Anda di halaman 1dari 26

LEPTOSPIROSIS

DEFINISI

• Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme


patogen yang dikenal dengan nama Leptosira Interrogans.
• Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh Weil pada tahun 1886.
• Leptospirosis berat disebut juga dengan Weil’s disease.
EPIDEMIOLOGI

• Penyakit ini bersifat musiman, didaerah tropis insidens tertinggi terjadi


selama musim hujan
• International Leptospirosis Society menyatakan Indonesia sebagai Negara
dengan insidens leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga dunia untuk
mortalitas.
• Epidemi leptospirosis dapat terjadi akibat terpapar oleh genangan /luapan
air (banjir) yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi.
ETIOLOGI

• Kuman leptospira bersifat aquatic micro-organism dan slow-


growing anaerobes, bentuknya berpilin seperti spiral, tipis,
organisme yang dapat bergerak cepat dengan kait di
ujungnya dan 2 flagella periplasmik yang dapat menembus
ke jaringan.
• Leptospirosis berat umumnya disebabkan oleh L. interogans,
L. kirschneri, dan L. noguchii
• Hewan tikus merupakan reservoir utama dari leptospirosis
Leptospira interogans
patogen
ETIOLOGI

Morfologi Leptospira Leptospira interogans dilihat dengan


mikroskop elektron
PENULARAN

Penularan langsung Penularan tidak langsung

• Terjadi melalui darah, urin, atau • Terjadi melalui kontak dengan


cairan tubuh lain yang genangan air, sungai, danau,
mengandung kuman leptospira selokan saluran air dan lumpur
masuk ke dalam tubuh pejamu yang telah tercemar urin binatang
yang terinfeksi leptospira
PENULARAN
PENULARAN

• Penularan kontak langsung : pada daerah beriklim sedang, sering terjadi di


peternakan sapi atau babi
• Penularan karena kontaminasi yang luas pada lingkungan : pada daerah
ilkim tropis – basah (musim hujan)
• Penularan via infeksi rodensia di lingkungan perkotaan yang kumuh
PATOGENESIS
PATOGENESIS
PATOGENESIS

• Kuman leptospira patogen masuk kedalam tubuh pejamu melalui luka iris
atau luka abrasi pada kulit, konjungtiva atau mukosa utuh yang melapisi
mulut, faring, esofagus, bronkus, alveolus dan dapat masuk melalui
inhalasi droplet infeksius dan minum air yang terkontaminasi.
• Organ utama yang terinfeksi kuman leptospira adalah ginjal dan hati
PATOGENESIS

Kelainan spesifik organ yang dapat terjadi :


• Ginjal : nefritis interstisial, tubular nekrosis akut, gagal ginjal
• Hati : nekrosis sentilobuler fokal, infiltrasi sel limfosit,
proliferasi sel kupfer, kolestasis
• Jantung : kelainan epikardium, endokardium, miokardium
• Otot rangka : nekrosis, vakuolisasi, kehilangan striata, nyeri otot
• Mata : leptospira masuk bilik mata anterior selama fase
leptospiremia, uveitis
• Pembuluh darah : vaskulitis
• Susunan saraf pusat : leptospira dapat ditemukan di cairan serebrospinal,
meningitis
MANIFESTASI KLINIS

Gejala leptospirosis muncul 2-25 hari (masa inkubasi umumnya 5-14 hari) setelah
ekspos dengan bahan (air atau tanah) yang terkontaminasi dengan urine atau
jaringan hewan yang infeksius. Perjalanan penyakit ditandai dalam 2 fase :

FASE I FASE II
Gejala non spesifik berupa flu like
Beberapa hari setelah fase I, muncul
symptoms : sakit kepala (terutama frontal),
kembali demam, nyeri dan kaku pada
nyeri otot (terutama m. gastrocnemius) ,
leher.
nyeri bola mata bila terkena cahaya,
demam dan menggigil, kadang mual dan
muntah, dapat juga terjadi mata berair dan Beberapa pasien bisa berkembang menjadi
merah kondisi serius.
Gejala ini bisa membaik dalam waktu 4-5 Bisa juga timbul nyeri perut kanan atas
hari atau lanjut ke fase berikutnya
MANIFESTASI KLINIS

Pada minggu kedua Leptospira


mulai menyerang ginjal dan pada
Pada minggu pertama sakit,
akhir minggu kedua dapat
Leptospira sp. dapat dijumpai di
ditemukan dalam urin. Leptospira
seluruh tubuh penderita (darah)
dalam urin dapat dijumpai sampai
hari ke-40
MANIFESTASI KLINIS

Injeksi konjungtiva Rush pada ekstremitas superior Sklera ikterik


dan inferior
DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Demam yang muncul mendadak, sakit kepala terutama dibagian frontal, nyeri otot
(terutama m. gastrocnemius), mata merah (injeksi konjungtiva), fotofobia, mual muntah.
• Penting juga ditanyakan tentang riwayat pekerjaan pasien, apakah termasuk kelompok
resiko tinggi
KELOMPOK RISIKO TINGGI
• Pada pemeriksaan fisik dijumpai demam, bradikardi relatif, nyeri tekan otot, dan
hepatomegali.

• Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin bisa dijumpai leukositosis, normal atau
sedikit menurun disertai gambaran netrofilia dan laju endap darah yang meninggi.

• Pada pemeriksaan urin dijumpai proteinuria, leukosuria. Bila organ hepar terlibat,
bilirubin direk meningkat tanpa peningkatan transaminase. BUN, ureum dan kreatinin
meningkat jika komplikasi ke ginjal.
KRITERIA WHO 2009

Leptospirosis
KASUS CONFIRM
KASUS SUSPECT KASUS PROBABLE Kasus confirm pada leptospirosis adalah
demam akut (≥38,5ºC) dan/ atau nyeri Kasus suspect dengan 2 gejala di bawah suatu kasus suspect atau probable dengan
kepala hebat dengan: ini: salah satu di bawah ini:
Myalgia Nyeri betis , Batuk, Ikterik Manifestasi Isolasi kuman leptospira dari spesies klasik
Kelemahan dan/ atau perdarahan, Iritasi meningeal Hasil PCR (+)
Conjunctival suffusion, dan Anuria/ oliguria dan/ atau proteinuria Serokonversi dari negatif ke positif atau
Riwayat terpajan dengan lingkungan yang Sesak napas aritmia jantung peningkatan 4 kali pada titer MAT
terkontaminasi leptospira Rash di kulit Titer MAT = 400 atau lebih pada sampel
tunggal
WEIL’S DISEASE

Leptospirosis berat, yang ditandai dengan munculnya gejala berikut (setelah 4-9 hari):
• Ikterus : jelas terlihat, hepatomegali dan nyeri kuadran kanan atas, splenomegali (20%)
• Gagal ginjal : nekrosis tubular akut, oliguria, anuria
• Perdarahan : epistaksis, petekie, purpura, ekimosis. Bila ada keterlibatan paru pasien
mengalami batuk, sesak napas, nyeri dada, dan sputum berdarah.
DIAGNOSIS BANDING

• Malaria
• DHF
• Hepatitis
• Demam tifoid
TATALAKSANA
TATALAKSANA

• Antibiotik memberikan respon baik jika diberikan pada fase awal penyakit,
yaitu sebelum hari keempat.
Lama pemberian antibiotik 7-10 hari.

• Pemberian antibiotik intravena dibutuhkan pada kasus leptospirosis berat : dosis


tinggi penicillin intravena
PROGNOSIS

Prognosis leptospirosis pada umumnya baik, namun kasus yang kompleks


ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati. Jika tidak ada ikterus,
penyakit jarang fatal.
PENCEGAHAN

• Bersifat promotif : menjaga sanitasi


lingkungan (peternakan, pemotongan hewan,
kolam renang), kampanye rumah antitikus
Pencegahan Primer (rat proof), pemakaian APD bagi pekerja
peternakan
• Proteksi spesifik : vaksinasi

Pencegahan • Penegakan diagnosis dan tatalaksana segera ->


Mencegah penderita dari komplikasi yang
Sekunder dapat menyebabkan kematian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai