Infeksi dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar limfe
submandibula. Mungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang leher dalam
lain. Sebanyak 61% kasus abses submandibula disebabkan oleh infeksi
gigi.
Infeksi dari gigi dapat menyebar ke ruang submandibula melalui
beberapa jalan yaitu secara langsung melalui pinggir myolohioid,
posterior dari ruang sublingual, periostitis dan melalui ruang mastikor.
Sebagian besar abses leher dalam disebabkan oleh campuran
berbagai kuman, baik kuman aerob, anaerob, maupun fakultatif
anaerob. Kuman aerob yang sering ditemukan adalah Stafilokokus,
Streptococcus sp, Haemofilus influenza, Streptococcus Pneumonia,
Moraxtella catarrhalis, Klebsiell sp, Neisseria sp. Kuman anaerob yang
sering ditemukan pada abses leher dalam adalah kelompok batang
gram negatif, seperti Bacteroides, Prevotella, maupun Fusobacterium.
DIagnosis
1. Laboratorium 2. Radiologis
Pada pemeriksaan darah rutin, Rontgen jaringan lunak kepala AP
didapatkan leukositosis. Aspirasi
Rontgen panoramik
material yang bernanah (purulent)
dapat dikirim untuk dibiakkan Dilakukan apabila penyebab
guna uji resistensi antibiotik abses submandibuka berasal dari
gigi.
Rontgen thoraks
Perlu dilakukan untuk evaluasi
mediastinum, empisema subkutis,
pendorongan saluran nafas, dan
pneumonia akibat aspirasi abses.
Pemeriksaan Penunjang
CT SCAN
CT-scan dengan kontras
merupakan pemeriksaan baku
emas pada abses leher dalam.
Gambaran abses yang tampak
adalah lesi dengan hipodens
(intensitas rendah), batas yang
lebih jelas, dan kadang ada air
fluid level
Penatalaksanaan
1. Antibiotik 2. Evakuasi