
a. Pemeriksa
Perlimaan
Penilaian penurunan kepala janin dilakukan dengan menghitung proporsi
bagian terbawah janin yang masih berada di tepi atas simpisis dan dapat diukur
dengan lima jari tangan pemeriksa (perlimaan). Bagian diatas simpisis adalah
proporsi yang belum masuk pintu atas panggul dan sisanya (tidak teraba)
menunjukkan sejauh mana bagian terbawah janin telah masuk kedalam rongga
panggul.
13
Periksa luar Keterangan
5/5 : bagian terendah janin seluruhnya teraba diatas simpisis pubis Kepala diatas pintu atas panggul, mudah
digerakkan
4/5 : bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas panggul Sulit digerakkan. Bagian terbesar kepala belum
masuk panggul
3/5 : beagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul Bagian terbeasr kepala belum masuk panggul
2/5 : sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simpisis Tidak dapat digerakkan. Bagian terbesar kepala
dan 3/5 bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul sudah masuk panggul
1/5 : jika hanya satu dari lima jari masih dapat meraba bagian Kepala di dasar panggul
terbawah janin yang berada diatas simpisis dan 4/5 bagian telah masuk
ke dalam rongga panggul
0/5 : jika bagian terendah janin sudah tidak dapat diraba dari Di perineum
pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke
dalam rongga panggul
Auskultasi
10 minggu dengan Doppler
20 minggu dengan fetoskop pinard
Inspekulo vagina untuk identifikasi vaginitis pada trimester I/II
e. Pemeriksaan Penunjang
i. Laboratorium
Analisis darah rutin
Analisis urin rutin
Analisis tinja rutin
Hb, MCV
Golongan darah
Hitung jenis sel darah
Gula darah
Antigen hepatitis B Virus
HIV/VDRL
ii. Ultrasonografi : rutin pada kehamilan 18-22 minggu untuk identifikasi
kelainan janin.
Rata-rata
Kategori IMT (Kg/m2) penambahan BB Total penambahan
sebelum hamil pada trimester II dan Berat Badan
III (kg/minggu)
Underweight < 18,5 0,51 (1-1,3) 12,5-18
16
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu 3 jari di bawah prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus
e. Pemberian tablet Fe
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin
baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan,
rentan infeksi. Anemia dapat diatasi dengan meminum Tablet Tambah Darah (TTD)
kepada ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut
selama 90 hari selama masa kehamilan dan diberikan segera setelah mual/muntah
berkurang.
f. Imunisasi TT
Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) pada wanita usia subur atau ibu hamil
harus didahului skrining untuk mengetahui jumlah dosis dan status imunisasi TT yang
telah diperoleh selama hidupnya. Pemberian imunisasi tidak mempunyai interval
(selang waktu maksimal), hanya terdapat interval minimal antar dosis.
Jika ibu belum pernah diimunisasi atau status imunisasinya tidak diketahui,
berikan dosis vaksin TT 0,5 ml IM pada lengan atas sesuai tabel berikut.
17
Dosis booster mungkin diperlukan pada ibu yang sudah pernah di imunisasi.
Pemberian dosis booster dosis 0,5 ml disesuaikan dengan jumlah vaksinasi yang
pernah diterima sebelumnya seperti tabel berikut:
18
memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal dan
mempersiapkan pernafasan, aktivitas otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan.
Tidak semua ibu hamil dan keluarganya mendapat pendidikan dan konseling
kesehatan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang kehamilan dan
upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat dan berkualitas. Kunjungan antenatal
memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan esensial
19
bagi ibu hamil dan keluarganya termasuk rencana persalinan (di mana, penolong, dana,
pendamping, dan sebagainya) dan cara merawat ban. Beberapa informasi penting tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Nutrisi yang adekuat
Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah
2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat memberikan
kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang
dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya. Jumiah kalori yang berlebih dapat
menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya
preeklampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10 - 12
kg selama hamil.
Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari.
Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-
kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat
menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema.
Kalium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adaiah 1,5 gram per hari. Kalsium dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan orot dan rangka. Sumber
kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat.
Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osreomalasia pada
ibu.
Zat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi
jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui
hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin
yang normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg/hari
rerutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemia pemberian besi per
minggu cukup adekuar.. Zat besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate,
ferrous fumarate, aau ferrouss sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat
menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
Asam Folat
20
Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah +00
mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik pada ibu hamil.
2. Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat diperiukan. Pengurutan pal.udara untuk mengeluarkan
sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya dilakukan secara hati-hati
dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan konrraksi pada rahim
sehingga teriadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan
uteroronika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat
mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada
pudng susu, lakukan pem bersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan
alkohol. Karena payudara menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka
sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).
3. Perawatan gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu
pada trimester pertama dan ketiga. Penjadwalan untuk trimester pertama terkait
dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan
rongga mulut harus selalu terjaga. Sementara itu, pada trimester ketiga, terkait dengan
adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah
terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu
menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carties
dan gingivitis.
BAB III
KESIMPULAN
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan yang salah satunya bertujuan
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.
Mengenali faktor resiko yang dapat terjadi pada ibu hamil yang diperingaruhi oleh
faktor usia, penyakit hipertensi, diabetes mellitus, obesitas dan anemia.
Jadwal kunjungan ANC dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali
pada trimester pertama (< 16 minggu), 1 kali pada trimester kedua (24-28 minggu), 2
kali pada trimester ketiga (antara minggu 30-32 dan antara minggu 36-38).
14 standar pelayanan ANC meliputi : pengukuran berat badan, tekanan darah, tinggi
fundus uteri, pemberian tablet Fe, Imunisasi TT, pemeriksaan kadar hemoglobin,
VDRL, perawatan senam dan pijat payudara, senam ibu hamil, temu wicara,
pemeriksaan protein urin dan reduksi urin, serta pemberian kapsul yodium dan terapi
anti malaria pada daerah endemis.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
9. Sastrawinata S. Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran.
Bandung: Universitas Padjadjaran Bandung. 2003.
10. Manuaba I.B.G, Manuaba C, Manuaba F. Pengantar kuliah obstetri. EGC. 2003.
11. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams
obstertrics. Edisi 25. McGraw-Hill Education. 2018.
24